Anda di halaman 1dari 30

Capter 23

Panduan Penggunaan Penelitian


Kualitatif dalam Perawatan Kesehatan

Made Krisna Adi Jaya (114114017)

Clinical Scenario
Pada rapat komite peningkatan mutu rumah sakit
yang diadakan pada hari senin pagi, agenda yang
dibahas pada rapat ini adalah adanya inisiatif untuk
meningkatkan kegiatan komunikasi antara dokter
dengan pasien atau keluarga pasien terkait resusitasi
kardioplumonary.
Ketua komite mengusulkan untuk mencatat semua
harapan pasien terkait resusitasi kardioplumonary dan
perawatan end of life dalam sebuah form tertentu.
Seluruh anggota komite menyetujui usulan tersebut.
Selanjutnya muncul pertanyaan yang akan dijadikan
bahan diskusi rapat di minggu berikutnya : apakah
form medis tersebut dapat mendukung komunikasi
dokter-pasien
atau
justru
berakibat
terjadinya
pembatasan komunikasi antara dokter dengan pasien
atau keluarga pasien?

Clinical Scenario

Selanjutnya sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya,


anda ingin melakukan pembelajaran lebih lanjut terkait
pengaruh form medis kelembagaan rumah sakit dalam
komunikasi tidak langsung mengenai resusitusi dalam
penyakit akut.

Pencarian informasi cepat dapat dilakukan melalui


Medline dengan kata kunci "resuscitation orders
[ditemukan 508 artikel] and patient-physician
relations [ditemukan 5040 artikel] and patient
participation [ditemukan 1680 artikel]".

PENDAHULUAN
Klinisi dilatih untuk berfikir
ilmiah dan menarik kesimpulan
dari suatu permasalahan
dengan penalaran deduktif.
Penelitian interpretatif
menggali lebih dalam
pertanyaan-pertanyaan
tentang interaksi sosial yang
dapat diatasi secara sistematis
melalui metode kualitatif.

Erat kaitannya dengan


penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif
menguji hipotesis dari
beberapa variabel yang
ditentukan.
Namun pada kenyataannya
ilmu tentang obat tidak
semata-mata hanya ilmu
mekanistik dan kuantitatif
tetapi juga seni
interpretatif.

Penelitian kualitatif menawarkan wawasan ke dalam fenomena


sosial, emosional dan pengalaman dalam pelayanan kesehatan.
Contohnya : Penelitian tentang arti penyakit individu dan
keluarga, atau sikap dan perilaku antara pasien-dokter. Research
question pada penelitian kualitatif cenderung tidak bertanya
"apakah" atau "berapa banyak" melainkan untuk mengeksplorasi
"apa," "bagaimana," dan "mengapa.

PENDAHULUAN
Untuk memecahkan clinical scenario yang telah dibahas
sebelumnya, selanjutnya dalam panduan ini, akan diadopsi
penelitian kualitatif dari Ventres, et al, yang berjudul Limitation
of Medical Care sebagai proyeksi penyelesaian masalah dalam
clinical scenario.

Artikel dapat diperoleh melalui akses MEDLINE dengan kata


kunci Limitation of Medical Care AND Ventres

OUTLINE
Dalam Panduan ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai
penelitian kualitatif dengan tujuan dapat memahami dan menilai
secara kritis suatu penelitian/artikel kualitatif dengan
menggunakan acuan kasus seperti yang dibahas sebelumnya.

KERANGKA POKOK BAHASAN :


CLINICAL SCENARIO
PENDAHULUAN
I.Validitas
Hasil
Suatu
Penelitian
Kualitatif
II. Hasil Dari Suatu Penelitian Kualitatif
III.Pemanfaatan Hasil Penelitian Kualitatif
Untuk Membantu Klinisi Memberikan
Pelayanan Kepada Pasien
IV. Resolusi dari Kasus (Clinical Scenario)

