Anda di halaman 1dari 33

BAB XXII

Manajemen Fasilitas dan


Keselamatan
(MFK)

Pendahuluan
Industri apapun selalu memperhatikan masalah
keselamatan di tempat kerja. Keselamatan merupakan
perhatian utama di rumah sakit, dimana sehari-hari
orang
bekerja
dengan
menggunakan
material
berbahaya dan beracun serta berbagai jenis gas dan
cairan mudah terbakar.
Pimpinan rumah sakit harus menyediakan seluruh
dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
meningkatkan keselamatan dan menciptakan perilaku
yang menjadikan keselamatan sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Melalui kunjungan-kunjungan sebelumnya ke rumah
sakit, tim FMS telah mendapat pengalaman bahwa
tim/staf rumah sakit perlu lebih terpapar/tersosialisasi
terhadap standar tersebut.

Standar

FM PM MM NM NA
(2) (1) (0)
(3)

SAFETY MANAGEMENT PROGRAM (FMS.1 FMS.)


FMS 1

Manajemen rumah sakit mendukung dan


menbentuk program manajemen
keselamatan yang mencakup tujuh rencana
penting sebagai berikut :

FMS 1.1 Keamanan Gedung

dan

FMS 1.2 Keamanan

FMS
1.3
Material
berbahaya
pembuangan
Limbah

FMS 1.4 Kegawatdaruratan

FMS 2

FMS 3

FMS 1.4.1 Perencanaan Internal


FMS 1.4.2 Perencanaan External
FMS 1.5 Penanggulan Kebakaran
FMS 1.6 Peralatan Medik
FMS 1.7 Sistem Utilitas
Manajemen
rumah
sakit
menyiapkan
anggaran
untuk
mendukung
program
manajemen fasilitas dan keamanan
Kegiatan orientasi mengenai Perencanaan
manajemen
fasilitas
dan
keselamatan
dilakukan untuk karyawan baru

KEAMANAN BANGUNAN ( FMS 5 FMS 20) Perencanaan keamanan


bangunan mencakup hal dibawah ini dan dilaksanakan secara tepat.
FMS 5
Membentuk komite keselamatan

yang terdiri atas perwakilan


sebagai berikut; ketua komite
keselamatan,
kepala
sekuriti,
kepala
bagian
rumahtangga,
kepala
IGD,
kepala
bagian
biomedis, kepala bagian IPSRS,
perwakilan
laboratorium,
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi, Keperawatan, TQM, dan
petugas keselamatan radiasi.

FMS 5.1 Pertemuan bulanan yang

dilaksanakan paling sedikit 10


kali
setahun,
pelaksanaan
didokumentasikan

FMS 5.2 Melakukan diskusi dan

analisa semua isu keselamatan

FMS
5.3
Melakukan
kajian

terhadap
ringkasan
insiden
maupun
laporan
OVR
dan
kesalahan yang sering terjadi dan
memberikan
solusi
yang
pantas/memadai.

FMS
5.4
Melaporkan

FMS 6

FMS 7

FMS 8

Komite
keselamatan
menjadwalkan dan melaksanakan
hal sebagai berikut:
FMS 6.1 Ronde lingkungan untuk
mengecek pengetahuan staf dan
pelaksanaan terkait Perencanaan
FMS (Triwulanan).
FMS 6.2 melakukan kunjungan
fasilitas untuk mengecek fasilitas
atau
bangunan
fisik
dikelola
sesuai rencana (Triwulanan)
Menunjuk pegawai tetap sebagai
petugas
keselamatan
dengan
masa kerja minimal 5 tahun
FMS 7.1 berkomunikasi tertulis
dengan
semua
kepala
departemen
dan
kepala
unit
untuk
menugaskan
petugas
penghubung keselamatan untuk
menyampaikan isue keselamatan
kepada petugas tersebut
Rumah sakit dengan >150 TT
membutuhkan
staf
tambahan
yang
dilatih
mengenai
keselamatan yang bekerja dengan
Petugas
keselamatan
untuk

