REFERAT
ILMU PENYAKIT SARAF
PENYAKIT PARKINSON
Dosen pembimbing : dr. Agus Yudawijaya, Sp.S.
Msi.Med
Disusun oleh :
Lea Bali Ulina Sinuraya
1161050249
DEFINISI
merupakan gangguan
neurodegeratif yang
progresif dari sistem
saraf pusat yang
menyebabkan
gangguan pada
sistem motorik dan
biasanya penderita
mengalami tremor,
kaku otot, sulit
berjalan, gangguan
keseimbangan dan
gerak-gerik menjadi
lambat (bradikinesia).
EPIDEMIOLOGI
PREVALENSI
ANGKA KEJADIAN
UMUR 70 TAHUN
PREVALENSI
ANGKA KEJADIAN
FAKTOR PENYEBAB
CORTEX
Prefrontal
Insular
Cingulate
Sensory
motor
Suppl.
Motor
premotor
Premotor
prefronta
l
Striatum
D2
STN
D1
Thalamus
VA/VL
SNc
SNr
GPi
GPe
Brainste
m
SC
GEJALA KLINIS
GEJALA TAMBAHAN
Lambat
berfikir
demensi
a
DIAGNOSIS
Diagnosis
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
1.Tremor
2.Rigiditas
3.Akinesia
4.Postural Instabilitas
PEMERIKSAAN
FISIK
1. TREMOR
Lengan/ tangan :
- Resting Tremor : saat diam atau menahan posisi
tertentu
- Pill rolling : seperti sedang menggulung pil atau
menghitung uang
- Tulisan tidak rata, makin panjang kalimat huruf
tulisan semakin kecil
- Saat berjalan jari/ tangan bergetar
Tungkai :
- Kaki bergoyang saat diam menggantung
Kepala/ muka :
- Bibir dan dagu bergetar seperti mengunyah
2. RIGIDITAS
Leher :
-Susah menoleh
-Susah menelan
-Suara mengecil (hipofoni)
Lengan :
-Ayunan lengan saat berjalan kurang
-Merasa kekakuan pada sendi
-Sulit bangkit dari tidur/ duduk
-Stopped posture ( waktu berdiri/ berjalan badan
membungkuk
Tungkai :
-Langkah jalan pendek-pendek
-Rasa lemah krn memerlukan tenaga ekstra untuk
bergerak
3. Bradikinesia/ akinesia
Muka :
-Mata jarang berkedip
-Face mask (mimik muka miskin ekspresi)
-Liur menetes, kalau makan lama
Lengan :
-Memakai baju/ memasang kancing lama
-Mandi/ cuci tangan/ gosok gigi lama
Badan :
-Duduk diam lama, jarang bangkit
-Tidur jarang berbalik
Tungkai :
-Langkah mendadak berhenti
-Sulit untuk memulai langkah
-Ketika berjalan, jika berbalik harus melakukan gerakan
memutar.
PENATALAKSANA
AN
TERAPI FARMAKA
Levodopa
(levazide, stalevo, madopar)
Dopamin agonis
(bromokriptin, pramipexole,
ropinirole)
MAO B inhibitor
(selegiline)
COMT Inhibitor
(comtan)
Antikolinergik
(arkine, artane)
Neuroprotektor
(selegiline)
1.Fisiotherapy
2.Nutrisi
3.Edukasi
USIA
OBAT PILIHAN
< 60 tahun
>60 tahun
2 pilihan :
1.Agonis dopamin atau
dopaminergik
2.Levodopa
1. Kurang efektif
dibanding levodopa,
tetapi lebih jarang
menimbulkan komp.
Motorik
2. Paling efektif, sering
menimbulkan komp.
Motorik dan nonmotorik pada
MADOPAR (LEVODOPA)
Madopar tab Levodopa 100mg, benserazida HCL 25mg
IN : Penyakit parkinson
KI : Gngguan endokrin, ginjal, hati, jantung yang berat, pasien <25
tahun, hamil.
ES : anoreksia, gangguan gastrointestinal
DS : awal V2 sehari 3-4x, pemeliharaan : sehari 3x 2tab
ROPINIROLE HCL (DOPAMINE AGONIS)
IN : Monoterapi untuk penyakit parkinson
DS : Dosis bersifat individual. Dosis awal 2mg 1x/hr selama 1 minggu
terapi : minggu 1 : 2mg/hr, minggu ke 2: 4mg/hr, minggu ke3 :
6mg/hr,
minggu ke4 : 8mg/hr. maks : 24mg 1x/hr
COMTAN (COMT INHIBITOR)
Entakapon 250mg
IN : Pasien dengan penyakit parkinson
KI : Hamil dan menyusui, kerusakan hati
ES : Diskinesia, kelelahan, susah tidur, vertigo, sakit kepala
DS : Satu tab 200mg pada setiap dosis, max 10 kali sehari 200mg
ARKINE (ANTIKOLINERGIK)
Triheksidenidil hidroklorida 2mg
IN : Untuk pengobatan segala bentuk penyakit parkinson
DS : efektif antara 6 10mg
ARTANTE
Triheksidenidil hidroklorida 2mg
IN : Parkinson
DS : Hari pertama 1mg; sehari 3 4x bersama makanan
PROGNOSI
S