I. Validitas Hasil Suatu


Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif menawarkan wawasan berbasis empiris


tentang pengalaman sosial atau pribadi, yang tentu bersifat
yang sangat subjektif tetapi tampak seperti kurang "nyata
dibandingkan dengan fenomena penelitian kuantitatif. Untuk
menghindari kerancuan, peneliti kualitatif biasanya menghindari
istilah "valid" akan tetapi validitas hasil lebih menggunakan
istilah
"kredibel"
Beberapa hal yang harus
diperhatikan
dalam metode penelitian
kualitatif adalah dijelaskannya beberapa aspek dalam rancangan
penelitian diantaranya :
1.Bagaimana subjek penelitian tersebut ditentukan/dipilih
2.Metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian
(Metode Pengumpulan Data)
3.Pengumpulan data yang komprehensif/menyeluruh
4.Prosedur analisis data dan penguatan hasil penelitian
Seperti halnya penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif yang
melibatkan subyek manusia juga harus menjalani etikal klirens
dan persetujuan penelitian harus dicatat dalam laporan. Berikut
akan dipaparkan beberapa pedoman umum untuk menentukan
apakah desain penelitian kualitatif dan eksekusi yang dilakukan
telah sesuai dengan tujuan penelitian atau tidak.

1. Penentuan Subjek Penelitian


Kualitatif

Penentuan subjek penelitian secara acak (randomize)


penelitian kuantitatif sudah umum dilakukan, akan tetapi
berbeda pada penelitian kualitatif. Pada penelitian
kualitatif penentuan subjek penelitian dilakukan secara
purposive sampling. Purposive sampling yang dimaksud
adalah pengambilan sampel secara sengaja (tergantung
tujuan penelitian) sesuai dengan persyaratan sampel yang
diperlukan.
Purposive sampling dalam penelitian kualitatif bertujuan
untuk mewakili beberapa permasalahan/kasus yang hendak
diteliti seperti : kasus tipikal, kasus yang tidak biasa, kasus
kritis, kasus politik penting, atau kasus dengan koneksi
untuk kasus lain (misalnya, "snowball sampling")
Namun
demikian,
banyak
studi
kualitatif
yang
mengandalkan convenience sampling (Sampel yang dipilih)
sampai batas tertentu (misalnya, karena alasan pragmatis,
peserta studi mungkin hanya orang-orang yang berbicara
bahasa yang sama dengan para peneliti, atau hanya
individu yang bersedia untuk diwawancarai).

1. Penentuan Subjek Penelitian


Kualitatif
Menurut Ventres et al, terkait clinical scenario
yang telah di bahas sebelumnya, unit analisis
yang dilakukan bukanlah berfokus pada pasien
melainkan interaksi sosial di antara beberapa
pihak seperti interaksi
sosial dengan pasien,
anggota keluarga, perawat, pekerja sosial,
rohaniwan, dan warga yang terlibat dalam
diskusi
Critical resusitasi pasien.
Apraisal
Dari 8 pasien sebagai sampel yang berpotensi untuk
diteliti, Ventres et al, memilih 3 kasus untuk dilakukan
studi lebih dalam. Kriteria untuk memilih 3 kasus tersebut
yang belum ditentukan, menyebabkan pembaca tidak
dapat menilai kesesuaian sampel dan bagaimana sampel
tersebut dapat menggambarkan masalah komunikasi
antara dokter-pasien terkait arahan resusitasi di rumah

2. Metode yang Digunakan Untuk Memperoleh


Data Penelitian (Metode Pengumpulan Data)
Penelitian Kualitatif

Data yang terkumpul memungkinkan para peneliti untuk mengamati dengan


jelas, interaksi sosial atau perilaku dari subjek penelitian yang peneliti ingin
deskripsikan.

2. Metode yang Digunakan Untuk Memperoleh


Data Penelitian (Metode Pengumpulan Data)
Penelitian Kualitatif
I. Observasi Lapangan
Tujuan dari observasi lapangan adalah untuk merekam fenomena sosial
secara langsung dan prospektif.

Dalam pengamatan langsung, peneliti menghabiskan waktu di


lingkungan sosial yang mereka pelajari dan hasil pengamatan
dalam bentuk catatan lapangan rinci atau jurnal.

2. Metode yang Digunakan Untuk Memperoleh


Data Penelitian (Metode Pengumpulan Data)
Penelitian Kualitatif
II. Metode Wawancara
Metode wawancara yang umum dilakukan pada penelitian kualitatif
adalah wawancara pendekatan terstruktur berupa kuisoner.
Metode wawancara yang tepat tergantung pada topik. Wawancara
individu cenderung lebih berguna untuk membangkitkan pengalaman dan
perspektif pribadi, terutama pada topik-topik sensitif. Wawancara kelompok
cenderung lebih berguna untuk menangkap dinamika interpersonal,
bahasa, dan budaya.

2. Metode yang Digunakan Untuk Memperoleh


Data Penelitian (Metode Pengumpulan Data)
Penelitian Kualitatif
III. Analisis Dokumen
Dokumen-dokumen seperti grafik, jurnal, koresponden dan
beberapa artefak dapat memberikan data kualitatif. Data ini
sangat sangat bermanfaat dalam studi kebijakan, studi
sejarah atau organisasi pelayanan kesehatan.
IV. Kombinasi
Dalam mengumpulkan data pada penelitian kualitatif
dapat menggunakan tiga metode tersebut secara tersendiri
atau menggunakan kombinasi dua atau lebih teknik
pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan penelitian
kualitatif tersebut.

2. Metode yang Digunakan Untuk Memperoleh


Data Penelitian (Metode Pengumpulan Data)
Penelitian Kualitatif
Ventres et al menggunakan metode ganda (kombinasi) yaitu
metode observasi lapangan dan wawancara. Pada metode
observasi peneliti menggunakan kedua jenis pendekatan
observasi lapangan yaitu observasi langsung ke partisipan dan
observasi menggunakan sarana audio visual.
Penggunaan metode ganda yang dilakukan peneliti, akan
menambah ketelitian penelitian tersebut karena peneliti dapat
melihat keterbatasan pelayanan medis dari beberapa sudut
pandang.

3. Pengumpulan data yang


komprehensif
Pengumpulan data harus cukup komprehensif baik
luasnya cakupan pengamatan (jenis pengamatan) dan
kedalaman pengamatan untuk menghasilkan data yang
mendukung interpretasi.
Penelitian interpretatif ditandai dengan adanya datadata voluminus, file-file seperti catatan lapangan,
transkrip, jurnal, memo analitik, dokumen fotokopi
form, dll disamping itu juga ditandai dengan adanya file
berupa media elektronik seperti kaset audio, kaset
video, dan lain-lain.

TRANSK
RIP

3. Pengumpulan data yang


komprehensif
Pada studi Ventres, et al., yang dilakukan lebih dari 4 bulan dimana penelitian
dilakukan di rumah pelatihan keluarga diidentifikasi 8 pasien rawat inap yang
telah dilakukan diskusi tentang resusitasi. Dari 8 pasien tersebut, peneliti hanya
mengamati 3 kasus yang telah menjalankan diskusi antara pasien, keluarga
mereka, dan dokter mereka; 2 dari 3 kasus ini dilaporkan secara rinci. Baik
sebelum dan setelah diskusi, wawancara dilakukan dengan pasien, anggota
keluarga, perawat, pekerja sosial, rohaniwan, dan dokter mengenai proses
pengambilan keputusan.
Ventres et al, melakukan recording audio yang selanjutnya ditranskrip dari hasil
wawancara antara dokter, pasien, dan keluarga.

4. Prosedur analisis data dan penguatan hasil penelitian


Peneliti kualitatif dimulai dengan pertanyaan eksplorasi umum dan konsep
awal. Peneliti selanjutnya mengumpulkan data yang relevan, mengamati pola
dalam data, mengelola kerangka konseptual, dan meresume data dari hasil
eksplorasi dan kerangka konseptual.
Dalam kegiatan analisis, kata kunci yang terpenting adalah "Triangulasi", yang
berarti bahwa hasil penelitian dikuatkan menggunakan berbagai sumber
informasi (istilah "triangulasi" adalah metafora, dan tidak berarti harfiah
bahwa 3 atau lebih sumber wajib diisi). Jumlah yang tepat dari sumber/refrensi
akan tergantung pada pentingnya temuan, implikasinya terhadap teori dan
keyakinan para peneliti terhadap keabsahannya.

