Anda di halaman 1dari 36

Metode-Metode Eksplorasi

Quiz
1. Apa tujuan mendasar dalam kegiatan eksplorasi?
2. Data apa saja yang diperlukan sebelum

melakukan eksplorasi? Sebutkan!


3. Jelaskan perbedaan antara eksplorasi,
penambangan, dan pengolahan bahan galian!
4. Sebutkan tahap-tahap eksplorasi menurut SNI.
Soal Bonus: Sebutkan metode-metode dalam
kegiatan eksplorasi!

Metode Eksplorasi terbagi menjadi dua:


Metoda langsung

Metoda langsung di permukaan


Metoda langsung di bawah permukaan
Metoda tidak langsung

Metode Geofisika
a. Metode Seismik
b. Metode Gravitasi
c. Metode Geolistrik
d. Metode Magnetik
. Metode Geokimia

Mengukur bed rock, soil, air, vegetasi.

Metode Eksplorasi Langsung


Pengamatan yang dapat dilakukan dengan kontak

visual dan fisik dengan kondisi permukaan/bawah


permukaan, terhadap endapan yang dicari, serta
dapat dilakukan deskripsi megaskopis/mikroskopis,
pengukuran, dan sampling terhadap objek yang
dianalisis.
Metode eksplorasi langsung dapat diterapkan
selama kegiatan eksplorasi (tahap
penyelidikan umum s/d penyelidikan detail).

Metode Eksplorasi Langsung di Permukaan


Pemetaan/survei geologi

merupakan suatu kegiatan pendataan informasiinformasi geologi permukaan dan menghasilkan


suatu bentuk laporan berupa peta geologi yang
dapat memberikan gambaran mengenai
penyebaran dan susunan batuan (lapisan
batuan), serta memuat informasi gejala-gejala
struktur geologi yang mungkin mempengaruhi
pola penyebaran batuan pada daerah tersebut.

Pada saat pemetaan dapat dijumpai singkapan yang didefinisikan sebagai

bagian dari tubuh batuan/urat/badan bijih yang tersingkap (muncul) di


permukaan.
Singkapan biasanya terdapat pada:
1. lembah-lembah sungai, dikarenakan terjadi erosi akibat dari aliran air
sungai sehingga menyebabkan batuan tersingkap.
2. Bentuk-bentuk menonjol pada permukaan bumi, hal ini terjadi secara alami
yang umumnya disebabkan oleh pengaruh gaya yang disebut gaya
endogen.
Ex:
adanya letusan gunungapi yang memuntahkan material ke permukaan
bumi
adanya gempa bumi akibat adanya gesekan antara kerak bumi yang dapat
mengakibatkan terjadinya patahan atau timbulnya singkapan ke
permukaan bumi.
Informasi-informasi yang dapat dipelajari atau dihasilkan dari
kegiatan pemetaan geologi antara lain: posisi atau letak
singkapan (batuan, urat, atau batubara). Penyebaran, arah, dan
bentuk permukaan dari endapan, bijih, atau batubara.

Metode Eksplorasi Langsung di Permukaan


Tracing Float (Penjejakan)

Float adalah potongan-potongan bijih yang berasal dari


penghancuran singkapan, umumnya disebabkan oleh erosi,
kemudian tertransportasi oleh air.
Dalam melakukan tracing, harus berjalan berlawanan arah
dengan arah aliran sungai sampai float dari bijih yang dicari
tidak ditemukan lagi, kemudian kita mulai melakukan
pengecekan pada daerah antara float yang terakhir dengan
float yang sebelumnya dengan cara membuat parit yang
arahnya tegak lurus dengan arah aliran sungai.
Tetapi jika pembuatan parit kurang dapat memberikan data
yang diinginkan, maka kita dapat membuat sumur uji
sepanjang parit.

Metode Eksplorasi Langsung di Permukaan


Tracing dengan Panning

(mendulang)
Caranya sama seperti tracing float,
tetapi bedanya terdapat pada ukuran
butiran mineral yang dicari, biasanya
cara ini digunakan untuk mencari jejak
mineral yang ukurannya halus dan
memiliki massa jenis yang relatif besar.

Metode Eksplorasi Langsung di Permukaan


Parit Uji
Pada pengamatan (observasi) singkapan,

parit uji dilakukan dengan cara menggali


tanah penutup dengan arah relatif tegak
lurus bidang perlapisan (terutama pada
endapan berlapis).
Hanya bisa dilakukan pada overburden
yang tipis.
Informasi yang diperoleh antara lain
; bidang perlapisan, kemiringan
lapisan, ketebalan lapisan,
karakteristik perlapisan (ada split
atau sisipan), serta sebagai lokasi
sampling.

Metode Eksplorasi Langsung di Permukaan


Sumur Uji
Lebih akurat dari parit uji karena dibuat

hingga kedalaman 10-20m.

Sumur uji
Pembuatan sumur uji umumnya dilakukan oleh tenaga manusia

dengan peralatan sederhana, antara lain skop, linggis, pacul dan


ember. Pembuatan sumur uji dilakukan terutama pada batuan yang
lunak.
Cara pembuatan sangat sederhana. Sesudah tumbuhan dan tanah
dibersihkan dibuat lubang berbentuk bujur sangkar ukuran 2m x
2m, dengan arah sisi Barat Timur dan Utara Selatan. Sesudah
kedalaman 5 m, sisi lubang dibuat menyempit secara berjenjang,
hingga membentuk bujur sangkar bersisi 1m. pengambilan contoh
batuan dapat dilakukan saat pembuatan sumur uji sedang
berlangsung atu sesudah pembuatan sumur uji selesai.
Pengambilan batuan dilakukan sesuai dengan kepentingannya baik
ukuran atau jumlahnya.

Dalam pembuatan sumur uji, harus


memperhatikan beberapa faktor:
1. bongkahan bongkahan yang akan

mempersulit dalam proses penggalian.


2. air yang akan mempersulit dalam proses
penggalian dan proses pengamatan struktur
batuan yang ada pada sumur uji yang telah
dibuat.
3. gejala longsoran.
4. keluarnya gas beracun, dan lain-lain.

Sumur Uji
Informasi yang diperoleh:

kemenerusan lapisan dalam arah


kemiringan, variasi litologi atap dan
lantai, ketebalan lapisan,karakteristik
variasi endapan secara vertikal, serta
dapat digunakan sebagai lokasi
sampling.

Metode Eksplorasi Langsung di Permukaan


Pemboran Inti

Pemboran adalah suatu kegiatan


pembuatan lubang berdiameter
kecil pada suatu target eksplorasi
dengan kedalaman mencakup
ratusan meter untuk memperoleh
data yang representatif.
Kegiatan ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran
mineralisasi dari permukaan
sebaik mungkin, namun kegiatan
pemboran dapat dihentikan jika
telah dapat mengetahui

Pemboran Inti
Tujuan utama pemboran inti adalah untuk mendapatkan sample bahan galian secara

vertikal yang berada dibawah pemukaan tanah dan mengetahui ketebalan lapisan.
Sesuai dengan tingkat kedalaman pemboran yang di inginkan dan waktu yang tersedia,
pemboran inti dapat dilakukan dengan:
1.
Alat bor augar, yang dioperasikan secara manual oleh tenaga manusia. Alat ini
sesuai diterapkan apabila sasaran pemboran merupakan batuan yang lunak, oleh
sebab itu apabila batuan yang akan di bor cukup tebal maka perpindahan pemboran
secara sistematis perlu di lakukan.
2. Alat bor inti yang di operasionalkan dengan mesin
Alat ini sesuai diterapkan pada batuan yang lunak maupun padat, kemampuan
membor alat ini cukup dalam sehingga pemindahan pemboran dapat dilakukan
seminimal mungkin. Dalam operasinya, mengerjakan pemboran dengan alat ini
membutuhkan keahlian khusus.
Dengan kedua alat pemboran inti akan didapatkan inti pemboran yang siap untuk
dilakukan analisa laboratorium, untuk masing-masing lubang pemboran di susun log
litologinya.

Pemboran Inti
Untuk memperoleh inti bor, maka alat bor putar

(rotary drill) harus dilengkapi dengan mata bor


berlubang (hollow drill bit), tabung inti bor (core
barrel) dan penangkap inti bor(core catcher).
Arah pengeboran dapat secara vertikal maupun
horizontal. Tetapi umumnya secara vertikal
hingga mencapai batuan dasar (bedrock)
dengan pola pemboran dan jarak bor yang
teratur, sehingga akan diperoleh sejumlah inti
bor yang representatif.

Metode Pemboran Inti


Pemboran inti dapat dilakukan dalam 2
metode, yaitu
full coring, salah satu metode pemboran yang
mengambil seluruh inti bor dari permukaan
hingga kedalam target bor.
touch coring, metode pemboran yang
mengambil target sampel atau litologi tertentu
yang sudah ditentukan kedalamannya.

Pemboran Inti
Dalam melakukan perencanaan pemboran, hal-hal yang perlu

diperhatikan :
kondisi geologi dan topografi
metode pemboran yang akan digunakan
spasi pemboran
waktu pemboran
pelaksana (kontraktor) pemboran.
Informasi dari lubang bor dapat diperoleh dari

beberapa sumber batuan, inti bor atau sludge,


geofisika bawah permukaan, dan informasi dari hasil
pemboran.

Metode Eksplorasi Langsung Bawah Permukaan


Dilakukan apabila:
tidak ada singkapan di permukaan
eksplorasi permukaan tidak memberikan informasi

yang baik, karena pada eksplorasi langsung di


permukaan, kedalaman maksimum yang dapat
dicapai+30 meter.
keadaan permukaan memungkinkan untuk diadakan
eksplorasi bawah permukaan, misalnya tidak tertutup
bongkah batu yang tidak stabil, atau tergenang air.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalameksplorasi bawah

permukaan:
pekerjaan harus berlangsung tetap didalam badan bijih,
hal ini untuk memudahkan diadakan pengamatan dan proses
sampling pekerjaan
dimulai dari daerah-daerah yang memiliki singkapan
yang baik, karena dengan singkapan yang baik dapat
memudahkan kita untuk menentukan strike atau dipnya
masalah biaya, dimana dalam pekerjaan eksplorasi ini biaya
tidak boleh terlalu besar, hal ini bertujuan untuk menghindari
adanya dana yang terbuang percuma jika nantinya eksplorasi
yang dilakukan hasilnya mengecewakan.

Metode Eksplorasi Langsung Bawah Permukaan


Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat:
1. Tunnel =

suatu lubang bukaan mendatar atau hampir


mendatar yang menembus kedua kaki bukit.
2. Shaft= suatu lubang bukaan yang menghubungkan
tambang bawah tanah dengan permukaan bumi dan
berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan serta alatalat kebutuhan tambang.
3. Drift = suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau
pada endapan bijih yang arahnya sejajar dengan jurus atau
dimensi
terpanjang
dari
endapan
bijihnya
(dalam
pengeboran).
4. Winze = lubang bukaan vertikal atau arah miring yang

Metode Eksplorasi Tidak


Langsung
Metode eksplorasi tidak langsung adalah

kegiatan eksplorasi yang dilakukan dengan


tidak berhubungan langsung dengan bahan
atau endapan bahan galian yang dicari.
Kegiatan eksplorasi ini dilakukan dengan
mengamati atau menganalisis kelainankelainan sifat-sifat bahan galian, baik itu
sifat fisik maupun sifat kimia dari batuan.

Metoda tidak langsung cara geofisika


Metode magnetik

Metode ini pada dasarnya adalah memetakan gangguan lokal


pada medan magnetik bumi yang disebabkan oleh variasi
kemagnetan batuan. Metode ini adalah metode geofisika tertua
yang dikenal oleh manusia. Sejarah metode ini dimulai dari
kompas magnetik yang pertama ditemukan di Cina 3000 tahun
yang lalu. Dalam perkembangannya medan magnetik bumi
telah digunakan dalam eksplorasi bijih besi pada eksplorasi di
Swedia. Alat untuk menggunakan metode magnetik adalah
magnetometer. Saat ini metode magnetik merupakan salah
satu metode geofisika yang paling banyak digunakan karena
selain mudah penggunaannya juga murah pemakaiannya.

Metoda tidak langsung cara geofisika


Metoda Magnetik

Di setiap titik permukaan bumi medan magnet ini memiliki dua sifat utama
yang penting di dalam eksplorasi, yaitu arah dan intensitas. Bijih yang
mengandung mineral magnetik akan menimbulkan efek langsung pada
peralatan, sehingga dengan segera dapat diketahui. Metoda eksplorasi dengan
magnetik sangat berguna dalam pencarian sasaran eksplorasi sebagai berikut :
Mencari endapan magnetik pada endapan sungai
Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan
Mencari bijih sulfida yang mengandung mineral magnetit sebagai mineral
pengikut.
Intrusi batuan basa dapat diketahui jika mengandung magnetit dalam jumlah
cukup banyak.
Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan beku
yang mengandung mineral magnetik.

Metoda tidak langsung cara geofisika


Metoda Gravitasi

Metoda ini berdasarkan hukum gaya tarik antara dua benda di alam.
Sebagai contoh, jika sebuah bandul digantung dengan sebuah pegas,
maka pegas tersebut akan merenggang akibat bandulnya mengalami
gravitasi, di tempat yang gravitasinya rendah maka regangan tadi
kecil dan di tempat yang gravitasinya besar maka regangan tadi juga
lebih besar. Dengan demikian, dapat diperkirakan bentuk struktur
bawah tanah dari melihat besarnya nilai gravitasi dari bermacammacam lokasi dari suatu daerah penyelidikan. Di lapangan, besarnya
gravitasi diukur dengan alat yang disebut gravimeter. Gaya gravitasi
bumi dipengaruhi oleh besarnya ukuran batuan, distribusi atau
penyebaran batuan, dan kerapatan (density) dari batuan. Jadi jika
ada anomali gravitasi pada suatu tempat, mungkin di tempat
itu terdapat struktur tertentu, seperti lipatan, tubuh intrusi
dangkal, suatu patahan besar, dll.

Metoda tidak langsung cara geofisika


Metoda Seismik

Tujuan utama metode seismik adalah mengukur cepat rambat dari jenis
perlapisan yang terdiri dari batuan dengan cepat rambat berbeda. Suatu
gempa atau getaran buatan dibuat dengan cara meledakkan dinamit pada
kedalaman sekitar 3 meter dari permukaan bumi dan kecepatan
merambatnya getaran yang terjadi diukur. Untuk mengetahui kecepatan
rambatan getaran tersebut pada perlapisan-perlapisan batuan, disekitar
titik ledakan dipasang alat penerima getaran yang disebut geophone
(seismometer). Geofon-geofon yang dipasang secara teratur di sekitar
lobang ledakan tadi akan terbias atau refraksi. Dengan mengetahui waktu
ledakan dan waktu kedatangan gelombang-gelombang tadi, maka dapat
diketahui kecepatan rambatan waktu getaran melalui perlapisan-perlapisan
batuan. Dengan demikian konfigurasi struktur bahwa permukaan dapat
diketahui. Gelombang akan merambat dengan kecepatan yang berbeda
pada batuan yang berbeda-beda.

Cepatrambatgelombang seismik pada

batuan tergantung pada :


1. Jenis batuan
2. Derajat pelapukan
3. Derajat pergerakan
4. Tekanan
5. Porositas
6. Umur (diagenesa, konsolidasi, dll)

H. Mooney (1977) mengatakan bahwa harga cepat rambat

gelombang akan lebih besar (dibandingkan) :


1. Batuan beku basa : batuan beku asam
2. Batuan beku : batuan sedimen
3. Sedimen terkonsolidasi : sedimen un-konsolidasi
4. Sedimen unkonsolidasi : sedimen un-konsolidasi
5. Soil basah : soil kering
6. B. sedimen karbonat : batupasir
7. Batuan utuh : batuan terkekarkan
8. Batuan segar : batuan lapuk
9. Batuan berat : batuan ringan
10. Batuan berumur tua : batuan berumur muda

Metoda tidak langsung cara geofisika


Metode Geolistrik

Metode ini mengukur dan menyelidiki sifat kelistrikan yang


dimiliki oleh batuan atau mineral. Mineral-mineral sulfida
pada umumnya bisa dikenali dengan metode ini dikarenakan
sifat fisisnya yang mudah menghantarkan listrik.
Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis
(resistivity) dari batuan. Yang dimaksud dengan tahanan
jenis batuan adalah tahanan yang diberikan oleh massa
batuan sepanjang satu meter dengan luas penampang satu
meter persegi kalau dialiri listrik dari ujung ke ujung,
satuannya adalah Ohm-m 2/m atau disingkat Ohm-meter.

Metoda tidak langsung cara geofisika


Metoda Geolistrik

Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam


bumi biasanya dipakai sistem empat elektrode yang
dikontakkan dengan baik pada bumi. dua elektrode
dipakai untuk memasukan arus listrik ke dalam bumi,
disebut elektrode arus (current electrode) disingkat C,
dan dua elektrode lainnya dipakai untuk mengukur
voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini
disebut elektrode potensial atau potential electrode
disingkat P.

Metoda tidak langsung cara geokimia


Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk

menentukan perbedaan mendasar (anomali) unsur-unsur


yang terdapat pada tanah atau sampel yang kita cari.
Eksplorasi geokimia khusus mengkonsentrasikan pada
pengukuran kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur unsur
bijih atau unsur unsur yang berhubungan erat dengan bijih.
Secara sederhana eksplorasi geokimia adalah pengukuran
secara sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan,
tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air, atau gas dengan
tujuan untuk mendapatkan/mencari anomali geokimia
berupa konsentrasi unsur-unsur yang kontras terhadap
lingkungannya. Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispersi
unsur-unsur yang terkonsentrasi pada zona mineralisasi.

Dampak Eksploitasi dan Eksplorasi Terhadap


Lingkungan
Eksploitasi sumber daya alam secara berlebih-lebihan tanpa
memperhatikan aspek peran dan fungsi alam ini terhadap lingkungan
dapat mendatangkan berbagai macam bencana alam seperti
Bencana

tanah longsor disebabkan oleh penggundulan yang


dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap
kelestarian hutan. Ketika hutan dalam keadaan gundul maka formasi
tanah akan menjadi larut dan menggelincir diatas bidang licin pada
saat terjadi hujan.

Bencana banjir yang selalu terjadi setiap tahun hampir di seluruh

wilayah Indonesia tidak hanya disebabkan oleh pola tingkah


manusia yang suka membuang sampah sembarangan, tetapi
rusaknya tata guna lahan dan air. Tata guna lahan dan air
menyebabkan laju erosi dan frekuensi banjir meningkat.

Tugas
1. Apakah sampling itu?
2. Jelaskan tujuan dilakukannya sampling!
3. Jelaskan perbedaan antara grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel

sampling!
4. Jelaskan perbedaan mendasar dari metode eksplorasi langsung dengan metode
eksplorasi tidak langsung!
5. Apakah yang dimaksud dengan anomali?
6. Jelaskan perbedaan antara bijih dan cebakan mineral!
7. Jelaskan cara kerja gravimeter!
8. Menurut kalian, apa saja dampak negatif dari kegiatan eksplorasi? (sertakan cara
penanggulangan).
9. Apakah perbedaan antara overburden dengan interburden?
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
. Split
. Sisipan
. Zona Tanah
. Zona Residual
. Zona Lateritik

Anda mungkin juga menyukai