Oleh
Pembimbing
: Arum Sangmurdiasih
: dr. Nia Adriani, Sp. A
Identitas Pasien
Nama
TTL
Usia
Agama
JK
: An. E.N
: 05 April 2005
:11thn, 5bln, 14 hr
: Islam
: Perempuan
Alamat
:Padaherang,
Kabupaten Pangandaran,
Jawa Barat
Pendidikan Ayah : SD
Pendidikan Ibu : SD
Pekerjaan Ayah : Petani
Pekerjaan Ibu
: IRT
Anak ke 5 dari 5
bersaudara
Anamnesis
Keluhan Utama : Demam
Rw. Penyakit Sekarang: Os datang bersama keluarganya ke RS karena demam
yang dirasakan sejak 2 minggu SMRS. Keluhan demam naik turun, naik pada
malam hari dan
Definisi
TEORI
KASUS
Ditemukan
bakteri
S.typhi
pada pemeriksaan serologi
(tes widal)
Demam >7 hari
Konstipasi
Sakit kepala
Hepatomegali (3 cm dibawah
arcus costae)
Epidemiologi
TEORI
KASUS
Etiologi
TEORI
KASUS
Ditemukan
bakteri
S.typhi
pada pemeriksaan serologi
(tes widal)
Salmonella typhi H : 1/320
Salmonella typhi O : 1/160
Faktor Resiko
TEORI
KASUS
-
Patogenesis
Masa inkubasi
Fase invasif
Fase tifoid
Penyembuhan
Asimtomatik
Demam intermiten
Nyeri kepala
Lesu,lelah
Tidak enak di perut
Konstipasii
Diare
Demam menetap
Bradikardi
Hepatomegali
Splenomegali
Konstipasi
Diare
Rose spot
Karier
Relaps
Komplikasi
400C
370C
Hari -15
Hari 0
Mulai demam
Hari 7
Hari 21
Patomekanisme
Demam
endotoksin merangsang pelepasan pirogen
endogen peningkatan set point thermoregulator di
hipotalamus
Manifestasi Klinis
TEORI
Minggu-1 sakit :
Awal diare
perjalanan penyakit berikutnya >> konstipasi
Epistaksis.
Minggu-2 sakit dan seterusnya :
Rose Spots
KASUS
Diagnosis
TEORI
KASUS
Anamnesa
Panas >7 hari
Batuk
Mual, muntah, diare,
konstipasi
Nyeri otot/kepala/perut
Malaise, anoreksia, distensi
abdomen
Penurunan kesadaran
Dapat timbul epistaksis
Anamnesa
Panas >7 hari
Mual, konstipasi
Nyeri otot (mialgia)
Sakit kepala
Sakit perut
Malaise, anoreksia, distensi
abdomen
Diagnosis
TEORI
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran menurun
Lidah kotor
Hepatomegali, splenomegali
Terdengar ronki dan crackles
Rose spot
Distensi abdomen
Bradikardia relatif
KASUS
Pemeriksaan Fisik
Hepatomegali
Distensi abdomen
Bradikardi relatif
Diagnosis
TEORI
Pemeriksaan Laboratorium
Darah rutin : anemia, leukopenia dengan
limfositosis relatif, trombositopenia
Biakan salmonella
Darah : umumnya (+) pada awal minggu
pertama dan awal minggu kedua (60-80%)
Urin/fess : sesudah bakterimia sekunder
(mgg2-3)
Serologi
Tes widal : titer O (4x atau > 1/160)
KASUS
Pemeriksaan Laboratorium
Leukopenia
Trombositopenia
Serologi (Widal) titer O 1/160
Pengobatan
Pengobatan Suportif
cairan, diet
elektrolit
asam basa
Pengobatan kausal
medikamentosa (antibiotik, kortikosteroid)
bedah (pengobatan komplikasi)
Pengobatan Suportif
Cairan
rumatan, larutan D5 : NaCl 0.9% (3:1)
tambah 12.5% setiap kenaikan suhu 10
Diet
makan lunak
kurangi serat, zat yang merangsang
tidak terlalu ketat
Pengobatan Kausal
Medikamentosa
Kloramfenikol
100mg/kgBB/hari oral,
maksimal 2 gram, 10 hari
tidak diberikan pada leukosit <2000/Ul)
Kotrimoksazol
6mg/kgBB/hari, 10 hari
Amoksisilin
100 mg/kgBB/hari, 10 hari
Kuinolon
tidak direkomendasikan <14 tahun (binatang
percobaan: artropati tulang rawan), FDA 1997
Pengobatan komplikasi
Ensefalopati
dexametason 1-3 mg/ BB/hari,3-5 hari
kurangi cairan 4/5 kebutuhan
koreksi analisis gas darah & elektrolit
Perforasi
laparatomi
Penatalaksanaan
TEORI
KASUS
Penatalaksanaan
KASUS
Non Medikamentosa
Tirah baring, isolasi yang memadai
Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi
Menjaga hygiene
Pemberian diet
Apabila intake peroral kurang ->inf. RL 16 tpm/makro
Medikamentosa
inf. RL 64cc/jam -> 16 tpm/makro
Antiibiotik (Kloramfenikol)
Dosis : 50 mg/KgBB/hr, selama 14-21 hari
50x19=950 mg/4= 237,5 -> kloramfenikol 4x237,5mg IV
Paracetamol (dosis: 10-15mg/kgBb/x)
10x19=190mg -> paracetamol 3x190mg IV
Pencegahan
Higiene perorangan
Higiene lingkungan
Membasmi karier
Higiene dalam pengasuhan anak
Penularan di rumah sakit
(nosokomial)
Vaksinasi
TERIMA KASIH