Anda di halaman 1dari 14

STATISTIK

Data
Ilmu

yang mempelajari tentang cara


pengumpulan data, penataan data, analisa data,
dan penarikan kesimpulan, dari data dalam
ujud angka (numerik)

KUALITAS DATA
Data

mempunyai arti penting, seperti istilah GIGO


garbage in garbage out sampah masuk maka
sampah pula yang keluar.
Hipotesa geologi:
(a) Adakah perbedaan yang signifikan antara
komposisi granit dari dua tubuh intrusi?
(b) Adakah sifat siklusitas yang teratur dari suatu
urutan (sekuen) lapisan tipis batugamping?
Dapatkah kita mengestimasi permeabilitas
lapisan batupasir dari data log lubang bor (wireline
logging)?

PRESISI dan AKURASI


PRESISI : suatu pengukuran dikatakan presisi jika
dilakukan pengulangan pengukuran sebuah obyek
maka akan menghasilkan nilai yang (mendekati) sama
AKURASI : pengukuran dikatakan akurat jika
hasilnya mendekati nilai yang (ditentukan) benar
Ada bentuk kombinasi antara presisi rendah/tinggi
serta akurasi rendah/tinggi

PRESISI dan AKURASI


Precision
High
Accuracy High 49, 50, 50, 52, 50,
49, 51, 50
(suppose
true value
Low 54, 55, 55, 57, 55,
is 50)
54, 56, 55

Low
55, 47, 50, 52,
44, 53, 57, 47
60, 52, 55, 57,
49, 58, 62, 52

TIPE DATA GEOLOGI (1)


DATA SKALA RATIO
Merupakan pengukuran biasa, seperti panjang atau berat
benda, merupakan data yang terbaik dan tak bermasalah.
DATA SKALA INTERVAL
Titiknol bukan termiasi data, misal data temperatur
dalam derajat Celcius dan Fahrenheit, maka angka nol
bukan titik akhir. Sedangkan pada derajat Kelvin,
merupakan data skala ratio

TIPE DATA GEOLOGI (2)


DATA TERTUTUP (CLOSED DATA)
Data dalam bentuk persentase, atau ppm (part per million),
atau hal lain yang menunjukan proporsi terhadap nilai
tertentu. Perlu hati-hati dalam analisa bivariat atau
multivariat.
DATA BERARAH (DIRECTIONAL DATA)
Data yang dinyatakan dalam sudut, misalkan azimuth,
perlu penanganan khusus, karena 0 o = 360 o

TIPE DATA GEOLOGI (3)


DATA SKALA ORDINAL (ORDINAL SCALE DATA)
Data berkualitas rendah, skala interval tidak teratur, hanya
bersifat menunjukkan urutan tingkatan saja, sehingga tidak
bis auntuk penambahan, penguranan maupun pembagian.
Contoh: skala kekerasan Mohs, skala gempa Richter yang
dibuat berdasar tingkat kerusakan. Data ordinal dianalisa
dengan statistik non-parametrik yaitu menganalisa data
berdasarkan urutan tingkatan(rank order)
DATA DISKRIT (DISCRETE DATA)
Seluruh data tersebut diatas bersifat kontinyu. Pada data
diskrit, biasanya dengan angka integer atau bilangan utuh,
contoh: menghitung obyek, semisal jumlah fosil dalam
luasan singkapan 1 cm2.

TIPE DATA GEOLOGI (4)


DATA NOMINAL ATAU KATEGORIAL
(NOMINAL OR CATEGORIAL DATA)
Data ini dalam bentuk nama, misal daftar mineral
atau daftar fosil, sehinga harus dikonversi ke bentuk
numeris. Sering dianalisa dalam kategori biner, misal
jika ada fosil kita tulis 1, jika tidakada dituliskan 0.
Analisa sering dengan cara multivariabel

DATA RATIO
1

10

Anda mungkin juga menyukai