INFORMASI
SPASIAL
NON - SPASIAL
Non- Geographic
CAD/CAM
MANAGEMENT
SYSTEM
Socioeconomic
GIS
Other GIS
Census
Land Information
System (LIS)
NonParcel
Parcel
Based
Mengapa disebut
SIG?
LOKASI GEOGRAFIS
Adalah kedudukan semua jenis data spasial kebumian
yang posisinya ditentukan dengan pasti di atas
permukaan bumi (data GEOSPASIAL)
Posisi obyek di permukaan bumi
diukur dengan Derajad lintang dan
bujur (,)
Lokasi obyek
pada peta
diukur dengan
koordinat
X dan Y
BENTUK BUMI
SEPERTI APA
BENTUK
BUMI?
BENTUKNYA TIDAK
BERATURAN
KOORD. GEOGRAFIS
B
*P
Meridian
Greenwich
Equator
L = Lintang
B = Bujur
*P
*Q
1010 28 15 T
00 50 10 U
1010 38 25 T
00 40 32 U
75000
m
*P
80000m
*Q
775000
780000
Lintang ():
Sudut yang dibentuk
antara garis normal titik
yang bersangkutan
dengan bidang ekuator.
Mempunyai nilai antara
00 (di equator) s.d. 900 (di
kutub)
Nilai lintang pada
belahan bumi Utara
bertanda positif (+)
Nilai lintang pada
belahan bumi Selatan
bertanda negatif ()
14
.lanjutan
Bujur ():
Sudut yang dibentuk
dari bidang meridian
Greenwich sepanjang
paralel sampai ke titik
yang bersangkutan
Mempunyai nilai antara
00 s.d. 1800
Kearah Timur dari
meridian Greenwich
disebut Bujur Timur
(BT)
Kearah Barat dari
meridian Greenwich
disebut Bujur Barat
(BB)
15
.lanjutan
Tinggi sepanjang
garis normal
elipsoid sampa
ke titik yang
bersangkutan
Tinggi elipsoid
berbeda dengan
tinggi muka laut
16
h=H+N
H=Tinggi Ortometrik
N= Undulasi
fisis bumi
geoid MSL (muka laut rata-rata)
elipsoid
elipsoi
d
18
Proyeksi Peta
Proyeksi Peta adalah
suatu transformasi dari
permukaan bumi (bentuk
lengkung) ke bidang peta
(bidang datar)
Akibat proses proyeksi
peta, maka besaran
koordinatnya akan
disesuaikan dengan
bidang proyeksinya
Bidang elipsoid
Bidang proyeksi
20
Bidang Proyeksi
c. Kerucut (conic)
b. Silinder (cylindric)
21
PERSINGGUNGAN
Bersinggung (tangent)
Berpotongan (secant)
22
Normal
Miring
Rebah=transversal
23
PROYEKSI POLIEDER
Karakteristik
Sumbu simetri
Proyeksi Polieder
25
PROYEKSI TRANSVERSE
MERCATOR (TM)
Karakteristik Proyeksi TM
26
ZONE UTM
28
96
47
102
48
108
49
114
50
120
51
126
52
No. Zone
132
53
138
54
80
40
40
00
00
-40
-40
-80
-80
Skala 1:1.000.000
960
1020
1080
1140
1200
1260
1320
1380
29
PDTK ..
Seberapa penting peran data dasar dalam SIG ?
Pengertian Umum
Sistem
e
r
ve
e
N
ro
p
ing
d
n
s
ce
Definisi
Burrough (1987)
Seperangkat alat untuk mengumpulkan, menyimpan, memanggil sesuai
keinginan, mentransformasi, menayangkan data spasial dari dunia nyata
Cowen (1988)
Decision Support system yang melibatkan integrasi data spasial dalam
menangani masalah lingkungan
Parker (1988)
Sistim teknologi informasi yang menyimpan, menganalisa, dan
menayangkan baik spasial maupun non spasial data
Pekerjaan SIG
Perolehan/
mengumpulkan
Proses produksi/ mengolah
Penyimpanan/ menyimpan
Memanggil kembali
Menganalisa,
Menayangkan hasil olahan
Fungsi SIG
Peta Analog/
Citra
Peta Dijital
Sungai
Garis pantai
Land use
Peta Analog
SIG
Jalan
Sungai
Garis pantai
Land use
SIG
x3,y3
.
x4,y4
2. Garis
Meliputi
1
2
.2
3, Polygon/ area
A3
A1
polygon
.2A2
A5
A4
Data Spatial
Berupa :
Titik Garis/
Hutan
Sawah
Waduk
Data Spasial
x1,y1
x3,y3,
,z1
z3
x2,y2,
x4,y4,
z2
z4
A3
A1
A2
A5
A4
2. Data Vektor
abbbbbb
abbbbbb
abbbbbb
aabbbbbb
acccbbbb
cccc cccc
cccc cccc
cccc cccc
a
c
Format Vektor
Sebagian P. Sulawesi
dalam vektor
Perbesaran vektor
dengan beberapa NODE
node
Percayakah
Anda
Fungsi
Apa ?
