Quality Management System
Quality Management System
Mutu (Quality)?
The degree to which a set of inherent
properties of a product, system or
process fulfils requirements. (ICH Q9)
QA v.s QC?
Pemastian Mutu adalah suatu konsep luas yang mencakup semua hal,
Struktur organisasi
Dalam organisasi, bagian Pemastian Mutu adalah bagian yang membangun,
mengembangkan dan memonitor pelaksanaan Sistem Mutu dari suatu perusahaan
dan memastikan penerapan CPOB dalam tiap langkah pembuatan obat.
VS
Risiko (risk)
effect of uncertainty on objectives and an effect is a positive or
negative deviation from what is expected
(ISO 31000 (2009), Risk Management)
the combination of the probability of occurrence of harm and the
severity of that harm
(ICH Q9 Guideline, Quality Risk Management)
kombinasi kemungkinan terjadi kerusakan (pada kesehatan
masyarakat) dan tingkat keparahan dari kerusakan tersebut
(CPOB aneks 14)
Penilaian Risiko
RISIKO, merupakan kombinasi dari:
Probabilitas terjadinya kerusakan (harm)
Keparahan (severity) dari kerusakan yang timbul
Penilaian Risiko
Kemampuan Deteksi akan berpengaruh terhadap
Risiko
Kemampuan
deteksi rendah,
risiko tinggi
Kemampuan
deteksi tinggi,
risiko rendah
Penilaian risiko
Identifikasi risiko
Analisis risiko
Evaluasi risiko
Penilaian risiko
Numeris
Kuantitatif
OUTPUT
Kualitatif
Deskripsi
e.g: tinggi, sedang,
rendah
Pengendalian Risiko
Penetapan keputusan untuk:
Mengurangi risiko hingga tingkat yg dapat diterima, dan atau
Menerima sisa risiko
RISIKO
RPN
Prioritas Penyelesaian
Minor
Rendah
Mayor
Sedang
Kritikal
20
Tinggi
Studi kasus
Studi kasus
Sebuah perusahaan farmasi sedang merencanakan importasi vaksin dari
produsennya di luar negeri. Agar memperoleh biaya importasi yang murah, bagian
supply chain telah mendisain cara pengiriman seperti pengiriman produk tablet yang
pernah dilakukan yaitu:
Kemasan menggunakan box biasa (bukan insulation box).
Cara pengiriman/transportasi produk melalui laut (sea freight) dengan kondisi suhu kamar
(ambient) dan tanpa dilengkapi dengan ice-pack.
Selama pengiriman tidak dilengkapi dengan alat perekam suhu (data logger)
Pada penandaan produk vaksin disebutkan Simpan di tempat dingin (2-8oC).
nilai
kondisi
Rendah
Sedang
tinggi
nilai
kondisi
Rendah
Sedang
tinggi
nilai
kondisi
Rendah
Sedang
tinggi
SxO
D
1
81
81
243
729
27
27
81
243
27
81
27
SxO
27
27
81
Risiko rendah
1-3
Risiko sedang
9-81
Risiko tinggi
243-729
Penilaian FMEA
Tahapan
Proses
Kejadian yang
dapat
menyebabkan
resiko pada
mutu produk
Kondisi kejadian
yang dapat
menyebabkan
keparahan pada
kualitas, keamanan,
S Tingkat
kemungkinan
(probabilitas)
kejadian
terhadap
keseluruhan
produk
Importasi
dan
Pengirima
n
Vaksin
Pengiriman
vaksin pada
suhu kamar
(ambient) dan
tanpa
dilengkapi
dengan
Cara pengiriman
Produk menunjukkan
resiko kerusakan yang
tinggi terhadap kualitas,
keamanan, dan khasiat
produk, serta dapat
menyebabkan
O Kemampuan
alat
pendeteksian
yang saat
ini terpasang
Pemantauan
suhu produk
tidak dapat
dideteksi
selama proses
pengiriman
berlangsung
RP
729
mitigasi
Tahapan
Proses
Target implementasi
O D
RPN
Importasi
dan
Pengiriman
Vaksin
9 9 9
direkomendasikan
729
Tugas
Sebagai Apoteker yang bekerja di bagian Produksi, anda memperoleh laporan dari
Operator pencetakan tablet dimana bulk tablet PCT 500 mg yang sudah dicetak
menjadi tablet terkontaminasi serpihan logam (stainless steel).
Pada akhir proses produksi diketahui lebih dari 5% tablet di-reject oleh mesin
pendeteksi logam (metal detector) yang terpasang di mesin cetak tablet. Kondisi ini
adalah out of trend (OOT).
Setelah dilakukan investigasi diketahui ayakan (screen) mesin penghalus/milling
yang digunakan rusak dan menyebabkan serpihan logam (stainless steel)
mengkontaminasi tablet yang sedang diproduksi.
Bagaimana implementasi QRM pada kasus ini?
Inspeksi diri
mengevaluasi apakah semua aspek produksi dan pengawasan mutu industri
farmasi memenuhi ketentuan CPOB
Program inspeksi diri hendaklah dirancang untuk mendeteksi kelemahan
dalam pelaksanaan CPOB dan untuk menetapkan tindakan perbaikan yang
diperlukan
Anggota tim hendaklah dipilih personil yang:
1. menguasai CPOB dan mengetahui cara penerapannya,
2. berpengalaman pada bidangnya, dan
3. independen dari bagian yang diinspeksi.
Tingkat kekritisan
Tingkat Kekritisan
Kritis (C)
Adalah kekurangan yang memengaruhi
mutu obat dan dapat mengakibatkan
reaksi fatal terhadap kesehatan konsumen
sampai kematian.
Berdampak Besar (M)
Adalah kekurangan yang memengaruhi
mutu obat tetapi tidak berdampak fatal
terhadap kesehatan konsumen
Inspeksi diri
Mencari kesalahan
orang
Laporan:
Semua temuan, tingkat kekritisan, saran perbaikan (CAPA)
dalam
luar
keluhan
Tiap keluhan hendaklah diselidiki dan dievaluasi secara menyeluruh
dan mendalam serta mencakup:
a. pengkajian seluruh informasi mengenai laporan atau keluhan;
b. inspeksi atau pengujian sampel obat yang dikeluhkan dan diterima
serta, bila perlu, pengujian sampel pertinggal dari bets yang sama;
dan
c. pengkajian semua data dan dokumentasi termasuk catatan bets,
catatan distribusi dan laporan pengujian dari produk yang
dikeluhkan atau dilaporkan.
Penarikan kembali
proses penarikan dari satu atau beberapa bets atau seluruh
bets produk tertentu dari rantai distribusi karena keputusan
bahwa produk tidak layak lagi untuk diedarkan.
Keputusan ini dapat bersumber dari Badan POM atau dari
industri
diketahui ada produk yang cacat mutu atau diterima laporan mengenai reaksi
yang merugikan;
Dokumentasi
Dokumentasi adalah bagian dari sistem informasi manajemen
memastikan bahwa tiap personil menerima uraian tugas yang relevan secara jelas
dan rinci sehingga memperkecil risiko terjadi salah tafsir dan kekeliruan yang
biasanya timbul karena hanya mengandalkan komunikasi lisan
Jenis dokumen
INSTRUKSI: Perintah,
Persyaratan
DOKUMEN
CATATAN dan/atau LAPORAN
Dokumen Spesifikasi
Bahan awal
Bahan pengemas
Produk antara dan Produk ruahan
Produk jadi
Dokumen Produksi
Dokumen Produksi Induk, berisi formula produksi dari suatu
produk dalam bentuk sediaan dan kekuatan tertentu,
Catatan Pengemasan Bets, yang merupakan reproduksi dari masingmasing Prosedur Pengolahan Induk dan Prosedur Pengemasan Induk,
dan berisi semua data dan informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan produksi dari suatu bets produk
referensi
Pedoman CPOB 2012
POPPCPOB 2012 jilid II 2014
Ganggas Cahyono, 2016, MANAJEMEN RISIKO MUTU (QUALITY RISK
MANAGEMENT) disampaikan dalam workshop dan rakerda HISFARIN JATIM 14
Me1 2016
Terima Kasih