Anda di halaman 1dari 32

5

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

4
>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

3
>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

2
>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

1
>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

Kelompok

Satu

Tugas

>> 0

>>

Sejarah

>>

Present By

Anggi F.
Aldi S.

Diva N.K
Tania F.

Yanuar F.

>>

>>

>>

START
>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

Motivasi Bangsa Eropa Ke Dunia


Timur

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

Latar Belakang Masuknya Bangsa Eropa

Menurut Kartonagoro, (1975:138) dalam abad ke-15 Eropa


sangat membutuhkan rempah-rempah dari Indonesia, Sailon, dan India
yang biasanya dikumpulkan oleh pedagang-pedagang Arab lalu
disalurkan ke Eropa melalui Alexsandria dan Konstantinopel. Dengan
jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453) mengakibatkan
hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur Tengah)
terputus yang berdampak pada kurangnya persediaan rempah-rempah di
daerah Eropa
Hal tersebut membuat beberapa bangsa di Eropa mencari solusi
lain untuk mendapatkan rempah-rempah. Ada beberapa negara di Eropa
yang berlayar mencari rempah-rempah kearah utara dan ada beberapa
yang berlayar menuju timur. Terdapat beberapa faktor yang mendorong
bangsa Eropa pergi ke dunia Timur

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

SebabdanTujuanKedatanganBangsa
Barat

Secara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk ke Indonesia dilandasi keinginan mereka
untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama. Adapun sebab dan tujuan
bangsa Eropa ke dunia Timur adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.

Mencari kekayaan termasuk berdagang (Gold)


Mencari kemuliaan bangsa (Glory)
Menyebarkan agama (Gospel)

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

Lanjutan:
Sejak abad ke-3, rempah-rempah memang merupakan bahan
dagang yang sangat menguntungkan. Hal ini mendorong orangorang Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini sekalipun
menjelajah semudera. Keinginan ini diperkuat dengan adanya
jiwa penjelajah. Bangsa Eropa dikenal sebagai bangsa
penjelajah, terutama untuk menemukan daerah-daerah baru.
Mereka berlomba-lomba meninggalkan Eropa. Mereka yakin
bahwa jika berlayar ke satu arah, maka mereka akan kembali
ke tempat semula. Selain itu, orang-orang Eropa terutama
Protugis dan Spanyol yakin bahwa di luar Eropa ada Prestor
John (kerajaan dan penduduknya beragama Kristen). Oleh
karena itu, mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin akan
bertemu dengan orang-orang seagama.

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya untuk membeli
rempah-rempah dari para petani Indonesia. Namun, dengan semakin meningkatnya
kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah, mereka kemudian mengklaim daerahdaerah yang mereka kunjungi sebagai daerah kekuasaannya. Di tempat-tempat ini,
bangsa Eropa memonopoli perdagangan rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam
sebanyak mungkin. Dengan memonopoli perdagangan rempah-rempah, bangsa Eropa
menjadi satu-satunya pembeli bahan-bahan ini. Akibatnya, harga bahan-bahan ini pun
sangat ditentukan oleh mereka. Untuk memperoleh hak monopoli perdagangan ini,
bangsa Eropa tidak jarang melakukan pemaksaan. Penguasaan sering dilakukan
terhadap para penguasa setempat melalui suatu perjanjian yang umumnya
menguntungkan bangsa Eropa. Selain itu, mereka selalu turut campur dalam urusan
politik suatu daerah. Bangsa Eropa tidak jarang mengadu domba berbagai kelompok
masyarakat dan kemudian mendukung salah satunya. Dengan cara seperti ini, mereka
dengan mudah dapat mempengaruhi penguasa untuk memberikan hak-hak istimewa
dalam berdagang.

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

KedatangandanTerbentuknyaKekuasaan
KolonialdiIndonesia
A.PenjajahanSpanyol
Menurut Kartonagoro (1975:139) pada waktu itu spanyol
bukanlah negara maritim, akan tetapi Spanyol mempunyai
seorang raja putri yang bernama Isabella yang merasa tertarik
pada usulan seorang Columbus yang yakin serta sanggup
memimpin armada guna berlayar kearah barat untuk mencari
jalan ke India. Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan
Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau
Cebu. Rombongan Magelhaen diterima baik oleh Raja Cebu
sebab pada waktu itu Cebu sedang bermusuhan dengan
Mactan

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

B. Penjajahan Portugis

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

B. Penjajahan Portugis
Menurut Kartonagoro (1975:139) untuk sejarah
Indonesia yang penting adalah usaha-usahanya orang-orang
Portugis yang pada waktu itu sudah biasa mengadakan
pelayaran kearah selatan sampai kepulau Kanari. Tahun
1497 Vasco da Gama berhasil mencapai Kalkuta di pantai
barat India. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera,
kayu manis, porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan
barang dagangan lainnya. Berita mengenai kekayaan Malaka
tersebut kemudian mendorong raja Portugal mengutus Diego
Lopes de Sequeira untuk pergi ke Malaka.