1990
Dimana ?
Apa yang
berubah ?
2000
Laut
Bagaimana jika
dibangun perumahan ?
Adanya
atribut
Analisa
spasial
Kueri Database
Misalnya pada layer jenis tanah, untuk memilih suatu objek melalui
pernyataan logika dengan menggunakan Structured Query
Language (SQL)
Analisis spasial
Klasifikasi (reclassify)
Mengklasifikasikan atau mengklasifikasikan kembali
suatu data spasial (atribut) menjadi data spasial yang
baru dengan menggunakan kriteria tertentu.
Jaringan (network)
.
Untuk menghitung jarak terdekat tidak dengan absis
dan ordinat, tapi dengan mengakumulasikan jarak
segmen yang membentuknya
MENGUKUR JARAK
Pembuangan limbah
Perumahan
Sekolahan
17 km
Industri
Sungai
Jalan
Overlay
Digunakan untuk membuat data spasial baru
dari minimal dua data spasial sebagai input
Contoh untuk menghasilkan wilayah yang sesuai untuk
tanaman tertentu diperlukan data ketinggian, kadar air tanah
dan jenis tanah
2. Fungsi SIG
INPUT 1
OVERLAY
B
A
+
INPUT 2
OUTPUT
2
3
Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya.
Kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah
sistem penyangga kehidupan.
Kawasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari
sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
Taman buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu.
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah
banjir, mengendalian erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan
tanah.
Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi
hasil hutan
TAMAN BURU
Batasan :
Taman buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan
Kriteria :
Areal yang ditunjuk mempunyai luas yang cukup dan
Kawasan hutan dengan faktor-faktor lereng, jenis tanah dan intensitas hujan
setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah
nilai (skore) 175 atau lebih
Kawasan hutan dengan faktor-faktor keles lereng, jenis tanah dan intensitas hujan,
setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai
di bawah 125 di luar kawasan lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam
dan taman buru
Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi
Kawasan hutan dengan faktor-faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan
setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai jumlah nilai
124 atau kurang, di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam.
Kawasan hutan yang secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi
pengembangan transmigrasi, pemukiman, pertanian, perkebunan
Faktor Kelerengan
Kelas Lereng
Kelerengan
Keterangan
08%
Datar
8 15 %
Landai
15 25 %
Agak Curam
25 45 %
Curam
45 % atau lebih)*
Sangat Curam
)* Lereng sangat curam menurut Kepres 32/1990 menggunakan selang 40 % atau lebih
Jenis Tanah
Keterangan
Tidak Peka
Latosol
Agak Peka
Kurang Peka
Peka
Sangat Peka
Intensitas Hujan
(mm/hari hujan)
Keterangan
s/d 13.6
Sangat Rendah
13.6 20.7
Rendah
20.7 27.7
Sedang
27.7 34.8
Tinggi
34.8 ke atas
Sangat Tinggi
SKORING
SKORE = 20 (KELAS LERENG) + 15 (KELAS TANAH) + 10 (KELAS
INTENSITAS HUJAN)
SKORE 175 ke atas
= Hutan Lindung
Buffering
Digunakan untuk membuat data spasial baru dalam
bentuk poligon atau zonasi dengan jarak tertentu
dari data aslinya
Umum dipakai dalam pembuatan daerah
penyangga, sempadan
Titik
> lingkaran
Garis > poligon yang melingkupi garis
Poligon > poligon baru yang lebih besar dan konsentris
BUFFER
100 m
Pembuangan limbah
Perumahan
Sekolahan
Industri
Sungai
Jalan
Analisa 3 dimensi
Contoh model 3D
Marketing
Penentuan
jumlah
barang dan lokasi outlet
menurut demografinya
Pemilihan
pusat
perdagangan
Klasifikasi daya beli
potensial
Transportasi
Perbankan
Penerapan peraturan
Analisa penentuan lokasi
Bank dan ATM
Analisa persaingan jaringan
perbankan/ optimisme
Analisa nasabah potensial
Identifikasi, penetapan target
dan pengelolaan nasabah
Pemecahan masalah
berbasis Web dalam hal
surat menyurat, audit
Kesehatan
Analisa
demografi untuk
memperkirakan permintaan
terhadap berbagai jenis pelayanan
Analisa penempatan lokasi pusat
pelayanan kesehatan
Pemetaan penyebaran penyakit
dan tindakan pencegahan.
1992
Kehutanan
Manajemen/ konservasi
satwa liar
Pengelolaan tegakan hutan
1984
Eksploitasi/ penebangan
Penanaman/ penghutanan
kembali
Rangkuman
Dinamakan