AQIDAH
SYARIAH
IBADAH
HUKUM PIDANA/
PERDATA
ASURANSI
BANK
ALKHLAK
MUAMALAH
EKONOMI &
FINANSIAL
POLITIK
SYARIAH
MUAMALAH
SPECIAL RIGHT
CRIMINAL LAWS
AKHLAQ
IBADAH
PUBLIK RIGHT
CIVIL LAWS
INTERIOR AFFAIRS
EXTERIOR AFFAIRS
INTERNATIONAL RELATION
ADMINISTATIVE
LEASING
INSURANCE
FINANCE
BANKING
CONSTITUENCY
MORTGAGE
VENTURE CAP
KEDUDUKAN MUAMALAH
DALAM ISLAM
- -
Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian
integral dari sistem Islam yang sempurna. Apabila
ekonomi konvensional dengan sebab situasi
kelahirannya- terpisah secara sempurna dari agama.
Maka keistimewaan terpenting ekonomi Islam
adalah keterkaitannya secara sempurna dengan
Islam itu sendiri, yaitu aqidah dan syariah . (Prof. Dr.
Ahmad Muhammad Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim,
An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18)
Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari Islam yang sempurna,
maka tidak mungkin memisahkannya dari sistem aturan Islam yang
lain ; dari aqidah, ibadah dan akhlak (Mabahits
Berdasarkan ini, maka tidak boleh kita
mempelajari ekonomi Islam secara berdiri
sendiri yang terpisah dari aqidah Islam dan
syariahnya, karena sistem ekonomi Islam
bagian dari syariah Islam. Dengan demikian
ia terkait secara mendasar dengan aqidah
(Prof. Dr. Ahmad Muhammad Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad
Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977,
hlm.17
Halaman
14
Halaman
14
Perbandingan Alokasi
Waktu
untuk Ibadah dan
Muamalah
Ibadah Mahdhah 5 x 10 menit = 50 menit
12
Ayat
Terpanjang
Dalam
Alquran
tentang
muamalah
:
Mulai jam 7 pagi sd jam 19.00 = 12 jam
Banyak kitab
Yang
membahasnya
Banyak kitab
Yang
membahasnya
12
(Ibadah)
(muamalah)
Materi ini
yang dominan
Dibahas para
Ustaz saat ini
Materi ini
Cenderung
diabaikan
dalam pengajian
Akibat mengabaikan
kajian
Muamalah
Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab berkeliling pasar dan
berkata :
Dr.HuseinSyahhatah
(Guru Besar Univ.Alazhar Cairo) :
Seorang Muslim yang
bertaqwa dan takut
kepada Allah swt,
Harus berupaya keras
menjadikan
muamalahnya
sebagai amal shaleh
dan ikhlas untuk Allah
semata
Sesungguhnya kepentingan manusia hadir di muka
bumi adalah untuk beribadah kepada Allah Swt
(Lihat : Az-Zariyat : 57)
Artinya : Dari
} {84
Artinya :
Dan kepada penduduk Madyan, Kami utus
saudara mereka, Syuaib. Ia berkata, Hai
Kaumku sembahlah Allah, sekali-kali Tiada Tuhan
bagimu selain Dia. Dan Janganlah kamu kurangi
takaran dan timbangan. Sesungguhnya aku
melihat kamu dalam keadaan yang baik.
Sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan
azab hari yang membinasakan (kiamat).
Dan Syuaib berkata,Hai kaumku
sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan
adil. Janganlah kamu merugikan manusia
terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu
membuat kejahatan di muka bumi dengan
membuat kerusakan. (Hud : 84,85)
Menurut Dr Abdul
Sattar :
Ayat tersebut mengandung dua masalah
penting :
1. Bahwa tujuan utama risalah ilahiyah
(dalam kitab & syariah) adalah
menegakkan aturan (nizham) yang adil
dalam muamalah di antara manusia
2. Menegakkan aturan syariah tersebut
mesti dengan kekuasaan/kekuatan (besi),
setelah dakwah dan tabligh/komunikasi
dilaksanakan (hlm.17)
:
: ) (
: -
:
:
Artinya, Maka sempurnalah kemestian (implementasi)
aturan muamalah dari dua hal, pertama, dakwah,
kedua, daulah. Atau dalam bahasa Al-quran
kekuasaan dan hikmah.Sebagaimana firman Allah :
Mereka (tentera Thalut )mengalahkan tentera
Jalut dengan izin Allah. Dalam peperangan itu
Daud membunuh Jalut, Kemudian Allah
memberikan kepada Daud
pemerintahan/kekuasaan dan Hikmah
Muamalah
Pengertian Sempit
Pengertian Muamalah
(secara Luas)
Menurut Ad-Dimyathi :
Suatu aktivitas keduniaan untuk
mewujudkan keberhasilan akhirat
Menurut Yusuf Musa :
Peraturan-peraturan Allah yang harus diikuti
dan ditaati dalam hidup bermasyarakat
untuk menjaga kepentingan manusia
Segala peraturan yang diciptakan Allah
untuk mengatur hubungan manusia dengan
manusia dalam kehidupannya
Kesimpulan
Pengertian Muamalah
Secara Luas
Dalam kajian
muamalah kita,
pengertian luas
ini
tidak kita
gunakan
Pengertian Sempit
Khudhari Byk
Semua akad yang membolehkan manusia saling menukar
manfaatnya
Rasyid Ridha :
Tukar menukar barang atau sesuatu yang bermanfaat
dengan cara yang ditentukan
Pengertian Muamalah
secara Sempit (Khusus)
Dr.Mustafa Ahmad Zarqa,
Hukum-hukum tentang perbuatan manusia yang berkaitan
dengan hubungan sesama manusia mengenai harta
kekayaan, hak-hak dan penyelesaian sengketa.
