PENDAHULUAN
Insiden POP berbeda pada setiap negara
Paling sering terjadi pada wanita multipara
(sekitar >50%) dan wanita menopause
Prolaps kadang terjadi pada wanita nullipara
atau wanita muda (2%), jarang pada
neonatus.
Anatomi Normal
Gambaran Prolaps
DEFENISI
Prolapsus Organ Panggul adalah turunnya
atau herniasi isi organ panggul melalui
vagina
akibat
kelemahan
struktur
penyokong dasar panggul
Prolaps uteri adalah penurunan uterus dan
serviks melalui kanalis vaginalis menuju I.V
Herbnik
(2008)
Kelemahan
otot,
ligamentum dan jaringan ikat.
Penurunan :
Dinding vagina, uterus, kandung kemih,
uretra, rektum, usus, puncak vagina
ETIOLOGI
Kelemahan organ-organ penyokong alat
genitalia o.k kerusakan dasar panggul
Trauma obstetri
Menopause
Asites, tumor-tumor didaerah pelvis, batuk
yang kronis dan pengejan
Kelainan kongenital
Peningkatan tekanan intraabdominal
Defisiensi estrogen
Riwayat Pembedahan
Jenis-jenis POP
Uretrokel
Sistokel
Sistouretro
kel
Prolapsus
Uteri
Enterokel
Rektokel
Faktor Resiko
Multiparitas dengan persalinan pervaginam
(tersering)
Usia lanjut (menopause)
Ras
Trauma dasar panggul
Kelainan bawaan
Stadium POP
0
PATOLOGI
Dengan adanya persalinan yang sulit,
menyebabkan kelemahan pada ligamentum
penyokong uterus, fasia endopelvic, otot-otot
dasar panggul, peningkatan tekanan intra
abdominal dan faktor usia.
Dapat menjadi SISTOKEL karena kendornya
fasia dinding depan vagina
Dapat menjadi REKTOKEL karena kelemahan
fasia di dinding belakang vagina
Dapat
menjadi ENTEROKEL karena suatu
hernia dari kavum dauglas yang isinya usus
halus
DIAGNOSIS
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Pasien dalam posisi telentang di meja
ginekologi dg posisi litotomi
Inspeksi vulva dan vagina
Manuver Valsava
Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN
Konservatif
Indikasi :
Penderita prolaps ringan tanpa keluhan
Penderita yang masih menginginkan
keturunan lagi
Menolak untuk dioperasi
Jenis terapi Konservatif :
1. Latihan Otot dasar panggul (Senam Kegel)
2. Stimulasi otot dengan alat listrik
3. Pengobatan dengan pessarium
Pessarium
Alat untuk menahan uterus ditempatnya
selama alat tersebut digunakan
Prinsip: mengadakan tekanan pada dinding
vagina bagian atas sehingga vagina dan
uterus tidak dapat turun.
Kontra indikasi : Radang pelvis akut dan
Karsinoma
Terapi Operatif
Macam-macam operasi
Ventrofiksasi : memendekkan atau mengikat
lig. Rotundum ke dinding perut
Operasi Manchester : amputasi serviks uteri
dan dilakukan penjahitan lig. cardinale
Histerektomi
vagina : Uterus diangkat,
kemudian puncak vagina digantungkan pada lig.
