Anda di halaman 1dari 42

Chapter 5

pusat laba
1

PENGERTIAN LABA
Laba adalah selisih antara
pendapatan dan biaya.

PERANAN LABA :

* Laba merupakan tolok ukur


efektivitas.
* Laba adalah selisih pendapatan
(output) dengan biaya (input).
* Laba juga juga mengukur
efisensi dan efektivitas.

PUSAT LABA (PROFIT CENTRE)


Adalah suatu pusat pertanggungjawaban yang :
Bertugaas menciptakan laba
Berwenang

mangatur

pendapatan

sekaligus

biaya

(laba)
Prestasinya diukur berdasarkan laba yang diperoleh.

Pusat laba adalah gabungan antara pusat biaya

dan pusat pendapatan sehingga ukuran laba


merupakan

indikator

kinerja

yang

lebih

komprehensif.
4

Pertimbangan Pusat Laba


terdapat pada :
Fungsi-fungsi produksi dan pemasaran
di dalam perusahaan dipisahkan (pada
organisasi fungsional)

Bentuk organisasi dimana unit utama


fungsi

produksi

dan

pemasaran

disatukan (organisasi unit bisnis atau


divisional)
5

Manfaat Pembentukan Pusat


Laba
Keputusan operasional dapat
dilakukan lebih cepat.
Kualitas keputusan cenderung lebih
baik
Manajemen kantor pusat bebas dari
urusan operasional rutin dan fokus
pada keputusan yang lebih luas.

Kesadaran laba (profit


consciousness) lebih meningkat
pada manajer pusat laba, karena
ukuran prestasinya adalah laba.
Pengukuran prestasi pusat laba
lebih luas dari pada hanya
pengukuran pada pusat
pendapatan dan pusat biaya yang
terpisah.
7

Manajer pusat laba lebih


bebas berkreasi.
Dapat difungsikan sebagai
pusat/sarana pelatihan yang
handal, karena pusat laba
hampir sama dengan satu
perusahaan yang independen.
8

Memudahkan

kantor

pusat

untuk

memperoleh informasi profitabilitas dari


komponen produk-produk perusahaan.
Untuk meningkatkan kinerja bersaing
karena outputnya siap pakai/jelas, dan
sangat respon-sif terhadap tekanan

Kelemahan Pusat Laba (Profit


Center)
Manajemen kantor pusat kehilangan
kendali mengenai keputusan yang
telah didelegasikan.
Manajer Pusat laba cenderung hanya
memperhatikan laba jangka pendek.
Organisasi yang pada awalnya
bekerja sama antara fungsi satu
dengan lainnya menjadi saling
bersaing.
10

Terdapat kemungkinan peningkatan


perbedaan pendapat dalam
pengambilan keputusan yang dapat
menimbulkan pertentangan atar pusat
pertanggungjawaban.
Tidak ada yang menjamin bahwa
divisionalisasi pada masing-masing
pusat laba akan menjamin
peningkatan laba perusahaan menjadi
lebih optimal.
11

Kualitas pengambilan keputusan oleh


manajer divisi mungkin bisa lebih
jelek dari pada manajer puncak.
Menimbulkan terjadinya tambahan
biaya yang dikeluarkan untuk
kegiatan manajerial divisi.
Kompetensi general manajer
seringkali menjadi tidak diperlukan.
12

Bentuk-bentuk Pusat Laba


1.Unit Bisnis (divisi) sebagai pusat laba

karena manajernya bertanggung jawab


dan mempunyai kebijakan dan kendali
terhadap pengembangan produk, proses
produksi

dan

perolehan

produk,

pemasaran
sehingga

serta
dapat

mempengaruhi pendapatan dan biaya


yang berakibat terhadap laba bersihnya.

13

Masalah yang terjadi adalah :


a. Yang berkaitan dengan
hubungan dengan unit bisnis
lainnya perlu pengendalian
terhadap :
1) Keputusan produk
2) Keputusan pemasaran
3) Keputusan perolehan

14

b.Yang menyangkut hubungan dengan


manajemen korporat, yang meliputi :
1)

Batasan

yang

pertimbangan

timbul

strategis,

dari

pertimbangan-

misalnya

keputusan

finansial di korporat, timbul masalah investasi


baru.
2)

Batasan

keseragaman

yang

timbul

yang

karena

adanya

diperlukan,

harus

menyesuaikan dengan sistem pengendalian dan


akuntansi korporat (perusahaan)
3)Batasan yang timbul karena nilai ekonomis
sentralisasi

15

Bentuk-bentuk Pusat Laba


2.Unit-unit Fungsional sebagai pusat laba
pada perusahaan multi bisnis setiap unit
diperlakukan sebagai penghasil laba yang
independent, tetapi bisa saja terorganisasi
dalam bentuk fungsional, misalnya :
pemasaran, manufaktur dan jasa.
a.Fungsional Pemasaran aktivitas
pemasaran dijadikan sebagai pusat laba
dengan cara :
1)
Membebankan biaya dari produk
yang dijual melalui
harga transfer
2)
Harga transfer dibebankan kepada
pusat laba
berdasarkan biaya
standar.
16

b.Fungsional manufaktur biasanya aktivitas


manufaktur merupakan pusat biaya yang
diukur kinerjanya dari realisasi >< biaya
standard dan anggaran overhead (sebagai
pusat biaya. Tetapi timbul masalah karena
tidak mengindikasikan kinerja manajemen
dari seluruh aspek yang dikerjakannya.

17

c. Unit-unit
Support
meliputi

Fungsional

sebagai

Pendukung

pusat

unit-unit

laba
:

dan

hal

ini

pemeliharaan,

tekhnologi informasi, transportasi, tekhnik,


konsultan

dan

layanan

konsumen

serta

aktivitas pendukung lainnya yang dapat


dijadikan sebagai pusat laba.

18

3. Organisasi lainnya sebagai pusat laba

ini meliputi organisasi cabang pada area


geografis tertentu yang manajernya tidak
mempunyai tanggung jawab manufaktur
atau

pembelian

merupakan

dan

profitabilitasnya

satu-satunya

ukuran

kinerjanya.

19

Mengukur Profitabilitas
Ada 2 (dua) jenis profitabilitas yang
digunakan untuk mengevaluasi suatu
pusat laba, yaitu :
1. Pengukuran kinerja manajer
2. Pengukuran kinerja ekonomis

20

JENIS-JENIS PENGUKURAN LABA

21

1. MARJIN KONTRIBUSI
(CONTRIBUTION MARGIN)

22

Margin kontribusi selisih


(spread) antara pendapatan dan
biaya variabel. Hal ini disebabkan
karena biaya variabel berada
dalam kendali manajer tersebut,
sedangkan biaya tetap di luar
kendalinya.

23

Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat


Laba
Ukuran
Profitabilitas
Pendapatan

$ 1.000

Harga pokok penjualan

600

Biaya variabel

180

Margin Kontribusi (Contribution Margin)

220

Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba


Laba langsung (direct profit)
Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan
Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit)
Alokasi biaya korporat lainnya
Pendapatan sebelum pajak (income before tax)
Pajak

(1)

90
130

(2)

10
120

(3)

20
100

(4)

40
Pendapatan bersih (net income)

60

(5)
24

Kelemahannya : biaya tetap


yang merupakan kebijakan
kadang kala masih dapat diubah
oleh manajer pusat laba, tetapi
oleh manajer senior biaya tetap
ini agar dipertahankan sesuai
formulasi anggaran.

25

2. LABA LANGSUNG
(DIRECT PROFIT)

26

Laba langsung adalah margin


kontribusi dikurangi biaya tetap
pada pusat laba. Ini merupakan
gabungan seluruh pengeluaran
pusat laba atau dapat ditelusuri
langsung ke pusat laba. Oleh
sebab itu pengeluaran di kantor
pusat tidak termasuk dalam
perhitungan ini.
27

Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat


Laba
Ukuran
Profitabilitas
Pendapatan

$ 1.000

Harga pokok penjualan

600

Biaya variabel
Margin Kontribusi (Contribution Margin)

180

Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba

220
90

Laba langsung (direct profit)

130

Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit)

120

Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan


Alokasi biaya korporat lainnya

Pendapatan sebelum pajak (income before tax)


Pajak

(1)
(2)

10
(3)

20
100

(4)

40
Pendapatan bersih (net income)

60

(5)
28

Kelemahannya : unsur manfaat


motivasi dari biaya-biaya di
kantor
pusat tidak
dimasukkan.

29

3. LABA YANG DAPAT


DIKENDALIKAN
(CONTROLLABLE PROFIT)

30

Jenis-jenis Ukuran Kinerja

Laba yang dapat dikendalikan


Laba langsung dikurangi beban
biaya korporat yang dapat
dikendalikan oleh manajer pusat
laba. Contoh biaya yang dapat
dikendalikan oleh manajer unit
bisnis adalah biaya layanan
tekhnologi informasi.

31

Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat


Laba
Ukuran
Profitabilitas
Pendapatan

$ 1.000

Harga pokok penjualan

600

Biaya variabel
Margin Kontribusi (Contribution Margin)

180

Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba


Laba langsung (direct profit)
Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan
Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit)
Alokasi biaya korporat lainnya
Pendapatan sebelum pajak (income before tax)
Pajak

220

(1)

90
130

(2)

10
120

(3)

20
100

(4)

40
Pendapatan bersih (net income)

60

(5)
32

Kelemahannya
:
tidak
memasukkan biaya yang tidak
dapat dikendalikan di kantor
pusat, sehingga laba ini tidak
bisa langsung diperbandingkan
dengan laba dari perusahaan
lain pada industri yang
sama.

33

4. LABA SEBELUM PAJAK


(INCOME BEFORE TAX)
Laba sebelum pajak Laba
yang dapat dikendalikan
dikurangi beban- beban
korporat lainnya.

34

Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat


Laba
Ukuran
Profitabilitas
Pendapatan

$ 1.000

Harga pokok penjualan

600

Biaya variabel
Margin Kontribusi (Contribution Margin)

180

Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba


Laba langsung (direct profit)
Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan
Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit)
Alokasi biaya korporat lainnya
Pendapatan sebelum pajak (Income before tax)
Pajak

220

(1)

90
130

(2)

10
120

(3)

20
100

(4)

40
Pendapatan bersih (net income)

60

(5)
35

Ada 2 (dua) pendapat yang menentang


mengenai hal ini :
a) Biaya yang dikeluarkan di korporat
tidak dapat dikendalikan oleh manajer
pusat laba sehingga mereka tidak perlu
bertanggung jawab atas biaya tersebut.
b) Biaya yang dikeluarkan di korporat
sulit dialokasikan dengan cara yang
wajar yang mencerminkan pengeluaran
biaya pada setiap
pusat laba.

36

Disamping itu ada 3 (tiga) pendapat yang


mendukung mengenai hal ini, yaitu :
a) Biaya overhead korporat yang
dikeluarkan di korporat cenderung
meningkatkan dasar kekuatan dan
memperluas keunggulan tanpa melihat
dampaknya secara keseluruhan perusahaan.
b) Kinerja pusat laba setelah pembebanan
biaya overhead korporat lebih realistis,
sehingga dapat diperbandingkan dengan
para pesaing yang memberikan jasa yang
sama.
37

c)

Para

bahwa

manajer
laba

pusat

yang

beban

sehingga

mereka

melakukan

perencanaan

optimal,

mengetahui

diperoleh

menutupi

yang

laba

overhead

termasuk
korporat,

termotivasi

penetapan

jangka
harga,

untuk
panjang
bauran

produk, dsb.

38

5. LABA BERSIH
(NET INCOME)
Laba bersih yaitu Laba yang
diperoleh setelah dikurangi oleh
kewajiban-kewajiban pajak.

39

Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat


Laba
Ukuran
Profitabilitas
Pendapatan

$ 1.000

Harga pokok penjualan

600

Biaya variabel
Margin Kontribusi (Contribution Margin)

180

Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba


Laba langsung (direct profit)
Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan
Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit)
Alokasi biaya korporat lainnya
Pendapatan sebelum pajak (income before tax)
Pajak

220

(1)

90
130

(2)

10
120

(3)

20
100

(4)

40

Pendapatan bersih (net income)

60

(5)
40

Ada 2 (dua) pendapat yang


menentang mengenai hal ini :
a)
Laba bersih (setelah pajak)merupakan suatu
yang konstan terhadap laba sebelum pajak, sehingga
tidak bermanfaat jika harus memasukkan unsur
pajak .
b) Manajer pusat laba tidak tepat jika harus
menanggung konsekuensi keputusan yang
mempengaruhi pajak penghasilan di kantor pusat.
Jika tarif pajak bervariasi antar pusat laba, maka
pusat laba dapat mempengaruhi besarnya pajak
penghasilan melalui kredit cicilan, dan keputusan
membeli atau menjual peralatan serta penggunaan
standar akuntansi (SAK/GAAP) dapat membedakan
laba kotor dan laba kena pajak. Hal ini akan
memotivasi para manajer pusat laba untuk
meminimalkan beban pajak.
41

Pertimbangan
manajemen

Kadang kala manajemen menghadapi kebingungan


dan kegagalan untuk memisahkan

kinerja

manajer pada pengukuran kinerja manajer dengan


pengukuran

ekonomis pusat laba

Solusinya : manajer harus diukur berdasarkan


pada yang dapat mereka kendalikan, termasuk
pajak yang mereka tidak memiliki kendalinya.

42

Anda mungkin juga menyukai