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

Kejayaan Portugis di Nusantara


Pada bulan April 1511, Albuquerque melakukan
pelayaran dari Goa menuju Malaka dengan kekuatan
kira-kira 1200 orang dan 17 buah kapal. Peperangan
pecah segera setelah kedatangannya dan
berlangsung terus secara sporadis sepanjang bulan
Juli hingga awal Agustus. Pihak Malaka terhambat
oleh pertikaian antara Sultan Mahmud dan putranya,
Sultan Ahmad yang baru saja diserahi kekuasaan
atas negara namun dibunuh atas perintah ayahnya

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

Perlawanan Rakyat Terhadap Portugis

Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada


seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di
Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin
oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan
terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh
Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam
Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan
Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang
kemudian bermukim di Pulau Timor

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

Berakhirnya Penjajahan Portugis


Begitu cepat Portugis tidak lagi menjadi suatu kekuatan
yang revolusioner. Keunggulan teknologi mereka yang terdiri
atas teknik-teknik pelayaran dan militer berhasil dipelajari
dengan cepat oleh saingan-saingan mereka dari Indonesia.
Seperti meriam Portugis yang dengan cepat berhasil direbut
oleh orang-orang Indonesia. Portugis menjadi suatu bagian
dari jaringan konflik di selat Malaka, dimana Johor dan Aceh
berlomba-lomba untuk saling mengalahkan Portugis agar
bisa menguasai Malaka.

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

C. Penjajahan Bangsa Inggris

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Dengan mengikuti jalur
yang dilalui Magelhaens, pada tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil membawa rempahrempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia. Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586 oleh
Thomas Cavendish melewati jalur yang sama.
Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan pelayaran internasionalnya. Hal ini
dilakukan dalam rangka menggalakan ekspor wol, menyaingi perdagangan Spanyol, dan mencari rempah-rempah. Ratu
Elizabeth I kemudian memberi hak istimewa kepada EIC (East Indian Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia.
EIC kemudian mengirim armadanya ke Indonesia. Armada EIC yang dipimpin James Lancestor berhasil melewati jalan
Portugis (lewat Afrika). Namun, mereka gagal mencapai Indonesia karena diserang Portugis dan bajak laut Melayu di selat
Malaka.
Awal abad ke-17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia
Tenggara, kahususnya di Indonesia. Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604. menurut catatan sejarah,
sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604, EIC mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh,
Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar.
Walaupun demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi armada dagang barat lainnya di Indonesia, seperti
Belanda. Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya di India. Mereka berhasil membangun kota-kota
perdagangan seperti Madras, Kalkuta, dan Bombay.

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

D. Masa Lahirnya VOC

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

>> 0

Orang Belanda yang pertama kali datang


ke Indonesia adalah Cornelis de Houtman
pada tahun 1596, tepatnya ke daerah Banten.
Dari Banten, Cornelis melanjutkan
perjalanannnya ke tiap pusat rempah-rempah
di Maluku. Ia kembali ke negerinya membawa
banyak rempah-rempah. Sejak saat itu para
bangsawan Belanda banyak berdatangan ke
Indonesia. Agar tidak terjadi persaingan antar
sesama pedagang Belanda, maka pada tahun
1602 didirikan perserikatan perusahaan Hindia
Timur atau Vereenigde Ooost-Indische
Compagnie (VOC) yang dipimpin seorang
Gubernur Jendral, Pieter Both.

>>

>>

>>

>>

>>

Masa Kejayaan VOC


Puncak kekuasaan VOC
VOC mencapai puncak kejayaannya pada saat
berada dibawah pimpinan Maetsuyker. Joan
Maetsuyker diangkat menjadi pengganti Gubernur
Jenderal Cornelis Reyniersz dan ia bertugas dalam
kedudukan ini selama seperempat abad. Maetsuyker
memegang rekor lamanya memangku jabatan antara
Gubernur Jenderal yang pertama (Pieter Both) dan
yang terakhir (Stachouwer, 1914). Masa jabatannya
pun bersamaan dengan tahun-tahun paling makmur
dan berwibawa dari VOC.