FMS 10

FMS 11

Tanda bahaya dipasang didalam


rumah sakit dalam jumlah yang
cukup dan mencakup namun tidak
terbatas pada hal sebagai berikut:
FMS 10.1 Tanda Berbahaya
FMS
10.2
Tanda
material
radioaktif berbahaya
FMS 10.3 Tanda lantai Basah
selama pengepelan
FMS 10.4 Tanda yang cukup
mengenai larangan penggunaan
telepon selular di daerah sensitif
seperti MRS dan CCU
Tanda petunjuk arah dipasang
dengan cukup
FMS 11.1 Tanda Keluar Darurat
untuk Kebakaran
FMS 11.2 Tanda keluar langsung
FMS
11.3
tanda
yang
mengarahkan staf dan pasien
kepada pelayanan pelayanan yang
berbeda di rumah sakit
FMS
11.4
Tanda
yang
mengarahkan
pasien
dan
pengunjung ke ruangan rawat
darurat

FMS 12

FMS 13

FMS 14

Kamar mandi pasien dilengkapi


dengan
ukuran
keselamatan
sebagai berikut :
FMS 12.1 Permukaan lantai yang
anti licin/slip
FMS 12.2 Gagang untuk menjadi
pegangan pasien
FMS
12.3
bel
atau
sistem
panggilan untuk pertolongan
FMS 12.4 Sistem penguncian yang
memungkinkan dibuka dari luar
Keselamatan terhadap kebakaran
dilaksanakan di lab dan mencakup
namun tidak terbatas pada
FMS
13.1
tempat
mencuci
mata/Eyewash
FMS 13.2 pancuran emergensi
FMS 13.3 Selimut tahan api
FMS 13.4 kit pertolongan pertama
FMS 13.5 Alat Pemadam Api
FMS 13.6 Kabinet keselamatan
untuk penyimpanan yang tahan
api
Dapur
memiliki
perangkat
keselamatan sebagai berikut:
FMS 14. 1 Tempat mencuci mata
FMS 14.2 Selimut tahan Api

FMS 15

FMS 16

Bebas
hambatan
pada
jalur
evakuasi, alat pemadam api,
kotak alarm kebakaran, pancuran
keselamatan dan tempat mencuci
mata dan
FMS 15.1 pencahayaan darurat
mencukupi
untuk
evakuasi
keselamatan di lab
FMS 15.2 Seluruh jalur evakuasi
dipelihara dari hambatan. Jalur
bebas
dari
kunci
maupun
pengikat yang menghambat jalur
evakuasi
FMS 15 3 Semua ruangan lab
mempunyai jalan keluar langsung
yang tidak terhambat ke koridor
atapun jalur evakuasi kedua
FMS 15.4 Semua pintu ke lab
ditandai
untuk
menunjukan
material berbahaya yang ada
diarea tersebut
Laundri
memiliki
perangkat
keselamatan sebagai berikut:
FMS 16. 1 Tempat mencuci mata
FMS 16.2 Selimut tahan Api
FMS
16.3
Kit
Pertolongan

FMS 17

Sarana reverse osmosis memliki


perangkat keselamatan sebagai
berikut
FMS 17. 1 Tempat mencuci mata

FMS 17.2 Selimut tahan Api

FMS 17.3 Kit Pertolongan pertama

FMS 17.4 Alat pemadam Api

FMS 18

Seluruh unit dan pelayanan yang


menggunakan
laser
harus
membuat kebijakan dan prosedur
keamanan
laser,
dan
di
implementasikan
Cairan mudah terbakar disimpan
sesuai panduan MSDS

Angka kejadian, laporan varians


(insiden report) digunakan untuk
melaporkan
keselamatan
di
gedung berkaitan dengan insiden
dan
tindakan
perbaikan
yang
dilakukan

FMS 19

FMS 20

Keamanan (FMS 21 FMS 30) Perencanaan keamanan mencakup seluruh aspek


dibawah ini dan diimplementasikan dengan baik
FMS 21
Identifikasi
seluruh
personel

dibawah ini menggunakan Tanda


pengenal :

21.1 Staf rs

21.2 Pegawai temporer


21.3 Staf kontrak
FMS 22
Akses
terbatas
untuk
daerah

sensitif
oleh
petugas
sekuriti/
sistem keamanan seperti

FMS 22.1 Ruang bersalin

FMS 22.2 NICU

FMS 22.3 Ruang Perawatan Bayi

FMS 22.4 (Lantai Pasien) wanita

FMS
22.5
Ruang
Operasi
/

Perawatan Khusus

FMS 22.6 CSSD

FMS 23
Adanya kebijakan tertulis untuk

mencegah penculikan anak dan bayi


baru lahir
FMS 24
Adanaya kebijakan yang mencakup

namun tidak terbatas kepada hal


sebagai berikut :

FMS 24.1 Barang Lost and Found

(Hilang dan tertinggal)

FMS 24.2 penyimpanan barang milik

FMS 25

FMS 26

Adanya
kebijakan
cara
menghadapi hal sebagai berikut:
FMS
25.1
keterlibatan
polisi
dalam, kecelakaan, trauma, dan
insiden sejenis.
FMS 25.2 Kasus ketergantungan
obat
FMS 25.3 Kasus penganiayaan
FMS 25.4 pasien yang berbahaya
Ada kebijakan menangani kasus
ancaman bom di rumah sakit dan
kebijakan mencakup
FMS 26.1 menentukan kembali
peran dari individu yang menerima
ancaman
FMS 26.2 Menetapkan tim tanggap
FMS 26.3 Menetapkan tugas dan
tanggung jawab dari seluruh staf
dan kartu tindakan mereka
FMS 26.4 Menetapkan individu
yang bertanggung jawab yang
mengumumkan status emergensi
dan
menghubungi
pihak
berwenang
FMS 26.5 Bagaimana menghubungi
polisi setempat

FMS 27

FMS 28

FMS 29

FMS 30

Peraturan Keselamatan ditentukan


dengan jelas pada :
FMS 27.1 Perencanaan external
FMS 27.2 perencanaan Internal
FMS
27.3
kebijakan
Larangan
merokok
Terdapat personel yang ditugaskan
mengelola
keselamatan,
dalam
jumla seimbang sesuai dengan
ukuran rumah sakit
FMS
28.1
petugas
keamanan
memiliki uraian tugas tertulis
FMS
28.2
petugas
mendapat
orientasi pada ruang lingkup dan
lokasi penugasan
FMS 28.3 petugas mendapatkan
orientasi untuk kode emergensi
FMS 28.4 petugas mendapatkan
orientasi untuk memadamkan api
FMS 28 5 petugas berpakaian
dengan pantas
Petugas keamanan melaksanakan
ronde keliling rumah sakit3x sehari
dan tercatat
OVRs digunakan untuk melaporkan
keamanan
terkait
insiden
dan
tindakan yang diambil

Material berbahaya dan pembuangan limbah (FMS 31 FMS 37) Perencanaan


material berbahaya mencakup hal dibawah ini dan diimplemetasikan dengan
tepat:
FMS 31
Penanganan,
Penyimpanan,

pemindahan,
dan
pembuangan
material berbahaya

FMS
31.1
Pendidikan/pelatihan

mengenai tanda dan gejala paparan


terhadap material berbahaya dan
memberikan terapi sesuai MSDS.

FMS 31.2 Setiap Departemen atau


bagian memiliki daftar material
berbahaya terakhir digunakan di
area tersebut. Daftar ini mencakup:

FMS 31.2.1 Tujuan penggunaan

FMS
31.2.2
petugas
yang
bertanggung jawab
FMS 31.2.3 Jumlah yang diizinkan

FMS 32

FMS 33

FMS 34

Tiap departemen atau bagian yang


berhubungan
dengan
material
berbahaya memiliki MSDS yang
sesuai dengan daftar material.
FMS 32.1 Daftar material diatas
yang digunakan oleh departemen
dan bagian terdapat pada bagian
sebagai berikut;
FMS 32.1.1 keselamatan
FMS 32.1.2 Perawat senior
FMS 32.1.3 Logistik
FMS 32.1.4 Lab
Semua material berbahaya diberi
label, termasuk;
FMS 33.1 Obat anti kanker
FMS 33.2 Material Radioaktif
FMS 33.3 Semua bahan korosif,
asam, dan material beracun yang
digunakan
FMS 33.4 Uap dan gas berbahaya
FMS 33.5 Gas anestesia
Kebocoran radioaktif, ketumpahan
dan paparan terhadap material
berbahaya dilaporkan

FMS 35

Setiap
departemen/bagian
yang
menangani
bahan
berbahaya
mempunyai pakaian pelindung atau
peralatan yang dibutuhkan.

FMS 36

Semua persyaratan terhadap bahan


radioaktif
dari
BAPETEN
dan
KEMENKES untuk penelitian dan
teknologi diimplementasikan.

FMS 37

Rencana
pembuangan
limbah
mencakup dan diimplementasikan
sebagai
berikut:
penanganan,
penyimpanan,
transportasi,
dan
pembuangan setiap jenis limbah
seperti:
FMS 37.1
Limbah Klinis

FMS 37.2

Limbah Kemoterapy

FMS 37.3

Limbah radioterapi

FMS 37.4

Gas Berbahaya

FMS 37.5

Gas Anestesi

Emergensi (FMS.38 FMS.48) Rencana tertulis untuk penanggulangan


bencana meliputi:

FMS 38.
Menghadapi
kegawatdaruratan
bencana eksternal (kode kuning)
di dalam komunitas, perencanaan
mencakup:

FMS 38.1
Nama-nama staf yang
dipanggil
termasuk nomor
kontak dan kartu aktivitas.

FMS 38.2
Kewajiban dan
tanggung jawab setiap pimpinan
rumah sakit, kepala departemen
dan kepala unit.

FMS 38.3 Area triase, lokasi dan


kartu aktivitas tiase.

FMS
38.4
Mengidentifikasi
penanggung
jawab
yang
mengumumkan
keadaan
emergensi
dan
menghubungi
pemerintah setempat.

FMS 38.5 Lokasi ruangan kontrol


dan orang yang bertugas.

FMS 38.6
Jumlah total tempat
tidur yang dapat dievakuasi.

FMS 38.7 Mendefinisikan peran


sekuriti.

FMS. 39

FMS. 40.

Rumah
sakit
melaksanakan
pelatihan eksternal tiap tahun
untuk menguji hal berikut ini:
FMS
39.1
respon-time
staf
terhadap panggilan emergensi.
FMS
39.2
Efisiensi sistem
komunikasio
FMS
39.3
Setiap staf dapat
menunjukkan
peran
yang
diharapkan.
FMS 39.4 Waktu yang diperlukan
untuk mengevakuasi pasien dan
tempat tidur.
FMS 39.5 Seefektif apa menangani
manajemen publik.
Administrasi
Rumah
Sakit
memastikan ketersediaan bahan
medis dan peralatan pada keadaan
bencana seperti tas medis, obatobatan dan monitor portabel.
FMS 40.1 Rumah sakit memastikan
ambulan selalu siap dan tersedia
tas medis dan peralatan yang
dibutuhkan
dalam
keadaan
bencana.
FMS 40.2
Ada orientasi dalam