Kesimpulan
Perbedaan Pengertian
Muamalah
dalam arti sempit dan luas
adalah dalam cakupannya
Pengertian luas mencakup
munakahat, warisan, politik,
pidana.
Sedangkan dalam makna
sempit cakupannya hanya
tentang ekonomi
(iqtishadiyah)
21.
2.
22.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
Bai Murabahah
Bai Salam
Bai Istishna
Bai Muajjal dan Bai Taqsith
Bai Sharf dan Konsep Uang
Urbun (panjar/DP)
Ijarah (sewa-menyewa)
Riba
Sukuk (surat utang)
Faraidh (warisan)
Luqthah (barang tercecer)
Waqaf
Hibah
Washiat
Iqrar (pengakuan)
Qismul fai wal ghanimah
(pembagian fai dan ghanimah)
ism ash-Shadaqat (tentang
Q
pembagian zakat)
Ibrak (pembebasan hutang)
Muqasah (Discount)
Kharaj, Jizyah, Dharibah,Ushur
Baitul Mal
Modifikasi Akad
kontemporer
Ijarah Muntahiyah bit Tamlik atau Bai at-Takjir
Musyarakah Mutanaqishah
Musyarakah Muntahiyah bit Tamlik
Al-Kafalah wal Ijarah
Al-Qaradh wal Ijarah
Murabahah wal wakalah
dll
Pembagian
Muamalah
Al-Muamalah
Al-Maddiyah
Muamalah yang mengkaji
.Objeknya (bendanya)
Sehingga kajiannya)
(Bersifat kebendaan
Seperti apakah benda itu
Halal, haram, syubhat,mengan
dung manfaat or mudharat
Keharusan membeli benda
halal misalnya dimaksudkan
,Untuk mencari ridha Allah
.Bukan profit oriented
Al-Muamalah
Al-Adabiyah
;Taqrir
(Mengakui)
, wadiah, ijarah
, jual-beli
, syirkah
,Iarah/ariyah
rahn, syufah
Dinar, dirham
Taghyir
Tabthil
(Modifikasi)
(Membatalkan)
poligami
dan warisan,
Ila
,tabanni, riba
maysir
Contoh-Contoh :
Al-Mudharib Yudharib
Al-Mustakjir Yuajjir
Ijarah Muntahiyah
bit Tamlik or Bai at-Takjir
Musyarakah Mutanaqishah
Musyarakah Muntahiyah
bit Tamlik
Al-Kafalah wal Ijarah
Al-Qaradh wal Ijarah
Murabahah wal wakalah
Dalam produk
Bank Syariah
Dalam
Kartu Kredit
Dlm Pembiayaan
murabahah
Di bank syariah
PRINSIP IBADAH
1. Bersifat Tetap (Tsabitah)
2. Tidak bisa berkembang (Nash
Qathiy)
3. Bersifat Khusus/eksklusif
4. Nash-nash lebih rinci (tafshili)
5. Peluang Ijtihad lebih kecil (sempit)
Prinsip Muamalah
Bersifat Elastis ((
Dapat berkembang sesuai dengan zaman & tempat
Bersifat universal, inklusif
Nash-nash umumnya general
Peluang ijtihad luas
IBADAH
Bersifat tetap ((
Tidak bisa
berkembang
Bersifat
khusus,eksklusif
Nash-nash lebih
terinci (tafshili)
Peluang Ijtihad
sempit
MUAMALAH
Bersifat Elastis ((
Dapat berkembang
sesuai dengan zaman
& tempat
Bersifat universal,
inklusif
Nash-nash umumnya
general
Peluang ijtihad luas
Pada dasarnya semua aktivitas muamalah adalah boleh
kecuali ada dalil yang melarangnya
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka-sama suka di antara kamu (An-Nisak : 29)
Melaksanakantransaksi
transaksiatas
bisnis
atassuka
dasar
ridha (Qs.4:29)
Melaksanakan
dasar
rela/ridha
(4:29)
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu melaksanakan
hutang piutang sampai waktu tertentu, maka tuliskanlah
4
Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli
Dan janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan
} {276
} {275
} {277
} {278
Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
Jual beli, mengaitkan sektor riil (barang) dengan sektor moneter
(uang /harga yang dibayarkan)
Ex : Jual Beli Murabahah, Salam, Istishna
; Pembiayaan Mudharabah
mengkaitkan uang (modal) dengan
Proyek usaha riil
Muzammil ayat 20 :
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata :
( )
Sasaran kebijakan
fiskalatas
Islam
melalui
zakat (5:60),
Melaksanakan
transaksi
dasar
suka rela/ridha
)(4:29
(Al-Anfal :41).
Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil, dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada
hakim, agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain dengan jalan dosa
sedangkan kamu mengetahui (2:188)
10