Rotundum kanan-kiri. Dilakukan pada prolapsus
uteri lanjut pada wanita yang telah menopause
Kolpokleisis
: Operasi sederhana dengan
menjahitkan dinding vagina depan dengan
dinding bagian belakang sehingga lumen vagina
tertutup dan uterus terletak diatas vagina
PENCEGAHAN
Pemendekan waktu persalinan
Menghindari paksaan dalam pengeluaran
placenta
Mencegah dan mengobati hal-hal yang
dapat
meningkatkan
tekanan
intraabdominal
Menghindari mengangkat benda berat
Anjuran
untuk
tidak
terlalu
sering
melahirkan
terutama
persalinan
pervaginam
KOMPLIKASI
Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri
Dekubitus
Hipertrofi serviks dan elongatio kolli
Gangguan miksi dan stres inkontinensia
ISK
Kemandulan
Kesulitan waktu persalinan
Hemorroid
Inkarserasi usus halus
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
No. RM : 23 62 69
Nama: Ny. N
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : S1
Pekerjaan
: PNS
IDENTITAS SUAMI
Nama: Tn. S
Umur : 60 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : S1
Pekerjaan
: PNS
Alamat
: Jl. Stabat Lk. I Jati Mulia, Medan
Tgl Masuk : 09/09/2015
Pukul
: 11.14 WIB
ANAMNESA
Ny. N, 58 tahun, P3A0, Islam, Jawa, S1, PNS, istri dari Tn.S,
60 tahun, Islam, Jawa, S1, PNS. Jl. Stabat lk. I Jati Mulia,
Medan datang ke Rumah Sakit Umum Haji Medan pada
tanggal 9 September 2015, pukul 11.14 WIB.
KU : Keluar benjolan dari kemaluan
Telaah : Pasien mengeluhkan keluar benjolan dari
kemaluan, hal ini telah dialami pasien sejak 1 tahun ini.
Pertama-tama benjolan dirasakan kecil namun makin
lama makin besar. Sebelum masuk RSU. Haji Medan
pasien telah didiagnosa Prolapsus Uteri dan direncanakan
melakukan operasi TVH oleh dr. Muslich Perangin-angin,
Sp.OG. Nyeri (+) dan pasien mengatakan benjolan
tersebut terasa sangat menggangu aktivitas. Riwayat
keluar darah dari kemaluan (+), riwayat perut dikusuk
(+), riwayat angkat benda berat (-), riwayat trauma (-),
BAB (+) normal, BAK (+) normal.
R. Penyakit Terdahulu
Usus Buntu (+)
R. Penyakit Keluarga
R. Hipertensi : Disangkal
R. DM
: Disangkal
R. Asma
: Disangkal
R. Pemakaian Obat
: (-)
Riwayat Haid
Menarche
: 12 tahun
Lama Haid
: 6-7 hari
Volume
: 2-3 kali ganti duk/hari
Siklus Haid
: 28 hari
Darah Haid
: Sedang, dijumpai darah beku
Nyeri Haid
: (-)
Haid Terakhir : Menopause 9th yg lalu
Flour Albus
: (-)
1.
2.
3.
Riwayat
Perkawinan:
Menikah
kali
dengan
sekarang
Riwayat KB : (-)
suami
PEMERIKSAAN FISIK
KU : Tampak sakit
Sens
: Compos mentis
TD : 140/80 mmHg
Nadi: 80 x/i
RR : 20 x/i
Suhu
: 37,0 C
BB/TB : 52 kg/158 cm
Anemis: (-)
Ikterik : (-)
Sianosis : (-)
Dispnea : (-)
Edema : (-)
Status Generalisata
Status Ginekologis
Genitalia
Inspeksi
: Tampak benjolan berwarna
merah muda keluar dari introitus vagina,
bulat, ukuran sekepal tangan orang
dewasa. Kesan: Uterus.
Palpasi : Lunak, nyeri tekan (-).