FMS. 41

Menghadapi
kegawatdaruratan
bencana internal (kode merah),
rencana mencakup:
FMS 41.1 Nama-nama tiap staf
yang
dipanggil
jika
terjadi
bencana, nomor kontaknya, dan
kartu aktivitasnya
FMS 41.2 Lokasi ruang kendali
dan posisi penanggung jawab
FMS 41.3 Tugas dan tanggung
jawab dari setiap pimpinan rumah
sakit, kepala departemen dan
kepala unit
FMS 41.4 prosedur relokasi pasien
FMS 41.5 Identifikasi personel
yang bertanggung jawab yang
seharusnya mengumumkan status
emergensi dan memanggil aparat
setempat
41.6
Menetapkan
peran
dari
petugas
keselamatan
untuk
mengelola suplai listrik, sistem
gas medis, untuk mematikan
kedua
sistem
tersebut
jika
dibutuhkan pada kasus kebakaran
atau ledakan di rumah sakit
41.7 menetapkan titik berkumpul

FMS 42

FMS 43

FMS 44

Prosedur bagi pegawai, pengunjung


atau
pasien
masuk
dalam
perencanaan
Peta evakuasi dipasang dipenjuru
rumah sakit dengan menunjukan
lokasi berikut
FMS 43.1 Kamu berada disini
FMS 43.2 Alat pemadam Api Ringan
FMS
43.3
Selang
pemadam
kebakaran
FMS 43.4 Selimut tahan api
FMS 43.5 Rute evakuasi
FMS 43.6 Titik berkumpul
FMS 43.7 Jalur evakuasi kebakaran
FMS 43.8 Titik panggilan dengan
memecahkan gelas/tuas
Drill kebakaran dijadwalkan dan
dilaksanakan sebagai berikut:
FMS 44.1 empat kali setahun
didaerah rawatan pasien/ rawat inap
FMS 44.2 dua kali setahun di daerah
pasien rawat jalan
FMS 44.3 Setahun sekali didaerah
non klinis

FMS 45

FMS 46
FMS 47

FMS 48

Drill kebakaran dilaksanakan tiap


shift untuk:
FMS 45.1 Menggunakan prosedur
RACE
FMS 45.2 Menggunakan prosedur
PASS
FMS
45.3
Kemampuan
memadamkan api saat kebakaran
baru mulai terjadi.
FMS 45.4 Kemampuan staff sesuai
perannya dalam kejadian kebakaran.
FMS 45.5 Prosedur evakuasi
FMS 45.6 Jika suplai oksigen dan
listrik mati pada saat dibutuhkan.
Setiap staff berpartisipasi dalam
drill seperti yang diharapkan.
Setiap kegiatan drill kebakaran yang
dilaksanakan terdokumentasi dan
terintegrasi
dengan
program
peningkatan kualitas SDM.
Drill kebakaran dilaksanakan dalam
perencanaan
tiap
tahun
dan
dievaluasi.

Keselamatan kebakaran (FMS 49-FMS 58) Rencana keselamatan


kebakaran mencakup inspeksi dan pengujian serta implementasi
terhadap hal berikut ini:

FMS 49
Pemadam api:

FMS 49.1 Jumlahnya cukup

FMS 49.2 Terdistribusi baik untuk


seluruh ruangan gedung.

FMS 49.3 Posisi pemadam api di


tempat yang tepat.

FMS
49.4
Diinspeksi
teratur
untuk mengetahui fungsinya.

FMS 50
Sistem alarm kebakaran

FMS 50.1 Diinspeksi teratur.

FMS 50.2 Hasil didokumentasikan

FMS
50.3
Sistem
memiliki
preventif maintenance.

FMS 51
Sistem pemadaman api:

FMS 51.1 Sistem sprinkler

FMS 51.2 Sistem CO2

FMS 51.3 Sistem kimiawi basah

FMS 52
Pintu darurat kebakaran:

FMS 52.1 Tidak terkunci

FMS 52.2 Tidak terhalang

FMS 52.3 Memiliki peralatan


untuk kondisi panik.

FMS 52.4 Tahan Api

FMS 52.5 Tertanda jelas dengan

FMS 53
FMS 54

Pintu tahan asap/api.

Elevator terhubung dengan sistem


alarm kebakaran.

FMS 55
FMS 56

Lampu emergensi
Rumah sakit berusaha
kebakaran dengan :

FMS 56.1 Membeli bahan


kerai, yang tahan api.

seperti

FMS 56.2 memisahkan setiap bahan


yang
berbahaya
atau
mudah
terbakar dengan sumber panas api.

FMS 56.3 memasang dinding yang


tahan api terutama di area yang
resiko tinggi seperti di labolatorium.

FMS 57

Memasang
bahan
untuk
menghentikan
kebakaran
secara
tepat Misalkan pada ruang teknik,
ruang listrik dan rute jalan darurat
Rumah
sakit
membuat
jadwal
program training untuk pekerja
rumah saikt dalam menggunakan
pemadam api.

FMS 58

mencegah

Peralatan medis
mencakup:
FMS 59
FMS 60

FMS 61

(FMS 59-FMS 67) Manajemen Teknologi Peralatan Medis


Ada inventarisasi setiap peralatan
rumah sakit dan lokasinya.
Pemeliharaan preventif yang efektif
sesuai dengan rekomendasi pabrik
( paling tidak 95% mendapatkan
pemeliharaan preventif)
FMS
60.1
Pengujian
keamanan
terhadap listrik untuk alat medis
terkait pasien.
FMS 60.2 Setiap peralatan memiliki
cheklist untuk jadwal pemeliharaan,
insiden kegagalan, dan perbaikan
yang telah dilakukan.
FMS 60.3 Ada kebijakan tertulis
untuk melakukan inspeksi pada
peralatan
medis
baru
sebelum
beroperasi.
Ketersediaan terhadap:
FMS 61.1 Petunjuk penggunaan
manual keselamatan dalam ruangan
kerja biomedis.
FMS 61.2 Operator manual untuk
tiap
peralatan
pada
setiap
departemen yang menggunakan alat

FMS 62

FMS 63

FMS 64

Ada kebijakan tertulis pada label


peralatan medis untuk:
FMS 62.1 Pemeliharaan preventif
disertai tanggal pemeriksaan dan
tanggal kapan harus diperiksa
berikutnya.
FMS 62.2 Nomer inventarisasi

FMS
62.3
Pemindahan
akibat
perbaikan
FMS 62.4 Cek keamanan
Ada
kebijakan
tertulis
untuk
peralatan medis yang sedang
diperbaiki.
Staf rumah sakit, dokter, perawat
dan paramedis dilatih untuk
peralatan medis yang mencakup:

FMS 64.1 Peralatan baru

FMS 64.2 Staf yang ditransfer dari

bagian lain
FMS 64.3 Staff yang baru diterima

bekerja
FMS
64.4
Ada\kejadian
salah

penggunaan yang berulang pada

FMS 65

Menggunakan OVR untuk


melaporkan insiden terkait peralatan
medis dan tindakan perbaikan yang
dilakukan

FMS 66

Ada statistik dari preventif


maintenance untuk
upgrade/mengganti peralatan medis.

FMS 67

Ada kebijakan tertulis :

FMS 67.1 perbaikan agen/


subkontraktor.
FMS 67.2 Menghapuskan
penggunaan perluasan cords.

FMS 67.3 Membatasi penggunaan


selular telepon untu daerah sbb:

FMS 67.3.1 ICU

FMS 67.3.2 Ruang operasi.

FMS 67.3.3 Cardiology

Sistem utilitas (FMS 68-FMS90) Perencanaan sistem utilitas

FMS 68
Program pemeliharaan preventif
yang berkala dari:

FMS 68.1 Sistem kelistrikan

FMS 68.2 Elevator

FMS 68.3 Generator

FMS 68.4 Refrigerator/Freezer

FMS 68.5 Sistem Air conditioner

FMS 68.6 Sistem gas medis

FMS 68.7 Suction medis

FMS 68.8 Sistem air termasuk


pompa air.

FMS 68.9 Sistem hidran termasuk


pompa

FMS 68.10 Boiler

FMS 68.11 Perpipaan

FMS 68.12 Sistem komunikasi dan


arus lemah.

FMS 68.13 Pelataran

FMS 68.14 Bangunan gedung


Rumah Sakit

FMS 69
Administrasi mendukung program
yang diperlukan untuk:

FMS 69.1 memperoleh peralatan


yang dibutuhkan.

FMS 69.2 Meningkatkan peralatan

FMS 69.3 Meningkatkan kondisi


fisik dari bangunan /gedung.

mencakup:

FMS 70

FMS 71

Ada perencanaan yang harus


dilakukan jika ada masalah atau
hambatan pada hal berikut ini:
FMS 70.1 Sumber energi normal
FMS 70.2 Sumber energi
emergensi dengan kasus tidak
ada soket pada daerah kritis
atau lampu yang mati pada
daerah kritis.
FMS 70.3 Elevator
FMS 70.4 Suplai Air
FMS 70.5 Sistem reverseosmosis
FMS 70.6 Kipas coil pada AC di
ruang rawat.
FMS 70.7 Penanganan udara
pada AC di ruang operasi.
FMS 70.8 Sistem gas medis
FMS 70.9 Saluran limbah
FMS 70.10 Boiler
FMS 70.11 Pelayanan telepon.
FMS 70.12 Intercom, panggilan
perawat dengan overhead
paging.
FMS 70.13 Alarm kebakaran.
Perencanaan untuk keadaan
emergensi dilakukan ujicoba
setiap tahun sekali dan

FMS 73

Outlet Listrik teridentifikasi untuk:

FMS 73.1 Voltase 110/220

FMS 73.2 Sumber


(essensial/utama)
Inspeksi thermography untuk
pemutus sirkuit dilaksanakan
setiap tahun untuk hal sebagai
berikut:

FMS 74.1 Ruang Operasi

FMS 74.2 Lab

FMS 74.3 unit pelayanan kritikal

FMS 74.4 sistem alarm

FMS 74.5 Penyimpanan Darah

FMS 74.6 Sistem Gas Medis

FMS 75

Program Pemeliharaan dan


Pencegahan Berkala untuk
generator didukung oleh staf dan
kontraktor terlatih/khusus dan
pemeliharaan dicatat

FMS 74

FMS 76

FMS 77

FMS 78

Setiap bulan Sumber listrik


cadangan rumah sakit ( jika
terjadi pemutusan sumber listrik
utama) di uji selama 30 menit
dengan beban yang dibutuhkan
dan hasil tes dicatat. Sumber
listrik cadangan harus memenuhi
paling sedikit sarana sebagai
berikut:
FMS 76.1 Ruang operasi
FMS 76.2 Ruang bersalin
FMS 76.3 Unit pelayanan kritis
FMS 76.4 sistem Alarm
FMS 76.5 Pompa pemadam
kebakaran
FMS 76.6 Penyimpanan Darah
FMS 76.7 Sistem gas medis
FMS 76.8 Lemari pendingin di
dapur
FMS 76.9 Lift
FMS 76.10 Rute evakuasi dan
koridor
Generator sumber cadangan
listrik diuji tanpa beban setiap
minggu dan hasil tes dicatat
Generator sumber cadangan
listrik diuji setiap tahun dengan

