Anda di halaman 1dari 21

MEMAHAMI PROGRAM-PROGRAM

PEMERINTAH BERKAITAN DENGAN PERAN


SERTA MASYARAKAT DI KOMUNITAS
DI SUSUN OLEH:
Nama : Retno Indarti (P27224919033)
Rina Setiawati (P27224919034)
Siswati
(P27224919035)
Siti Nurlaili
(P27224919036)
Siti Sujalmi
(P27224916037)
Sri Budiati (P27224916038)
Sri Harini (P27224916039)
Sri Kandini
(P27224916040)

Kelas : D 4 Alih Jenjang Kebidanan

A. Desa Siaga
1. Pengertian : Suatu konsep peran serta dan
pemberdayaan masyarakat di tingkat desa,
disertai dengan pengembangan kesiagaan dan
kesiapan
masyarakat
untuk
memelihara
kesehatannya secara mandiri.
2. Tujuan : Terwujudnya masyarakat desa yang
sehat,
peduli
dan
tanggap
terhadap
permasalahan kesehatan di wilayahnya, secara
khusus, tujuan pengembangan desa siaga
adalah :
. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat desa tentang pentingnya
kesehatan.
. Meningkatnya kewaspadaan dan
kesiapsiagaan masyarakat desa.
. Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan
melaksanakan perilaku hidup bersih dan

3. Kriteria Desa Siaga


a. Memiliki 1 orang tenaga bidan yang menetap di desa
tersebut dan sekurang-kurangnya 2 orang kader
desa.
b. Memiliki minimal 1 bangunan pos kesehatan desa
(poskesdes) beserta peralatan dan perlengkapannya.
Kegiatan-kegiatan minimal upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
melaksanakan :
.Pengamatan epidemiologis penyakit menular dan
yang berpotensi menjadi kejadian luar biasa serta
faktor-faktor risikonya.
.Penanggulangan penyakit menular dan yang
berpotensi menjadi KLB serta kekurangan gizi.
.Kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan.
.Pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan
kompetensinya.
.Kegiatan pengembangan seperti promosi
kesehatan, kadarzi, PHBS, penyehatan lingkungan
dan lain-lain.

4. Kegiatan pokok desa siaga


Surveilans dan pemetaan
Perencanaan partisipatif
Mobilisasi sumber daya
masyarakat
Kegiatan khusus
Monitoring kinerja
Manajemen keuangan

5. Tahapan pengembangan desa siaga

Pada tahap 1: sosialisasi dan survei mawas diri (SMD)


Pada tahap 2: dilakukan pembuatan rencana kegiatan
Pada tahap 3: merupakan tahap pelaksanaan dan
monitoring, dengan kegiatan berupa pelaksanaan dan
monitoring rencana kegiatan
Pada tahap 4: kegiatan evaluasi atau penilaian, dengan
kegiatan berupa pertanggung jawaban.

6. Indikator keberhasilan
desa
siagaInput
a. Indikator
Jumlah kader desa siaga.
Jumlah tenaga kesehatan di poskesdes.
Tersedianya sarana (obat dan alat) sederhana.
Tersedianya tempat pelayanan seperti posyandu.
Tersedianya dana operasional desa siaga.
Tersedianya data/catatan jumlah KK dan keluarganya.
Tersedianya pemetaan keluarga lengkap dengan
masalah kesehatan yang dijumpai dalam warna yang
sesuai.
Tersedianya data/catatan (jumlah bayi diimunisasi,
jumlah penderita gizi kurang, jumlah penderita TB,
malaria dan lain-lain).

b. Indikator proses
Frekuensi pertemuan forum masyarakat desa (bulanan, 2
bulanan dan sebagainya).
Berfungsi/tidaknya kader desa siaga.
Berfungsi/tidaknya poskesdes.
Berfungsi/tidaknya UKBM/posyandu yang ada.
Berfungsi/tidaknya sistem penanggulangan
penyakit/masalah kesehatan berbasis masyarakat.
Ada/tidaknya kegiatan kunjungan rumah untuk kadarzi dan
PHBS.
Ada/tidaknya kegiatan rujukan penderita ke poskesdes dari
c. Indikator Output
masyarakat.

Jumlah persalinan dalam keluarga yang dilayani.


Jumlah kunjungan neonatal KN2).
Jumlah BBLR yang dirujuk.
Jumlah bayi dan anak balita BB tidak naik ditangani.
Jumlah balita gakin umur 6-24 bulan yang mendapat M P-AS I.
Jumlah balita yang mendapat imunisasi.
Jumlah pelayanan gawat darurat dan KLB dalam tempo 24 jam.

Lanjutan

Jumlah keluarga yang punya jamban.


Jumlah keluarga yang dibina sadar gizi.
Jumlah keluarga menggunakan garam beryodium.
Adanya data kesehatan lingkungan.
Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit
menular tertentu yang menjadi masalah setempat.
Adanya peningkatan kualitas UKBM yang dibina.

d. Indikatot outcome

Meningkatnya jumlah penduduk yang sembuh/membaik dari sakitnya


Bertambahnya jumlah penduduk yang melaksanakan PHBS.
Berkurangnya jumlah ibu melahirkan yang meninggal dunia.
Berkurangnya jumlah balita dengan gizi buruk.

B. POLINDES
1. Pengertian :salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam
menyediakan tempat pertolongan persalinan dan
pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk KB di
desa dan dirintis dan dikelola oleh pamong desa
setempat.
2. Tujuan :
terwujudnya masyarakat sehat
terselenggaranya promosi kesehatan
terselenggarakannya pengamatan, pencatatan dan
pelaporan
tersedianya upaya pemberdayaan masyarakat
terselenggaranya pelayanan kesehatan dasr yang
dilaksanakan
oleh
masyarakat
dan
tenaga
professional kesehatan
terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya
yang ada didesa.

3. Persyaratan Polindes
Tersedianya bidan di desa yang bekerja penuh untuk mengelola
polindes.
Tersedianya sarana untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi
bidan
Memenuhi persyaratan rumah sehat
Lokasi dapat dicapai dengan mudah oleh penduduk sekitarnya
dan mudah dijangkau oleh kendaraan roda empat.
Adatempatuntukmelakukantindakan pertolongan persalinan
dan lain-lain.
4. Kegiatan Utama Polindes
Pengamatan dan kewaspadaan dini
Promosi kesehatan, penyehatan lingkungan dan lain-lain
Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan edukatif atau
kemasyarakatan yang dilakukan melalui musyawarah
mufakat yang disesuaikan kondisi dan potensi masyarakat
setempat.

5. Fungsi Pondok bersalin desa


Sebagai tempat pelayanan kesehatan ibu dan anak
(termasuk KB)
Sebagai tempat pemeriksaan kehamilan dan pertolongan
persalinan
Sebagai tempat untuk konsultasi, penyuluhan dan
6. Manfaat
Polindes
pendidikan
kesehatan masyarakat dan dukun bayi maupun
kader.
a. Bagi Masyarakat
. Permasalahan didesa dapat terdekteksi dini
. Memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang dekat
b. Bagi Kader
Mendapat informasi awal di bidang kesehatan
Mendapat kebanggaan, dirinya lebih berkarya bagi
masyarakat
C. Bagi Puskesmas

. Memperluas jangkauan pelayanan puskesmas


. Mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan
d. Bagi sektor lain
. Dapat memadukan kegiatan sektornya dengan bidang
kesehatan
. Kegiatan pemberdayaan mesyarakat dapat dilakukan

7. Stratifikasi Polindes
a. Fisik (Bangunan polindes tampak bersih, lingkungan yang sehat,
mempunyai jumlah ruangan yang cukup, tempat pelayanan
bersih dengan aliran udara/ventilasi yang baik terjamin, dll).
b. Tempat tinggal bidan desa
c. Pengelolaan polindes
d. Cakupan persalinan
e. Sarana air bersih
f. Kemitraan bidan dan dukun bayi
g. Kegiatan KIE untuk kelompok sasaran
h. Dana Sehat/JPKM

8. Pengorganisasian
Tenaga Poskesdes: Tenaga dan Masyarakat (Kader, tenaga
sukarela lainnya, tenaga masyarakat minimal 2
orang yang telah mendapatkan pelatihan
khusus).

C. POSYANDU
1. Pengertian : Definisi Posyandu adalah wadah pemeliharaan
kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibimbing petugas terkait.
2. Tujuan :
Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu
(ibu hamil), melahirkan dan nifas.
Membudayakan NKBS.
Meningkatkan peran serta masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan
lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat
sehat sejahtera.
Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga
sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi
keluarga sejahtera.

3. Kegiatan Pokok Posyandu


KIA
KB
Imunisasi
Gizi
Penanggulangan diare

4. Pelaksana Layanan Posyandu


a.Meja I: Pendaftaran
b.Meja II: Penimbangan
c. Meja III : Pengisian KMS
d.Meja IV :Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
e.Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:
.Imunisasi
.Pemberian vitamin A dosis tinggi.
.Pembagian pil KB atau kondom.
.Pengobatan ringan.
.Konsultasi KB.

Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN


S :Semua balita di wilayah kerja posyandu.
K :Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang Berat Badannya naik
Keberhasilan Posyandu berdasarkan:
D Baik/ kurangnya peran serta masyarakat.
N Berhasil tidaknya program posyandu.

6. Kegiatan Posyandu
Jenis Pelayanan Minimal Kepada Anak
Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A.
Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya
(kurang dari 200 gram/bulan) dan anak yang berat badannya
berada di bawah garis merah KMS
Pelayanan Tambahan (Pelayanan bumil dan menyusui, program
Pengembangan Anak Dini Usia, program dana sehat atau JPKM dan
sejenisnya, program penyuluhan dan penyakit endemis setempat, dll)

7. Manfaat Posyandu
a. Kesehatan ibu dan anak
b. Keluarga Berencana
c. Imunisasi
d. Peningkatan Gizi
e. Penanggulangan diare

8. FaktorFaktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu


a.Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.
b.Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu
c. Pekerjaan iu
d.Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat
e.Sarana dan prasarana di posyandu
f. Jarak dari posyandu tersebut

D. Kelas Bumil
1. Pengertian : Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu
hamil
2. Sasaran peserta kelas ibu hamil : sebaiknya ibu hamil pada
umur kehamilan 4 sampai 36
minggu
karena
pada
umur
kehamilan ini kondisi ibu sudah
kuat
3. Tujuan kelas ibu hamil:
meningkatkan pengetahuan,
merubah sikap dan perilaku ibu agar
memahami
tentang
kehamilan,
perubahan tubuh dan keluhan selama
kehamilan,
perawatan
kehamilan,
persalinan, persalinan, perawatan nifas,
KB pasca persalinan, perawatan bayi
baru lahir, mitos / kepercayaan / adat
istiadat setempat, penyakit menular
seksual dan akte kelahiran.

4. Materi pertemuan pada kelas ibu hamil terbagi dalam:


a.Pertemuan pertama : Kehehamilan, perubahan tubuh,
perawatan kehamilan (yang membahas kesiapan psikologis
menghadapi kehamilan, hubungan suami istri selama
kehamilan, obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi ibu
hamil), tanda-tanda bahaya kehamilann dan perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K), keluhan umum
saat hamil dan cara mengatasinya (kram kaki, wasir dan nyeri
pinggang), pengaturan gizi termasuk pemberian tablet
tambah darah untuk penanggulangan anemia.
b. Pertemuan kedua : persalinan yang membahas tanda-tanda
persalinan, tanda bahaya persalinan, proses persalinan,
perawatan nifas yang membahas apa yang dilakukan ibu nifas
agar dapat menyusui ASI ekslusif, bagaimana menjaga
kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu
nifas dan KB pasca persalinan.

c. Pertemuan ketiga : Perawatan bayi, materi yang membahas


tentang mitos yaitu penggalian dan penelusuran mitos yang
berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak, materi yang
membahas yentang penyakit menular yang meliputi Infeksi
menular seksual (IMS), Informasi dasar HIV/AIDS dan
pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil. Pada
pertemuan ini juga dibahas tentang pentingnya akte kelahiran.

E. Kelas Ibu Nifas


1. Pengertian: Kelas ibu nifas/post natal merupakan kelas
pertemuan khusus bagi para ibu pasca melahirkan.

2. Hal yang harus diperhatikan selama masa nifas:


a.Diet dan hal seputar makanan : Makanan yang sangat
baik bagi si ibu ketika nifas diantaranya harus cukup
mengandung kalori, protein, banyak cairan, buahbuahan, serta sayuran.
b.Mobilisasi : Proses mobilisasi tidak sama pada setiap
ibu, tergantung kondisi kesehatan masing-masing
c. Buang air kecil : Jika tidak bermasalah, maka buang air
kecil yang dilakukan sendiri akan berdampak lebih baik
untuk pemulihan kesehatan si ibu.

d. Buang air besar : Hal ini mungkin akan sedikit sulit bagi si
ibu. Namun setidaknya, 3-4 hari pasca melahirkan, si ibu
sudah melakukan BAB. Masalah-masalah seperti konstipasi
biasanya akan diberi penanggulangan yang tepat oleh
dokter.
e. Laktasi : Saat pemberian ASI, rahim ibu akan mengalami
kontraksi sehingga lebih cepat mengerut.

Anda mungkin juga menyukai