Pemeriksaan Penunjang
EKG
Hasil : Dalam Batas Normal
Foto Thoraks
Hasil : Dalam Batas Normal
USG TAS
Laboratorium
Darah
Rutin
Hemoglobin
Eritrosit
Hasil
Satuan
13.2
4.3
Nilai
Rujukan
12-16
3.9-5.6
Leukosit
Hematokrit
7.500
36.4
4.000-11.000
36-47
/l
%
301.000
150.000450.000
/l
Indeks eritrosit
MCV
85.6
80-96
fL
MCH
MCHC
27-31
30-34
Pg
%
Trombosit
30.9
36.2
g/dl
106/l
1-3
Basofil
0-1
N. Stab
2-6
N. Seg
67
53-75
Limfosit
25
20-45
Monosit
4-8
25
0-20
Mm/jam
LED
Kimia Klinik
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
86
<140
mg/dl
Bilirubin total
0.74
0.3 1
mg/dl
Bilirubin direk
0.38
<0.25
mg/dl
AST (SGOT)
14
<40
U/I
ALT (SGPT)
<40
U/I
11
20-40
mg/dl
0.58
0.6 1.1
mg/dl
Glukosa Darah
KGD Sewaktu
Fungsi Hati
Fungsi Ginjal
Ureum
Kreatinin
Urinalisa
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Warna
Kuning
Kuning
Kekeruhan
Jernih
Jernih
5.0
4.8 7.4
Protein
Negatif
Negatif
Glukosa
Negatif
Negatif
Nitrit
Negatif
Negatif
1.020
1.013-1.030
Bilirubin
Negatif
Negatif
Urobilinogen
Negatif
Negatif
pH
Berat Jenis
DIAGNOSA
PENATALAKSANAAN
OK sudah dijadwal
Operator: dr. Muslich Perangin-angin,
Sp.OG
Tanggal
: 10/09/2015
Pukul
: 10.00 WIB
Tindakan Operasi
Follow Up
Anemis
Ikterik
Dispnea
Sianosis
Edema
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
SL
Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) N
P/V
: (-)
L/O
: Vagina tertutup kasa, kesan kering
BAK
: (+) Kateter 80 cc/jam
BAB
: (-), Flatus (-)
Anemis
Ikterik
Dispnea
Sianosis
Edema
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
SL
Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) N
P/V
: (-)
L/O
: Vagina tertutup kasa, kesan kering
BAK
: (+) Kateter
BAB
: (-), Flatus (+)
Hasil
Satuan
12.2
Nilai
Rujukan
12-16
Eritrosit
Leukosit
4.0
8.500
3.9-5.6
4.000-11.000
106/l
/l
37
36-47
450.000
150.000450.000
/l
Hematokrit
Trombosit
g/dl
Indeks eritrosit
MCV
82.6
80-96
fL
MCH
MCHC
30.1
33.2
27-31
30-34
Pg
%
1-3
Basofil
0-1
N. Stab
2-6
N. Seg
70
53-75
Limfosit
23
20-45
Monosit
4-8
20
0-20
Mm/jam
LED
S : (-)
O
Sens : CM
TD : 120/90 mmHg
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
T
: 36,4C
Anemis
Ikterik
Dispnea
Sianosis
Edema
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
SL
Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) N
P/V
: (-)
L/O
: Vagina tertutup kasa, kesan kering
BAK
: (+) Kateter
BAB
: (-), Flatus (+)
S : (-)
O
Sens : CM
TD : 120/90 mmHg
HR : 82 x/i
RR : 20 x/i
T
: 36,8C
Anemis
Ikterik
Dispnea
Sianosis
Edema
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
SL
Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) N
P/V
: (-)
BAK
: (+) Kateter
S : (-)
O
Sens : CM
TD : 120/80 mmHg
HR : 82 x/i
RR : 20 x/i
T
: 37,2C
Anemis
Ikterik
Dispnea
Sianosis
Edema
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
SL
Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) N
P/V
: (-)
BAK
: (+) Normal
BAB
: (-)
- Cefadroxil 2x500 mg
- Asam Mefenamat 3x500 mg
- Grahabion 2x1
Rencana :
- Pasien mobilisasi dan bladder training
-Aff infus
-Three way pertahankan
S : (-)
O
Sens : CM
TD : 120/80 mmHg
HR : 82 x/i
RR : 20 x/i
T
: 37,2C
Anemis
Ikterik
Dispnea
Sianosis
Edema
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
SL
Abdomen : Soepel, Peristaltik (+) N
P/V
: (-)
BAK
: (+) Normal
BAB
: (-)
TERIMA KASIH