Anda di halaman 1dari 145

KUP

(KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA


PERPAJAKAN)

(HAK DAN KEWAJIBAN WAJIB PAJAK SERTA WEWENANG DIREKTORAT JENDERALPAJAK)

disusun dan disajikan oleh


Dr.H.A.SURYO HERMANA,SH.CN,MM
DOSEN PAJAK PADA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN
DPROGRAM D3 FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PADJADJARAN
&

BPLK PAJAK BREVET PAJAK

Persatuan Para Pensiunan Pegawai Pajak (P5) DPC Bandung

Binaan KANWIL DISEKTORAT JENDERAL PAJAK JAWA BARAT I


BERSAMA

UNIVERSITAS SANGGABUANA YPKP

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

PERTEMUAN KE-1

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

MATERI BAHASAN DALAM PERTEMUAN KE-1


1.
2.
3.
4.

PENDAHULUAN
DASAR HUKUM KUP, KEDUDUKAN UU KUP DAN
HUBUNGAN UU KUP DENGAN UU PAJAK (PUSAT)
RUANG LINGKUP KUP
FAKTOR PENUNJANG LAINNYA

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

1. PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Perkenalan cv dosen
Konsensus jam perkuliahan
% kehadiran
Memacu kesungguhan belajar
Kelompok Diskusi
Etika berpakaian
Etika mahasiswa
Sistem penyampean materi
Interaktif dalam perkuliahan
Sistem nilai
Buku / Diktat acuan (BBW & BBA)
1. BBW
Penerbit
Hermana
2. BBA

- Bk. Hak dan Kewajiban WP serta Wewenang Ditjen Pajak, 2010


Indek, Suryo Hermana
- Slide KUP , Dr.H.A.Suryo Hermana,SH,CN,MM
- Bk. Himpunan UU Perpajakan 2010 Penerbit Indek, Suryo
- Bk. KUP Drs.H.Uwon Gustiawan

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

2.a. DASAR HUKUM MATERI BAHASAN

1.

2.
3.
4.

UU KUP
No.6 th 1983 No.9 th 1994 No.16 th 2000 No.28 th.2007
(UU RI No.28 TH 2007 )
PERATURAN PEMERINTAH
PERATURAN / KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
PERATURAN / KEPUTUSAN DIRJEN PAJAK

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

2.b. KEDUDUKAN & HUB.HUKUM DGN UU PAJAK


KEDUDUKAN UU KUP
1.
HK Perdata
2.
Hk Pidana
3.
Hk Publik
a. Hk Pajak
a.1. UU.Pajak Pusat
a.1.1. UU KUP
a.2. UU.Pajak Daerah
HUBUNGAN UU KUP dengan UU PAJAK
UU KUP adalah Hk Formal yang mengatur tentang hak dan kewajiban
Wajib Pajak serta wewenang Direktorat Jenderal Pajak
UU PAJAK adalah Hk.Materiel yang mengatur tentang subjek, objek,
serta pengitungan dari masing-masing jenis pajak pusat,

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

3. RUANG LINGKUP BAHASAN KUP


1.

2.

3.

KEWAJIBAN WAJIB PAJAK


1.1. Pendaftaran / Pelaporan Kegiatan Usaha
1.2. Pembukuan / Pencatatan
1.3. Penghitungan Pajak
1.4. Pembayaran Pajak
1.5. Pelaporan atas Pembayaran Pajak
WEWENANG DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
2.1. Penelitian,Pemeriksaan, Penyidikan Pajak
2.2. Penetapan / Ketetapan Pajak
2.3. Penagihan Pajak
2.4. Penerapan Sanksi Perpajakan
HAK WAJIB PAJAK
3.1. Keberatan
3.2. Banding
3.3. Peninjauan Kembali

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

4. FAKTOR PENUNJANG LAINNYA


1.
2.
3.
4.
5.

Subjek Pajak
Wajib Pajak
Pengusaha
Pengusaha Kena Pajak
Objek Pajak

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

Untuk mengetahui kewajiban perpajakan, kita ketahui dulu


4.a.SUBJEK/WP/PENGUSAHA/PKP
SUBJEK
PAJAK

WAJIB PENGUSAHA PKP


PAJAK

1. MENGHASILKAN BR
melakukan
ORANG
2. MENGIMPOR BR
Penyerahan
PRIBADI
OBJEK 3. MENGEXPOR BR BKP/JKP
PAJAK
4. MEMPERDAG BR yg dikenai
BADAN
5. MEMANF BR TAK PPN/PPnBM
BERWUJUD DARI LN
6. MELAKUKAN US JASA
7. MEMANF JASA DARI
LUAR NEGERI
NPWP

SP.PKP

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

4.a.1.SUBJEK / WP / PENGUSAHA DAN PKP


SUBJEK PAJAK (Ps.2(1) UU.PPh)
Adalah :
a.
Orang Pribadi;warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak
b.
Badan, dan
c.
Bentuk Usaha Tetap
WAJIB PAJAK (Ps.1.bt.2 UU KUP)
Adalah orang pribadi atau badan, peliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak,
yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan per
undang-undangan perpajakan.
PENGUSAHA (Ps.1 bt.4. UU KUP)
Adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau
pekerjaannya :
01. Menghasilkan Barang
05. Memanfaatkan BR tak berwujud dari luar
02. Mengimpor Barang
Daerah Pabean (LN)
03. Mengekspor Barang
06. Melakukan Usaha Jasa
04. Melakukan Usaha Perdagangan
07. Memanfaatkan Jasa dari Luar Daerah Pabean
PENGUSAHA KENA PAJAK (Ps.1 bt.5 UU KUP)
Adalah pengusaha yg melakukan penyerakan BKP dan/atau penyerahan JKP yg dikenai Pajak
berdasarkan UU.PPN 1984 dan perubahannya.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

10

4.a.2. SUBJEK PAJAK /WP ORANG PRIBADI

Adalah orang (manusia), sejak lahir sampai meninggal dunia.


Termasuk janin yg dalam kandungan ibunya
Asalkan memenuhi syarat :
Telah lebih dari 3 bulan
Ada kepentingan-nya

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

11

4.a.3. SUBJEK PAJAK / WP BADAN


Ps.1.bt.3 UU KUP
Adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan
kesatuan, baik yg melakaukan usaha maupun yg tidak
melakukan usaha yg meliputi :
1. PT
2. CV
3. Perseroan lainnya
4. BUMN/D
5. Fa
6. Kongsi
7. Koperasi
8. Dana Pensiun
9. Persekutuan

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

10. Perkumpulan
11. Yayasan
12. Ormas
13. Orsospol
14. Organisasi Lainnya
15. Lembaga dan bentuk
Badan lainnya termasuk
kontrak Investasi kolektif
16. BUT

12

4.a.4. OBJEK PAJAK (PUSAT)

1.
2.
3.
4.
5.

PPh
PPN/PPn.BM
PBB
BEA MATERAI
BPHTB
BANGUNAN

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

- PENGHASILAN
- JUMLAH PENJUALAN
- BUMI DAN BANGUNAN
- DOKUMEN / TANDA
- NILAI JUAL BUMI DAN ATAU

13

4.a.5.

BEBERAPA PERTANYAAN

Coba Sdr Jelaskan singkat tentang :


Dasar Hk Materi bahasan
Kedudukan KUP
Hubungan UU KUP dengan UU Pajak (Pusat)
Ruang lingkup KUP
Subjek Pajak
Wajib Pajak
Pengusaha
Pengusaha Kena Pajak
Objek Pajak

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

14

PERTEMUAN KE-2
Ps.2 (1) sd (9) UU KUP

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

15

I. KEWAJIBAN WAJIB PAJAK


(Ruang Lingkup Kewajiban
Perpajakan)

1.
2.
3.
4.
5.

PENDAFTARAN / PELAPORAN KEGIATAN USAHA


PEMBUKUAN / PENCATATAN
PENGHITUNGAN PAJAK ---------- *)
PEMBAYARAN PAJAK
PELAPORAN PAJAK

*) Ini ketentuan Materiel yg akan dibahas dlm materi bahasan


masing2 jenis pajak
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

16

I.A.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

MATERI PENDAFTARAN / PELAPORAN


KEGIATAN USAHA

Kenapa harus melakukan Pendaftaran / Pelaporan Kegiatan


Usaha
Yang wajib melaksanakan Pendaftaran / Pelaporan Kegiatan
Usaha
Tempat Pendaftaran / Pelaporan Kegiatan Usaha
Waktu Pendaftaran / Pelaporan Kegiatan Usaha
Sarana Pendaftaran / Pelaporan Kegiatan Usaha
Tata cara melaksanakan Pendaftaran / Pelaporan Usaha
Produk Pendaftaran / Pelaporan Kegiatan Usaha
Fungsi Produk Pendaftaran / Pelaporan Kegiatan Usaha
Manfaat Produk Pendaftaran / Pelaporan Kegiatan Usaha
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

17

I.B.

KETENTUAN PENDAFTARAN / PELAPORAN USAHA


Ps.2(1)

Setiap WP yg telah
memenuhi persyaratan
subjektif dan objektif
sesuai dgn ketentuan
peraturan per UU
perpajakan wajib
mendaftarkan diri pada Ktr
Ditjen Pajak yg wilayah
kerjanya meliputi tempat
tinggal atau tempat
kedudukan WP dan
kepadanya diberikan NPWP
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

Ps.2(2)

Setiap WP sebagai
Pengusaha yg dikenai
pajak berdasarkan UU PPN
dan perubahannya, wajib
melaporkan usahanya
pada Ktr Ditjen Pajak yg
wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal atau tempat
kedudukan Pengusaha, dan
ditempat kegiatan usaha
dilakukan untuk
dikukuhkan menjadi PKP
18

1.1. KENAPA HARUS MELAKUKAN PENDAFTARAN /


PELAPORAN KEGIATAN USAHA
1.
2.
3.
4.

Untuk melakukan perencanaan yang tepat


Untuk melakukan proses operasional yang baik dan benar
Untuk melakukan pengawasan
Untuk mencukupi kebutuhan perekonomian

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

19

1.2.YG WAJIB MENDAFTAR / MELAPORKAN KEGIATAN


USAHA
1.

YANG WAJIB MENDAFTAR


Ps.2(1) UU.KUP (28/2007)
a. Setiap WP yg telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dgn ketentuan
peraturan per
UU perpajakan, wajib mendaftarkan diri
b. pada Ktr DJP yg wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal at tempat kedudukan WP,dan
c. kepadanya diberikan NPWP
WP (Ps.1 butir 2 UU KUP)
Adalah Orang Pribadi atau Badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut
pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

2.

YANG WAJIB MELAPORKAN USAHA


Ps.2(2) UU.KUP (28/2007)
a. Setiap WP sebagai Pengusaha yg dikenakan pajak berdasarkan UU PPN 1984 dan
perubahannya
b. wajib melaporkan usahanya pada Ktr DJP yg wil kerjanya meliputi tempat tinggal at tempat
kedudukan
Pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan, untuk dikukuhkan menjadi
PKP
PENGUSAHA (Ps.1 butir 4. UU KUP)
Adalah Orang Pribadi atau Badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatann usaha atau
pekerjaannya menghhasilkan barang, mengimpor barang,mengekspor barang, melakukan
usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean,
melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean.
PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)
Adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dan atau penyerahan JKP yang dikenai
pajak berdasarkan UU PPN 1984 dan perubahannya (Ps.1 butir 5 UU KUP)

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

20

1.2.a.YG WAJIB MENDAFTAR / MELAPOR


USAHA

YG WAJIB
MENDAFTAR
PS.2(1)

YG WAJIB
MELAPOR
USAHANYA
PS.2(2)
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

SETIAP WP

SETIAP WP
SEBAGAI PENGUSAHA
YG DIKENAKAN PPN/PPn.BM

21

1.2.b. WANITA KAWIN


WAJIB DAFTAR / LAPOR USAHA ?
Penjelasan Ps.2(1) UU KUP

Terhadap wanita kawin


Karena hidup terpisah
Berdasarkan keputusan hakim at dikehendaki
secara tertulis berdasarkan perjanjian
pemisahan penghasilan dan harta
Berlaku juga
Kewajiban pendaftaran (dan Pelaporan Usaha Red)
dan dikenakan pajak secara tersendiri
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

22

1.3. KETENTUAN TEMPAT PENDAFTARAN


Ps.2 (3)
Direktur Jenderal Pajak dapat mentapkan:
a. Temapt pendaftaran dan / atau tempat pelaporan usaha selain yg ditetapkan
pada ayat (1) dan ayat (2)
b. Tempat pendaftaran pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yg wilayah
kerjanya meliputi tempat tingal dan Kantor Direktorat Jenderal Pajak yg
wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan, bagi WP Orang
Pribadi pengusaha tertentu
Ps.2 (4)
Direktur Jenderal Pajak menerbitkan NPWP dan atau Mengkuhkan PKP secara
Jabatan apabila WP atau PKP tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan atau ayat (2)
Ps.2 (4a)
Kewajiban perpajakan bagi WP yg diterbitkan NPWP dan/atau dikukuhkan
sebagai PKP secara jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dimulai
sejak saat WP memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan
ketentuan peraturan per UU perpajakan, paling lama 5 th sebelum
diterbitkannya NPWP dan / atau dikukuhkannya sebagai PKP
Ps.2 (5)
Jangka waktu pendaftaran dan pelaporan serta tata cara pendaftaran dan
pengukuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan
ayat (4) termasuk penghapusan NPWP dan/atau pencabutan Pengukuhan
PKP diatur dengan atau berdasakan Peraturan Menteri Keuangan

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

23

1.3.a. SOLUSI
TEMPAT PENDAFTRAN / PELAPORAN KEGIATAN USAHA
STRUKTUR ORG / LEMBAGA PENGELOLA PAJAK PUSAT
1.
Kementerian Keuangan
2.
Direktorat Jenderal Pajak
3.
Kantor Wilayah DJP
4.
KPP Madya
5.
KPP Pratama
6.
KP4
Ps.2(1) UU KUP
a.Tempat lain yang ditentukan DJP
b. Tempat tinggal, at
- Tempat kegiatan Usaha dilakukan
Contoh : Pedagang elektronik yg punya toko di beberapa tempat
pembelanjaan, disamping wajib mendaftarkan diri pada K.DJP yg
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal WP, juga diwajibkan
mendaftarkan dirinya pada K.DJP yg wilayah kerjanya meliputi tempat
kegiatan usaha WP dilakukan.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

24

1.4. WAKTU
PENDAFTARAN / PELAPORAN KEGIATAN USAHA
WP DN

WP OP

WP BADAN

WP BADAN WP BD HK
Pengesahan MK

Sejak mulai ber


sejak akta
Sejak akta
Objek Pajak pendirian
pendirian
Notaris
Notaris
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

25

1.5. SARANA ADM


PENDAFTARAN / PELAPORAN KEGIATAN USAHA
Dokuman / data yang harus disiapkan sebelum berangkat untuk
melakukan pendaftaran / pelaporan kegiatan usaha:
IDENTITAS WP
OP
- KTP
BD
- SALINAN AKTA PENDIRIAN DARI NOTARIS
dan Identitas lainnya
seperi - Surat Ijin Usaha (SIUP)
- Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

26

1.6. TATA CARA


PENDAFARAN / PELAPORAN KEGIATAN USAHA
1.
2.

3.
4.

Siapkan sarana yang diperlukan


Berangkat ke DJP/KPP yg mewilayahi Domisili WP / Tempat
Usaha
at Akses melalui IP
Tunggu
Akan diperoleh - NPWP
dan atau

- SP.PKP(NP.PKP)
Catatan : pada saat melakukan pendaftaran/pelaporan
usaha, tidak ada kewajiban untuk membayar
sejumlah uang
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

27

1.7. PRODUK
PENDAFTARAN / PELAPORAN KEGIATAN USAHA
PENAFARAN

NPWP

PELAPORAN
KEGIATAN USAHA

SP.PKP / NP.PKP

Ps.2(4) Penjelasan :
Terhadap WP at PKP yg tidak memenuhi kewajiban unt mendaftarkan diri dan atau
melaporkan usahanya, dapat diterbitkan NPWP/NP.PKP secara JABATAN.
Hal ini dapat dilakukan apabila betrdasarkan DATA YG DIPEROLEH AT DIMILIKI oleh
DJP ternyata OP / BD at Pengusaha tersebut telah memenuhi syarat unt
memperoleh NPWP dan at dikukuhkan seb PKP.
Tanya
Data dari Pemda ( Kelurahan ) ?

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

28

1.7.a. PENGHAPUSAN NPWP


Ps.2 (6)
Penghapusan NPWP dilakukan oleh Direktur Jenderal Pajak apabila:
a.
Diajukan permohonan penghapusan NPWP oleh WP dan/atau oleh Akhli
warisnya apabla WP sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau
Objektif sesuai dengan ketentuan peraturan per UU perpajakan
b.
WP Badan dilikuidasi karena penghentian atau penggabungan usaha
c.
WP BUT menghentikan kegiatan usahanya di Indonesia atau
d.
Dianggap perlu oleh Direktur Jenderal Pajak untuk menghapuskan NPWP dari
WP yang sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif
sesuai dengan Ketentuan peraturan per UU perpajakan
Ps.2 (7)
Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan Pemeriksaan harus memberikan
keputusan atas permohnan penghapusan NPWP dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan untu WP orang pribadi atau 12 (dua belas) bulan untuk WP Badan selak
tanggal permohonan diterima secara lengkap
Ps.2 (8)
Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan WP dapat melakukan
pencabutan pengukuhan PKP
Ps.2 (9)
Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan
keputusan atas permohonan pencabutan pengukuhan PKP dalam jangka
waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

29

1.8. FUNGSI PRODUK


PENDAFTARAN / PELAPORAN KEGIATAN USAHA
NPWP
1. Sarana administrasi perpajakan yg dipergunakan sebagai pengenal
diri/identitas WP.
2. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam
pengawasan administrasi perpajakan
3. Kepatuhan sebagai Warga Negara yg baik
4. Bonaviditas Usaha
5. Perlakuan fasilitas tarif PPh.ps.21
NP.PKP(SP.PKP)
1. Selain dipergunakan untuk mengetahui identitas WP/PKP yang sebenarnya,
2. Juga berguna untuk melaksanakan Hak dan Kewajiban dibidang
PPN/PPn.BM
3. Dapat mengkreditkan PPN Masukkan terhadap PPN Keluarannya
4. Sarana administrasi dan kepatuhan sebagai Warga Negara yg baik
Bonaviditas Usaha

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

30

1.9. MANFAAT
NPWP / NP.PKP
1.

2.

Fasilitas tarif PPh ps.21


Contoh :
- Pegawai yg ber NPWP dipotong PPh ps.21
- Pegawai yg tidak ber NPWP dipotong PPh ps.21

- tarif 5 %
- 120% dari yg 5%

Dapat mengkreditkan PPN Masukkan terhadap PPN Keluaran


Contoh:
- Membeli bahan baku unt sepasang sepatu
Rp. 100.000,00
- Dibebani PPN 10 % x Rp.100.000,00
Rp. 10.000,00 ( Masukkan)
------------------- Jumlah dibayar oleh pembeli
Rp. 110.000,00
- Menjual 1 ps sepatu
- Dibebani PPN 10 % x Rp. 200.000,00
- Jumlah dibayar oleh pembeli
PPN yg harus dibayarkan oleh Penjual

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

Rp. 200.000,00
Rp. 20.000,00 ( Keluaran)
------------------Rp. 220.000,00
Rp. 10.000,00

31

I.c. PERTANYAAN PENDAFTARAN / PELAPORAN


USAHA
1.

2.

Coba Sdr Jelaskan singkat tentang :


1.1. Kewajiban perpajakan yang harus dilaksanakan oleh setiap wp
1.2. Kenapa setiap lembaga kegiatan harus melaksanakan pendaftaran
1.3. Jika telah melakukan pendaftaran, apakah mutlak harus melapor kan kegiatan usahanya ( yg telah memiliki NPWP, apakah harus juga
memiliki NP.PKP ?)
1.4. Kemana
1.5. Kapan
1.6. Data apa yang harus disiapkan
1.7. Bagaimana caranya
1.8. Dokumen apa yang diperoleh wp
1.9. Apa fungsinya kedua dokumen tersebut
1.10.
Apa mamfaatnya kedua dokumen tersebut
1.11. Apa sanksinya jika tidak memiliki NPWP dan atau NPPKP
Kasus
2.1. Apakah UNPAD wajib melakukan pendaft / pelaporan kegiatan
usaha
2.2. Apakah setiap PNS wajib memiliki NPWP dan atau NPPKP
2.3. Apakah setiap Dosen wajib memiliki NPWP dan atau NPPKP.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

32

KASUS PENDAFTARAN PELAPORAN USAHA


Dalam Peraturan Dirjen Pajak No.51/PJ/2008 tgl.31/12/2008 diatur tentang
NPWP bagi anggota Keluarga.Tolong Sdr Jelaskan tentang NPWP Keluarga
2. Saya seorang istri yg bekerja pada lebih dari 1 pemberi kerja (tenaga ahlli).
Suami karyawan sudah ber NPWP. Baru2 ini saya membuat NPWP baru yg
berbeda dgn suami.
1. Apakah sebaiknya saya mengajukan penghapusan NPWP dan
mengajukan
NPWP untuk anggota keluarga? Dan unt NPWP anggota
keluarga, apakah
harus membuat SPT sendiri, atau hanya suami yang
melaporkan SPT?
2. Bagaimana penghitungan PPh saya? Apakah final, ataukah
digabungkan
dengan pH suami dengan PTKP sendiri ( selain PTKP
suami)
3. Saya baru saja membuat NPWP untuk suami saya dan untuk saya sendiri.
Tetapi setelah memiliki NPWP, saya jadi bingung. Karena suami saya itu
sebagai WNI yg bekerja di LN dan PH nya dari LN. Alasan saya membuatkan
NPWP unt suami saya, agar bebas Fiskal LN. Tetapi setelah saya telaah lagi,
apabila suami saya ditugaskan ke LN, sepenuhnya biaya transportasi,
fiskal, akomodasi, dsbnya ditanggung oleh perusahaan:
1. Apakah suami saya tetap dikenakan PPh.ps.21, sedangkan gajinya
dikirim dari LN
2. Apabila belum, bagaimana saya mengurusnya? Dan apakah besar?
Karena saat ini saya dibayang2ngi akan membayar pajak dengan jumlah yg
besar.
33
PW.DATA.PAAP
F
1.

E UNPAD-KUP

JAWAB KASUS PENDAFTARAN / PELAPORAN USAHA


1.

WP OP DN yg dapat mendaftarkan unt memperoleh NPWP bagi anggota keluarga


adalah
a. Angg keluarga yg diakui oleh penanggung biaya hidup, termasuk anak yg
belum
dewasa, serta memiliki penghasilan dari mana-pun sumber PH
nya dan apapun sifat pekerjaannya.
b. Wanita kawin yang :
1. menjalankan usaha / melakukan pekerjaan bebas
2. - tidak menjalankan usaha atau tidadk melakukan pekerjaan bebas
- memiliki penghasilan sd suatu bulan yg disetahunkan telah
melebihi PTKP, dan
- tidak terkait perjanjian pisah harta, serta
- tidak menghendaki untuk menjalankan hak dan kewajiban
perpajakannya sendiri

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

34

PERTEMUAN KE-3
PEMBUKUAN / PENCATATAN
PS.28 UU KUP

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

35

MATERI BAHASAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

DASAR HUKUM PEMBUKUAN at PENCATATAN


PENGERTIAN PEMBUKUAN at PENCATATAN
YG WAJIB MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN at PENCATATAN
TEMPAT PENYELENGGARAAN PEMBUKUAN at PENCATATAN
MASA PENYELENGGARAAN PEMBUKUAN at PENCATATAN
SARANA UNTUK PENYELENGGARAAN PEMBUKUAN at PENCATATAN
TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMBUKUAN at PENCATATAN
MAKSUD DAN TUJUAN PENYELENGGARAAN PEMBUKUAN at
PENCATATAN
PERTANYAAN/KASUS

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

36

1. DASAR HUKUM PEMBUKUAN / PENCATATAN

BAB.VI
PS.28
UU RI No.28 TH 2007 TENTANG PERUBAHAN KE-III ATAS UU RI No. 6 TH
1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

( UU KUP No. 28 TH 2007)

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

37

2.a. PENGERTIAN PEMBUKUAN


Ps.1 bt 29 UU KUP

Adalah
1. suatu proses pencatatan yg dilakukan secara teratur
2. untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yg meliputi
1. harta,
- Bk Inventaris
2. kewajiban,
- Bk Utang
3. modal,
- Bk Modal
4. penghasilan
- Bk Kas seb Debet
5. biaya serta
- Bk Kas seb Kredit
6. jumlah harga perolehan dan - Bk Pembelian
7. penyerahan barang atau jasa,
- Bk Penjualan
3. yg ditutup dgn menyusun Lap.Keuangan berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi
4. untuk periode tahun pajak tersebut
catatan
Ps.28(7)
Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta,kewajiban,modal,penghasilan dan biaya,
serta penjuala dan pembelian, sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

38

2.b. PENGERTIAN PENCATATAN


Ps.28(9) UU KUP( lama at baru)

Ps.28(9) Pencatatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) terdiri atas data yang
dikumpulkan secara teratur tentang peredaran atau penerimaan bruto dan
atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang
terutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang
dikenai pajak yang bersifat final

1.
2.

3.
4.

Suatu proses pencatatan yg dilakukan secara teratur


Untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yg
meliputi:
a. Peredaran atau penerimaan bruto, dan atau
b. Penghasilan bruto, termasuk
c. Penghasilan yang bukan objek pajak
d. Penghasilan yang dikenakan pajak yang bersifat final
Yg ditutup dgn menyusun Daftar Rekapitulasi Penghasilan
Bruto
Pada setiap akhir bulan dan akhir tahun pajak tersebut.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

39

3.a. YG WAJIB PEMBUKUAN at


PENCATATAN
CATATAN
BER PHB

sd Rp.4.800 jt
yg melakukan kegiatan
PEMBUKUAN
OP

usaha at Pek Bebas


BER PHB LEBIH
DARI Rp.4.800 jt

PEMBUKUAN

WP
BD
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

PEMBUKUAN
40

3.b. YG WAJIB MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN

PS.28 (1) UU KUP

1. WP ORANG PRIBADI
yang melakukan kegiatan usaha
atau Pekerjaan Bebas.
2. WP BADAN di INDONESIA
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

41

3.c. DIKECUALAIKAN DARI KEWAJIBAN MENYELENGGARAKAN


PEMBUKUAN
TETAPI WAJIB MENGELENGGARAKAN PENCATATAN
Ps.28(2)UU KUP No.28 TH 2007

Ps.28(2) UU 28 th 2007
WP yg dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), tetapi wajib melaksanakan pencatatan, adalah WP OP yg melakukan kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas yang sesuai dengan ketentuan peraturan per UU Perpajakan,
diperbolehkan menghitung
Jadi

Yang Tidak wajib pembukuan tapi wajib Pencatatan, adalah:

1. WP ORANG PRIBADI
yg melakukan kegiatan usaha atau Pekerjaan Bebas yg sesuai dgn ketentuan per UU
Perpajakan diperbolehkan menghitung Penghasilan Neto dgn menggunakan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto
2. WP ORANG PRIBADI
Yg tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas

Yang Tidak wajib pembukuan dan Tidak Wajib Pencatatan ??????


WP OP PEKERJA (Red)

CATATAN
Ps.28(11) UU KUP 16 TH 2000 (UU.KUP SEBELUMNYA)
Dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan dan melakukan pencatatan adalah
WP OP yg tidak wajib menyampaikan SPT TH PPh. ------------------------dihapus

(Ps.28 (10) UU 28 th 2007

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

42

4. TEMPAT MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN at


PENCATATAN
ps.28(4) UU 28 th 2007

DI INDONESIA
1.

DITEMPAT TINGGAL WP ORANG PRIBADI

2.

ATAU KEDUDUKAN USAHA


atau
DITEMPAT KEDUDUKAN WP BADAN

Ps.28 (4) Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di Indonesia dst

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

43

5. MASA PEMBUKUAN at PENCATATAN


KAPAN PEMBUKUAN at PENCATATAN HARUS DIADAKAN

Ps.28 (11) UU KUP 28 th 2007


Buku,catatan, dan dokumen yg menjadi dasar pembukuan atau
pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data
dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau secara
program aplikasi on-line wajib disimpan selama 10 th di Indonesia,
yaitu tempat kegiatan atau tempat tinggal WP OP, atau ditempat
kedudukan WP Badan

HARUS DIADAKAN SELAMA TAHUN PAJAK

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

44

6. SARANA PEMBUKUAN at PENCATATAN


SESUAI DENGAN SARANA
TERSEBUT DALAM PENGERTIAN PEMBUKUAN at PENCATATAN
PEMBUKUAN
1.
2.
3.
4.
5.

PENCATATAN

Bk. Kas
Bk. Bank
Bk. Piutang
Bk.Utang
Dsb

Bk. Catatan harian biasa


yg dijumlah setiap akhir bulan

Neraca
Daft Rugi / Laba

Daftar Rekapitulasi PHB

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

45

7. TATA CARA MELAKSANAKAN PEMBUKUAN at CATATAN


(3)

Pembukuan harus diselenggarakan dengan memperhatikan


itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha
yg sebenarnya
(4) Dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata
uang rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia at dl
bahasa asing yg diijinkan oleh Men KEU.
(5)
Pembukuan diselenggarana dgn prinsip taat azas dan
dengan stelsel akrual atau (sek: dan) stelsel kas
(6) Perubahan terhadap metode pembukuan dan atau tahun
buku harus mendapat persetujuan dari Dirjen Pajak
(8) Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing, dan mata
uang selain rupiah, dapat diselenggarakan oleh WP setelah
mendapat izin Menteri Keuangan
(12) Bentuk dan tata cara pencatatan sebagaimana dmaksud
pada ayat (2) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan.
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

46

7.a. TAAT AZAS


Ps. 28(5)

Taat azas adalah prinsip yang sama dengan yg digunakan dalam


metode pembukuan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Maksud dianut taat azas
untuk mencegah penggeseran laba atau rugi.
Misalnya dalam penerapan
a. Stelsel pengakuan penghasilan
b. Tahun Buku
c. Metode penilaian persediaan
d. Metode penyusutan dan amortisasi

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

47

7.b. STELSEL AKRUAL


Ps.28(5)

Stelsel akrual adalah suatu metode penghitungan penghasilan dan


biaya dalam arti penghasilan diakui pada waktu diperoleh dan
biaya diakui pada waktu terutang. Jadi tidak tergantung kapan
penghasilan itu diterima dan kapan biaya itu dibayar secara
tunai.
Termasuk dalam pengertian stelsel akrual adalah pengakuan
penghasilan
a.
berdasarkan
metode
persentase
tingkat
penyelesaian
pekerjaan yang umumnya dipakai dalam bidang konstruksi, dan
b.
metode lain yang dipakai dalam bidang usaha tertentu seperti:
- build operate and transfer (BOT)
- realestate opereate and transffer (ROT) dalam real estate.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

48

7.c. STELSEL KAS


Ps.28(5).UU KUP

Stelsel kas adalah suatu metode yg penghitungannya didasarkan atas penghasilan yg


diterima dan biaya yg dibayar secara tunai.
Menurut stelsel kas, penghasilan baru dianggal sebagaipenghasilan apabila benar-benar telah
diterima secara tunai dalam suatu periode tertentu serta biaya baru dianggap sebagai
biaya apabila benar-benar telah dibayar secara nai dalam suatu periode tertentu.
Stelsel kas biasanya digunakan oleh perusahaan kecil orang pribadi atau perusahaan jasa,
misalnya transportasi, hiburan, dan restoran yang tenggang waktu antara penyerahan
jasa dan penerimaan pembayarannya tidak berlangsung lama. Dalam stetsel kas murni,
penghasilan dari penyerahan barang atau jasa ditetapkan pada saat pembayaran dari
pelanggan diterima dan biaya-biaya ditetapkan pada saat barang, jasa, dan biaya
operasi lain dibayar. Dengan cara ini, pemakaian stelsel kas dapat mengakibatkan
penghitungan yang mengaburkan terhadap penghasilan, yaitu besarnya penghasilan
dari tahun ke tahun dapat disesuaiakan dengan mengatur penerimaan kas dan
pengeluaran kas. Oleh karena itu, untuk penghitungan Pajak Penghasilan dalam
memakai stelsel kas harus memperhatikan hal-hal antara lain sebagai berikut.
1)
Penghitungan jumlah penjualan dalam suatu periode harus meliputi seluruh penjualan,
baik yang tunai maupun yang bukan. Dalam menghitung harga pokok penjualan harus
diperhitungkan seluruh pembelian dan persediaan
2)
Dalam memproses harta yang dapat disusutkan dan hak-hak yang dapat diamortisasi,
biaya-biaya yang dikurangkan dari penghasilan hanya dapat dilakukan melalui
penyusutan dan amortisasi
3)
Pemakaian stelsel kas harus dilakukan secara taat asas (konsisiten).

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

49

7.d. METODE PEMBUKUAN


Ps.28(6)

Pada dasarnya metode pembukuan yang dianut harus taat asas, yaitu
harus sama dengan tahun-tahun sebelumnya, misalnya dalam hal
penggunaan metode pengakuan penghasilan dan biaya (metode
kas atau akrual), metode penyusutan aktiva tetap, dan metode
penilaian persediaan. Namun,perubahan metode pembukuan masih
dimungkinkan dengan syarat telah mendapatpersetujuan dari
Direktorat Jenderal Pajak. Perubahan metode pembukuan harus
diajukan kepada Direktorat Jenderal Pajaksebelum dimulainya tahun
buku yang bersangkutan dengan menyampaikan alasan yang logis
dan dapat diterima serta akibat yang munkin timbul dari perubahan
tersebut.
Perubahan metode pembukuan akan mengakibatkan perubahan dalam
prinsip taat asas yang dapat meliputi perubahan metode dari kas ke
akrual atau sebaliknya atau perubahan penggunaan metode
pengakuan penghasilan atau pengakuan biaya itu sendiri, misalnya
dalam metode pengakuan biaya yang berkenaan dengan
penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode penyusutan
tertentu.
50
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

Contoh :
Wajib Pajak dalam tahun 2008 menggunakan metode penyusutan
garis lurus atau straight line method. Jika dalam tahun 2009 Wajib
Pajak bermaksud mengubah metode penyusutan aktiva dengan
menggunakan metode penyusutan saldo menurun atau declining
balance method, Wajib pajak harus minta persetujuan terlebih
dahulu kepada Direktur Jenderal Pajak yang diajukan sebelum
dimulainya tahun buku 2009 dengan
menyebutkan alasan
dilakukannya perubahan metode penyusutan dan akibat dari
perubahan tersebut.
Selain itu perubahan periode tahun buku juga berakibat berubahnya
jumlah penghasilan atau kerugian Wajib Pajak. Oleh karena itu,
perubahan tersebut juga harus mendapat persetujuan Direktorat
Jenderal Pajak
Tahun pajak adalah sama dengan tahun kalender kecuali Wajib Pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.
Apabila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama
dengan tahun kalender, penyebab Tahun Pajak yang bersangkutan
menggunakan tahun yang didalamnya termasuk 6 (enam) bulan
pertama atau lebih
51
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

7.e. PENYIMPANAN PEMBUKUAN /PENCATATAN


Ps.28(11) UU KUP.
Buku, catatan, dan dokumen yg menjadi dasar pembukuan atau pencatatan
dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yg
dikelola secara elektronik atau secara program aplikasi 0n-line

wajib disimpan selama 10 th di Indonesia,


yaitu tempat kegiatan atau tempat tinggal WP OP, atau ditempat
kedudukan WP Badan
Maksudnya :
Agar apabila Dirjen Pajak akan mengeluarkan SKP, bahan pembukuan atau
pencatatan yg diperlukan masih tetap ada dan dapat segera disediakan.
Kurun waktu 10 th tersebut sesuai dengan ketentuan yg mengatur mengenai
batas daluarsa penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan.
Juga harus dilakukan dengan memperhatikan faktor keamanan, kelayakan, dan
kewajaran penyimpanan

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

52

8. MAKSUD DAN TUJUAN PENYELENGGARAAN


PEMBUKUAN PENCATATAN

1.

MAKSUD/INTERNAL
1. Pengawasan
2. Laporan ke pemilik

2.

TUJUAN/EKSTERNAL
1. Dasar Penghitungan Pajak
2. Penampilan bonafiditas.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

53

9.a. PERTANYAAN
Dimana diaturnya tentang kewajiban penyelenggaraan
pembukuan atau pencatatan
2.
Apa yang dimaksud dengan pembukuan atau pencatatan
3.
Siapa saja yang wajib menyelenggarakan pembukuan atau
pencatatan
4.
Kapan pembukuan atau pencatatan harus dilaksanakan
5.
Bagaimana cara menyelenggarakan pembukuan atau
pencatatan
6.
Sarana apa saja yang diperlukan dalam menyelenggarakan
pembukuan atau pencatatan
7.
Apa produknya menyelenggarakan pembukuan atau
pencatatan
8.
Apa gunanya, atau manfaatnya atau maksudnya harus
menyelenggarakan pembukuan / pencatatan
9.
Mana yang lebih menguntungkan wp, apakah
menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan
54
PW.DATA.PAAP F
1.

E UNPAD-KUP

9.b. KASUS / PERMASALAHAN


1.

Mana yang lebih


Pencatatan?)

menguntungkan

WP

Pembukuan

Pembukuan :
Bk.Kas
Bk.Bank
Bk.Penjualan
Bk.Pembelian
dsb

Laporan Keuangan
Neraca
Harta

utang

Daft R/L
R

PPh
Tidak kena PPh

Catatan

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

Daft Rekapitulasi PHB


Bulan
RP.PHB
Jan
Pebr
Dst

10.000.000,00
12.000.000,00
35.000.000,00

12 bl

55
57.000.000,00 x 30 % = Rp.17.100.000,00
---- PPh

at

PENGHITUNGAN PAJAK
AKAN DIJELASKAN /
DIBAHAS DALAM
MASING-MASING JENIS PAJAK

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

56

PERTEMUAN KE-4
tentang
PEMBAYARAN PAJAK

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

57

MATERI BAHASAN PEMBAYARAN PAJAK


PS.9 sd 11 UU KUP

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

DASAR HUKUM
YG WAJIB MEMBAYAR/-KAN PAJAK
SIAPA
TEMPAT MEMBAYAR/-KAN PAJAK
KEMANA
WAKTU MEMBAYAR/-KAN PAJAK
SARANA YG DIPAKAI UNTUK MEMBAYAR/-KAN PAJAK
TATA CARA MEMBAYAR/-KAN PAJAK
RESTITUSI
PERTANYAAN
KASUS PEMBAYARAN PAJAK
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

58

- KAPAN
- PAKE
- GIMANA

1. DASAR HUKUM
1.

UU KUP
1.
Ps.1 angka 14 tentang SSP = adalah bukti pembayaran
atau penyetoran pajak yg telah dilakukan dgn menggunakan
formulir atau telah dilakukan dgn cara lain ke Kas Negara melalui
tempat pembayaran yg ditunjuk oleh MK
2.
Ps.9 sd 11
2.
PER/KEP MK
1.
PMK No.16/PMK.03/2011 TGL.24/1/2011 Tentang Tata
Cara Penghitungan dan Pengembalian Kelebihan Pembayaran
Pajak
2.
KMK No.326/KMK.03/2003 TGL.11/7/2003 Tentang
perubahan KMK No. 541/KMK. 04/2000 Tgl.22-12-2000 Tentang
Penentuan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran
pajak, tempat pembayaran pajak, tata cara pembayaran,
penyetoran dan pelaporan pajak, serta tata cara pemberian
angsuran atau penundaan pembayaran pajak
3.
Instruksi MK No.1/IMK/2002 tgl.12/2/2002 Tentang
59
PW.DATA.PAAP
F
Penyempurnaan
sistem dan prose -dur pembayaranpajak
E UNPAD-KUP

3.

PER/KEP DJP
1. PDP No.PER-53/PJ/2010 tgl.29/11/2010 Tentang Tata Cara
Penyampaian
dan
Penyele
saian
Permohonan
Pengembalian
Kelebihan
Pembayaran
Pajak
yang
seharusnya tidak terutang berkaitan dengan SPTNP atau
SPKTNI, Keputusan Keberatan,Keputusan Banding,atau
Putusan Peninjauan Kembali.
2. KPDP No.KEP-68/PJ/2005 tgl.18/3/2005 tentang Peraturan
Jatuh Tempo Pembayaran PPh.ps.29 Th Pajak 2004
sehubungan dengan hari libur nasional.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

60

2. (SIAPA) YG WAJIB MEMBAYAR/KAN PAJAK

YG WAJIB MEMBAYAR PAJAK:


WP OP/BADAN YG MEMPUNYAI UTANG PAJAK
YG WAJIB MEMBAYARKAN PAJAK
WP OP / BADAN SELAKU PEMOTONG / PEMUNGUT PAJAK

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

61

3. ( KEMANA) TEMPAT MEMBAYAR/KAN PAJAK


(Ps.10(1) UU KUP)

KAS NEGARA
Melalui tempat pembayaran yg diatur PMK

BANK PERSEPSI
- Bank2 BUMN/D
- Bank2 swasta
yg ditunjuk /
dapat izin d/MK

Negeri

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

Ktr POS
(PT.POS Tbk)

TEMPAT
PEMBAYARAN
LAIN yg ditunjuk
MK (KPN)

- PBB - Di PEMDA
- Di loket pembayaran
Fiskal Luar

62

4. KETENTUAN (KAPAN) WAKTU MEMBAYAR/KAN


PAJAK

Ps.9(1). MK menentukan tgl jatuh tempo pembayaran dan penyetoran


pajak yg terutang untuk suatu saat atau Masa Pajak bagi masingmasing jenis Pajak, paling lama 15 (lima belas) hari setelah saat
terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak.
Ps.9(2). Kekurangan pembayaran pajak yg terutang berdasarkan SPT TH
PPh harus dibayar lunas sebelum SPT PPh disampaikan
Ps.9(2a).Pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), yg dilakukan setelah tgl jatuh tempo pembayaran atau
penyetoran pajak, dinenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar
2% per bulan yg dihitung mulai dari tgl.jatuh tempo pembayaran sd
tgl. Pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1(satu) bulan
Contoh
Angsuran Masa PPh ps.25 PT.A th.2008
per bulan
Rp.10.000.000,00
Angsuran Masa mei 2008 dibayar tgl.18 Juni 2008
Rp.10.000.000,00
dan dilaporkan tgl.19 Juni 2008.
Apabila tgl. 15 Juli 2008 diterbitkan STP, sanksi bunga dalam STP
dihitung 1 (satu) bulan sbb: 1 bl x 2%xRp.10.000.000,00 =
Rp.200.000,00F
63
PW.DATA.PAAP
E UNPAD-KUP

Ps.9(2b).Atas pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud pada


ayat (2), yg dilakukan setelah tgl jatuh tempo penyampaian SPT , dikenai,
dinenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% per bulan yg dihitung
mulai dari berakhirnya batas waktu penyampaian SPT Tahunan sd tgl
pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1(satu) bulan
Ps.9(3).STP,SK.PKB,SKP.KBT,SK.KEBSKEPUT
PEMBETULAN,Putusan
Banding,serta putusan peninjauan kembali. Yg menyebabkan jml pajak yg
harus dibayar bertambah, harus dinunasi dalam jangka waktu 1 (satu)
buulan sejak tgl diterbitkan
Ps.9(3a).Bagi WP usaha kecil dan WP di daerah tertentu, jangka aktu pelunasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diperpanjang paling lama
menjadi 2 (dua) bulan yg ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan
Peraturan MK.
Ps.9(4). Dirjen Pajak atas permohonan WP dapat memberikan persetujuan
untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak termasuk kekurangan
pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), paling lama 12 (dua
belas) bulan, yg pelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
MK.
Catatan penjelasan:
Diberikan dengan hati-hati untuk paling lama 12 bulan dan terbatas pada
WP yg benar-benar sedang mengalami kesulitan likuiditas.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

64

4.a. (WAKTU) JATUH TEMPO PEMBAYARAN &


PENYETORAN
PAJAKPAJAK
YG TERUTANG
A. UNTUK SUATU SAAT/MASA
Bagi masing2 jenis pajak (red)
harus dilunasi paling lama 15 hari
setelah (
saat terutangnya pajak at. Berakhirnya
Masa Pajak
(Ps.9(1) UU KUP

(PL. tgl. 15 Bulan Takwim Berikutnya)


Catatan : sebelum/setelah SPT Masa ? ( tak ada SPT Ms PPh.OP/BD)
SANKSI (Yg dilakukan setelah tanggal jatuh tempo tersebut )
dikenai sanksi ADM berupa bunga sebesar
2% per bulan
yg dihitung dari tgl.jatuh
tempo pembayaran sd tgl.pembayaran,
dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 bl (ps.9(2a) UU KUP
Contoh
PPh ps.25 (angsuran) PT.A th.2011 per bulan Rp.10.000.000,00
Angsuran Masa Mei 2011 dibayar tgl.18 Juni 2011
Rp.10.000.000,00
dan dilaporkan tgl.19 Juni 2008.
Apabila tgl. 15 Juli 2011 diterbitkan STP, sanksi bunga dalam STP dihitung 1
(satu) bulan sbb: 1 bl x 2%xRp.10.000.000,00 =
Rp. 200.000,00

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

65

B. AKHIR TAHUN
1. Kekurangan pembayaran pajak yg terutang berdasarkan SPT TH
PPh
harus dibayar lunas sebelum SPT PPh disampaikan
(Ps.9(2) UU KUP

Atas permohonan WP Dirjen Pajak, dapat memberikan


persetujuan
untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak
termasuk
kekurangan pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), paling
lama
12 bl, yg
pelaksanaannya diatur dengan atau
berdasarkan PMK. (Ps.9(4) UU KUP.

Sanksi (yg dilakukan setelah tgl jatuh tempo penyampaian SPT)


dikenai sanksi administrasi berupa bunga 2% per
bulan yg
dihitung
mulai
dari
berakhirnya
batas
waktu
penyampaian SPT TH sd tgl. pembayaran,
dan bagian dari
bulan dihitung penuh 1(satu) bl. (Ps.9(2b) UU KUP
Penyampaian SPT (Ps.3(3) UU KUP
a. SPT. Masa
- 20 hari setelah akhir masa pajak
b. SPT.TH PPh WP OP
- paling lambat 3 bl setelah akhir TH Pajak
c. SPT.TH PPh WP BD
- paling lambat 4 bl setelah akhir TH Pajak

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

66

2. a. STP
b. SKP - SKP.KB
- SKP.KBT yg menyebabkan
harus dilunasi
c. SKEPUT Keberatan
jumlah pajak yg .
Dalam jangka
d. SKEPUT Pembetulan
harus dibayar waktu 1 bl, sejak
e. Putusan Banding
bertambah
tgl.diterbitkan
f. Putusan PK
(Ps.9(3) UU KUP
3. Bagi WP Usaha Kecil dan WP di daerah tertentu, jangka waktu
pelunasannya (tsb dalam no.2 diatas) dapat diperpanjang paling
lama menjadi 2 bl yg ketentuannya diatur dgn at berdasarkan
PMK.
(Ps.9(4) UU KUP
4.

Catatan: Jika pembayaran pajak, bertepatan dengan hari lubur


nasional at hari libur bersama, maka pembayaran pajak dapat
dilakukan pada hari kerja berikutnya.
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

67

4.b. TABEL PEMBAYARAN (MASA) PAJAK


1. PPh
1. Ps.21/26
- PL tg.10 BTB
2. Ps.22 Bendaharawan - Pada saat pembayaran kepada rekanan, atau pada hari yang
sama dengan pembayaran Barang
Ps.22 Impor - oleh DJBC = 1 hr setelah pemungutan
- oleh WP = Saat pembayaran Bea Masuk, at saat penyelesaian
dokumen Impor
Ps.22 Ind BR tertentu
- Sebelum / pd saat DO ditebus (disetorkan PL tg 15 BTB
3. Ps.23/26
- PL tg.10 BTB
4. Ps.25
- PL tg 15 BTB
2. PPN/PPn BM
1. Umum
- PL tg.15 BTB
2. Bendaharawan
- PL tg.07 BTB
3. Impor
- DJBC
= 1 harin setelah pemungutan
- Bank
= dilunasi sendiri oleh PKP pada saat pembayaran
DEVISA
Bea Masuk, atau pada saat penyelesaian dokumen
Bea
Masuk, atau pada saat penyelesaian dokumen
Impor ( jika Bea Masuknya ditunda
/ dibatalkan )
3. PBB
4. BEA MATERAI
5. BPHTB

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

68

4.c. TABEL PEMBAYARAN PAJAK AKHIR TAHUN


1.

PPh
Ps.21/26 akhir TH
SPT TH

- PL tgl.25 bulan ke-3 setelah th pajak berakhir sebelum


PPh ps.21 dimasukkan ke DJP (KPP).

OP / Badan Ps.29
SPT TH

- PL tgl.25 bulan ke-3 setelah th pajak berakhir sebelum


PPh OP / BD dimasukkan ke DJP (KPP)

SKP - SKP.KB
- SKP KBT
lambat
- SK Pembetulan
- SK Keberatan
- SK Putusan Banding
STP --------------------------

harus dilunasi paling


yg menyebabkan 1 bulan setelah tgl terbit
pajak bertambah SKP / STP

Catatan :
Pembayaran utang pajak dapat dilakukan dengan angsuran /
penundaan, sepanjang WP mengajukan permohonan yg memenuhi persyaratan
69
(alasan yang logis
mampuannya)
PW.DATA.PAAP
F ketidak

E UNPAD-KUP

5. SARANA YG DIPAKE UNTUK MEMBAYAR/-KAN


PAJAK
(Ps.10
UU KUP)
SSP
(SURAT SETORAN PAJAK)
(RANGKAP 4 , KECUALI SSP PPh ps.22, PPN/PPnBM)

Lb.1 untuk arsip Wajib Pajak


Lb.2 untuk KPP melalui KPKN
Lb.3 untuk dilaporkan oleh WP ke KPP
Lb.4 untuk Penerima (Bank Persepsi / Ktr Pos)
Lb.5 untuk arsip Wajib Pungut at pihak lain
CATATAN :
1. SSP adalah surat yg oleh wp digunakan untuk melakukan pembayaran
atau penyetoran pajak
2. Fungsi SSP
- bukti pembayaran at penyetoran pajak yg tlh dilakukan
dgn
menggunakan form at telah dilakukan dgn cara
lain ke kas
negara melalui tempat pembayaran yg
ditunjuk oleh MK.
(Ps.1(14) UU KUP)
- sarana utama untuk melakukan pembayaran pajak
- SPT Masa PPh ps.25
- Faktur Pajak ( PPN atas kegiatan membangun sendiri)
70
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

6. (BAGAIMANA) TATA CARA MEMBAYAR/KAN PAJAK

1.

