Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH SITUASI KOMPETISI KERJA

DAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA


TERHADAP FEAR OF SUCCESS
LINDA SITEPU
NPM: 127029005

BAB I LATAR BELAKANG


MASALAH
Data dari Departemen Tenaga Kerja (Sakernas)
Tahun 2013 menyatakan terdapat 38,67% yang
Berjenis kelamin wanita yang bekerja
Data dari BPS (2016) juga mengatakan 57%
wanita yang bekerja lebih banyak
dibandingkan laki-laki.

Menurut Seniati (2002) masih banyak wanita yang


mengambil keputusan untuk tidak meningkatkan karir
terutama setelah mereka berkeluarga, dengan alasan
untuk menjalankan kondratnya sebagai istri dan ibu
yang baik.
Menurut Seniati (2002) mengatakan wanita memiliki
ketakutan akan situasi kerja yang kompetitif, terutama
bila harus berkompetisi dengan pria Hal ini disebabkan
situasi kerja yang berkompetisi dengan pria dapat
menimbulkan konflik bagi wanita, sehingga hal
tersebut dapat menyebabkan menurunnya kemampuan
wanita dalam bekerja (Karabenick & Marshall, 2004).

Fear of success juga dipengaruhi oleh dukungan sosial


keluarga (Sarwono, 2004). Sejalan dengan itu, Taylor, Peplau,
Sears (2000) juga berpendapat bahwa dukungan sosial sangat
penting bagi wanita bekerja selama menghadapi situasisituasi yang menekan di lingkungan kerja.
Ketika individu mendapatkan prestasi dalam pekerjaannya,
keluarga akan memberikan dukungan dan penghargaan guna
peningkatan pencapaian prestasi dalam pekerjaannya.
Sebaliknya, ketika sedang menghadapi kondisi yang menekan,
individu akan mendapatkan kepedulian, empati dan
perhatian dari anggota keluarga (Smet, 1994; Anggriana,
Wardani, dan, margawati, 2014).

BAB II LANDASAN TEORI


Definisi Fear of Success :
Menurut Seniati (2002) Fear of Success
adalah sebagai suatu disposisi stabil pada
awal kehidupan seseorang yang berkaitan
dengan standar peran jenis kelamin yang
mengarah pada timbul dugaan mengenai
adanya konsekuensi negatif yang diterima
sebagai akibat kesuksesannya.

Aspek-aspek Fear of Success Shaw dan Constanzo (1982)


1. Loss of femininity
2. Social rejection
3. Loss of social self esteem
Definisi Kompetisi kerja
Menurut Handoko (1992) Situasi kompetisi kerja adalah
perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang untuk
mencapai suatu tujuan, yang dilakukan untuk menyamai
atau melebihi orang lain dengan memperlihatkan
keunggulan yang pada akhirnya memperoleh apa yang
diinginkan (objek, pengakuan, gengsi dan kehormatan).

Aspek-aspek kompetisi kerja menurut Handoko 1992).


1. Persaingan terhadap diri sendiri
2. Persaingan dengan orang lain.
Definisi dukungan sosial keluarga:
Sarafino (2002) mendefenisikan dukungan sosial
keluarga sebagai kenyamanan, perhatian,
penghargaan ataupun bantuan yang diterima individu
dari orang lain. Dukungan sosial keluarga merupakan
suatu proses hubungan antar keluarga yang
diperlihatkan melalui sikap, tindakan dan penerimaan
keluarga yang terjadi selama masa hidup.

Aspek-aspek dukungan sosial keluarga


menurut Sarafino (2002):
1. Dukungan Emosional
2. Dukungan Penghargaan
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan Informasi

HIPOTESA PENELITIAN

Ada pengaruh kompetisi kerja terhadap fear


of success pada wanita bekerja
Ada pengaruh dukungan sosial keluarga
terhadap fear of success pada wanita bekerja
Ada pengaruh kompetisi kerja dan dukungan
sosial keluarga secara bersama-sama
terhadap fear of success pada wanita
bekerja.

BAB III METODE PENELITIAN


Variabel Penelitian

Variabel terikat (Y)


: Fear of succes
Variabel bebas (X1) : Situasi Kompetisi
Kerja
(X2) : Dukungan Sosial
Keluarga

DEFINISI OPERASIONAL

Fear of success
Fear of success adalah perasaan ketakutan yang dialami oleh
wanita akan konsekuensi negatif yang akan diterima akibat
sukses yang diraih.

Situasi

Kompetisi kerja
Situasi kompetisi kerja adalah suatu keadaan dimana pekerja
dituntut untuk menampilkan perilaku yang optimal untuk
menyamai atau melebihi orang lain demi mencapai apa yang
diinginkan

Dukungan

sosial Keluarga
Dukungan sosial keluarga adalah persepsi individu mengenai
dukungan yang diterima berupa perhatian, penghargaan dan
bantuan yang berasal dari keluarga.

METODE ANALISA DATA


Data yang telah terkumpul akan dianalisis
dengan menggunakan multiple regression
tetapi sebelumnya harus dilakukan uji
asusmsi terlebih dahulu. Adapun uji asumsi
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
2. Uji Linearitas
3. Uji Multikolinearitas
4. Uji Heteroskedastisitas
5. Uji Autokorealitas.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai