Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH NASIONAL INDONESIA

VI

www.sejarah-nasional-Indonesia-VI.com

Google

Welcome to My
Presentasion

Kelompo
Sejarah
Nasional
k
Car
Masa
Demokrasi
Liberal
(1950-1959)
Indonesia VI
i
Dosen Pembimbing : Dra. Yunani Hasan,M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014

Disusun
oleh
:
1.Dewi Setyawati
2.Rika Wulandari
3.Nopika

(06111404016)
(06111404021)

Masa Demokrasi Liberal (1950-1959)


1. Masa Demokrasi
Liberal (1950-1959) di
Indonesia

2. Politik Indonesia
Pada Masa
Demokrasi Liberal

3. Kondisi Ekonomi
Indonesia Pada Masa
Demokrasi Liberal

Masa Demokrasi Liberal (19501959) di Indonesia


Secara etimologi demokrasi berasal dari kata
demos yang berarti rakyat dan kratos yang
berarti pemerintahan atau kekuasaan.
Setelah Perang Dunia II, secara formal
demokrasi merupakan dasar dari kebanyakan
negara di Dunia.

MENU

Masa Demokrasi Liberal (19501959) di Indonesia


Pada tahun 1950, Negara Kesatuan Republik
Indonesia mempergunakan Undang-Undang
Dasar Sementara (UUDS) atau juga disebut
Undang-Undang Dasar 1950. Berdasarkan
UUD tersebut pemerintahan yang dilakukan
oleh kabinet sifatnya parlementer, artinya
kabinet bertanggung jawab pada parlemen.
Jatuh bangunnya suatu kabinet bergantung
pada dukungan anggota parlemen.

MENU

Masa Demokrasi Liberal (19501959) di Indonesia


Ciri utama masa Demokrasi Liberal adalah
sering bergantinya kabinet. Hal ini disebabkan
karena jumlah partai yang cukup banyak,
tetapi tidak ada partai yang memiliki
mayoritas mutlak. Karena sering terjadi
pergantian
kabinet,
rakyat
mengalami
kesulitan karena adanya berbagai gangguan
keamanan dan beratnya perekonomian ysng
menimbulkan labilnya sosial-ekonomi.

MENU

Masa Demokrasi Liberal (19501959) di Indonesia


Adapun gangguan-gangguan keamanan tersebut antara lain :
a. Pemberontakan Kahar Muzakar tanggal 17 Agustus 1951 di
Sulawesi Selatan
b. Pemberontakan di Jawa Tengah Di Kebumen pemberontakan
dilakukan oleh Angkatan Umat Islam (AUI) di bawah
pimpinan Kyai Somalangu, yang setelah intinya dapat
ditumpas, sisanya bergabung dengan DI/TII.
c. Pemberontakan di Aceh, Pengikut DI di Aceh
memproklamirkan daerahnya sebagai bagian dari NII pada
tanggal 20 September 1953
d. Peristiwa 17 Oktober 1952, Peristiwa ini bersumber pada
kericuhan yang terjadi di lingkungan Angkatan Darat. Kol.
Bambang Supeno tidak menyetujui kebijaksanaan Kol. A.H.
Nasution selaku KSAD.

MENU

Masa Demokrasi Liberal (19501959) di Indonesia


e. Peristiwa 27 Juni 1955, Peristiwa ini merupakan lanjutan
peristiwa sebelumnya. Karena dianggap bahwa pemerintah
belum mampu menyelesaiakan persolan tersebut. Bambang
Sugeng mengundurkan diri dari jabatannya
F. Dewan-dewan Daerah, Diawali dengan pembentukan Bewan
Banteng oleh Kol (pensiun) Ismail Lengah di Padang (20
November 1956), dengan ketuanya Ahmad Husein,
Komandan Resimen IV Tentara Teritorium (TT) I di Padang.
Mereka mengajukan tuntutan kepada pemerintah pusat
tentang otonomi daerah.
g. Usaha Pembunuhan terhadap Kepala Negara, Rasa tidak puas
golongan ekstrim kanan memuncak dan dilampiaskan dalam
bentuk usaha pembunuhan terhadap Presiden Soekarno di
Perguruan Cikini Jakarta (30 November 1957).
h. Pemberontakan PRRI dan Permesta.

MENU

Kondisi Politik Pada Masa


Demokrasi Liberal
Politik sebagai Panglima merupakan
semboyan partai-partai pada umumnya,
sehingga berlomba-lombalah para partai
politik untuk memperebutkan posisi panglima
ini. Lembaga seperti DPR dan Konstituante
hasil PEMILU merupakan forum utama politik,
sehingga persoalan ekonomi kurang
mendapat perhatian.

MENU

Kondisi Politik Pada Masa


Demokrasi Liberal
Politik Luar Negeri Indonesia semakin mantap
setelah diterima sebagai anggota PBB ke-60
(27 Desember 1950). Cara-cara damai yang
dilakukan pemerintah Indonesia terhadap
Pemerintah Belanda tentang Irian Jaya ( Papua
) tidak memperoleh penyelesaian yang
memuaskan, seperti telah tercantum dalam
persetujuan KMB, sehingga secara sepihak
Pemerintah Indonesia membatalkan perjanjian
tersebut dengan UU No. 13 Tahun 1956.

MENU

Kondisi Politik Pada Masa


Demokrasi Liberal
Sumbangan positif Indonesia dalam dunia
Internasional adalah dikirimkannya tentara
Indonesia dalam United Nations Amergency
Forces (UNEF) untuk menjaga perdamaian di
Timur Tengah. Pasukan ini diberi nama Garuda
I dan diberangkatkan Januari 1957.

MENU

Kondisi Ekonomi Pada Masa


Demokrasi Liberal
Meskipun Indonesia telah merdeka tetapi
Kondisi Ekonomi Indonesia masih sangat
buruk. Upaya untuk mengubah stuktur
ekonomi kolonial ke ekonomi nasional yang
sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia berjalan
tersendat-sendat.

MENU

Kondisi Ekonomi Pada Masa


Demokrasi
Liberal
Kebijakan
Pemerintah Dalam
Mengatasi
Ekonomi Liberal
Kehidupan ekonomi Indonesia hingga tahun
1959 belum berhasil dengan baik dan
tantangan yang menghadangnya cukup berat.
Upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi
ekonomi adalah sebagai berikut.
1.Gunting Syafruddin sebagai menteri
keuangan
Kebijakan ini adalahPemotongan nilai
uang(sanering). Caranya memotong semua
uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga
nilainya tinggal setengahnya.
MENU

Kondisi Ekonomi Pada Masa


Demokrasi Liberal
2.Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
3.Nasionalisasi De Javasche Bank
4.Sistem Ekonomi Ali-Baba
5.Persaingan Finansial Ekonomi (Finek)
6.Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)
7.Musyawarah Nasional Pembangunan

MENU

Anda mungkin juga menyukai