Anda di halaman 1dari 22

ASMA

KELOMPOK 5 :
N U R I A N A S YAF I T R I
N Y I M A S FAR A S T I K A H A R S YAH
S H E L L A AF R I YAN I
SINDI ARLINA
S YAF R I N A I I

PENGERTIAN
Asma merupakan salah satu penyakit saluran nafas

yang banyak dijumpai baik pada anak anak


maupun dewasa. Kata asma (asthma) berasal dari
bahasa Yunani yang berarti terengah engah.

Asma merupakan gangguan inflamasi kronik saluran

pernapasan yang melibatkan berbagai sel inflamasi.


Dasar penyakit ini adalah hiperaktivitas bronkus
dalam berbagai tingkat, obstruksi saluran
pernapasan dan gejala pernapasan (mengi dan
sesak).

ETIOLOGI
Asma yang muncul pada saat dewasa dapat

disebabkan oleh berbagai faktor seperti : adanya


sinusitis , gangguan refluks gastroesofagal,
sensitivitas terhadap aspirin, pemaparan terhadap
senyawa sulfit atau obat golongan beta blocker,
dan influenza, faktor mekanik dan faktor psikis
(misalnya strees) .

PATOFISIOLOGI
Obstruksi saluran pernapasan disebabkan oleh banyak

faktor seperti bronkospasme, edema, hipersekresi


bronkus, hiperesponsif bronkus, dan inflamasi.
Serangan asma tiba tiba disebabkan oleh faktor yang
diketahui atau tidak diketahui, faktor faktor itu meliputi
terpapar alergen, virus, polutan atau zat zat lain yang
dapat merangsang inflamasi akut atau konstriksi bronkus.
Terlepasnya mediator kimiawi yang terbentuk pada saat
cedera jaringan, mast sel, dan leukosit disaluran
pernapasan. Mediator mediator tersebut
mengakibatkan timbulnya gejala gejala dan komplikasi
asma.

MANIFESTASI KLINIK
Bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan

atau tanpa stetoskop


Batuk yang produktif, sering pada malam hari.
Nafas atau dada seperti tertekan

GEJALA AWAL/RINGAN
batuk terutama pada malam atau dini hari
sesak napas
napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika pasien

menghembuskan napasnya
rasa berat di dada
dahak sulit keluar.

GEJALA BERAT
Serangan batuk yang hebat
Sesak napas yang berat dan tersengal-sengal
Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari sekita

mulut)
Sulit tidur dan posisi tidur yang nyaman adalah
dalam keadaan duduk
Kesadaran menurun (anonim,)

DIAGNOSIS
Anamnesis : riwayat perjalanan penyakit, faktor faktor

yang berpengaruh terhadap asma, riwayat keluarga ,


riwayat alergi, dan gejala klinis.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium : jumlah eosinofil darah dan
sputum.
Tes fungsi paru dengan spirometri atau peak flow meter
untuk menentukan adanya obstruksi saluran pernapasan.
Pemeriksaan lain misalnya foto toraks, uji bronkodilator
(atas indikasi) dan analisis gas darah (atas indikasi).

PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi

Pengobatan jangka panjang : untuk mengontrol gejala asma,

Inhalasi steroid, beta2 agonis aksi panjang


(formoterol,salmeterol), sodium kromoglikat atau kromolin
(na.Kromolin), nedokromil,
modifierleukotrien(zafirlukas,zileton), dan golongan metil
ksantin.

pengobatan cepat (quick relief medication) : untuk

mengatasi serangan akut asma.

untuk pengobatan cepat sering digunakan suatu


bronkodilator (beta2 agonis aksi cepat(albuterol),
antikolinergik, metilksantin dan kortikosteroid oral
(sistemik).

2. Non farmakologi
Terapi non farmakologi meliputi 2 komponen
utama , yaitu edukasi pada pasien atau yang
merawat mengenai berbagai hal tentang asma, dan
kontrol terhadap faktor faktor pemicu
serangan(debu, polusi, merokok,
olahraga,perubahan temperatur secara ekstrim).

Edukasi kepada pasien juga meliputi pengetahuan

tentang patogenesis asma, bagaimana mengenal


pemicu asmanya dan mengenal tanda tanda awal
keparahangejala, cara penggunaan obat yang
tepat , dan bagaimana memonitor fungsi paru
parunya. Selain itu juga dapat dilakukan fisioterapi
napas (senam asma), vibrasi dan atau perkusi
toraks dan batuk efisien. (Dr.zullies Ikawati,Apt ,
2007)

Tata laksana terapi pada


serangan asma akut di rumah

Tata laksana terapi pada serangan asma


akut di RS

Lanjutan...

KASUS
An-18 years old men,VB presents with a history of
recurrent episodes of wheeze after walking 200 meters.
VB has recently started to go a gym and his episodes of
whezee have worsened. He goes tosee his gp. He can talk
in sentences but his repiratory rate is increased his peak
flow is increased. His peak flow is 420 L/ml which is
80% of predictes result. A diagnosis of mild asthma is
mode. He is started on salbutamol metered dose
inhaler (MDI) two puffs when required and
beclometasone (Qvar) 50micrograms twice daily.
Bahas kasus ini dan penyelesaikannya. !

PENYELESAIAN KASUS
dengan metode SOAP
SUBJEKTIF :
Nama pasien : VB
Umur : 18 tahun
Jenis kelamin : lakilaki
Riwayat penyakit :
asma

OBJEKTIF :
PEV = 80%
Aliran puncak =
420 ml

ASSESMENT :
Pasien memiliki penyakit
asma ringan yang kambuh
setelah berjalan 200 meter
Dan menginya memburuk
setelah pergi ngeGym.

PLAN :
Non farmakologi
hindari aktivitas berat yang dapat memicu penyakit asma
Istirahat yang cukupPasien
Farmakologi :
berdasarkan algoritma asma dari buku dipiro pemberian salbutamol dan
beclometason 50 microgram sudah tepat karna tuan VB menderita penyakit asma
ringan dengan absorbasi sedang.

Tata laksana terapi pada serangan asma


akut di RS

Lanjutan...

Anda mungkin juga menyukai