Anda di halaman 1dari 12

SISTEM RESPIRASI

NAMA KELOMPOK : 1. ATIKA DWI


SUNDARI
2. MELTA NURMALA S
3. SITI WISU
4. WICE PORNINGSIH
5. YURESTA EKO PUTRA

Dosen pengampuh : Ns.antoni


s.kep

ASMA BRONKHIAL
Asma bronkhial adalah mengi berulang
atau batuk persisten.yang keadaannya
dmna Asma adalah suatu gangguan
pada saluran bronkhial dengan ciri
bronkospasme periodic (kontraksi
spasme pada saluran nafas).
ETIOLOGI : Genetik,
alergen,perubahan cuaca,stress,
olahraga atau aktivitas yg berat.

Klasifikasi
1.Ekstrinsik (alergik)
Ditandai dengan reaksi
alergi yang disebabkan oleh
faktor-faktor pencetus yang
spesifik, seperti debu,
serbuk bunga, bulu
binatang, obat-obatan
(antibiotik dan aspirin), dan
spora jamur. Asma ekstrinsik
sering dihubungkan dengan
adanya suatu predisposisi
genetik terhadap alergi.
3. Asma gabungan
Bentuk asma yang paling
umum. Asma ini mempunyai
karakteristik dari bentuk
alergik dan non-alergik.

2.Intrinsik (non alergik)


Ditandai dengan adanya
reaksi non alergi yang
bereaksi terhadap pencetus
yang tidak spesifik atau
tidak diketahui, seperti
udara dingin atau bisa juga
disebabkan oleh adanya
infeksi saluran pernafasan
dan emosi. Serangan asma
ini menjadi lebih berat dan
sering sejalan dengan
berlalunya waktu dan dapat
berkembang menjadi
bronkhitis kronis dan
emfisema. Beberapa pasien
akan mengalami asma
gabungan.

Patopsiolgi
Obstruksi saluran napas pada asma
merupakan kombinasi spasme otot
bronkus, sumbat mukus,edema dan
inflamasi dinding bronkus.obstruksi
bertambah berat selama ekspirasi
karena secara fisiologis saluran napas
menyempit pada fase tersebut

Komplikasi
1.Status asmatikus adalah
setiap serangan asma berat
atau yang kemudian menjadi
berat dan tidak memberikan
respon (refrakter) adrenalin
dan atau aminofilin suntikan
dapat digolongkan pada status
asmatikus. Penderita harus
dirawat dengan terapi yang
intensif.
2.Atelektasis adalah
pengerutan sebagian atau
seluruh paru-paru akibat
penyumbatan saluran udara
(bronkus maupun bronkiolus)
atau akibat pernafasan yang
sangat dangkal.

3.Hipoksemia adalah tubuh


kekurangan oksigen
4.Pneumotoraks adalah
terdapatnya udara pada
rongga pleura yang
menyebabkan kolapsnya
paru.
5. Emfisema adalah penyakit
yang gejala utamanya
adalah penyempitan
(obstruksi) saluran nafas
karena kantung udara di
paru menggelembung
secara berlebihan dan
mengalami kerusakan yang
luas.

Penatalaksanaan
Prinsip umum pengobatan asma bronkhial
adalah:
Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan
segera
Mengenal dan menghindari faktor-faktor yang
dapat mencetuskan serangan asma
Memberikan penerangan kepada penderita
atau keluarganya mengenai penyakit asma.
Meliputi pengobatan dan perjalanan penyakitnya
sehingga penderita mengerti tujuan pengobatan
yang diberikan dan bekerjasama dengan dokter
atau perawat yang merawat.

Pengobatan
Pengobatan pada asma bronkhial
terbagi 2, yaitu:
1. Pengobatan non farmakologik
a. Memberikan penyuluhan
b. Menghindari faktor pencetus
c. Pemberian cairan
d. Fisioterapi
e. Beri O bila perlu

2. Pengobatan farmakologik
Bronkodilator: obat yang melebarkan saluran nafas.
Terbagi dalam bbrpa golongan:
a.Simpatomimetik/andrenergik (adrenalin dan efedrin)
Nama obat: Orsiprenalin (Alupent), fenoterol (berotec),
terbutalin (bricasma).
b.Santin (teofilin)
Nama obat: Aminofilin (Amicam supp), Aminofilin
(Euphilin Retard), Teofilin (Amilex). Penderita dengan
penyakit lambung sebaiknya berhati-hati bila minum
obat ini.
c.Kromalin bukan bronkodilator tetapi merupakan tetapi
merupakan obat pencegah serangan asma. Kromalin
biasanya diberikan bersama-sama obat anti asma yang
lain dan efeknya baru terlihat setelah pemakaian 1
bulan.
d.Ketolifen mempunyai efek pencegahan terhadap asma
seperti kromalin. Biasanya diberikan dosis 2 kali 1
mg/hari. Keuntungan obat ini adalah dapat diberikan
secara oral.

pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologi
Gambaran radiologi pada asma pada
umumnya normal. Pada waktu
serangan menunjukkan gambaran
hiperinflasi pada paru-paru yakni
radiolusen yang bertambah dan
peleburan rongga intercostalis

Pemeriksaan tes kulit


Dilakukan untuk mencari faktor alergi
dengan berbagai alergen yang dapat
menimbulkan reaksi yang positif pada
asma.
Elektrokardiografi
Gambaran elektrokardiografi yang
terjadi selama serangan dapat dibagi
menjadi 3 bagian dan disesuaikan
dengan gambaran yang terjadi pada
empisema paru, yaitu:

Scanning Paru
Dapat diketahui bahwa redistribusi
udara selama serangan asma tidak
menyeluruh pada paru-paru.
Spirometri
Untuk menunjukkan adanya obstruksi
jalan napas reversibel. Pemeriksaan
spirometri tdak saja penting untuk
menegakkan diagnosis tetapi juga
penting untuk menilai berat obstruksi
dan efek pengobatan

Anda mungkin juga menyukai