FMS 80

FMS 81

FMS 82

Sistem gas medis diuji secara


berkala untuk:
FMS 80.1 Tekanan
FMS 80.2 kebocoran
FMS 80.3 fungsi katup, alarm,
tombol dll
FMS 80.4 Katup penutup darurat
di ruang perawat/lorong
ditentukan untuk menunjukan
suplai departemen
FMS 80.5 Label untuk menunjukan
jalur gas medic
Adanya kebijakan yang mengatur
berbagai macam gas yang
mencakup
FMS 81.1 menyimpan tabung pada
daerah dengan ventilasi baik
FMS 81.2 memposisikan tabung
tegak di dinding atau penyangga
dan dirantai
FMS 81.3 Memisahkan bahan yang
mudah terbakar dari gas
pengoksidasi
FMS 81.4 Mengirimkan oksigen
cair dengan menggunakan truk
Pembuangan dari gas diperluas ke
atap dan ditentukan:
FMS 82.1 Kabinet keamanan lab

FMS 83

FMS 84

Program pemeliharaan dan


pencegahan berkala untuk
Pemanasan, pertukaran udara dan
AC (HVAC)didukung oleh staf atau
kontraktor yang terlatih/khusus, dan
pemeliharaan ini didokumentasikan
FMS 83.1 HVAC mengadopsi standar
ASHRAE (American Society of
heatinng, refrigerator dan AC
Engineering) atau standar setara
untuk:
FMS 83.1.1 Pengendalian
kualitas udara dengan
melakukan :
FMS 83.1.2 Pembersihan dan
penggantian penyaringan
FMS 83.1.3 Pembersihan diffuser
FMS 83.1.4 Membersihkan
terowongan udara
Pengendalian tekanan positif,
negatif dan tekanan sama dan aliran
udara setiap 3 bulan, paling tidak
didaerah sebagai berikut:
FMS 84.1 Ruang Operasi
FMS 84.2 Ruang bersalin
FMS 84.3 Ruang isolasi
FMS 84.4 Ruang pelayanan kritis
FMS 84.5 perangkat bersih

FMS 85

FMS 86

Pengendalian suhu dan


kelembaban dilakukan secara
teratur paling tidak pada area
sebagai berikut:
FMS 85.1 Ruang operasi
FMS 85.2 Ruang pemulihan
FMS 85.3 Perawatan bayi
FMS 85.4 ICU
FMS 85.5 suplai penyimpanan steril
FMS 85.6 ruangan pasien
Program pemeliharaan dan
pencegahan berkala untuk sistem
air didukung oleh staf atau
kontraktor yang terlatih/khusus,
dan pemeliharaan ini
didokumentasikan
FMS 86.1 Air tersedia selama 24
jam perhari, setiap hari selama
setahun, diuji dengan menilai level
air harian
FMS 86.2 Suplai air masuk dicek
secara berkala paling sedikit untuk
hal berikut dan hasilnya diawasi
FMS 86.2.1 Zat Kimia (setiap 6
bulan)
FMS 86.2.3 Bakteri (setiap
bulan)

FMS 88

FMS 89

Perencanaan sistem
perangkat(utilitas) menjamin
ketersediaan :
FMS 88.1 Gambar teknis utilitas
yang penting yang menunjukan jalur
distribusi dari semua utilitas dan
cara mengendalikan dari pusat dan
perifer sehingga jalur tersebut dapat
dikendalikan dalam kondisi darurat
FMS 88.2 Sistem manajemen
pemeliharaan membuat data
statistik sebagai indikator untuk
mengevaluasi kinerja sistem dan
memberikan saran untuk perbaikan
dan peningkatan sesuai kebutuhan
Peralatan dapur diinspeksi, uji dan
hasilnya dicatat sebagai berikut:
FMS 89.1 Kipas tudung dapat
beroperasi dengan baik dan bebas
dari minyak/lemak
FMS 89.2 Penyaring tudung
dibersihkan setiap minggu dan tidak
boleh memasak tanpa penyaring
tersebut
FMS 89.3 Lemari pendingin
dihubungkan ke sumber listrik

Anda mungkin juga menyukai