Anda di halaman 1dari 27

Fixed Assets and

Intangible Assets

Wahyu Alfa Omega 150810101005


Fatma Aisha Rimadhini 150810101164
Desita Natalia Gunawan 150810101209
Nabiela Aprilia Sari 150810101231

Aset Tetap (Fixed Assets) &


Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets)
Biaya perolehan aset tetap
Penyusutan aset tetap
Akuntansi untuk penyusutan
1. Metode garis lurus
2. Metode unit produksi
3. Metode saldo menurun
4. Metode jumlah angka tahun
Capital & Revenue Expenditures
Penghentian aset tetap
Sumber daya alam
Aset tak berwujud
Pelaporan keuangan aset tetap dan aset tidak berwujud

Kriteria Aset tetap


1. Aset berwujud
2. Masa manfaat (umur ekonomis) lebih dari 1
periode
3. Dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan
dalam aktivitas operasi perusahaan
4. Tidak ditujukan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal
Contoh:
Gedung, mesin, peralatan, tanah.

Biaya Perolehan Aset Tetap

Seluruh biaya yang terjadi sampai aset tetap


tsb siap digunakan
Contoh:
Gedung: harga beli, pajak, biaya konstruksi
Mesin & peralatan: harga beli, pajak, instalasi,
ijin penggunaan, transportasi

Penyusutan (Depresiasi)

Alokasi biaya perolehan aset tetap ke periode2


yang menerima manfaat dari aset tetap tsb.
Bukan merupakan proses valuasi
Nilai buku tidak sama dengan nilai pasar
Merupakan penerapan dari konsep matching
cost with revenue
Dilakukan untuk semua aset tetap, kecuali
tanah

Akuntansi untuk Penyusutan

Faktor yang mempengaruhi perhitungan


penyusutan:
1. Harga perolehan aset tetap
2. Estimasi nilai sisa (nilai residu)
Estimasi nilai pada akhir masa manfaat aset tetap
3.

Estimasi masa manfaat (umur ekonomis) aset tetap

Dinyatakan dalam periode waktu atau unit produksi

Nilai yang dapat disusutkan (depreciable cost)


= Harga perolehan nilai sisa
Nilai buku (book value)
= Harga perolehan akumulasi penyusutan

Metode Penyusutan

1. Garis lurus (straight-line method)


Asumsi: manfaat yang diberikan aset tetap merata sepanjang
masa manfaatnya
Jumlah beban penyusutan sama besar untuk
setiap periode
2. Unit produksi (unit of production method)
Beban penyusutan disesuaikan dengan tingkat
pemanfaatan aset tetap

Metode Penyusutan

3. Saldo menurun (declining balance


method)
Asumsi: manfaat yang diberikan aset tetap lebih
besar pada periode-periode awal dibandingkan
dengan periode-periode berikutnya
Saldo menurun ganda (double declining
balance)

Contoh
Harga perolehan..... Rp24 juta
Estimasi masa manfaat.. 5 tahun
Estimasi jam pemakaian... 10.000 jam
Estimasi nilai sisa..... Rp2 juta

Metode Garis Lurus


(straight-line method)

Beban penyusutan per periode =


Biaya perolehan Nilai sisa
Masa manfaat

Tingkat penyusutan =
100%
Masa manfaat

Contoh - Metode Garis Lurus

Beban penyusutan per periode =


Rp24.000.000 2.000.000
5 tahun
= Rp4.400.000 per tahun

Contoh metode garis lurus


Tahu Deprecia
Tingka
Beban
Akumula
ble cost t
penyusu
si
n
(Rp000) penyusu
tan
penyusu
tan
(Rp000)
tan
(Rp000)
2010
22,000
20
4,40
4,40
%
0
0
2011
22,000
20
4,40
8,80
%
0
0
2012
22,000
20
4,40
13,20
% Rp000) 31 Des
0
0
Jurnal setiap tahun (dalam
2013
22,000
20
4,40
17,60
D Beban Penyusutan
4.400
%
0
0
2014
22,000
20
4,40
22,00
K
Akumulasi Penyusutan
%
0
0

Nilai
buku
(Rp00
0)
19,60
0
15,20
0
10,80
0
6,40
0
2,00
4.400
0

Contoh Metode Garis Lurus

Jika aset dibeli di tengah periode.


Misalnya aset tetap dibeli 1 Oktober 2010
Beban penyusutan 2010:
= 3/12 x Rp4.400.000 = Rp1.100.000
Jurnal 31 Des 2010 (Rp000)
D Beban Penyusutan
K

Akumulasi Penyusutan

1.100.00
0
1.100.00
0

Metode Unit Produksi (Unit of production method)

Beban penyusutan per unit produksi =


Biaya perolehan Nilai sisa
Total unit produksi
Beban penyusutan =
Beban penyusutan per unit x unit produksi aktual

Contoh - Metode Unit Produksi

Beban penyusutan per jam =


Rp24.000.000 2.000.000
10.000 jam
= Rp2.200 per jam

Contoh Metode Unit Produksi


Tahun

Aktual Jam
Mesin

Akumulasi
penyusutan
(000)

Nilai buku
(000)

2010
2011

2.100
2.000

Rp2.200
Rp2.200

4.620
4.400

4.620
9.020

19.380
14.980

2012

2.200

Rp2.200

4.840

13.860

10.140

2013

1.800

Rp2.200

3.960

17.820

6.180

2014

1.900

Rp2.200

4.180

22.000

2.000

Beban
Beban
penyusutan penyusutan
(000)
/jam

Jurnal 31 Des 2010


D Beban Penyusutan
K

Akumulasi Penyusutan

4.620.000
4.620.000


Metode Saldo Menurun Ganda (Double-declining-balance method)

Tingkat Penyusutan
= 2 x tingkat penyusutan garis lurus
Beban penyusutan
= Nilai buku awal periode x tingkat penyusutan

Contoh
Metode Saldo Menurun Ganda
Tahun

Biaya Perolehan

Akum.

Nilai Buku

Tingkat

Beban

Nilai buku

(Rp000)

Penyusut- an

(Awal) (Rp000)

Penyusut- an
(Rp000)

penyusut- an
(Rp000)

(Akhir)

(Awal) (Rp000)
-

2010

24.000

2011

24.000

9.600

2012

24.000

15.360

2013

24.000

2014

24.000

(Rp000)
14.400

24.000

40%

9.600

14.400

40%

5.760

8.640

8.640

40%

3.456

5.184

18.816

5.184

40%

2.074

3.110

20.890

3.110

40%

1.110

2000

NILAI SISA

Jurnal 31 Des 2010 (Rp000)


D Beban Penyusutan
K

Akumulasi Penyusutan

9.60
0
9.60
0

Jika aset dibeli 1 April 2010

Beban penyusutan tahun 2010


24.000.000 x 40% x 9/12 =
Rp7.200.000

Beban penyusutan tahun 2011


Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Nilai buku 1 Januari 2011
Beban penyusutan tahun 2011
40% x 16.800.000 =
Rp6.720.000

Rp24.000.000
7.200.000
16.800.000

Perubahan Estimasi dalam Penyusutan


Estimasi nilai sisa dan masa manfaat aset tetap
dapat berubah karena penggunaan abnormal,
perbaikan atau usang
Estimasi tersebutdapat direvisi untuk
menentukan beban penyusutan periode
mendatang
Perubahan estimasi tidak mempengaruhi beban
penyusutan yang dicatat pada tahun sebelumnya

Biaya perolehan aset tetap : Rp130.000.000


Masa manfaat
: 30 tahun
Nilai sisa
: Rp10.000.000
Metode penyusutan
: Garis lurus
Pada awal tahun ke-11, terjadi perubahan
estimasi:
Sisa masa manfaat berubah menjadi 25 tahun
Nilai sisa berubah menjadi Rp5.000.000

Pada akhir tahun ke-10, nilai buku aset tetap:


(Rp000)
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan s/d thn ke-10

130.000
40.000

(130.000-10.000)/30) x 10 tahun

Nilai buku

90.000

Beban penyusutan tahun ke-11 dstnya:


Nilai buku saat terjadi perubahan estimasi

90.000

Nilai sisa setelah perubahan estimasi


Depreciable cost setelah perubahan estimasi

5.000
85.000

Beban penyusutan per tahun setelah perubahan estimasi:


85.000.000 / 25 tahun = 3.400.000

Jurnal penyusutan tahun ke 11 dstnya


(Rp000)
D Beban Penyusutan
K

Akumulasi Penyusutan

3.400
3.400

THANK YOU
for
Your Attention

Anda mungkin juga menyukai