Anda di halaman 1dari 18

DEPARTEMEN ILMUKEDOKTERAN

UNIVERSITAS PENYAKIT SARAF


FAKULTAS KRISTEN INDONESIA
Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650

REFERAT
ILMU PENYAKIT SARAF

PENYAKIT PARKINSON
Dosen pembimbing : dr. Agus Yudawijaya, Sp.S.
Msi.Med
Disusun oleh :
Lea Bali Ulina Sinuraya
1161050249

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT SARAF


PERIODE 15 JUNI 25 JULI 2015

DEFINISI
merupakan gangguan
neurodegeratif yang
progresif dari sistem
saraf pusat yang
menyebabkan
gangguan pada
sistem motorik dan
biasanya penderita
mengalami tremor,
kaku otot, sulit
berjalan, gangguan
keseimbangan dan
gerak-gerik menjadi
lambat (bradikinesia).

EPIDEMIOLOGI

PREVALENSI
ANGKA KEJADIAN

160 per 100.000


penduduk
20 per100.000
penduduk

UMUR 70 TAHUN

PREVALENSI
ANGKA KEJADIAN

220 per 100.000


penduduk
55 per100.000
penduduk

FAKTOR PENYEBAB

CORTEX
Prefrontal
Insular

Cingulate
Sensory
motor

Suppl.
Motor
premotor

Premotor
prefronta
l

Striatum
D2

STN

D1

Thalamus
VA/VL

SNc
SNr
GPi

GPe

Brainste
m
SC

GEJALA KLINIS

GEJALA TAMBAHAN
Lambat
berfikir
demensi
a

DIAGNOSIS

Diagnosis
ANAMNESIS

PEMERIKSAAN FISIK

1.Gemetar pada jari tangan


waktu istirahat, hilang bila
bergerak
2.Tremor ringan pada jari dan
tangan
3.Ayunan lengan waktu berjalan
kurang (seperti robot)
4.Suara menjadi halus/ mengecil
5.Mata melotot seperti marah,
raut muka selalu sedih

1.Tremor
2.Rigiditas
3.Akinesia
4.Postural Instabilitas

PEMERIKSAAN
FISIK

1. TREMOR
Lengan/ tangan :
- Resting Tremor : saat diam atau menahan posisi
tertentu
- Pill rolling : seperti sedang menggulung pil atau
menghitung uang
- Tulisan tidak rata, makin panjang kalimat huruf
tulisan semakin kecil
- Saat berjalan jari/ tangan bergetar
Tungkai :
- Kaki bergoyang saat diam menggantung
Kepala/ muka :
- Bibir dan dagu bergetar seperti mengunyah

2. RIGIDITAS
Leher :
-Susah menoleh
-Susah menelan
-Suara mengecil (hipofoni)
Lengan :
-Ayunan lengan saat berjalan kurang
-Merasa kekakuan pada sendi
-Sulit bangkit dari tidur/ duduk
-Stopped posture ( waktu berdiri/ berjalan badan
membungkuk
Tungkai :
-Langkah jalan pendek-pendek
-Rasa lemah krn memerlukan tenaga ekstra untuk
bergerak

3. Bradikinesia/ akinesia
Muka :
-Mata jarang berkedip
-Face mask (mimik muka miskin ekspresi)
-Liur menetes, kalau makan lama
Lengan :
-Memakai baju/ memasang kancing lama
-Mandi/ cuci tangan/ gosok gigi lama
Badan :
-Duduk diam lama, jarang bangkit
-Tidur jarang berbalik
Tungkai :
-Langkah mendadak berhenti
-Sulit untuk memulai langkah
-Ketika berjalan, jika berbalik harus melakukan gerakan
memutar.

4. POSTUR TUBUH YANG TIDAK STABIL


-Muncul pada stadium lanjut
-Mudah terjatuh
-Langkah memutar sulit
-Cenderung terjerembab ke depan
-Cenderung terjengkang ke belakang

PENATALAKSANA
AN
TERAPI FARMAKA

TERAPI NON FARMAKA

Levodopa
(levazide, stalevo, madopar)
Dopamin agonis
(bromokriptin, pramipexole,
ropinirole)
MAO B inhibitor
(selegiline)
COMT Inhibitor
(comtan)
Antikolinergik
(arkine, artane)
Neuroprotektor
(selegiline)

1.Fisiotherapy
2.Nutrisi
3.Edukasi

USIA

OBAT PILIHAN

< 60 tahun

Antikolinergik, dopamin - Efeknya kurang dari


agonis, amantadin atau
levodopa
MAOB-inhibitor
- Dapat mengurangi
gejala ringan selama
6 9 bulan
- Dibanding levodopa,
lebih jarang
menimbulkan
komplikasi motorik,
tetapi lebih sering
menimbulkan
halusinasi,
mengantuk

>60 tahun

2 pilihan :
1.Agonis dopamin atau
dopaminergik
2.Levodopa

1. Kurang efektif
dibanding levodopa,
tetapi lebih jarang
menimbulkan komp.
Motorik
2. Paling efektif, sering
menimbulkan komp.
Motorik dan nonmotorik pada

MADOPAR (LEVODOPA)
Madopar tab Levodopa 100mg, benserazida HCL 25mg
IN : Penyakit parkinson
KI : Gngguan endokrin, ginjal, hati, jantung yang berat, pasien <25
tahun, hamil.
ES : anoreksia, gangguan gastrointestinal
DS : awal V2 sehari 3-4x, pemeliharaan : sehari 3x 2tab
ROPINIROLE HCL (DOPAMINE AGONIS)
IN : Monoterapi untuk penyakit parkinson
DS : Dosis bersifat individual. Dosis awal 2mg 1x/hr selama 1 minggu
terapi : minggu 1 : 2mg/hr, minggu ke 2: 4mg/hr, minggu ke3 :
6mg/hr,
minggu ke4 : 8mg/hr. maks : 24mg 1x/hr
COMTAN (COMT INHIBITOR)
Entakapon 250mg
IN : Pasien dengan penyakit parkinson
KI : Hamil dan menyusui, kerusakan hati
ES : Diskinesia, kelelahan, susah tidur, vertigo, sakit kepala
DS : Satu tab 200mg pada setiap dosis, max 10 kali sehari 200mg

ARKINE (ANTIKOLINERGIK)
Triheksidenidil hidroklorida 2mg
IN : Untuk pengobatan segala bentuk penyakit parkinson
DS : efektif antara 6 10mg
ARTANTE
Triheksidenidil hidroklorida 2mg
IN : Parkinson
DS : Hari pertama 1mg; sehari 3 4x bersama makanan

PROGNOSI
S

Sangat tergantung dari etiologi dan adanya


Parkinson sekunder, gejala akan berkurang apabila
penyakit primer dapat diatasi. Sebaliknya pada
parkinson primer/ idiopatik keadaan bersifat
progresif, sesuai dengan tingkat hilangnya sel sel
pembentuk dopamin.
Tugas kita adalah untuk mempertahankan agar
perjalanan penyakit parkinson tidak terlalu progresif
dan fungsi motorik lainnya dipelihara secara
optimal.

Anda mungkin juga menyukai