Identitas Penderita
Nama
: Ny. M
Umur
: 57 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: Menikah
Pendidikan : SD
Alamat
: Grobokan, Kota Semarang
Daftar Masalah
1. Lemah anggota gerak kiri
2. Nyeri kepala
SUBJEKTIF
ANAMNESIS
1.
KELUHAN UTAMA
Lemah anggota gerak kiri sejak 3 hari SMRS
2.
SUBJEKTIF
ANAMNESIS
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien mengaku belum pernah seperti ini sebelumnya, Riwayat
HT(-), DM(-)
4.RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Dikeluarga tidak ada yang memiliki riwayat seperti pasien
sebelumnya
5.RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
Biaya pengobatan ditanggung BPJS kelas 3
OBJEKTIF
A. Status Presens
Kesadaran
: 80 x/menit
: 37C
: 20 x/menit
Kepala
Leher
Thorax
Jantung
:
:
:
:
Paru
Abdomen
Genitalia
normocephal
tidak ada pembesaran KGB
simetris
bunyi jantung I dan II reguler
OBJEKTIF
B. Status Psikis
Cara berpikir
berpikir
Perasaan hati
Tingkah laku
: normotif, kooperatif
Ingatan
panjang baik
Kecerdasan
OBJEKTIF
C.
Status Neurologika
Kepala
Bentuk
Simetris
Nyeri tekan
Pulsasi
: normocephal
: simetris
: (-)
: (-)
Leher
Sikap
Pergerakan
Kaku kuduk
: simetris
: dalam batas normal
: (-)
Status Neurologika
N. Cranialis (SSP)
N.I Olfactorius
Subjektif
Dengan bahan
Kanan
Kiri
Tidak dilakukan
N. II Opticus
Tajam penglihatan
Lapang pandang
Melihat warna
Fundus Oculi
Tidak dilakukan
Sesuai pemeriksa
(+)
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Sesuai pemeriksa
(+)
Tidak dilakukan
N. III Occulomotorius
Sela mata
Pergerakan bulbus
Strabismus
Nistagmus
Eksoftalmus
Pupil bentuk & ukuran
Reflek Cahaya
Reflek Konvergensi
Diplopia
Simetris
(+) ke segala arah
(-)
(-)
(-)
Bulat, 3 mm
(+)
(+)
(-)
Simetris
(+) ke segala arah
(-)
(-)
(-)
Bulat, 3 mm
(+)
(+)
(-)
Status Neurologika
N. Cranialis (SSP)
Kanan
Kiri
N.IV Trochlearis
Pergerakan mata (bawah
lateral)
Sikap bulbus
Diplopia
Dbn
Simetris
(-)
Dbn
Simetris
(-)
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Simetris
(-)
Dbn
Simetris
(-)
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
N. V Trigeminus
Membuka mulut
Mengunyah
Menggigit
Reflek kornea
Sensibilitas wajah
N. VI Abducens
Pergerakan mata (lateral)
Sikap bulbus
Diplopia
N. VII Facialis
Menggerakan Dahi
Menutup mata
Menyeringai
Status Neurologika
N. Cranialis (SSP)
N.VIII Vestibulocochlearis
Detik arloji
Suara berbisik
Tes Webber
Tes Rinne
Kanan
Kiri
(+)
(+)
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
N. IX Glosofaringeus
Perasaan lidah 1/3 belakang
Sensibilitas laring
N. X
Arcus faring
Berbicara
Menelan
Nadi
Tidak dilakukan
Simetris
Dapat
Dapat
dbn
Simetris
Dapat
Dapat
dbn
N. XI Aksesorius
Mengangkat bahu
Memalingkan kepala
(+)
(+)
(+)
(+)
N. XII Hipoglossus
Pergerakan lidah
Tremor lidah
Artikulasi
Simetris
(-)
Dbn
Simetris
(-)
Dbn
Status Neurologika
Badan dan anggota gerak
Kanan
Badan: Motorik
Respirasi
Duduk
Bentuk kolumna vertebralis
Pergerakan kolumna vertebralis
Sensibilitas
Taktil
Nyeri
Diskriminasi
Lokalis
Reflek
Reflek kulit perut atas
Reflek kulit perut tengah
Reflek kulit perut bawah
Reflek kremaster
Anggota gerak atas
Motorik
Pergerakan
Kekuatan
Tonus
Trofi
Kiri
Dbn
Tidak dilakukan
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Tidak dilakukan
Dbn
Dbn
Dbn
Tidak dilakukan
(+)
5/5/5
Normotoni
eutrofi
(+)
1/1/1
Normotoni
eutrofi
Status Neurologika
Badan dan anggota gerak
Anggota gerak atas
Sensorik
Taktil
Nyeri
Diskriminasi
Lokalis
Reflek
Biceps
Triceps
Hoffman-Trommer
Anggota gerak bawah
Motorik
Pergerakan
Kekuatan
Tonus
Trofi
Sensorik
Taktil
Nyeri
Diskriminasi
Kanan
Kiri
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
+
+
(-)
+
+
(-)
(+)
5/5/5
Normotoni
Eutrofi
(+)
1/1/1
Normotoni
Eutrofi
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Status Neurologika
Badan dan anggota
gerak
Anggota gerak bawah
Reflek
Patella
Achilles
Babinski
Chaddock
Schaefer
Oppenheim
Klonus paha
Klonus kaki
Tes Lassegne
Tes Kernig
Koordinasi dan
keseimbangan
Cara berjalan
Tes Romberg
Disdiadokinesis
Ataxia
Kanan
Kiri
+
+
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
>70
> 135
+
+
(+)
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
>70
> 135
Tidak dilakukan
Status Neurologika
Gerakan Abnormal
Tremor
Athetasis
Miokloni
Khorea
Alat vegetative
Miksi
Vegetatif
Tes Tambahan
Tes Nafziger
Tes Valsava
Kanan
Kiri
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Dbn
Dbn
Dbn
Dbn
Tidak dilakukan
Tampak lesi hiperdens (dengan ada bagian isodens) multiple disertai finger-like edema
di sekitarnya, pada lobus parietal kanan kiri.
Diferensiasi substansia alba dan grisea baik
Kesan:
Lesi hiperdens (dengan ada bagian isodens) multiple disertai finger-like edema di
sekitarnya, pada lobus parietal kanan-kiri DD: metastasis, abses, glioblastoma
Disertai tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial
Susp. Polip pada sinus sphenoidalis kiri
Ringkasan
Telah diperiksa seorang perempuan usia 57 tahun dengan keluhan lemah
anggota gerak kiri sejak 3 hari SMRS. Keluhan terjadi tiba-tiba ketika pasien
sedang memasak. Selain itu pasien juga mengeluh sering nyeri kepala.
Keluhan dirasakan sering sejak 1 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan ditemukan:
Kesadaran compos mentis dengan GCS 15 (E 4M6V5)
TD: 130/80mmHg
Hasil CT-Scan Kepala Tanpa Kontras:
Lesi hiperdens (dengan ada bagian isodens) multiple disertai finger-like
edema di sekitarnya, pada lobus parietal kanan-kiri DD: metastasis,
abses, glioblastoma
Disertai tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial
Susp. Polip pada sinus sphenoidalis kiri
Diagnosa
1. Diagnosa klinis
Hemiparesis sinistra spastik
Cefalgia kronik progresif
2. Diagnosa Topis
Lobus parietal dextra et sinistra
3. Diagnosa etiologis
Space occupying lesion intracrainial suspect tumor DD
metastasis, abses
Rencana Awal
1. Masalah
2. Assessment
3. Dx
Anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
4. Rx
Mecobalamin
Dexametason
Ranitidine
Fenofibrat
Ceftriaxone
Ulsafat
3x500mcg
2x10mg
2x150 mg
1x1gr
1 gr / 12 jam
Rencana awal
5. Ex
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
penyakit yang diderita
6. Prognosis
Ad vitam
: dubia
Ad functionam : dubia
Ad sanationam : dubia
Tinjauan pustaka
SPACE OCCUPYING LESIONS
DEFINISI
SOL ( Space Occupying Lesion ) merupakan generalisasi masalah tentang
adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak.
Otak
Darah
1.Sistem ventrikuler
Tdd 4 ventrikel, yi dua ventrikel lateral (I & II), ventrikel
III
(diencephalon)
dan
ventrikel
IV
(pons
&
med.oblongata).
Ventrikel lateral terdapat di bagian dalam serebrum,
masing2 ventrikel terdiri dari 5 bagian yaitu kornu
anterior, kornu posterior, kornu inferior, badan dan
atrium.
Kedua ventrikel lateral berhubungan dgn ventrikel III
melalui foramen interventriculare (Monro) yang terletak
di depan thalamus pd masing2 sisi.
Ventrikel III berhubungan dengan ventrikel IV melalui
suatu
lubang
kecil,
yaitu
aquaductus
cerebri
(aquaductus sylvii).
Arakhnoid
mempunyai
banyak
trabekula
arakhnoid
subrakhnoid,
dan
piameter
yang
berisi
disebut
cairan
3. Ruang epidural
Memberikan
beberapa
perlindungan
terhadap
perubahan tekanan
Produksi
Diproduksi oleh pleksus khoroid ventrikel lateral, III, dan IV.
perubahan-
liquor
cerebrospinalis
cerebrospinalis
internum
terdiri
(ventrikel
dari
spatium
lateralis,
ventrikel
Tekanan
Tekanan rata-rata cairan cerebrospinal yang
normal adalah 70-180 cmH2O
Tekanan CSS tergantung pada posisi, bila posisi
berbaring maka tekanan normal cairan
serebrospinal antara 8-20 cm H2O sedangkan
jika
penderita
duduk
tekanan
cairan
serebrospinal akan meningkat 10-30 cm H2O.
Tekanan CSS jg dipengaruhi peningkatan
volume intrakranial, volume darah, volume
cairan serebrospinal.
Sirkulasi CSS
pleksus choroideus
ventrikel lateralis
foramen Monroi ventrikel III aquaductus
sylvii ventrikel IV sisterna sub
arachnoid Pachinian granule (villi araknoid)
aliran darah
Yang
mempengaruhi
alirannya
adalah:
metabolisme otak, kekuatan hidrodinamik
aliran darah dan perubahan dalam tekanan
osmotik darah.
Sirkulasi CSS
mengakibatkan dilatasi
Non communicating
Communicating
terjadi
disebabkan
menghambat
pada
oleh
rongga
adanya
saluran-saluran
subarachnoid
dan
darah
atau
nanah
arah
balik
atau
dapat
yag
akibat
Etiologi
1. Riwayat trauma kepala.
2. Faktor genetik
3. Paparan zat kimia yang bersifat karsinogenik
4. Virus tertentu
5. Defisiensi imunologi
6. Congenital
Tumor otak
Definisi: pertumbuhan jaringan abnormal yang berasal dari selsel otak atau dari struktur di sekelilingnya
Faktor predisposisi
Radiasi kranial
Substansi karsinogenik
Terapi imunosupresif
Neurofibromastosis
Sklerosis tuberosa
Kelainan genetik
klasifikasi
Manifestasi klinis
Nyeri kepala
Muntah
Kejang
Muntah proyektil
Penurunan kesadaran
Papil edema
DEFINISI
Tekanan
intrakranial
(TIK)
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Hukum Monroe Kelli : rongga intrakranium adalah ruang
tetap yang terdiri dari 3 komponen, yaitu otak, darah dan
cairan serebrospinal (CSS), yang memiliki volume tetap.
Saat terjadi peningkatan satu atau lebih komponen, maka
komponen lain akan turun untuk menjaga agar volume
intrakranial tetap sama.
CSS
Darah
DIAGNOSIS
Trias Klasik Peningkatan TIK :
nyeri kepala
muntah proyektil
edema papil
Tanda awal pada bayi dan anak usia muda dapat berupa ubun ubun
besar membonjol dan reflex pupil lemah.
Trias Cushing :
hipertensi
Bradikardi
perubahan pola napas
PENATALAKSANAAN
Tujuan : mencegah dan meminimalkan kerusakan sekunder
otak tanpa memandang etiologi
Manajemen awal :
Airway
Breathing
Circulation
PENATALAKSANAAN
HIPOKSIA CEREBRAL
KEMATIAN OTAK
Pemeriksaan PENUNJANG
CT Scan : Memberi informasi spesifik mengenal jumlah,
ukuran, kepadatan, jejas tumor, dan meluasnya edema
serebralsekunder serta member informasi tentang
sistem vaskuler
MRI :Membantu dalam mendeteksi jejas yang kecil dan
tumor didalam batang otakdan daerah hiposisis, dimana
tulang menggangudalam gambaran yang menggunakan
CT Scan
Biopsi stereotaktik : Dapat mendiagnosa kedudukan tumor
yang dalam dan untuk memberi dasar pengobatan seta
informasi prognosisi
Angiografi : Memberi gambaran pembuluh darah serebal
dan letak tumor
Elektroensefalografi ( EEG )
Mendeteksi gelombang otak abnormal.
Komplikasi
TATALAKSANA
Tumor primer: jika memungkinkan eksisi sempurna
Tumor metastase: pengobatan paliatif
Lesi infeksi: evakuasi dan terapi antibiotik