Anda di halaman 1dari 25

BPH

Konsulen:
dr.Zulhendry, SpB
Koas : M. Sukarno S.Ked

Anatomi

Prostat organ kelenjar yang fibromuskular, yang


terletak persis dibawah kandung kemih, di depan
rectum dan membungkus uretra posterior.

Prostat terdiri dari lima lobus :


Lobus anterior, Lobus medius , Lobus posterior ,
Lobus dextra, Lobus sinistra

DEFINISI BPH

Benign Prostate Hyperplasia adalah pembesaran


prostat jinak yang menghambat aliran urin dari
kandung kemih yang hanya timbul pada laki-laki yang
biasanya pada usia pertengahan atau lanjut.

Pembesaran ukuran prostat ini akibat adanya


hiperplasia stroma dan sel epitelial mulai dari zona
periuretra dan zona transisi menekan kelenjar
normal yang tersisa

ETIOLOGI

belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya


hiperplasia prostat, tetapi beberapa hipotesis di
antaranya

Ketidakseimbangan antara estrogen-testosteron


Usia tua testosteron estrogen (peka androgen)
:reseptor androgen apoptosis sel prostat

patofisiologi
Gangguan
keseimbangan
akibat senilitas

Testosteron
menurun,
Estrogen tetap

Sensitifitas
reseptor
Androgen

Responsif
tehadap kerja
DHT (mediator
pertumbuhan
prostat)

Tekanan
Intravesika

Penyempitan
Lumen Uretra
Posterior

BPH

Gejala Obstruktif & Iritatif

Faktor resiko
Kadar Hormon
Usia
Obesitas
Pola Diet
Olahraga
Penyakit Diabetes Mellitus

P. FISIK DAN PENUNJANG


Anamnesis

Keluhan yang dirasakan dan seberapa lama


keluhan itu telah mengganggu
Riwayat penyakit lain dan penyakit pada saluran
urogenitalia (pernah mengalami cedera, infeksi
atau pembedahan)
Riwayat kesehatan

Pemeriksaan
Fisik

Colok dubur atau digital rectal examination


(DRE) :
Bentuk, Ukuran, Permukaan, Sulcus Medianus,
Konsistensi,, Volume Prostat, Nyeri Tekan/tidak,
nodul
Tonus sfingter ani, mukosa rectum

Pemeriksaan laboratorium
Sedimen urin
Untuk mencari kemungkinan adanya proses infeksi atau inflamasi pada saluran
kemih.
Kultur urin
Mencari jenis kuman yang menyebabkan infeksi dan sekaligus menentukan
sensifitas kuman terhadap beberapa antimikroba yang diujikan
Faal ginjal
Mencari kemungkinan adanya penyulit yang mengenai saluran kemih bagian
atas.
Gula darah
Mencari kemungkinan adanya penyekit diabetes mellitus yang dapat
menimbulkan kelainan persarafan pada buli-buli (buli-buli neurogenik)
Penanda tumor PSA (prostat spesifik antigen)
Jika curiga adanya keganasan prostat

PENATALAKSANAAN
1. Watchful waiting
2. Medikamentos : Penghambat reseptor adrenergik
Penghambat 5 reduktase
3. Terapi invasif minimal
TUMT (transurethral microwave thermoterapi)

TUNA (transurethral needle ablation)

Thermotherapy dengan air

tindakan pembedahan
Transuretral resection of the prostate (TURP)

Open surgery
Open surgery sering dilakukan ketika kelenjar sangat
membesar (>100 gram).
Operasi laser
Serat laser melalui uretra ke dalam prostat
menggunakan cystoscope dan kemudian memberikan
beberapa semburan energi yang berlangsung 30 sampai
60 detik. Energi laser menghancurkan jaringan prostat
dan menyebabkan penyusutan

KOMPLIKASI
Trabekulasi yakni terjadi penebalan serat- serat otot detrusor
akibat tekanan intra vesika yang selalu tinggi karena obstruksi.
Sakulasi yaitu mukosa kandung kemih menerobos di antara
serat-serat detrusor.
Divertikel yakni terjadi bila sakulasi menjadi besar.
Pembentukan batu vesika akibat selalu terdapat sisa urine
setelah miksi, sehingga terjadi pengendapan batu
Bila tekanan intra vesika yang selalu tinggi tersebut diteruskan
ke ureter dan ginjal akan terjadi hidroureter dan hidronefrosis
yang akan mengakibatkan penurunan fungsi ginjal

IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat

: Mr, NS
: 75 tahun
: laki-laki
: jl. Masjid rupat

Keluhan Utama:
Pasien datang dengan keluhan BAK tidak lancar

Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang dengan keluhan tidak bisa kencing +/3 hari yang lalu,

Pasien mengeluhkan, Nyeri ketika kencing(+) BAB


(+) BAK(-), BAK hanya menetes, tidak puas. pasien
merasa tegang di seluruh lapang perut, panas (+)

riwayat keluar batu saat BAK berpasir (-). riwayat


trauma pada perut di sangkal,

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit keluarga

RPK :

Pemeriksaan fisik
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit Sedang
Kesadaran
: komposmentis
GCS : 15, E=4 V=5 M=6
Vital Sign
TD
: 130/70 mmhg
Respirasi : 20 kali /menit
Nadi : 80 kali /menit
Suhu : 35,9C

Kepala : Normocephal, konjungtiva anemis -/-, Sklera iktenk -/-, refleks


cahaya (+/
+) pupil isokor, bibir kering (-), sianosis (-), pembesaran KGB(-)
Paru :
Inspeksi : Bentuk dada normal, gerakan dada simetris kanan-kiri, retraksi
dinding
dada (-), scar (-)
Palpasi : vokal fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi
: iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : iktus cordis teraba
Perkusi
: batas jantung kanan di RIC 4 linea parasternalis dextra,
batas jantung kiri di RIC 4 linea midclavicularis sinistra.
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : perut datar
Auskutasi
: bising usus (+) normal
Palpasi
: distensi muskular (+), Nyeri tekan Mc
Burney (-) Nyeri tekan perut bawah (+),
VU teraba
penuh
Perkusi : Timpani (+), pekak hepar (+),
Extremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema
tungkai (-/-)

P. FISIK DAN PENUNJANG


P. Fisik

: RT pem. Prostat pembesaran

P. Penunjang : USG, pem, urine

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai