Slide Hemangioma Infantil
Slide Hemangioma Infantil
Infantil
Oleh : dr. I Made Bagus Wirawan
Pembimbing : dr. I Gusti Putu Hendra Sanjaya, Sp. B, Sp.
BP-RE
Pendahuluan
Tumor vaskular jinak tersering pada
bayi
Memiliki karakteristik proliferasi sel
endotel
Insiden meningkat pada bayi prematur
dan berat lahir kurang dari 1 Kg
Predileksi terbanyak pada kepala dan
leher
Terapi berdasarkan lokasi, ukuran, usia
Epidemiologi
5-10% bayi baru lahir dapat mempunyai
hemangioma
Kejadian tertinggi terjadi pada ras kulit putih dan
terendah pada ras Asia
Lebih sering terjadi pada perempuan
dibandingkan laki-laki, dengan perbandingan 3:1
Prevalensi sekitar 2% - 3% pada neonatus, 10%
pada usia <1 tahun dan mencapai 22% - 30%
pada bayi prematur dengan berat badan lahir <1
Kg
Etiologi
Angiogenesis dan Vaskulogenesis
proliferasi elemen pembentuk
pembuluh darah yang berlebihan
Patofisiologi
1. Placental embolization theory
Glucose transporter 1 (GLUT-1)
97% hemangioma positif terhadap GLUT-1
Secara normal hanya pada pembuluh
darah plasenta
2. Angio- and
vasculogenesis theory
Mutasi somatik gen proliferasi sel
endotel (peptida angiogenik VEGF,
bFGF, IGF-2)
VEGF signaling pathway VEGFR-1,
VEGFR-2 angiogenesis
EPC sel (CD34+, CD133+) sel
endotel (vasculogenesis)
Klasifikasi
John Mulliken dan Julie Glowacki (1982)
Perbedaan
Hemangioma
Saat timbul
Saat
lahir
lesi
Malvormasi Vaskuler
samar
tau
Fase
proliferasi,
fase
involusi
Tumbuh
selaras
pertumbuhan
dengan
anak
dan
menetap
Insidensi
3:1
Radiologis
1:1
Tak
terdapat
jaringan parenkim
Gambaran
parenkim
dominan
lobus
dengan
batas tegas
pembuluh darah
Histologis
Sel
endotel
matur
Membran
Membrane
tipis
basalis
multilaminer
basalis
Berdasarkan Morfologi:
1. Hemangioma Terlokalisir : tersering,
batas tegas, single local point.
Gambaran Klinis
Muncul pada masa neonatus, biasanya dalam 2
minggu pertama kehidupan
Fase-fase Hemangioma:
1. Fase Proliferasi
Tumbuh pesat selama 6 sampai 8 bulan pertama
setelah lahir
Menembus lapisan dermis superfisial kulit
menjadi terangkat dan warna kemerahan yang
menyala.
2. Fase Berinvolusi
Warna merah yang menyala berangsur-angsur
berubah menjadi samar.
Kulit secara bertahap menjadi pucat, terbentuk
lapisan abu-abu.
Konsistensi tumor menjadi lunak.
Terus berlangsung sampai anak berusia 5 - 10 th.
3. Fase Terinvolusi
Masa involusi berakhir pada saat usia 5
th (50%), dan usia 7 th (70%).
Kulit menjadi hampir normal pada
sekitar 50% dari anak-anak
Bila terjadi cacat pada kulit dapat
berupa telangiektasis, hipoelastik,
kekuningan, jaringan parut (jika
ulserasi terjadi selama fase proliferasi),
atau residu fibrofatty.
Diagnosis Banding
Granuloma Piogenic
Sering timbul pada wajah bagian sentral,
berukuran kecil
Jarang tampak sebelum usia 6 bulan (usia
rata-rata 6,7 tahun)
Tidak terdapat riwayat kondisi
dermatologis sebelumnya
Tumbuh secara cepat
Berbentuk tangkai
Hemangioma Kongenital
RICH: gejala regresi yang cepat, dan berakhir
pada usia 6-14 bulan.
NICH tumbuh sesuai dengan pertumbuhan anak
dan tidak berubah.
Memiliki hasil negatif untuk pewarnaan GLUT-1.
Pemeriksaan Penunjang
Metode diagnostik
MRI dgn kontras = gold standard jaringan parenkim
(solid)
USG : pada fase proliferasi menunjukkan pola pirau yang
jelas, terdiri dari resistensi arterial dan kecepatan aliran
vena.
Pengukuran serum Vascular Endothelial Growth Factor
(VEGF) dan urinary Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF)
marker hemangioma infantil.
Biopsi pada kasus dengan penampakan yang abnormal
Penatalaksanaan
Observasi (leave it alone and it will go away)
Follow up (pertumbuhan yg cepat, perdarahan,
infeksi, gangguan fungsi organ, sindrom
Kasabach-Merrit)
Terapi Farmakologi
Indikasi berdasarkan :
Usia
Fase pertumbuhan lesi
Lokasi dan ukuran
Kedalaman kulit yang terkena
Komplikasi dan urgency
Psikososial
Parental preference
Physician experience
Kortikosteroid
1960 trombositopenia
1. Intralesi
Smaller, superficial IHs, well localized (diameter <
2,5 cm)
Letak di ujung hidung, pipi, bibir, kelopak mata
injeksi Triamnisolon (25 mg/ml) intralesi. Dosis @
pemberian tidak > 3-5 mg/kgBB.
Biasanya dibutuhkan 3-5 injeksi.
Interval pemberian 6-8 minggu.
Injeksi pd kelopak mata risiko oklusi emboli pd
arteri retina
2.Sistemik
First-line terapi pada large IHs
Prednison atau prednisolone dosis
2-3 mg/kgBB/hari diberikan pagi
hari selama 4-6 minggu tapering
dosis selama beberapa bulan
Respon terapi baik dosis dan
durasi pemberian kortikosteroid
dipertahankan
Terapi dilanjutkan sampai usia 1011 bln
Pemberian vaksin ditunda selama
terapi
Vinkristin
Alkaloid vinka diberikan melalui jalur
intravena sentral, tingkat respon >
80%.
Lini kedua lainnya untuk hemangioma
pada pasien yang gagal terhadap
terapi kortikosteroid
Corticosteroid-resistant KMP
In vitro capillary-like tube formation
Efek samping : neuropati perifer,
konstipasi, rambut rontok, sepsis
Terapi Laser
Penanganan hemangioma letak
superfisial
The flashlamp pulsed-dye laser hanya
memiliki kemampuan penetrasi
sedalam 0,75 - 1,2 mm (577-585 nm)
menuju dermis.
Tindakan ini akan memudarkan warna
hemangioma.
Pemakaian terapi laser berlebihan
ulkus, hipopigmentasi, hilangnya kulit
derajat dua, dan sikatriks
Tindakan Pembedahan
Sebaiknya tidak dilakukan sebelum usia 1 th
kecuali pada kasus tertentu: kulit yang hilang,
scalp, ulkus, gangguan penglihatan (astigmatisma)
Cont
Eksisi sirkuler dan penutupan dengan
teknik pursestring sebagai teknik
inisial primer kemungkinan sikatriks
paling kecil.
Eksisi lentikular transversal digunakan
pada beberapa lokasi: kelopak mata,
bibir, dan leher, atau sebagai tahapan
akhir setelah eksisi sirkular.
Komplikasi
Perdarahan
Ulserasi
Infeksi pada lesi yang mengalami
ulserasi, kerusakan bentuk
Gangguan fungsi vital: obstruksi jalan
napas, gagal jantung, gangguan
penglihatan, dan kesulitan makan.
Ukuran lesi = risiko komplikasi
Involusi inkomplit meninggalkan
jaringan parut atrofik residual,
hipopigmentasi, telangiektasis
Prognosis
50% hemangioma infantil akan
mengalam involusi komplit pada saat
anak berusia 5 tahun.
TERIMA KASIH