Anda di halaman 1dari 9

Tittle Jurnal

PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA

PASIEN HIPERTENSI
MELALUI BRISK WALKING EXERCISE

PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah


yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa
oleh darah terhambat sampai jaringan yang membutuhkannya.
batas tekanan darah seseorang dikatakan hipertensi apabila
tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik 90
mmHg pada orang yang tidak menderita diabetes melitus,
sedangkan pada penderita diabetes melitus dan jantung
tekanan darah penderita hipertensi dibawah 130/90 mmHg
(Ignatavicius & Workman, 2010).

TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya


pengaruh brisk walking exercise terhadap tekanan
darah pasien hipertensi di Kudus

Kerangka Konsep
Variabel
Independen

Variabel
Dependen

PASIEN HIPERTENSI
BRISK
BRISK WALKING
WALKING EXERCISE
EXERCISE

Desain

Penelitian ini dengan eksperimen randomized control trial (RCT)

dengan pre and post control group design


Pengambilan data dilakukan pada bulan November-Desember
2012 di unit rawat jalan penyakit dalam, dalam dua RS di Kudus

Sample
Responden pada penelitian ini sebagian besar pegawai negeri sipil dan
pekerja perkantoran (pegawai swasta) dengan 95% (38 responden)
tidak pernah melakukan olahraga secara teratur
Mendapatkan umur rerata semua responden baik kelompok kontrol
maupun intervensi adalah 53,21 tahun, responden laki-laki 24 orang
dan perempuan 18 orang, tidak perokok 26 orang dan perokok 16
orang, tidak terdapat riwayat hipertensi dalam keluarga 25 orang dan
ada riwayat hipertensi 17 orang, serta tidak mengalami obesitas 40
orang dan obesitas 2 orang. Analisis bivariat tekanan darah sebelum
dan setelah brisk walking

Instrumen

eksperimen randomized control trial (RCT) dengan


pendekatan pre dan post with control
latihan aerobik
Tehnik Jalan Cepat

Hasil

Hasil
Hasil analisis
analisis mendapatkan
mendapatkan umur
umur rerata
rerata semua
semua responden
responden baik
baik kelompok
kelompok kontrol
kontrol
maupun
maupun intervensi
intervensi adalah
adalah 53,21
53,21 tahun,
tahun, responden
responden laki-laki
laki-laki 24
24 orang
orang dan
dan
perempuan
perempuan 18
18 orang,
orang, tidak
tidak perokok
perokok 26
26 orang
orang dan
dan perokok
perokok 16
16 orang,
orang, tidak
tidak
terdapat
terdapat riwayat
riwayat hipertensi
hipertensi dalam
dalam keluarga
keluarga 25
25 orang
orang dan
dan ada
ada riwayat
riwayat hipertensi
hipertensi
17
orang,
serta
tidak
mengalami
obesitas
40
orang
dan
obesitas
2
orang.
17 orang, serta tidak mengalami obesitas 40 orang dan obesitas 2 orang. Analisis
Analisis
bivariat
bivariat tekanan
tekanan darah
darah sebelum
sebelum dan
dan setelah
setelah brisk
brisk walking
walking

rerata
rerata tekanan
tekanan darah
darah sistolik
sistolik kelompok
kelompok kontrol
kontrol sebelum
sebelum intervensi
intervensi adalah
adalah 153,43
153,43
mmHg
mmHg dan
dan setelah
setelah intervensi
intervensi 152,62
152,62 mmHg,
mmHg, tekanan
tekanan diastolik
diastolik sebelum
sebelum intervensi
intervensi
93,14
mmHg
dan
sesudah
intervensi
92,38.
Sedangkan
pada
kelompok
intervensi
93,14 mmHg dan sesudah intervensi 92,38. Sedangkan pada kelompok intervensi
tekanan
tekanan darah
darah sistolik
sistolik sebelum
sebelum 153,24
153,24 mmHg
mmHg dan
dan sesudah
sesudah intervensi
intervensi 148,19,
148,19,
tekanan
tekanan diastolik
diastolik sebelum
sebelum intervensi
intervensi 94,48
94,48 mmHg
mmHg dan
dan sesudah
sesudah intervensi
intervensi 90,05
90,05
mmHg.
mmHg.

Meskipun
Meskipun hasil
hasil penelitian
penelitian menunjukkan
menunjukkan adanya
adanya penurunan
penurunan tekanan
tekanan darah
darah yang
yang
signifikan
signifikan kemungkinan
kemungkinan pasien
pasien masih
masih merasakan
merasakan gejala
gejala hipertensi
hipertensi lain
lain seperti
seperti
pusing,
pusing, mudah
mudah berdebar-debar,
berdebar-debar, dan
dan kesulitan
kesulitan tidur.
tidur. Oleh
Oleh karena
karena itu
itu penerapan
penerapan
brisk
brisk walking
walking exercise
exercise pada
pada pasien
pasien hipertensi
hipertensi perlu
perlu bersamaan
bersamaan dengan
dengan terapiterapiterapi
yang
lain
seperti
terapi
obat-obatan
hipertensi,
pemberian
diet
rendah
terapi yang lain seperti terapi obat-obatan hipertensi, pemberian diet rendah
garam,
garam, diet
diet rendah
rendah kolesterol,
kolesterol, penghentian
penghentian kebiasaan
kebiasaan merokok,
merokok, dan
dan pemberian
pemberian
tehnik
tehnik managemen
managemen stress
stress

*Selesai

Anda mungkin juga menyukai