Anda di halaman 1dari 12

BANGUNAN AIR

Bangunan Utama

Pengertian
Merupakan semua bangunan yang direncanakan di
dan di sepanjang sungai atau aliran air yang
berfungsi untuk membelokkan air ke dalam
jaringan saluran irigasi agar dapat dipakai untuk
keperluan irigasi. Biasanya dilengkapi dengan
kantong lumpur agar bisa mengurangi kandungan
sedimen yang berlebihan serta memungkinkan
untuk mengukur air yang masuk.

Bagian Bangunan Utama


Bagian-bagian bangunan utama, antara lain:

bangunan pengelak,
bangunan pengambilan,
bangunan pembilas (penguras),
kantong lumpur,
bangunan-bangunan pelengkap,

1. Bangunan Pengelak
Merupakan bagian dari bangunan utama yang
dibangun di dalam air. Bangunan ini diperlukan
untuk memungkinkan dibelokkannya air sungai ke
jaringan irigasi, dengan cara menaikkan muka air
di sungai atau dengan memperlebar pengambilan
di dasar sungai seperti pada tipe bendung saringan
bawah (bottom rack weir).

1.
2.

Apabila bangunan tersebut digunakan untuk


mengatur elevasi air disungai, maka ada dua tipe
yang dapat digunakan, yaitu:
bendung pelimpah dan
bendung gerak (barrage).

2. Bangunan Pengambilan
Merupakan sebuah bangunan berupa pintu air.
Air irigasi dari sungai dibelokkan melalui
bangunan ini. Bangunan ini dibangun untuk dapat
mengatur banyaknya air yang masuk saluran
sesuai dengan yang dibutuhkan dan menjaga agar
air banjir tidak masuk saluran.

3. Bangunan Pembilas
Bangunan pembilas dibuat pada tubuh bendung
di hilir pengambilan. Berfungsi untuk mencegah
masuknya bahan sedimen kasar ke dalam jaringan
saluran irigasi.

4. Kantong Lumpur
Kantong lumpur mengendapkan fraksi-fraksi
sedimen yang lebih besar dari fraksi pasir halus
(0,06 - 0,07 mm) dan biasanya ditempatkan
disebelah hilir pengambilan. Bahan-bahan yang
lebih halus tidak dapat ditangkap dalam kantong
lumpur terangkut melalui jaringan saluran ke
sawah-sawah. Bahan yang telah mengendap di
dalam kantong kemudian dibersihkan secara
berkala.

Perencanaan Bangunan Utama


Data-data yang dibutuhkan sebagai berikut:
1.

2.

Data topografi: peta yang meliputi seluruh daerah


aliran sungai, peta situasi untuk letak bangunan
utama, gambar-gambar potongan memanjang dan
melintang sungai baik di sebelah hulu maupun hilir
dari bangunan utama.
Data hidrologi: data aliran sungai yang meliputi data
banjir. Data ini harus mencakup beberapa periode
ulang, daerah hujan, tipe tanah dan vegetasi yang
terdapat di daerah aliran.

3. Data morfologi: kandungan sedimen, kandungan


sedimen dasar (bedload) maupun layang
(suspended load) termasuk distribusi ukuran butir,
perubahan-perubahan yang terjadi pada dasar
sungai, secara horisontal maupun vertikal, unsur
kimiawi sedimen.
4. Data geologi: kondisi umum permukaan tanah
daerah yang bersangkutan (keadaan geologi
lapangan, kedalaman lapisan keras, kelulusan
(permeability) tanah; bahaya gempa bumi,
parameter yang harus dipakai).

5.Data mekanika tanah: bahan pondasi, bahan


konstruksi, sumber bahan timbunan, batu untuk
pasangan batu kosong, agregat untuk beton, batu
belah untuk pasangan batu, parameter tanah yang
harus digunakan.
6. Data lingkungan dan ekologi.

Penentuan Lokasi Bendung

1.
2.
3.
4.
5.

Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan


antara lain:
Elevasi yang diperlukan untuk irigasi,
Topografi pada lokasi yang direncanakan,
Kondisi hidraulik dan morfologi sungai,
Kondisi geologi teknik pada lokasi,
Metode pelaksanaan.

Anda mungkin juga menyukai