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC


dalam melaksanakan monopoli perdagangan
antara lain :
Verplichte Leverranties
Contingenten
Pelayaran Hongi.
Ekstirpasi

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

Berikut merupakan beberapa nama orang yang


pernah menjabat sebagai gubernur jendral VOC,
yakni:
1610-1614
1614-1615
1616-1619
1619-1623
1623-1627
1627-1629
1629-1632
1632-1636
1636-1645
1645-1650
1650-1653
1653-1678
1678-1681
1681-1684
1684-1691
1691-1704
1704-1709

Pieter Both
Gerard Reynst
Laurens Reaal
Jan Pieterszoon Coen
Pieter Carpentier
Jan Pieterszoon Coen
Jacques Specx
Hendrik Brouwer
Antonio van Diemen
Cornelis van der Lijn
Carel Reyniersz
Joan Maetsuycker
Rijcklof van Goens
Cornelis Speelman
Johannes Camphuys
Willem van Outhoorn
Joan van Hoorn

>> 0

>>

1709-1713 Abraham van Riebeeck


1713-1718 Christoffel van Swoll
1718-1725 Hendrick Zwaardecroon
1725-1729 Mattheus de Haan
1729-1731 Diederik Durven
1732-1735 Dirk van Cloon
1735-1737 Abraham Patras
1737-1741 Adriaan Valckenier
1741-1743 Johannes Thedens
(waarnemend)
1743-1750 Gustaaf Willem Baron van
Imhoff
1750-1761 Jacob Mossel
1761-1775 Petrus Albertus van der Parra
1775-1777 Jeremias van Riemsdijk
1777-1780 Reinier de Klerk
1780-1796 Willem Arnold Alting

>>

>>

>>

>>

MASA BERAKHIRNYA VOC


Pada tahun 1732 Heren XVII secara tiba-tiba membebastugaskan sang
Gubernur Jendral, Direktur Jendral, dan dua orang anggota dewan senior
karena korupsi. Ini menimbulkan sensasi yang hebat, paling tidak untuk
sementara. Dan pada pertengahan abad ke 18, VOC mengalami kemunduran
karena beberapa sebab sehingga dibubarkan. Sebab-sebabnya ialah sebagai
berikut:
Ketidakjujuran para abdi VOC, karena kesejahteraan abdi VOC tidak
setara dengan gaji yang mereka terima.
Kemunduran dinas militer VOC karena mutu korps perwiranya.
Perang untuk menaklukkan daerah-daerah yang melakukan perlawanan
yang dipimpin oleh pimpinan local setempat maupun ulama.
Konfrontasi dengan Prancis di Eropa mempengaruhi runtuhnya VOC.

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

Dampak Positif dan Negatif Kedatangan


Bangsa Eropa di Indonesia

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

A.DampakPositif
Setelah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia , kemajuan
bangsa Indonesia Bertambah. Ada beberapa manfaat atas
kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia. Sbb:
Banyaknya dibangun pelabuhan-pelabuhan sehingga bangsa
Indonesia menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara
terutama di wilayah Malaka.
Setelah kedatangan bangsa Eropa di Indonesia banyak berdiri
pusat-pasat Industri yang dapat mengurangi angka
penganguran di Indonesia.
Dibangunnya sarana jalan darat (jalan raya) sehingga antara
kota yang satu dengan yang lainnya terasa dekat.
Didirikannya sekolah yang dapat mencerdaskan para
generasi penerus bangsa Indonesia.

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

B.DampakNegatif
Setelah kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia, bangsa Eropa berkeinginan untuk menjajah
bangsa Indonesia sehingga menimbulkan peperangan dimana-mana. Adapun beberapa
dampak negatif atas kedatangan bangsa eropa ke Indonesia, sbb:

Masyarakat Indonesia merasa tertindas dengan kedatangan bangsa Eropa yang selalu
bersikap semena-mena terhadap bangsa Indonesia.
Terjadinya pemberontakan dimana-mana yang mengakibatkan banyak nya warga Negara
Indonesia yang meninggal.
Bangsa Eropa mengadu domba seluruh masyarakat Indonesia.
Terjadinya perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh Bangsa Eropa terhadap bangsa
Indonesia yang akhirnya banyak menelan korban para warga Indonesia.
Warga Indonesia merasa tidak bebas dengan adanya bangsa Eropa di Indonesia.

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

rempah rempah yang dicari bangsa eropa

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

>> 0

>>

>>

>>

>>

>>

Anda mungkin juga menyukai