4. Prosedur analisis data dan penguatan hasil penelitian


Beberapa penelitian kualitatif menggambarkan penggunaan paket perangkat
lunak analisis kualitatif. Pembaca sebaiknya tidak menyamakan penggunaan
komputer dengan ketelitian analitik.
Perangkat lunak yang digunakan tersebut adalah alat untuk mengolah data,
memberikan bantuan dalam pemilihan metode yang efisien untuk menyimpan,
mengatur, dan mengambil data kualitatif.
Program-program ini tidak melakukan analisis. Peneliti sendiri melakukan
analisis karena penelitilah yang menciptakan kata kunci, kategori, dan
hubungan logis yang digunakan untuk mengatur dan menginterpretasikan data
elektronik.
Kredibilitas hasil penelitian kualitatif tergantung pada penilaian peneliti
tersebut yang tidak dapat diprogram ke dalam perangkat lunak. Secara umum,
interpretasi kualitatif kredibel membutuhkan peneliti yang telah teratih,
memiliki kreativitas dan inovasi.

4. Prosedur analisis data dan penguatan hasil penelitian


Ventres et al, menggunakan pendekatan data coding
menggunakan 3 konsep awal yang luas dalam komunikasi
pasien-dokter yaitu:
i) Kontrol,
ii) Memberikan informasi dan,
iii) Perhatian subjek penelitian.
Peneliti
menggunakan
beberapa
teknik
triangulasi
diantaranya menggunakan beberapa metode pengumpulan
data triangulasi (seperti observasi partisipan, rekaman
audio, dan wawancara semi-terstruktur) ; penyidik
triangulasi (duplikat interpretasi kaset audio) ; triangulasi
disiplin (klinis, antropologi, kejiwaan, dan perspektif
sosiologis), dan pemeriksaan anggota / member checking.

II.

Hasil
Dari
Kualitatif
Hasil dari penelitian

Suatu

Penelitian

Hasil dari penelitian kualitatif adalah narasi.


Narasi yang dimaksud menggambarkan fenomena
sosial dan menarik wawasan teoritis (dan
kadang-kadang
pelajaran
praktis)
dalam
kesimpulan. Gaya penulisan harus jelas, dapat
diakses, dan "menceritakan suatu kisah" dengan
baik.

II.

Hasil
Dari
Suatu
Penelitian
Kualitatif
Pada
bagian hasil penelitian Ventres et al., menceritakan sejarah kasus
dua pasien dan peneliti ikut terlibat dalam perawatan pasien-pasien
tersebut. Kedua cerita diatur secara kronologis (bukan konseptual),
yang membantu menarik pembaca ke dalam peristiwa dan diskusi saat
mereka terungkap.
Narasi yang bebas digambarkan dengan kutipan dari wawancara dan
diskusi direkam melalui alat perekem, yang memberikan pembaca
wawasan yang lebih dalam. Meskipun pemaparan kasus secara detail
hanya dilakukan untuk 2 kasus saja, namun informasi yang
dipaparkan sangat lengkap, koheren, dan terorganisir.

II.

Hasil
Dari
Kualitatif

Suatu

Penelitian

II.

Hasil
Dari
Kualitatif

Suatu

Penelitian

KOMPREHENSIF
1. Konsep
Konsep adalah blok bangunan dasar dari teori.
Kadang-kadang konsep akan diorganisasikan secara
hirarki, dengan satu konsep utama dan sebuah kategori
besar yang terdapat di dalamnya, serta serangkaian subkategori dalam konsep tersebut.
2. Hubungan Antar Konsep
Hubungan ini dapat mengambil bentuk yang mirip dengan hubungan
kuantitatif antara variabel (misalnya, perubahan dalam satu variabel
menyebabkan peningkatan atau penurunan variabel yang lain).
3. Pengembangan Konsep & Ilustrasi
Kerangka kerja konseptual dapat dikatakan kuat ketika kategori atau
variabel memiliki hubungan yang koheren dengan berbagai fenomena
empiris yang diamati.
Sedangkan Ilustrasi kutipan data, sekilas menunjukkan kemiripan dengan
proses analitik, hal ini membantu menunjukkan bagaimana para peneliti
menafsirkan data. Jika contoh ilustrasi tampaknya tidak cocok dengan
penjelasan interpretatif, maka validitas dari sisa analisis dari sebuah
penelitian kualitatif akan menjadi sebuah pertanyaan.

4. Kontribusi di Lapangan
Pembaca harus mencari informasi apakah hasil
penelitian kualitatif tersebut berhubungan dengan teori
lain di lapangan. Pendekatan kualitatif bervariasi
berkaitan dengan peran dari literatur yang teoritis.
Pada hasil penelitian Ventres et al., menunjukkan bahwa
bentuk-bentuk benda mati dapat "berpartisipasi" dalam diskusi
dan mengontrol apa yang dapat dikatakan baik dan didengar.
Wawasan teoritis dapat berperan aktif dalam komunikasi,
dimana hal tersebut akan membantu dokter mengenali
dinamika kehidupan sosial pasien. Bukti kualitatif ini
memberikan kisah bahwa pencatatan administrasi medis
sangat penting untuk dilakukan.

RELEVANSI
Relevansi hasil penelitian kualitatif sebagian bergantung pada
kemampuan peneliti itu sendiri untuk berkomunikasi antara para
peneliti, para peserta penelitian, dan pembaca laporan. Masing-masing
pihak ini harus secara aktif terlibat dalam memahami hasil penelitian
tersebut.
Hasil penelitian Ventres et al., mendeskripsikan perspektif peserta
penelitian (pasien, keluarga, dokter-in-training dan dokter yang terlibat
dalam keputusan) dan pembaca penelitian kualitatif ini.

III. Pemanfaatan Hasil Penelitian Kualitatif Untuk


Membantu
Klinisi
Memberikan Pelayanan
Kepada Pasien
Peran penelitian deskriptif, dapat meningkatkan
kesadaran dinamika sosial dalam pengaturan
klinis. Seperti yang digambarkan oleh Ventres et
al, dinamika sosial kuat dapat mempengaruhi
proses perawatan dan hasil terapinya. Semakin
banyak dokter dan pasien sadar faktor sosial di
tempat
perawatan
kesehatan,
semakin
konstruktif mereka dapat menggunakannya atau
mengubahnya
menuju
kesehatan
dan
kesembuhan.
Temuan kualitatif menyediakan model untuk
memudahkan pemahaman keadaan sosial. Model
ini dapat digunakan untuk menganalisis situasi
yang
sama
dan
membantu
untuk

III. Pemanfaatan Hasil Penelitian Kualitatif Untuk


Membantu
Klinisi
Memberikan Pelayanan
Kepada Pasien

Penelitian yang dilakukan Ventres et al.,


dapat
meningkatkan
kesadaran
kita
tentang seberapa baik kita mendengarkan
pasien dan keluarganya, bahasa apa yang
kita gunakan ketika menjelaskan resusitasi
kepada
mereka,
seberapa
baik
kita
mencoba
memahami
nilai-nilai
dan
preferensi mereka terutama ketika pasien
dan pengambil keputusan, dan bagaimana
kita bisa tanpa sadar mempengaruhi
keinginan pasien bahkan ketika kita
mencoba untuk membedakan mereka.

IV.Resolusi dari Kasus (Clinical Scenario)


Berdasarkan
proyeksi
penelitian
Ventres,
selanjutnya Anda melemparkan gagasan anda ke
pertemuan Komite Peningkatan Mutu RS yang
diadakan minggu depan.
Berpikir tentang usulan rumah sakit Anda untuk
formulir serupa dalam artikel Ventres, anda
berencana untuk mengedarkan artikel Ventres et
al., dan merekomendasikan kepada komite untuk
mengadopsi metode ini dengan harapan dapat
membantu
meningkatkan
komunikasi
antar
dokter
pasien.
Langkah
selanjutnya
direkomendasikan untuk dilakukan pengkajian
potensi
keuntungan
dan
kerugian
dalam
memperkenalkan dokumen tersebut di rumah
sakit Anda.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai