Anda di halaman 1dari 34

PAPER RADIOLOGI

GAMBARAN RADIOLOGIS PADA


HIPOKSIK ISKEMIK ENSEFALOPATI
DOSEN PEMBIMBING :

dr. Elvita R. Daulay, Sp Rad(K)


DISUSUN OLEH :
1. PAULUS
2. KHOO LEE LEE
3. ADE FATMAWATI
4. MARYAM BALQIS SALIIMAH
5. HEMALATHA

:(120100350)
:(120100458)
:(120100012)
:(120100037)
:(120100482)

BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Ensefalopati hipoksik iskemik perinatal adalah suatu
sindroma yang ditandai dengan adanya kelainan klinis
dan laboratorium yang timbul karena adanya cedera pada
otak yang akut yang disebabkan karena asfiksia.
Angka kematiannya masih tinggi sekitar 50%. Angka
kejadian komplikasi jangka panjang tergantung beratnya
kelainan ini

Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis dan


pemeriksaan klinis. Tidak ada test yang spesifik baik
untuk menyingkirkan atau menegakkan diagnosis
ensefalopati hipoksik iskemik perinatal.
Pemeriksaan dikerjakan untuk memonitor fungsi
maupun kelainan organ sistemik dan cedera otak.
Pencitraan yang digunakan untuk mendiagnosa
ensefalopati
hipoksik
iskemik
diantaranya
ultrasonografi (USG) kepala, computed tomography
(CT) scan kepala, dan magnetic resonance imaging
(MRI) kepala

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI HIE

Asfiksia perinatal atau yang lebih dikenal


dengan Ensefalopati Hipoksik iskemik
adalah suatu sindroma yang ditandai dengan
adanya kelainan klinis dan laboratorium
yang timbul karena adanya cedara pada otak
yang akut yang disebabkan karena asfiksia.

EPIDEMIOLOGI HIE

Di Amerika Serikat, asfiksia perinatal terdapat 1,01,5% bayi lahir hidup. Insiden semakin menurun dengan
bertambahnya umur kehamilan dan berat lahir.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO),
kurang lebih 4-9 juta bayi lahir dalam keadaan hipoksia
setiap tahunnya.
Angka kejadian hipoksia lebih tinggi pada negara
berkembang.
Di Rumah Sakit Hasan Sadikin Departemen Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran dari tahun 2011 sampai 2013 didapatkan 166
neonatus lahir dalam keadaan hipoksia dari total 1485
kelahiran.

ETIOLOGI HIE

1.Gangguan oksigenasi pada ibu hamil


2. Penurunan aliran darah dari ibu ke plasenta
atau dari plasenta ke fetus.
3. Gangguan pertukaran gas yang melalui
plasenta atau fetus
4. Peningkatan kebutuhan fetal oksigen

MANIFESTASI KLINIS
HIE

PATOFISIOLOGI HIE

Gangguan pertukaran gas fetal-plasenta


Penurunan ph, peningkatan CO2,
penurunan O2
Penurunan Cardiac Output
Penurunan aliran darah dan hantaran
oksigen ke otak
Cedera otak hipoksik / iskemik

DIAGNOSIS HIE

Penilaian Apgar Skor


TANDA

Frekuensi Jantung Tidak ada

<100x/menit

>100x/menit

Usaha bernafas

Lambat, tidak

Menangis kuat

Tidak ada

teratur
Tonus otot

Lumpuh

Ekstremitas fleksi Gerakan aktif


sedikit

Refleks

Tidak ada

Gerakan sedikit

Warna

Biru/pucat

Tubuh kemerahan, Tubuh &


ekstrimitas biru

Menangis

ekstrimitas merah

PEMERIKSAAN
RADIOLOGIS HIE

1. Pencitraan Magnetik Resonansi


MRI konvensional yang dilakukan secara
berkesinambungan memberikan informasi
terhadap status mielinisasi dan mendeteksi
adanya kelainan pada perkembangan otak.
Pertama kali MRI dilakukan, imej konvensional
akan mendemostrasi hasil yang akurat terhadap
tipe cedera pada area hiperintense.
Konvensional imejing sangat berguna pada bayi
usia 7 sampai 10 hari.

Peningkatan intensitas signal di white


matter pada T2SE dan intensitas signal
rendah di dalam white matter pada peta
ADC daripada white matter anterior
periventrikuler dan distribusi asimetris di
white matter parieto-occipital

Imej axial T1-weighted menunjukkan


peningkatan intensitas normal
anggota badan posterior kapsul
interna relatif dengan ganglia basal
dan talamus

Imej axial T2-weighted


menunjukkan focus sinyal
hipointense normal di anggota
badan posterior kapsul interna
relatif dengan ganglia basal
dan talamus

Gambaran Axial T1-weighted


pada anak perempuan usia 6
hari dengan hipoksia total,
berat dan cedera thalami
primer menunjukkan
peningkatan intensitas sinyal
pada kedua thalami

Imej axial T1-weighted menunjukkan

anak perempuan berusia 5 hari fullterm


dengan hipoksia total berat. Sinyal
hiperintense berada pada kedua ganglia
basal dan talami (kepala panah),
menunjukkan hypoxia gray matter berat.
Sedangkan bagian badan posterior
daripada kapsul interna pada urutan
debaran adalah normal apabila
hiperintense relative ke basal ganglia
dan thalamus, pada bayi ini adalah
hypointense (panah hitam)
Area intensitas sinyal yang meningkat
pada white matter frontal yang mewakili
cederahipoksia. Akhirnya, intensitas
sinyal hiperintens yang konsisten
dengan cedera hipoksia juga tampak
dalam korteks oksipital (panah putih)

2. Tomografi Komputer
CT scan kepala merupakan metode yang sering
digunakan untuk screening dan juga sangat efektif
untuk mendeteksi perdarahan. Tetapi, terdapat
penelitian yang membuktikan bahwa penggunaan CT
scan pada anak-anak berpotensi terpapar radiasi yang
berbahaya.
CT scan tidak sensitif terhadap evaluasi pada anak
yang menderita hipoksik iskemik ensefalopati karena
pada otak neonatal terdapat kandungan air dan
protein yang tinggi di cairan serebrospinal.

CT Scan axial tanpa kontras pada anak


laki-laki usia 2 hari preterm
menunjukkan gambaran normal pada
struktur gray matter dalam (ganglia
basal dan thalamus) terhadap latar
belakang densitas rendah normal
white matter dalam (kepala panah)

Regio densitas rendah


menunjukkan iskemik dataran
pemisah (panah) tampak pada
region parietooksipital (panah
panjang) dan di lobus frontal kanan
(panah pendek). Keterlibatan
unilateral di lobus frontal adalah
varian dari pola bilateral yang lebih
umum

3. Sonografi
USG merupakan pemeriksaan yang bersifat
noninvasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada
penderita, dapat dilakukan dengan cepat, dan
aman.
USG memiliki sensitivitas yang rendah (50%)
untuk mendeteksi kelainan yang berhubungan
dengan hipoksik iskemik ensefalopati.
USG juga bisa digunakan unuk membedakan
perdarahan di intraserebral dan intraventrikular.

Ultrasound kranial,
tampilan koronal,
hari pertama,
menunjukkan
echogenesitas berat
pada white matter

PENATALAKSANAAN
HIE

1. Ventilasi
yang
adekuat

4. Koreksi
asidosis
metabolik

2.
Oksigenasi
yang
adekuat

5. Kadar
glukosa 75100mg/dL

3. Perfusi
yang
adekuat

6. Kadar
kalsium
normal

7. Atasi
kejang

PROGNOSIS HIE

Penderita yang mengalami ensefalopati


hipoksik iskemik prognosisnya bervariasi,
ada yang sembuh total, cacat, atau meninggal
dunia.
Untuk bayi preterm, dibandingkan dengan
bayi term, keseluruhan prognosanya buruk.

BAB 3
PENUTUP

Cara menegakkan diagnosis HIE dibuatkan


berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis.
Pencitraan yang digunakan untuk mendiagnosa
ensefalopati hipoksik iskemik diantaranya
ultrasonografi
(USG)
kepala,
computed
tomography (CT) scan kepala, dan magnetic
resonance imaging (MRI) kepala.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai