Anda di halaman 1dari 11

KEJANG DEMAM

Desi Umiyati Masno


1102100132
Pembimbing :
dr. Yati Aisyah Arifin, Sp.A

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015

DEFINISI
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38C) tanpa
adanya infeksi susunan saraf pusat.
Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan
5 tahun Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau
lebih dari 5 tahun mengalami kejang didahului demam,
pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau
epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.

EPIDEMIOLOGI
Kejang sangat tergantung kepada umur,
85% kejang pertama sebelum berumur 4
tahun yaitu terbanyak di antara umur 17-23
bulan. Hanya sedikit yang mengalami
kejang demam pertama sebelum berumur
5-6 bulan atau setelah berumur 5-8 tahun.
Insiden kejang demam 2,2-5% pada anak
bawah usia 5 tahun.
Anak laki-laki lebih sering dari pada
perempuan dengan perbandingan 1,21,6:1

KLASIFIKASI
Kejang demam
sederhana
(Simple febrile
seizure)
Kejang demam yang
berlangsung singkat,
kurang dari 15 menit, dan
umumnya akan berhenti
sendiri. Kejang berbentuk
umum tonik dan atau
klonik, tanpa gerakan
fokal. Kejang tidak
berulang dalam waktu 24
jam

2. Kejang
demam
kompleks
(Complex febrile
seizure)
Kejang demam dengan
salah satu ciri berikut ini:
1. Kejang lama > 15 menit
2. Kejang fokal atau parsial
satu sisi, atau kejang
umum didahului kejang
parsial
3. Berulang atau lebih dari
1 kali dalam 24 jam

FAKTOR RISIKO
Demam setelah imunisasi DPT dan morbili,
efek toksin dari mikroorganisme, respon alergik
atau keadaan
imun yang abnormal akibat
infeksi, perubahan keseimbangan cairan dan
elektrolit

ETIOLOGI
Semua jenis infeksi yang bersumber diluar
susunan saraf pusat yang menimbulkan demam
dapat menyebabkan kejang demam, penyakit
yang paling sering menimbulkan kejang demam
adalah infeksi saluran pernafasan atas, otitis
media akut, pneumonia, gastroenteritis akut,
brochitis, dan infeksi saluran kemih.

DIAGNOSA
Anamnesis

Menentukan
adanya kejang,
jenis kejang,
kesadaran, lama
kejang,interval
pasca kejang

Pemfis

Suhu tubuh
mencapai 39
derajat, anak
sering kehilangan
kesadaran,
serangan terjadi
beberapa menit
setelah anak itu
sadar

Pem.
penunjang

Fungsi Lumbal
Pemeriksaan
Laboratorium (darah
lengkap, Gula darah,
elektrolit)
Pemeriksaan Imaging
(CT scan dan MRI)
EEG

PENATALAKSANAAN
1. Antipiretik
Tujuan utama pengobatan kejang demam adalah mencegah
demam meningkat. Berikan paracetamol 10-15 mg/kgBB/hari
(4x) atau ibufrofen 5-10 mg/kgBB/kali (3-4x)sehari
2. Antikonvulsan
Pemakaian diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam pada
saat demam menurunkan risiko berulangnya kejang pada
30%-60% kasus, begitu pula dengan diazepam rektal dosis
0,5 mg/kg setiap 8 jam pada suhu > 38,5 0C

3. Pemberian obat rumatan, dengan indikasi :


a. Kejang >15 menit
b. Ada kelainan neurologik nyata sebelum atau sesudah
kejang misalnya hemiparesis,paresis Todd,cerebral palsy,
RM, hidrisefalus
c. Kejang fokal
Dipertimbangkan bila:
- Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam
- Kejang terjadi pada bayi <12 bulan
- Kejang >4 kali setahun
Jenis obat rumatan fenobarbital 4-5 mg/kgbb/2 dosis,asam
valproat 15-40 mg/kgbb dalam 2 atau 3 x pemberian

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai