Anda di halaman 1dari 14

FOCAL

EPITHELIAL
HYPERPLASIA
FOCAL EPITHELIAL
HYPERPLASIA

ANDI DINI MAULIDA AZIS


2015-16-073

Pembimbing:

Drg. Manuel DHL,


Sp.PM

PENDAHULUAN

Focal epithelial hyperplasia (FEH) atau Hecks


disease lesi hiperplastik jinak pada epitel
skuamosa rongga mulut.
Penyakit ini pertama kali ditemukan pada
tahun 1965 di amerika, hal ini juga ditemukan
pada sejumlah populasi atau kelompok etnis
seperti eskimo, indian amerika tengah dan utara,
dan beberapa di asia.

ETIOLOGI

Infeksi virus human papiloma (HPV)


subtipe 13
Subtipe 32
GAMBARAN KLINIS
Focal epithelial hyperplasia : papula lunak, dengan
warna yang sama dengan mukosa disekitarnya atau
keputihan, dapat multipel, sesil. Lesi biasanya tidak
sakit dengan variasi ukuran diameter 0,1 - 1 cm.
Focal epithelial hyperplasia memiliki dua bentuk klinis:
Papulonodular
Papilomatosa.

Diagnosis FEH dapat ditentukan dengan


pemeriksaan klinis dan riwayat sosial pasien
( seperti ras, status sosio-ekonomi, gaya hidup,
riwayat keluarga dengan lesi yang sama).
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan histopatologi
In-situ hybridization
Reaksi rantai polimerase

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
GAMBAR

Focal
Epithelial
Hyperplas
ia

Condylom
ata
acuminat
a

GAMBARAN
KLINIS

DEFINISI

ETIOLOGI

Lesi
hiperplastik
jinak pada
epitel
skuamosa
rongga
mulut

Infeksi virus
human
papiloma
(HPV) tipe 13
dan 32

Lesi jinak
menular
sexual.
Terjadi di
daerah
anogenital,
dan jarang
ditemuka di
rongga

Human
Lesi tunggal atau
papillomaviru
multiple, sesil,
s tipe 6 dan
masa eksofitik,
11.
permukaannya
seperti bunga
kol. Berarna
keputihan atau
normal, bersifat

papula lunak,
dan nodul
dengan warna
yang sama
dengan mukosa
disekitarnya,
multipel, sesil.
Lesi biasanya
tidak sakit
dengan variasi
ukuran diameter
0,1 - 1 cm.

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
GAMBAR

verru
ca
vulgar
is

DEFINISI

ETIOLOGI

Lesi
kutaneus
yang jinak
pada
rongga
mulut

Human
papillomaviru
s (HPV-2, 4,
and 40)

Lesi jinak
yang
mengalam
i
proliferasi
, berasal
dari epitel
berlapis
squamosa

GAMBARAN
KLINIS

Lesi eksioitik,
permukaan
sepereti bunga
kol,berwarna
keputihan, lesi
dapat tungggal
atau multipel,
sesil, dan tidak
sakit.

Human
lesi eksofitik,
papillomaviru tidak sakit,
s tipe 2, 6, 11, berbatas tegas,
57
seperti bunga
kol.berwarna
putih atau
keabu-abuan,
berukuran 0,5-1
cm.

TERAPI

Tidak ada terapi khusus yang diindikasikan pada penyakit ini.


Umumnya terjadi regresi spontan dalam hitungan bulan atau
tahun dan tanpa adanya perubahan kearah keganasan
Pengangkatan atau menghilangkan lesi:

Eksisi dengan menggunakan skalpel

Cryotherapy,

Laser CO2 ,

Interferon topikal atau sistemik


Imiquimod topikal
Pemberian podophyllin resin topikal, levamisole, dan vitamin juga
disarankan dalam perawatan FEH

LAPORAN KASUS

Seorang laki-laki berusia 30 tahun, datang ke Klinik Oral


Medicine Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
dengan keluhan terdapat benjolan seperti daging tumbuh
dilangit-langit dan tidak sakit. Hal tersebut sudah ada sejak SD,
awalnya berukuran kecil dan kemudian bertambah besar. Pasien
tidak pernah kedokter gigi sebelumnnya untuk memeriksakan
kelainan tersebut. Keadaan OH pasien sedang.

PEMERIKSAAN KLINIS,
DIAGNOSIS

Pada mukosa palatum


durum terdapat nodul
lunak, sessile, dengan
ukuran 10mm x 5mm,
berwarna merah muda
keputihan, dan tidak sakit

DIAGNOSIS SEMENTARA:
Focal Epithelial Hyperplasia

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS &


TERAPI

DD:
condylomata acuminata,
verruca vulgaris,
squamous papillomas

Perawatan:
Peningkatan kebersihan mulut
Untuk perawatan lebih lanjut, pasien
akan dirujuk ke spesialis bedah mulut
untuk dilakukan eksisi dan biopsy serta
diperlukan pemeriksaan penunjang yaitu
pemeriksaan histopatologi untuk

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan klinis yang telah

dilakukan, didapatkan diagnosis sementara yaitu focal epithelial


hyperplasia. Pasien menyatakan bahwa:
Terdapat daging tumbuh dilangit-langit rongga mulutnya
Tidak sakit
Pasien telah mengalami hal tersebut sejak kecil atau sekitar
kelas 6 SD hingga sekarang dan ukurannya bertambah besar.
Pada pemeriksaan klinis ditemukan :
nodul lunak, sessile, berwarna merah muda keputihan di palatum
durum.
Terdapat beberapa perbedaan dan persamaan dengan laporan
kasus yang disampaikan oleh Parichehr dkk. Dalam laporan
kasusnya terdapat 3 kasus FEH yang terjadi di afganistan dalam
satu keluarga yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa.

PEMBAHASAN

Ketiga kasus tersebut memiliki kesamaan papula multipel berwarna


merah muda keputihan yang tidak sakit dan terjadi di mukosa labial dan
bukal, hal tersebut telah terjadi dalam 5-6 bulan. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik. Dan memiliki oral hygiene yang buruk. Biopsi
dan pemeriksaan histopatologis dilakukan untuk menegakkan diagnosis.
Namun pada kasus ini belum dilakukan pemeriksaan penunjang atau
pemeriksaan histopatologi sehingga diagnosis pastinya belum dapat
ditentukan.
Penularan FEH dapat terjadi antar individu, dan dapat menular dari ibu
ke anak, sehingga kasus di atas menunjukkan penyakit ini dapat terjadi
pada anak-anak dan kecenderungan terjadi dalam satu keluarga. Pasien
diberi saran untuk memperbaiki oral dan general hygiene dan dalam
waktu 4 bulan lesi menghilang. Dalam litelatur ini virus human
papilloma berhubungan dengan proliferasi dari epitel squamosal, tipe
13 dan 32 telah dideteksi dengan reaksi rantai polymerase.

PEMBAHASAN

Perawatan FEH tidak selalu diindikasikan karena lesi


biasanya asimtomatik, dan biasa mengalami regresi secara
spontan dalam hitungan bulan hingga tahun. Tetapi pada
beberapa lesi dapat mengalami iritasi atau trauma.
Sehingga pengangkatan lesi secara bedah eksisi
disasrankan dalam perawatn FEH. Walaupun bedah eksisi
merupakan prosedur yang invasive dan mahal, tetapi
prosedur ini sering dilakukan dalam perawatan FEH. Laser
CO2 dinyatakan lebih efektif dalam perawatan FEH
dibandingkan dengan bedah secara konvensional.

KESIMPULAN

Focal epithelial hyperplasia (FEH) atau Hecks disease


merupakan lesi hiperplastik jinak pada epitel skuamosa
rongga mulut. Faktor penyebab timbulnya kelainan ini yaitu
infeksi virus human papiloma (HPV) tipe 13 dan 32.. Untuk
menegakkan diagnosis perlu dilakukan adanya pemeriksaan
histopatologi, in-situ hybridization, reaksi rantai
polimerase. Tidak ada terapi khusus yang diindikasikan
pada penyakit ini. Pembedahan biasanya digunakan pada
beberapa lesi yang muncul. Interferon topikal atau sistemik
serta imiquinod topikal dapat digunakan dalam perawatan
FEH.

Anda mungkin juga menyukai