TUNAI
1.1. SIAPKAN UANGNYA SEJUMLAH UTANG PAJAK YG AKAN
DIBAYAR
1.2. SIAPKAN SSP DAN TULISKAN SESUAI DGN PERTANYAAN
TSB DALAM SSP
1.3. BAYARKAN KE BANK PERSEPSI ATAU
KTR POS
1.4. TERIMA SSP Lb.1 dan Lb.3

2. TRANSFER

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

71

7. RESTITUSI / KOMPENSASI
(PS.11 UU KUP)

RESTITUSI adalah pengembalian kelebihan pembayaran pajak,


sehubungan dengan jumlah pajak yang sebenarnya terutang,
lebih besar dari utang pajak/kredit pajak (-Red).
RESTITUSI adalah pemindah bukuan dari kelebihan pembayaran
pajak terhadap pajak yang masih menunggak/belum dilunasi (Red).
Contoh
PPh th.2011
Rp.12.000.000,00
Telah dibayar
Rp.15.000.000,00
---------------------Lebih dibayar
Rp. 3.000.000,00
jika masih ada utang :
PPh th.2010 blm dibayar Rp. 2.000.000,00
hrs dikompensasi
---------------------masih lebih bayar Rp. 1.000.000,00
dapat direstitusi
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

72

7.a. JANGKA WAKTU RESTITUSI


1.

Dalam jangka waktu paling lama 1 bulan sejak permohonan


(tertulis-Red) pengembalian kelebihan pembayaran pajak
diterima, Direktorat Jenderal Pajak wajib menerbitkan SK
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak (Ps.11(2) UU KUP)

2.

Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan


setelah jangka waktu 1 bulan, Pemerintah memberikan
imbalan bunga 2% per bulan atas kelambatan pengembalian
kelebihan pembayaran pajak, dihitung sejak berakhirnya
jangka waktu 1 bulan sd saat diterbitkannya SK Pengembalian
Kelebihan Pembayaran Pajak (Ps.11(3) UU KUP)

3.

Tata cara
pembayaran

penghitungan dan pengembalian kelebihan


pajak, diatur dengan atau berdasarkan PMK

(Ps.11(4) UU KUP)

4.

Catatan : selanjutnya pelajari penjelasan Ps.11 UU KUP


PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

73

KODE JENIS PAJAK DALAM SSP/SPT


0111 PPh ps.21
100 PPh ps.21 Masa ( bulanan )
200 PPh ps.21 Tahunan
300 STP PPh ps.21
310 SKPKB PPh.ps.21
0112 PPh ps.22
100 PPh ps.22
300 STP PPh ps.22
310 SKPKB PPh ps.21
0115 PPh OP
100 PPh ps.25 OP Masa
200 PPh ps.29 OP
300 STP PPh OP
310 SKPKB PPh OP
0116 PPh BADAN 100 PPh ps.25 BD Masa
200 PPh ps.29 BD
300 STP PPh BD
310 SKPKB PPh BD
0131 PPN DN
100 SPT MASA PPN DN
101 PPN BKP TB LN Masa
102 PPN JKP LN
103 PPN Ps 16C
104 PPN Ps 16D
300 STP PPN DN
PW.DATA.PAAP
F DN
310 SKPKB PPN

E UNPAD-KUP

74

8. BEBERAPA PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Coba Sdr Jelaskan singkat, dipasal berapa dan dalam UU


mana diaturnya tentang pembayaran pajak
Coba Sdr Jelaskan singkat, siapa saja yang wajib membayar
pajak, dan siapa yang wajib membayarkan pajak.
Coba Sdr Jelaskan singkat, tentang tempat melakukan
pembayaran atau penyetoran pajak
Coba Sdr Jelaskan singkat, tentang waktu melakukan
pembayaran atau penyetoran pajak
Coba Sdr Jelaskan singkat, tentang sarana yang dipakai
untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak
Coba Sdr Jelaskan singkat, tentang tata cara melakukan
pembayaran atau penyetoran pajak
Coba Sdr Jelaskan singkat, tentang restitusi dan kompensasi
pajak
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

75

9. KASUS PEMBAYARAN PAJAK


Sdr adalah WP OP yang terdaftar/ ber NPWP di KPP Bandung Tegallega.
Sehubungan Sdr sedang berada di Cirebon, maka pada tgl. 20 Pebruari
2012 Sdr melakukan pembayaran PPh ps.25 bl.Mei 2012 di Bank BNI
Cirebon sebesar Rp.500.000,00. Dalam kasus ini ada 2 hal yg harus Sdr
jelaskan singkat, yaitu tentang bolehkan pembayaran pajak Sdr
dilaksanakan di BNI Cirebon dan pada tgl. 20 Pebruari 20012 ?
2. Kasus pembayaran PBB tidak ditempat yang ditentukan dalam SPPT
3. Kasus pembayaran yang dilakukan pada hari libur bersama
4. Kasus pembayaran Bea Materai
5. Kasus penyetoran PPh ps.21 yang kelebihan dipotong (restitusi).
6. Kasus pembayaran PPh ps.25 yang kurang dibayar
7. Kasus pembayaran PPN yang Faktur Pajak Masukannya belum diterima
oleh Penjual BKP
8. Kasus penghitungan bunga sehubungan dengan angsuran atau ijin
penundaan pembayaran pajak
9. Kasus penghapusan tunggakan pajak di KPP
10. Kasus pembayaran pajak sehubungan SPT yang belum selesai di kerjakan
11. Kasus Restitusi sehubungan pemeriksaan, kasus restitusi dengan pajak
daerah.
12. Kasus Kompensasi dgn pajak-pajak masa tahun yang akan datang.
13. Kasus Imbalan bunga dari pemerintah sehubungan keterlambatan
penerbitan SK Pengembalian
Kelebihan Pembayaran Pajak
76 (SKP KPP)
PW.DATA.PAAP
F
E UNPAD-KUP
1.

PERTEMUAN KE-5
PELAPORAN PEMBAYARAN PAJAK

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

77

MATERI BAHASAN
PELAPORAN PEMBAYARAN PAJAK
PS.3 sd 8 UU KUP

1.
2.
3.
4.
5.
6.

DASAR HUKUM
YG WAJIB MELAPOR/-KAN PAJAK
- SIAPA
TEMPAT MELAPOR /-KAN PAJAK
- KEMANA
WAKTU MELAPOR /-KAN PAJAK
- KAPAN
SARANA YG DIPAKAI UNT MELAPOR /-KAN PAJAK
- PAKE
TATA CARA MELAPOR /-KAN PAJAK
- GIMANA

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

78

1. DASAR HUKUM
ps.3 sd 8 UU KUP

1.

2.
3.

4.
5.
6.

UU KUP No.6 TH.1983 tentang KUP sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan UU No.16 TH.2009
Ps.1. Pengertian
- bt 11 Pengertian SPT,
- bt 12 Pengertian SPT.MS,
- bt 13 Pengertian SPT TH.
Ps.3 sd 8
- Siapa
- Kemana
- Kapan
- Pake apa
- Bagaimana
UU PPh No.7 TH.1983 tentang PPh sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan UU.RI No.36 TH.2008
PMK No.181/PMK.03/2007 tentang bentuk dan isi SPT serta tata cara
pengambilan, pengisian, penandatanganan, dan penyampaian SPT
sebagaimana telah diubah dengan PMK No.152/PMK.03/2009
PDP No.PER-19/PJ/2009 tentang tata cara penerimaan dan pengolahan SPT
TH sebagaimana telah diubah dengan PDJP.No.PER-1/PJ/2010
KDJP No.KEP-214/PJ/2001 tentang Keterangan dan atau Dokumen lain yang
harus dilampirkan.
PDP PER-34/PJ/2010 tentang bentuk formulir SPT Tahunan PPh WP OP dan
WP Badan beserta petunjuk pengisiannya.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

79

2. (SIAPA) YG WAJIB MELAPOR/-KAN PEMBAYARAN


PAJAK

(Siapa yg wajib mengisi,menandatangani dan menyampaikan


SPT)
ps.3 UU KUP

YG WAJIB MELAPOR PEMBAYARAN PAJAK


ADALAH SETIAP WP (Ps.3(1)
(OP/BD baik yg telah membayar pajak maupun yg
pembayaran pajaknya nihil)
YG WAJIB MELAPORKAN PEMBAYARAN PAJAK
ADALAH SETIAP WP SELAKU PEMOTONG / PEMUNGUT PAJAK
(Ps.3(1a)

(OP/BD baik yg telah melakukan pemotongan dan


pembayaran pajak maupun yg
potongan/pembayaran
pajaknya nihil)

Catatan
1.
PPh OP, BD, ps.21/26,22,23/26)
2.
PPN/PPn BM
3.
PBB
4.
BM
5.
BPHTB

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

80

3. (PAKE) SARANA YG DIPAKAI UNT MELAPOR/-KAN


PEMBAYARAN PAJAK

SPT
SPT MASA

SPT TH

DALAM HAL PELAPORAN

BULANAN

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

TAHUNAN

81

BENTUK FORMULIR SPT TH PPh WP OP


1. Form 1770 bagi WP OP yg mempunyai PH dari:
a. Usaha / PBS yg menyelenggarakan Pembukuan atau Norma
Pengh.PHN
b. dari satu atau lebih pemberi kerja
c. yg dikenakan PPh Final dan atau Bersifat Final
d. Penghasilan Lain
2. Form 1770 S bagi WP OP yg mempunyai PH dari :
a. dari satu atau lebih pemberi kerja
b. dari Dalam Negeri lainnya, dan/atau
c.
yang dikenakan PPh Final dan atau Bersifat Final
3. Form 1770 SS bagi WP OP yg mempunyai PH dari :
a. hanya dari satu pemberi kerja
b. juml PHB tidak lebih dari Rp. 60 jt se TH
c. tidak mempunyai PH lain kecuali PH berupa Bunga
Bank,Koperasi
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

82

PENGERTIAN SPT (SURAT PEMBERITAHUAN)


ps.1 bt.11,12,13 UU KUP

Ps.1 bt.11
SPT adalah Surat yg oleh WP digunakan untuk melaporkan :
a. Penghitungan dan atau pembayaran pajak
b. Objek Pajak dan bukan Objek Pajak
c. Harta dan Kewajiban (utang)
sesuai dengan ketentuan per UU-an perpajakan
Ps.1 bt.12
SPT Masa adalah Surat yg oleh WP digunakan untuk melaporkan
penghitungan dan atau pembayaran pajak, Objek Pajak dan Bukan
Objek Pajak, Harta dan Kewajiban untuk suatu masa pajak
Ps.1 bt.13
SPT Tahunan adalah Surat yg oleh WP digunakan untuk
melaporkan penghitungan ddan atau pembayaran pajak, Objek
Pajak dan Bukan Objek Pajak, Harta dan Kewajiban untuk suatu TH
Pajak atau bagian TH Pajak
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

83

SPT MS / TH DALAM PAJAK2 PUSAT

2.
3.
4.
5.

TAHUNAN
PPh
1. OP
2. BD
3. POTONGAN
3.1. PPh ps.21/26
3.2. PPh ps.23/26
4. PUNGUTAN
4.1. PPh ps.22
PPN/PPn.BM
PBB
BEA METERAI
BPHTB

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

SPT MASA

SPT

- SSP Lb.3
- SSP Lb.3

- SPT TH
- SPT TH

- SPT MS PPh ps.21/26


- SPT MS PPh ps.23/26
- SPT MS PPh ps.22
- SPT MS PPN
-X
-X
-X
84

-X
-X
-X
-X

-X
-X

TEMPAT PENGAMBILAN PENYAMPAIAN SPT


1.

Dasar Hukum
a. ps.3 (2) UU KUP
b. No.517/KMK.04/2000 tgl.04-12-2000

2.

PENGAMBLAN SPT
a. Diambil sendiri oleh WP di Ktr.DJP/KPP dimana WP
terdaftar
b. Elektronik Internet : http://.www.pajak.go.id.
c. Foto Copian / salinan asalkan sesuai dengan aslinya

PENYAMPAIAN KEMBALI SPT


a. Langsung
- tanda terima
b. Melalui Ktr Pos
- tanda terima
c. Melalui Expedisi
- tanda terima

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

85

4. (KEMANA) TEMPAT MELAPOR/-KAN PEMBAYARAN


PAJAK

DITJEN PAJAK - KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA /


MADYA
DIMANA WP TERDAFTAR atau KPP YG MEWILAYAHI TEMPAT
TINGGAL / KEDUDUKAN WP

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

86

5. (KAPAN) WAKTU MELAPOR/-KAN PEMBAYARAN


PAJAK

DALAM HAL PEMBAYARAN PAJAK BULANAN (MASA)


PALING LAMBAT TGL.20 BULAN TAKWIM BERIKUTNYA
DALAM HAL PEMBAYARAN PAJAK TAHUNAN
PALING LAMBAT TGL.31 BULAN MARET TAHUN PAJAK
BERIKUTNYA

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

87

BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT


SPT
Ps.3(3) UU KUP

MS TH
PL. 20 HARI SETELAH
AKHIR MS PAJAK
PPh OP
- PL 3 BL Setelah akhir TH
PPh BD
- PL 4 BL setelah akhir TH

WP dgn kriteria tertentu al. WP Kecil


Ps.3(3a+3b) UU KUP

dapat melaporkan beberapa MS Pajak dalam 1 SPT MS


dgn syarat pembayaran untuk masing-masing MS Pajak
dilakukan sesuai batas waktu untuk masa pajak yg bersangkutan
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

88

SANKSI PENYAMPAIAN SPT


Ps.7(1). UU KUP

Jika SPT tidak disampaikan tepat waktu, dikenakan sanksi


administrasi berupa denda (Ps.7(3) UU KUP):
a. SPT Masa PPN
= Rp. 500.000,00
b. SPT Masa lainnya
= Rp. 100.000,00
c. SPT TH PPh Badan
= Rp. 1.000.000,00
d. SPT TH PPh OP
= Rp. 100.000,00

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

89

PERPANJANGAN WAKTU PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN


Ps.3 (4) Dirjen Pajak atas permohonan WP dapat memperpanjang
jangka waktu penyampaian SPT TH untuk paling lama 6
(enam) bulan
Ps.3 (5) Permohonan diajukan secara tertulis disertai
a. Surat pernyataan penghitungan sementara pajak
terutang
dalam 1 th
pajak
b. Bukti pelunasan kekurangan pembayaran pajak yg
terutang

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

90

6. (GIMANA)TATA CARA MELAPOR/-KAN PEMBAYARAN


PAJAK
Setiap WP OP BADAN
Pada setiap bulan atau setiap akhir tahun
Menyiapkan :

1.
2.
3.

SPT BULANAN (MASA) atau SPT TAHUNAN


MELAMPIRKAN BUKTI PEMBAYARAN
MENGIRIMKAN SPT MASA / SPT TAHUNAN PER POS ATAU
DIANTAR SENDIRI
4. KE KPP DIMANA WP OP/BADAN TERDAFTAR

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

91

PERTANYAAN
1.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

92

KASUS
1.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

93

PERTEMUAN KE-6

SEMINAR
1.

PENDAFTARAN / PELAPORAN USAHA


2. PEMBUKUAN / PENCATATAN

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

94

KASUS PENDAFTARAN PELAPORAN USAHA


1.

Dalam Peraturan Dirjen Pajak No.51/PJ/2008 tgl.31/12/2008


diatur tentang NPWP bagi anggota Keluarga. Tolong Sdr
Jelaskan tentang NPWP Keluarga

Jawab :
WP OP DN yg dapat mendaftarkan unt memperoleh NPWP bagi anggota keluarga
adalah
a. Angg keluarga yg diakui oleh penanggung biaya hidup, termasuk anak yg
belum
dewasa, serta memiliki penghasilan dari mana-pun sumber PH nya
dan apapun sifat
pekerjaannya.
b. Wanita kawin yang :
1. menjalankan usaha / melakukan pekerjaan bebas
2. - tidak menjalankan usaha atau tidak melakukan pekerjaan bebas
memiliki penghasilan sd suatu bulan yg disetahunkan telah melebihi PTKP, dan
- tidak terkait perjanjian pisah harta, serta
- tidak menghendaki untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri

2. Saya seorang istri yg bekerja pada lebih dari 1 pemberi kerja

(tenaga ahlli). Suami karyawan sudah ber NPWP. Baru2 ini saya
membuat NPWP baru yg berbeda dgn suami.
1.
Apakah sebaiknya saya mengajukan penghapusan NPWP dan
mengajukan
NPWP untuk anggota keluarga? Dan unt NPWP
anggota keluarga, apakah
harus membuat SPT sendiri, atau hanya
suami yang melaporkan SPT?
2.
Bagaimana penghitungan PPh saya? Apakah final, ataukah
digabungkan
dengan PH suami dengan PTKP sendiri ( selain PTKP
suami)
95
PW.DATA.PAAP
F
E UNPAD-KUP

3. Saya baru saja membuat NPWP untuk suami saya dan untuk saya
sendiri. Tetapi setelah memiliki NPWP, saya jadi bingung. Karena
suami saya itu sebagai WNI yg bekerja di LN dan PH nya dari LN.
Alasan saya membuatkan NPWP unt suami saya, agar bebas
Fiskal LN. Tetapi setelah saya telaah lagi, apabila suami saya
ditugaskan ke LN, sepenuhnya biaya transportasi, fiskal,
akomodasi, dsbnya ditanggung oleh perusahaan:
1. Apakah suami saya tetap dikenakan PPh.21,sedangkan gajinya
dikirim dari LN
2. Apabila belum, bagaimana saya mengurusnya? Dan apakah
besar?
Karena saat ini saya dibayang2ngi akan membayar
pajak dengan
jumlah yg besar.
4. Saya seorang karyawan dan istri juga karyawan di satu
perusahaan yang sama. Saya dan istri membuat NPWP pribadi.
Tiga digit dibelakang NPWP saya 000 dan istri 001 (tidak seperti
999,998, dst)
1. Apakah Bp tau artinya
2. Bolehkah istri tetap ditanggung suami? Dan sebaliknya suami
ditanggung istri
3. Tempat bekerja saya juga tiba2 membuatkan NPWP untuk
seluruh
karyawannya, saya jadi punya double, yg mana
sebaiknya yg saya
batalkan? Bagaimana cara melaporkan
pajak?. Siapa yang
melaporkan, saya atau pemberi kerja?
96
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

Jawab
NPWP Istri yg berakhiran 001 sebenarnya menunjukkan bahwa pengenaan
pajak istri ikut suami. Jadi gak ada masalah. Yg berakhiran 999 dst itu
sama saja dgn yg 001, Cuma itu adalah aturan baru.
NPWP yg baru sebaiknya dibatalkan saja. Seharusnya jika anda sudah
punya NPWP, tempat kerja tidak mendaftarkannya lagi.
Dgn memiliki NPWP anda punya kewajiban melaporkan SPT TH tiap tahun
dgn menggunakan formulir 1770 atau 1770 S atau 1770 SS tergantung
jenis penghasilan dan besarnya penghaslan anda.
5. Ayah saya (63 th) pedagang di Pasar, beliau membaca di koran
tentang pembuatan NPWP. Saya sudah liat website dirjen pajak,
tetapi tetap tidak mengerti. Yg mau saya tanyakan, bagaimana
syarat membuat NPWP untuk pedagang pasar seperti ayah
saya?. Pedagang pasar tidak ada ijin dagang, dsb. Bagaimana
penghitungan pajaknya?. Ayah saya hanya berpenghasilan
sekitar Rp. 3 jt/bulan, berapa persen pajak yg harus
dibayarkan. Mengingat usia yg sudah tua, dan mungkin tidak
kuat dagang lagi, apakah bisa ayah dan ibu saya menjadi
tanggungan saya?.
Jawab:
Jika memang berniat dalam waktu dekat unt tidak berdagang lagi dan akan
menjadi tanggungan Anda sepenuhnya, maka sebaiknya tidak usah ber
NPWP, cukup Anda
saja yg ber NPWP
97
PW.DATA.PAAP
F
E UNPAD-KUP

PERTEMUAN KE-7
SEMINAR
1. PEMBAYARAN
2. PELAPORAN PAJAK

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

98

PERTEMUAN KE-8
1. Membahas UTS
2. Materi WEWENANG DJP

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

99

WEWENANG DJP

1.
2.
3.

PENELITIAN, PEMERIKSAAN, PENYIDIKAN PAJAK


PENETAPAN / KETETAPAN PAJAK
PENAGIHAN PAJAK

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

100

WEWENANG DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


UNTUK MENGADAKAN PENELITIAN, PEMERIKSAAN DAN
PENYIDIKAN PAJAK

1. PENELITIAN
PS.1 bt 30, 17C(1) UU KUP dan KMK.536/KMK.04/2000 tgl.22/12/2000

2.

PEMERIKSAAN

PS.29 , 30, 31 UU KUP

3. PENYIDIKAN
PS.44 UU KUP

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

101

1. PENELITIAN PAJAK
1. DASAR HUKUM TENTANG PENELITIAN PAJAK
1. Ps.1 bt 30 UU KUP
Penelitian adalah serangkaian kegiatan yg dilakukan untuk
menilai
kelengkapan
pengisian
SPT
dan
lampiranlampirannya
termasuk
penilaian
tentang
kebenaran
penulisan dan penghitungannya.
2. Ps.17C(1) UU KUP
Dirjen Pajak setelah melakukan penelitian atas permohonan
pengembalian kelebihan pembayaran pajak dari WP dengan
kriteria tertentu, menerbitkan SK Pengembalian Pendahuluan
Kelebihan Pajak paling lama 3 bl sejak permohonan diterima
secara lengkap untuk PPh, dan paling lama 1 bl sejak
permohonan diterima secara lengkap untuk PPN
3. KMK No.536/KMK.04/2000 tgl.22 Des 2000 tentang
Penelitian kelengkapan pengisian SPT
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

102

2.

PENGERTIAN DAN MAKSUD PENELITIAN PAJAK


(ps.1.30 UU KUP)
Adalah serangkaian kegiatan yg dilakukan
untuk menilai :
a. kelengkapan pengisian SPT (MS/TH-red) dan
b. kelengkapan lampiran-lampirannya, termasuk
c. kebenaran penulisan-nya
d. kebenaran penghitungan-nya
serta
e. untuk
data
permohonan
pengembalian
kelebihan
pembayaran
pajak (dari WP kriteria tertentu yg akan
dibahas dalam pemeriksaan)

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

103

OLEH SIAPA, DOKUMEN APA DAN KAPAN


3. OLEH SIAPA :
Petugas Ditjen Pajak di KPP penerima SPT MS / TH yg bertugas
untuk mengadakan penelitian

4. DOKUMEN APA YANG DITELITI-NYA

5.

MASA
- PPh ( Ps.21, Ps.22, Ps.23 )
- PPN/PPn.BM
SPT
TAHUNAN
- PPh - OP
- Badan
KAPAN :

a. pada saat SPT.MS dimasukan (pl tgl 20 bl takwim berikutnya),


b. pada saat SPT.TH dimasukan (pl.tgl 31 Maret / 30 April th pajak berikutnya)
c. pada saat munculnya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran
pajak
(restitusi) ps.17c.(1). UU KUP

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

104

PRODUK PENELITIAN
1.

ATAS PEMASUKAN SPT MS/TH


Adalah Surat Pemberitahuan tentang ketidak lengkapan
dokumen pembuktian dalam SPT (MS/TH) termasuk
kelengkapan lampiran2-nya

2.

ATAS PERMOHONAN RESTITUSI


Ps.17.C (1)

(atas permohonan pengembalian kelebihan pembayaran


pajak dari WP dgn kriteria tertentu)
Adalah
penerbitan
SK
Pengembalian
Pendahuluan
Kelebihan Pajak
a. Untuk PPh = Pl 3 bl sejak permohonan diterima secara
lengkap
b. Untuk PPN = Pl 1 bl sejak permohonan diterima secara
lengkap
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

105

WP KRITERIA TERTENTU
Ps.17.C (2) WP KRITERIA TERTENTU, MELIPUTI
a.
Penyampaian SPT tepat waktu
b.
Tidak mempunyai tungakan pajak untuk semua jenis pajak,
kecuali tunggakan pajak yang telah memperoleh izin untuk
mengangsur atau menunda pembayaran pajak
c.
LK diaudit oleh Akuntan Publik atau Lembaga Pengawasan
Keuangan Pemerintah dengan Pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian selama 3 th berturut-turut.
d.
Tidak pernah di pidana karena melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam jangka
waktu 5 tahun terakhir.
Ps.17.C (3) WP Kriteria Tertentu ditetapkan dengan Keputusan
Dirjen Pajak
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

106

CIRI-CIRI SPT TIDAK LENGKAP DAN PERLAKUANNYA


SUMBER : Bk.Pedoman Praktis KUP-Uwon Gustiawan S)

a.

CIRI SPT TIDAK LENGKAP


1. Nama dan NPWP tidak dicantumkan
2. elemen SPT Induk dan lampirannya tidak atau kurang lengkap
3. SPT tidak atau kurang dilampiri dengan lampiran yang disyaratkan
4. SPT Kurang Bayar, tetapi tidak dilampiri dengan SSP atau surat
persetujuan penundaan / pengangsuran PPh ps.29

b. PERLAKUAN TERHADAP SPT TIDAK LENGKAP


1. SPT tidak lengkap yang disampaikan secara langsung ditolak dan
dikembalikan
untuk dilengkapi.
2. SPT tidak lengkap yang disampaikan secara tidak langsung, ditolak dan
dikirim
kembali untuk dilengkapi.
c. PERLAKUAN TERHADAP SPT LENGKAP
1. Yang disampaikan secara langsung oleh WP diberikan tanda terima SPT
2. Yang disampaikan secara tidak langsung oleh WP, tanda terimanya
dikirimkan.
107
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

d. PENGELOLAAN SPT, MELIPUTI KEGIATAN PENILAIAN,EDITING,


DAN PEREKAMAN SPT
1. Penilaian SPT bertujuan untuk memperoleh keyakinan bahwa
WP telah menyampaikan SPT dengan lengkap
2. Editing SPT bertujuan untuk:
a. Membetulkan salah tulis dan atau salah hitung
b. Salah penerapan atau penghitungan PTKP
c. Salah penerapan tarif
d. Meneliti ketepatan penyampaian SPT
e. Meneliti ketepatan pembayaran at penyetoran pajak yg
terutang.
f. Meneliti kelengkapan pengisian kolom-kolom SPT
g. Mencocokkan angka-angka yg tercantum dalam lampiran
SPT
(dalam rangka persiapan perekaman)
3. Perekaman SPT, bertujuan untuk menyimpan data SPT yg
diperlukan dalam Sistem Informasi Perpajakan (SIP).
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

108

2. PEMERIKSAAN PAJAK
MATERI BAHASAN
2.01.

2.02.
2.03.
2.04.
2.05.
2.06.
2.07.
2.08.
2.09.
2.10.
2.11.
2.12.

Dasar Hukum Pemeriksaan Pajak


Pengertian Pemeriksaan Pajak
Tujuan Pemeriksaan Pajak
Sifat / Jenis pemeriksaan Pajak
Waktu pemeriksaan Pajak
Tempat dan ruang lingkup pemeriksaan Pajak
Yg berwenang melakukan pemeriksaan Pajak
Siapa at WP yg bagaimana yg dilakukan pemeriksaan
Kewajiban WP yg diperiksa
Produk Pemeriksaan Pajak
Pertanyaan
Kasus Pemeriksaan

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

109

2. 01. DASAR HUKUM PEMERIKSAAN PAJAK


1. UU KUP

a. Ps.1 bt.25 Pengertian Pemeriksaan


b. Ps.1 bt.26 Pengertian Bukti Permulaan
c. Ps.1 bt.27 Pemeriksaan Bukti Permulaan
c. Ps.17(1),17A,17.B- DJP dapat melakukan
Pemeriksaan
d. Ps.17C (5) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan
e. Ps.29 Wewenang DJP untuk melakukan pemeriksaan
f. Ps.30 Wewenang DJP untuk malakukan penyegelan
g. Ps.31 Tata cara pemeriksaan diatur dengan KMK.
2.
3.
4.
5.

KMK.
KDJP.
KDJP.
SEDJP.

No.545/KMK.04/2000
tgl.22-12-2000
No.KEP-227/PJ./2002 tgl.17-05-2002
No.KEP-343/PJ./2002 tgl.10-07-2002
No.SE-40/PJ./2002
tgl. 16-05-2002

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

110

2.02. PENGERTIAN PEMERIKSAAN PAJAK


Ps.1.bt 25 UU KUP

Apa itu Pemeriksaan Pajak


Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk
- Menghimpun
- data
- Mengolah
- keterangan
- bukti-bukti
yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan
standar pemeriksaan.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

111

2.03. TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK


Ps.1.25 UU KUP

1.

UNTUK MENGUJI KEPATUHAN PEMENUHAN KEWAJIBAN


PERPAJAKAN
Dengan cara menelusuri
kebenaran - SPT
- Pembukuan atau
Pencatatan
usaha
- Pemenuhan kewajiban
perpajakan lainnya

2.

dibandingkan
dengan
keadaan atau
kegiatan
sebenarnya

UNTUK TUJUAN LAIN DALAM RANGKA MELAKSANAKAN


KETENTUAN PERATURAN PER UU PERPAJAKAN
Contoh
Pemeriksaan dalam rangka menghapuskan NPWP / SP PKP
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

112

2.04. JENIS / SIFAT PEMERIKSAAN


1. PEMERIKSAAN SEDERHANA
a. Pemeriksaan dgn menerapkan teknik-teknik pemeriksaan dgn
bobot dan kedalaman yg sederhana sesuai dgn ruang lingkup
pemeriksaan, baik dilakukan dikantor maupun dilapangan.
b. Pemeriksaan sederhana dapat juga dilakukan untuk tujuan lain
(yang
sifatnya sederhana)
diantaranya
1. untuk menentukan satu atau lebih tempat terutang PPN dan
atau PPh ps.21
2. Untuk mengukuhkan atau mencabut Pengukuhan PKP
3. Untuk memberikan NPWP dan Pengukuhan PKP secara jabatan
2. PEMERIKSAAN LENGKAP
Pemeriksaan dengan menerapkan teknik-teknik pemeriksaan yg
lazim digunakan dalam pemeriksaan pada umumnya terhadap :
a. satu atau beberapa jenis pajak, dan
b. satu atau beberapa tahun pajak ( tahun pajak yg lalu dan atau
tahun pajak yang sedang berjalan)
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

113

2.05. WAKTU DAN LAMANYA PEMERIKSAAN


Pemeriksaan dilakukan dalam hal :

Jika DJP menghendaki untuk meyakinkan dilaksanakan kewajiban


perpajakan

Jika ada pengajuan pengukuhan atau pencabutan sebagai PKP

Jika ada pengajuan restitusi pajak

Jika ada SPT yang terus menerus Nihil atau rugi

Jika ada data lain yang belum terungkap


Jangka waktu pemeriksaan

Pemeriksaan Lengkap Lapangan = 2 bl, dpt diperpanjang Pl 8 bl

Pemeriksaan Sederhana Lapangan


= 1 bl, dpt diperpanjang Pl 2 bl

Pemeriksaan Sederhana Kantor


= 4 mg, dpt diperpanjang PL 6 Mg

Bila dalam Pemeriksaan Kantor ditemukan indikasi adanya transaksi


yang mengandung unsur transfer pricing = lingkup pemeriksaan dapat
ditingkatkan menjadi Pemeriksaan Lapangan.

Pemeriksaan Lapangan dengan ditemukan indikasi adanya unsur


transfer pricing yg memerlukan pemeriksaan yg lebih mendalam dan
memerlukan waktu yg lebih lama = dapat dilaksanakan dalam jangka
waktu paling lama 2 th ( Jangka waktu 2 th diatas tidak berlaku dalam
hal pemeriksaan yg berkenaan dengan SPT Lebih Bayar yang
mengajukan restitusi.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

114

2.06. TEMPAT dan RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN


TEMPAT PEMERIKSAAN :
1.
Dapat dilakukan di Kantor Pemeriksa (disebut
Pemeriksaan Kantor)
2.
Dapat dilakukan di Tempat Wajib Pajak
(disebut Pemeriksaan Lapangan)
RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN
1.
Tahun-tahun pajak yg lalu maupun tahun pajak berjalan
(th pajak yg bersangkutan)
2.
Satu jenis pajak maupun beberapa jenis pajak atau
seluruh jenis pajak (pusat).

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

115

2.07. YG BERWENANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN


PAJAK
ADALAH PETUGAS PEMERIKSA PAJAK DARI DITJEN PAJAK
Syaratnya
a. Telah dapat pendidikan teknis yanag cukup
b. Memiliki keterampilan sebagai pemeriksa pajak
c. Identitasnya jelas, memiliki tanda pengenal sebagai pemeriksa
DALAM MENJALANKAN TUGAS PEMERIKSAAN, PEMERIKSA HARUS:
1. Kepada yg diperiksa
a.
Memperlihatkan tanda pengenal sebagai pemeriksa yg dilengkapi dengan
SPP
b.
Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
c. Melakukan pembinaan terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan sesuai
peraturan per UU perpajakan
2. Bekerja jujur, tanggung jawab, penuh pengertian, sopan, objektif, wajib
menghindarkan diri dari perbuatan tercela
3. Pendapat dan kesimpulan pemeriksa harus didasarkan pada objektifitas yang
kuat, atas dasar ketentuan per UU perpajakan
4. Jika dalam pemeriksaan terdapat tempat / ruangan yang dianggap
mencurigakan sebagai penyimpanan dokumen2 yang diperlukan, dan diminta
untuk diperiksa, ternyata wp /yg diperiksa tidak mengijinkan / menghambat
kelancaran pemeriksaan, maka pemeriksa berwenang melakukan penyegelan
Tata
cara pemeriksaan
116
PW.DATA.PAAP
F diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan

E UNPAD-KUP

2.08. SIAPA at WP YANG BAGAIMANA YANG


DILAKUKAN PEMERIKSAAN
YANG DIPERIKSA / SIAPA DIPERIKSA
1.
Wajib Pajak
2.
Instansi Pemerintah
3.
Badan-badan lain sebagai pemungut / pemotong pajak
SASARAN (WP yg bagaimana yg dilakukan pemeriksaan)
1.
WP yg kepatuhan pemenuhan kewajiban nya perlu
diuji.
2.
WP yg mengajukan restitusi tapi data-nya meragukan
atau tidak meyakinkan
3.
Wp yang mengajukan untuk dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

117

2.09. KEWAJIBAN WP YG DIPERIKSA


1.
2.

3.
4.

Memberikan keterangan yang diperlukan


Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku2
atau catatan2, dokumen yg berhubungan dengan
penghasilan, yg diperoleh dari kegiatan usaha at
pekerjaan bebas atau objek yg terutang pajak
Memberikan bantuan guna kelancaran pekeriksaan
Memberikan kesempatan untuk memenuhi tempat
atau ruangan yang dipandang perlu

Catatan:
Bila dalam mengungkapkan pembukuan / pencatatan,
dokumen yg diminta ternyata terikat oleh
kewajiban untuk merahasiakan, maka karena
permintaan untuk pemeriksaan pajak, kerahasiaan
tersebut ditiadakan
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

118

2.10. PRODUK PEMERIKSAAN


1.

2.

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN / MENGHITUNG DAN


MENGUSULKAN PENERBITAN SKP
JENIS SKP.
1.1. SKP.KB
(KURANG BAYAR)
1.2. SKP.KBT
(KURANG BAYAR TAMBAHAN)
1.3. SKP. N
(NIHIL)
1.4. SKP. LB
(LEBIH BAYAR)
SEKALIGUS PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI (BUNGA /
DENDA)

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

119

2..11. BEBERAPA PERTANYAAN


1. Coba Sdr sebutkan dasar hukum (ketentuan) yang mengatur
tentang Pemeriksaan Pajak.
2. Coba Sdr Jelaskan singkat tentang :
1. Pengertian (apa yg disebut dengan) Pemeriksaan Pajak
2. Untuk tujuan apa pemeriksaan Pajak dilakukan
3. Sifat dan jenis pemeriksaan Pajak
4. Kapan dan seberapa lama dilakukan Pemeriksaan Pajak
5. Tempat dan ruang lingkup Pemeriksaan Pajak
6. Siapa yang berwenang melakukan Pemeriksaan Pajak
7. Siapa atau WP yang bagaimana yg dilakukan pemeriksaan
pajak
8. Kewajiban wp yang diperiksa
9. Produk Pemeriksaan Pajak
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

120

2.12. KASUS PEMERIKSAAN PAJAK


1.

2.
3.
4.
5.

Kasus pemeriksaan sehubungan dengan bukti potongan PPh


ps.21 yang dipotong atas dasar ps.17(1).a UU PPh dengan PPh
Final (dari APBN/D =15%)
Kasus perbedaan permanen dan perbedaan sementara akibat
sistem akuntansi vs akuntansi pajak.
Kasus himbowan petugas AR yang mengakibatkan pembetulan
SPT dan pajak meningkat.
Kasus Bencmarking
Kasus Closing Conference

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

121

DASAR HUKUM DAN PENGERTIAN

PENYIDIKAN
Dasar Hukum Penyidikan
Ps.1.28
Penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan
adalah serangkaian tindakan yang dilakukan
penyidik untuk mencari dan mengumpulkan
bukti yg dengan bukti itu membuat terang
tindak pidana dibidang perpajakan yg terjadi
serta menemukan tersangkanya
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

122

CONTOH KASUS TINDAK PIDANA


Tidak melaporkan keadaan usaha
atau penghasilan yang sebenarnya
2. Membuat faktur pajak piktif
sehingga terjadi restitusi yang
seharusnya tidak terjadi (merugikan
negara)
3. Merekayasa jumlah pajak terutang
1.

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

123

KEBERATAN, BANDING dan


PENINJAUAN KEMBALI
PENINJAUAN
KEMBALI

BANDING

KEBERATAN
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

124

DASAR HUKUM

UU.KUP

a.
b.

No.6 TH 1983 9 TH 1994 16TH 2000


UU.N0.28 TH 2007 tentang KUP

PASAL 25 sd 26A UU KUP


PASAL 27 sd 27A UU KUP

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

tentang KEBERATAN
tentang BANDING

125

YG DAPAT MENGAJUKAN KEBERATAN


ps.25(1) SIAPA ?

a. WP
YANG MENERIMA SKP
1. SKP KB
2. SKP KBT
3. SKP LB
4. SKP N
b. PH.III Pemontong
PPh ps.21
PPh ps.23
c. PH.III Pemungut
PPh ps.22 F
PW.DATA.PAAP
E UNPAD-KUP

YANG MENURUT
PENGHITUNGAN WP
ATAU PH.III
PAJAKNYA
TIDAK SESUAI
DENGAN
KEADAAN
SEBENARNYA
126

TEMPAT MENGAJUKAN KEBERATAN


ps.25 (1) Kemana ?

Hanya kepada
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
( Ke Kantor Pelayanan Pajak dimana WP
terdaftar atau dari mana WP menerima
SKP (KB,KBT,LB at SKP Nihil
atau dimana PH.III (Pemotong Pemungut)
terdaftar.
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

127

TATA CARA atau BAGAIMANA

MENGAJUKAN membuat Surat KEBERATAN


ps.25(2)

1.
2.
3.

4.

Keberatan diajukan secara tertulis


Dalam bahasa indonesia
Dengan mengemukakan
a. jumlah pajak terutang atau
b. jumlah pajak yang dipotong / dipungut atau
c. jumlah rugi menurut penghitungan WP
Dengan disertai alasan-alasan yang jelas
(dan data-data yang jelas / kuat Red)

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

128

WAKTU MENGAJUKAN KEBERATAN


ps.25 (3) KAPAN ?

Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak


a. tgl dikirim SKP
b. tgl pemotongan atau pemungutan
SKP.KB
SKP. BKT
SKP. LB
SKP. N
Pemotongan pajak (PPh ps.21/26 dan 23/26)
Pemungutan pajak (PPh ps.22
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
kecuali
apabila WP dapat menunjukan bahwa jangka waktu itu tidak dapat
dipenuhi
karena keadaan diluar kekuasaan-nya

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

129

TATA CARA PENGIRIMAN SURAT KEBERATAN


ps.25(5)

DIKIRIM
LANGSUNG

VIA POS

TANDA BUKTI TANDA BUKTI


DARI DJP DARI KTR POS

TADA BUKTI PENERIMAAN


SURAT KEBERATAN
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

130

KASUS
BAGAIMANA JIKA
WP MEMILIKI TANDA TERIMA SURAT KEBERATAN,
TAPI TIDAK MEMENUHI SYARAT SURAT KEBERATAN seperti disyaratkan
dalam ps.25 ayat (1), (2),(3),(3a)?
Apakah Srt Keberatan akan di proses atau tidak?
Seperti :
Ps.25 (2) Dlm Srt keberatan harus mencantumkan jml pajak yg
terutang
Ps.25 (3a)
Dalam hal wp mengajukan keberatan atas SKP, wajib
melunasi pajak yang masih harus dibayar, minimal sejumlah pajak yg
disetujui WP
dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan sebelum
Srt Keberatan disampaikan
Ps.25(4) Jika persyaratan tsb dalam (1),(2),(3),(3a) tidak terpenuhi
maka
bukan merupakan keberatan sehingga tidak
dipertimbangkan.
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

131

SURAT KETERANGAN DARI DITJEN PAJAK


ps.25(6)

APABILA DALAM RANGKA PENGAJUAN SRT KEBERATAN, WP


MEMERLUKAN PENJELASAAN, MAKA WP DAPAT MENGAJUKAN SRT
PERMOHONAN PENJELASAN KE

DITJEN PAJAK
DAN DITJEN PAJAK WAJIB MEMBERIKAN KETERANGAN TERTULIS
HAL-HAL YG MENJADI DASAR PENGENAAN PAJAK, PENGHITUNGAN
RUGI, PEMOTONGAN ATAU PEMUNGUTAN PAJAK
MAKSUDNYA
AGAR WP DAPAT MENYUSUN KEBERATAN DGN ALASAN-ALASAN YG KUAT
PW.DATA.PAAP FE UNPAD-KUP

132

PENGARUH PENGAJUAN KEBERATAN


TERHADAP PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK
ps.25(7)

1.
2.

3.

Tindak penagihannya ditangguhkan sd 1 bl sejak


tanggal penerbitan SK Keberatan
Jumlah pajak yg belum dibayar pada saat
mengajukan keberatan tidak termasuk sebagai
utang pajak.
Jika keberatan ditolak, atau dikabulkan sebagian,
WP dikenai sanksi Adm berupa denda sebesar
50% x jumlah pajak berdasarkan keputusan
keberatan dukurangi dgn pajak yg telah dibayar
sebelum mengajukan keberatan.

PW.DATA.PAAP FE UNPAD-KUP

133

Kurun waktu mengajukan

SURAT KEBERATAN

ps.25(3)

Keberatan harus diajukan dl jangka waktu 3 bl sejak tgl dikirim SKP atau sejak
tgl pemotongan at pemungutan pajak (Ps.25(3))
Kecuali
Alabila WP dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat
dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.

Catatan
a. 3 bulan sejak tgl diterbitkannya SKP KP at SKP KBT at SKP LB at SKP
N at Bukti pemotongan at Bukti Pemungutan ( Bukti pemotongan
PPh ps.21, 23 bukti Pemungutan PPh ps.22 )
b. Maksudnya agar supaya WP mempunyai waktu yang cukup
memadai untuk mempersiapkan surat keberatan beserta alasannya
Catatan
Apabila ternyata batas waktu 3 bulan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh WP
karena keadaan diluar kekuasaan WP (force mayeur) maka tenggang
waktu selama 3 bulab tersebut masih dapat dipertimbangkan untuk
diperpajang oleg Direktur Jenderal Pajak

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

134

TIDAK DIANGGAP MENGAJUKAN SURAT KEBERATAN


ps.25 (4)

JIKA TIDAK MEMENUHI


1.
2.

3.

PS.25 (1) tidak diajukan ke Direktur Jenderal Pajak


PS.25 (2) tidak diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia dengan mengemukakan jumlah pajak yg
terutang, jumlah pajak yg dipotong/dipungut, atau jumlag
rugi menurut perhitungan WP dengan disertai alasan yang
menjadi dasar perhitungan pajak.
PS.25 (3) tidak diajukan dalam kurun waktu 3 bl

maka
TIDAK DIANGGAP MENGAJUKAN SURAT KEBERATAN DAN
TIDAK AKAN DIPERTIMBANGKAN (Ps.25(4)
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

135

TANDA TERIMA dan KETERANGAN

Ps.25 (5)
Tanda penerimaan srt keberatan
a.
yg diberikan oleh pejabat DJP yg ditunjuk untuk itu,
atau
b. tanda pengiriman srt keberatan melalui pos tercatat
menjadi tanda bukti penerimaan surat keberatan
Ps.25 (6)
Apabila diminta oleh WP untuk keperluan pengajuan
keberatan Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan
secara tertulis hal-hal yg menjadi dasar pengenaan pajak,
penghitungan rugi, pemotongan atau pemungutan pajak

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

136

Ps.25 (7)
Jangka waktu pelunasan
tertangguh 1 bulan
ps.9 (3),(3a)
sejak tanggal terbit
atas jumlah pajak yg belum
SK Keberatan
dibayar pada saat mengajukan
keberatan
Ps.9 (3).STPharus dibayar
diperpanjang
SKP.KB
dalam 1 bl sejak paling lama menjadi
SKP.KBT SKP terbit
2 bulan
Ps.9 (3a) WP usaha kecil
(diatur PMK)
di daerah tertentu

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

137

Ps.25 (8)
Jumlah pajak yg belum dibayar pada saat
mengajukan keberatan (cfm (7) = tidak
termasuk
utang pajak sebagaimana dimaksud
dalam ps.11
(1) dan (1a)
Ps.25 (9)
Jika keberatan
Wp dikenakan
sanksi ADM
- Ditolak
denda 50 % x Jml Pajak
- Dikabulkan sebagian
atas Dasar SK
Keberatan
dikurangi Pajak yg telah
dibayar sebelum
keberatan
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

138

KEPUTUSAN DITJEN PAJAK

sehubungan pengajuan surat keberatan


ps.26

Dalam jangka waktu 12 bl sejak tgl Srt Keberatan diterima,


DJP harus memberi keputusan atas keberatan yg diajukan
2. Sebelum DJP menerbitkan Srt Keputusan keberatan, WP
dapat menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan
tertulis
3. Keputusan DJP atas keberatan, dapat
a. Menerima seluruhnya atau sebagian
b. Menolak atau menambah besarnya jumlah
pajak yg terutang/ harus dibayar
4. Dalam hal WP mengajukan keberatan atas ketetapan pajak
tersebut dalam SKP KB akibat SPT tidak disampaikan tepat
waktu, dan akibat pembukuan pemeriksaan, WP harus
membuktikan ketidak benaran ketetapan pajak tersebut
5. Apabila dalam jangka waktu 12 bl telah terlampaui dan DJP
tidak memberi keputusan, maka keberatan yg diajukan
tersebut dianggap dikabulkan
1.

PW.DATA.PAAP FE UNPAD-KUP

139

TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN


KEBERATAN
Ps.26 A

(1). Tata cara pengajuan dan penyelesaian keberatan diatur dengan


atau berdasarkan PMK
(2). Tata cara pengajuan dan penyelesaian keberatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) antara lain mengatur tentang
pemberian hak kepada WP untuk hadir memberikan keterangan
atau memperoleh penjelasan mengenai keberatannya.
(3). Apabila WP tidak menggunakan hak sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) proses keberatan tetap dapat diselesaikan
(4). WP yg mengungkapkan pembukuan, catata, data, informasi,
atau keterangan lain, dalam proses keberatan yg tidak diberikan
pada saat pemeriksaan, selain data dan informasi yg pada saat
pemeriksaan belum diperoleh WP dari pihak ketiga, pembukuan,
catatan, data, informasi atau keterangan lain dimaksud tidak
dipertimbangkan dalam penyelesaian keberatannya.
PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

140

BANDING
PS.27

WP

(1)

(SIAPA)

DAPAT MENGAJUKAN
PERMOHONAN BANDING
HANYA KEPADA

Kemana

BADAN PERADILAN PAJAK


TERHADAP
KEPUTUSAN KEBERATANNYA
YG DITETAPKAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
PW.DATA.PAAP FE UNPAD-KUP

141

STATUS PUTUSAN PERADILAN PAJAK


Ps.27(2)

PUTUSAN BADAN PERADILAN PAJAK MERUPAKAN


PUTUSAN PENGADILAN KHUSUS DILINGKUNGAN
PERADILAN TATA USAHA NEGARA

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

142

PROSEDUR DAN WAKTU


PENGAJUAN PERMOHONAN BANDING
(3) PERMOHONAN BANDING
diajukan secara tertulis
dalam bahasa Indonesia
dengan alasan yg jelas
paling lama 3 bl sejak SK Keberatan diterima
dilampiri salinan SK Keberatan tersebut
(4)
Apabila diminta WP untuk pengajuan permohonan
banding, DJP
wajib memberikan keterangan secara
tertulis hal-hal yg menjadi
dasar SK Keberatan yg
diajukan

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

143

PENGARUH PENGAJUAN BANDING


TERHADAP PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK
ps.27 UU KUP

1.
2.

3.

Tindak penagihannya ditangguhkan sd 1 bl sejak


tanggal penerbitan Putusan Banding (Ps.27(5a)
Jumlah pajak yg belum dibayar pada saat
mengajukan banding belum merupakan pajak yg
terutang sd Putusan Banding diterbitkan (Ps.27(5c)
Jika permohonan banding ditolak, atau dikabulkan
sebagian, WP dikenai sanksi Adm berupa denda
sebesar 100% x jumlah pajak berdasarkan
Putusan Banding dukurangi dgn pajak yg telah
dibayar sebelum mengajukan Banding

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

144

WOW

SAMPAI DISINI DULU AH, NANTI KITA SAMBUNG LAGI


BP SOFYAN DAN KANG UCUP MEMEGANG TASBIH
SEKIAN DULU KITA ANGGAP CUKUP DAN
TERIMAKASIH

PW.DATA.PAAP F
E UNPAD-KUP

145

Anda mungkin juga menyukai