Anda di halaman 1dari 46

+

TERAPI CAIRAN
DEPARTEMEN ILMU ANASTESI

+
Body Fluid Compartments
1.

The Intracellular fluid 40% of Body weight (28 42


liters)

2.

The Extracellular fluid 20% of Body weight (14


liters)
1.

Interstitial fluid

2.

Blood plasma (bagian darah yang tidak mengandung sel,


menukar zat dengan cairan interstitial keculi protein)

. The

Transcellular fluid (synovial, peritoneal, pericardial


and intraocular space) constitute about 1 2 liters.

Gambar. Kompartemen cairan


tubuh untuk orang dengan berat
badan rata-rata 75 kilogram

Gambar. Keseimbangan cairan masuk dan


keluar

Gambar. Nonelektrolit
dalam plasma

+ ELEKTROLIT DALAM TUBUH


- NON IONS: DEXTROSE, UREUM, CREATININE
- IONS (SALTS):
CATIONS: Na+, K+, Ca++, Mg++
ANIONS:
HCO3-, Cl-, PHOSPHATE, PROTEIN,
ORGANIC ACID.
ELECTROLYTES AND PROTEIN
PRESSURE
DETERMINANT.
INTRACELLULAR
FLUID

OSMOTIC

EXTRACELLULAR
FLUID

MAIN
CATION

KALIUM (K+)

NATRIUM (Na+)

MAIN
ANION

PHOSPHATE
(PO4-)

CHLORIDE (Cl-)

Gambar. Kation dan


Anion utama pada
Cairan Ektrasel Intrasel

+Tabel. Komposisi Cairan Intrasel (CIS)


dan Cairan Ekstrasel (CES)

+PERGERAKAN MOLEKUL ANTAR


KOMPARTEMEN :
Terjadi melalui 3 mekanisme, yaitu :
1.

Melalui membran lemak (oksigen dan


karbondioksida)

2.

Melalui kanal protein (natrium, kalium dan kalsium)

3.

Difusi dengan bantuan ikatan protein (glukosa, asam


amino) transport aktif

Pergerakan air antara CIS dan CES terjadi melalui


mekanisme osmosis, arah pergerakan bergantung pada
tekanan osmotik dan hidrostatik

+ PERMEABILITAS MEMBRAN
LAPISAN PENGHALANG UTAMA PERPINDAHAN SOLUT
Membran : permeable atau impermeable

Solut : zat yang larut dalam


air

+
OSMOTIC
PRESSURE

PERMEABLE MOLECULES, WATER


NON PERMEABLE MOLECULES

+
PRINSIP DASAR OSMOSIS DAN
TEKANAN OSMOTIK

OSMOSIS adalah pergerakan air (pelarut) dari larutan


yang mengandung partikel/bahan terlarut (solut)
konsentrasi rendah ke larutan yang mangandung solut
konsentrasi tinggi.

TEKANAN OSMOTIK (tekanan menarik air) adalah


besarnya tekanan yang secara pasti diperlukan untuk
mencegah proses osmosis air.

TEKANAN
HIDROSTATIK
adalah
tekanan
yang
ditimbulkan oleh cairan yang diam pada suatu benda
(yang dibatasi oleh membran plasma) dipengaruhi oleh
volume dan jumlah zat yang terlarut.

+
OSMOLALITAS - OSMOLARITAS
OSMOLALITAS adalah konsentrasi osmol
suatu
larutan
OSMOLARITAS adalah konsentrasi suatu
larutan dinyatakan sebagai osmol per
kilogram air.
80%

osmolaritas cairan interstitial dan


plasma dipengaruhi oleh ion Na+ dan Cl-

Osmolaritas

cairan intrasel ditentukan


oleh ion K+ dan berbagai zat intrasel

Gambar. Pergerakan volume kompartemen pada


penambahan larutan isotonis, hipotonis dan hipertonis
pada cairan ekstrasel

TERAPI CAIRAN
RESUSITASI

KRISTALOID KOLOID

GANTI KEHILANGAN AKUT


(PERDARAHAN, GI LOSS)

RUMATAN

ELEKTROLIT

NUTRISI

GANTI KEHILANGAN
NORMAL
(IWL+URINE+FESES)
SUPPORT NUTRISI

PRINSIP-PRINSIP
DASAR

Penggantian

Rumatan

Kehilangan tidak normal:


GIT, perdarahan, syok
septik dan hipovolemik
Ketidakseimbangan asam
basa, dan elektrolit

IWL + urine

+
KEADAAN PATOLOGIS
PENYEBAB DEHIDRASI

Gastroenteritis (diare dan muntah)


Tergantung derajat dehidrasi, kebutuhan cairan menurut Skor
Daldiyono

Kenaikkan suhu tubuh (Demam)


Kenaikkan suhu 1 00C

kebutuhan cairan meningkat 12%

Luka Bakar (Ruless Of Nine)

Stomatitis dan Faringitis

Ketoasidosis diabetes (KAD)

Tabel. Jumlah Elektrolit Yang Hilang


Akibat Sekresi Tubuh

+
KETIDAKSEIMBANGAN CAIRAN
DEHIDRASI
KEADAAN PENURUNAN JUMLAH
KOMPARTEMEN CAIRAN DALAM TUBUH

1. Hilangnya cairan (keadaan patologis)


2. Asupan air tidak adekuat
3. Hilangnya elektrolit

+
TIPE

DEHIDRASI

(Berdasarkan

Osmolaritas)
DEHIDRASI
ISOTONIK
(ISONATREMIK)
DEHIDRASI
HIPOTONIK
(HIPONATREMIK)
DEHIDRASI
HIPERTONIK
(HIPERNATREMIK)

Jumlah air hilang = jumlah


natrium hilang
Tidak mengakibatkan
perpindahan cairan
Jumlah natrium hilang >> air
Cairan intravaskular berpindah
ke ruang ektravaskular (deplesi
intravaskular)
Contoh : dehidrasi berat
Jumalah natrium hilang << air
Cairan ekstravaskular berpindah
ke intravaskular
Contoh : ketoasidosis

+
DERAJAT DEHIDRASI
Indikator

(skor WHO)

SKOR
A

Keadaan
Umum/kesad
aran

Baik
/mengantuk

Lesu, haus /
apatis

Gelisah, lemas /
koma

Mata

Biasa

Cekung

Sangat cekung

Mulut

Biasa

Kering

Sangat kering

Turgor

Baik

Kurang

Kembali sangat
lambat

Tanda klinis lain dinilai dari : hemodinamik, produksi urin, lidah

Skor :
< 2 tanda dikolom B dan C: tanpa dehidrasi (defisit cairan 3 5 %)
>2 tanda dikolom B : dehidrasi ringan sedang (defisit cairan 6
8%)

+SKOR DALDIYONO

Kebutuhan cairan :
(Skor : 15) x 100% x
kgBB x 1 liter

Rule Of
Nine

Sumber : Australian & New Zealand Burn Association,


Management of Severe Burns Course Manual 17th Ed. 2013

Emergency

+
PEMBERIAN CAIRAN PADA
PASIEN LUKA BAKAR
RUMUS EVANS
1.

Luka bakar (%) x BB (kg) = . (diberikan NaCl per 24 jam)

2.

Luka bakar (%) x BB (kg) = ..(diberikan Plasma per 24 jam)

3.

Ditambahkan 2000 cc glukosa 5% per 24 jam

Kebutuhan cairan 1 + 2 + 3 = .... (mL)

Hari pertama :
1.

8 jam pertama >> jumlah kebutuhan cairan

2.

16 jam berikutnya sisa dari jumlah kebutuhan cairan

Hari kedua : setengah jumlah kebutuhan cairan hari pertama

Hari ketiga : setengah jumlah cairan hari kedua

+
PEMBERIAN CAIRAN PADA
PASIEN LUKA BAKAR
RUMUS BAXTER
Luas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 mL = ..

Hari pertama : diberikan larutan kristaloid


1. 8 jam pertama = diberikan jumlah kebutuhan
cairan
2. 16 jam berikutnya = sisa dari jumlah kebutuhan
cairan

Hari kedua : diberikan setengah kebutuhan cairan


hari pertama

TERAPI
CAIRAN
PADA
KEDARURATAN DEHIDRASI (SYOK
HIPOVOLEMIA) PEMBERIAN CAIRAN PARENTERAL DIBERIKAN

SAAT PEMBERIAN ORAL TIDAK LAGI MENCUKUPI

TERAPI INISIAL :

Kristaloid : Ringer Laktat atau NaCl 0,9%


Jumlah cairan : 20 ml/kgBB

Pantau hemodinamik
Tidak ada respon
60 ml/kgBB

TERAPI PEMELIHARAAN (kebutuhan berdasarkan berat


badan) HOLLIDAY SEGAR

Berat badan < 10kg

= 100 mL/kgBB

Berat badan 10 20 kg = 1000 + 50 ml/kgBB

Berat badan > 20kg

= 1500 + 20 ml/kgBB

+
TERAPI CAIRAN PADA DHF
Pemberian Cairan Pada Tersangka DBD Dewasa di Ruang
Rawat

+Terapi

Cairan DBD
dengan Peningkatan
hematokrit
>20%

Tatalaksana
sindroma syok
dengue
pada Dewasa

+JENIS JENIS CAIRAN

KRISTALOID
Jenis pilihan infusan:
Infusan Hipotonis : dextrose 5%
Infusan Isotonis : Ringer Laktat, Ringer Asetat,
NaCl 0,9%

Tidak ada resiko alergi

Efektif mengisi volume expanders ke pembuluh darah


dalam waktu cepat, mudah terbentuk produksi urin

Komposisi elektolit seimbang

Perlu 2 4 kali dari jumlah darah


Mengakibatkan Edema

+
KOLOID
KELEBIHAN
Bersifat Hipertonik,
tetap berada dalam
intavaskular
Jumlah

kebutuhan
sama dengan jumlah
darah yang hilang

Resiko

terjadinya
edema minimal

meningkatkan aliran
darah terutama
mikrovaskular

KEKURANGAN
Berat molekul lebih
besar
Berisiko

terjadinya
reaksi alergi

Memperberat

fungsi

ginjal
Resiko

kelebihan
beban cairan

Mengganggu

hemostasis

+Tabel. Komposisi Cairan

+INDIKASI TRANSFUSI DARAH

EVALUASI
TERHADAP
KEBERHASILAN RESUSITASI CAIRAN
TANDA TANDA VITAL :
1. TD membaik 90 100 mmHg
2. Perfusi hangat, kering, merah
KESEIMBANGAN ASAM BASA :
(analisa gas darah)
Tidak terjadi asidosis maupun
alkalosis
PRODUKSI URIN :
1. Dewasa 0,5 cc/kgBB/jam
2. Anak 1 cc/kgBB/jam

+
KELEBIHAN CAIRAN (EDEMA)
Sebagian besar terjadi pada kompartemen
cairan ekstrasel, tetapi juga dapat melibatkan
kompartemen intrasel
Edema Intrasel :
1. Depresi
sistem
metabolisme
jaringan
2. Tidak adanya nutrisi sel yang
adekuat.
Menyebabkan
gangguan pada pompa natrium
sehingga natrium tidak dapat
dipompa keluar dari sel dan
menimbulkan osmosis sel dan
meningkatkan volume intrasel.
(tanda awal kematian jaringan)
3. Reaksi
peradangan
jaringan,
permeabilitas
membran
sel
meningkat

Edema Ekstrasel :
1. Kebocoran
abnormal
cairan dari plasma ke
ruang interstitial
2. Kegagalan sistem limfatik
mengembalikan
cairan
dari interstitial ke dalam
darah

+
TERAPI CAIRAN PRAOPERATIF

Pemenuhan kebutuhan cairan normal

Rumus holliday segar

Kebutuhan rata rata 30 40 mL/kgBB/24 jam

Kebutuhan natrium : 2 4 mEq/kgBB/hari

Kebutuhan kalium : 1 2 mEq/kgBB/hari

Koreksi kekurangan / kelebihan cairan

Riwayat penyakit / keluhan : muntah/diare, jumlah cairan


masuk dan keluar

Pemeriksaan fisik (derajat dehidrasi)

Pemeriksaan penunjang : kadar hematokrit, kadar albumin,


serum kreatinin (BUN)

+TERAPI CAIRAN INTRA-OPERATIF


PRINSIP PEMBERIAN CAIRAN :
1.

Jumlah cairan untung menggantikan


yang keluar, menggunakan kristaloid
0,9% atau RL) sebanyak 3x jumlah
yang hilang

2.

Perkiraan defisit cairan yang sebelumnya


tidak terkoreksi

3.

Rumatan selama pembedahan :


1.
2.

Operasi besar : 6 8 cc/kgBB/jam


Operasi sedang : 4 6 cc/kgBB/jam

darah
(NaCl
darah

+
TERAPI CAIRAN PASCABEDAH

Kebutuhan basal adalah kebutuhan tubuh normal


perhari

Kebutuhan pengganti adalah sejumlah air yang hilang


akibat demam tinggi, poliuria, drainase lambung,
perdarahan, muntah pasca pembedahan

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai