Kuliah Etika Profesi 3 - Pak Husni
Kuliah Etika Profesi 3 - Pak Husni
Kata etik atau etika berasal dari kata ethos ( bahasa Yunani)
yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.
Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control,
karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan
untuk kepentingan kelompok profesi itu sendiri.
ETIKA PROFESI;
Lanjutan
Etika adalah sebagai pandangan manusia dalam
berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh
yang dapat ditentukan oleh akal.
Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma moral yang menentukan perilaku
manusia dalam hidupnya.
Etika memberi manusia orientasi bagimana ia menjalani
hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari
Etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.
ETIKA PROFESI;
Lanjutan
Kelompok profesional merupakan kelompok yang
berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui
proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan
berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian
dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol
dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi
sendiri.
Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat berupa
kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk
menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi
lain melindungi masyarakat dari segala bentuk
penyimpangan maupun penggunaan keahlian.
ETIKA PROFESI:
lanjutan
Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan
dari masyarakat, bila mana dalam diri para elit
profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk
mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin
memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat
yang memerlukan.
Tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai
sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh
terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian
nafkah biasa yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilainilai idealisme yang akhirnya tidak ada lagi kepercayaan
masyarakat terhadap elite profesional tsb.
Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang, yaitu
suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat
dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian sehingga
banyak orang yang bekerja sesuai bidang dan
keahliannya.
Pekerjaan profesional berbeda dengan pekerja non
profesional
karena
suatu
profesi
memerlukan
kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan
profesinya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat
profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat
dilakukan oleh mereka yang khususnya dipersiapkan
untuk itu.
Ciri Profesi
Profesi adalah jabatan yang sesuai dengan pengertian
profesi sebagai berikut:
Melayani masyarakat, merupakan karier yang dilaksanakan
sepanjang hayat.
Memerlukan bidang ilmu dan ketrampilan tertentu diluar
jangkauan khalayak ramai ( tidak setiap orang dapat
melakukan).
Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke
praktek
Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang
Terkendali berdasarkan lisensi buku dan atau mempunyai
persyaratan masuk atau izin.
Ciri Profesi :
Lanjutan
Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup
kerja tertentu.
Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil
dan unjuk kerja yang ditampilkan yang berhubungan dengan
layanan yang diberikan.
Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien dengan
penekanan terhadap layanan yang diberikan.
Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya.
Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi.
Mempunyai asosiasi profesi
Mempunyai kode etik
Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari masyarakat.
Mempunyai status sosial yang lebih tinggi.
1)
2)
3)
Kriteria Profesi
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Kriteria Profesi;
Lanjutan
1. Spesialisasi Pekerjaan bidang tertentu adalah
spesialisasi dengan bidang keahlian yang dipelajari dan
ditekuni.
Contoh spesialisasi bidang tertentu antara lain bidang
hukum, ekonomi, farmasi, kedokteran, keteknikan,
kependidikan.
2. Keahlian dan ketrampilan
Pekerjaan bidang tertentu itu berdasarkan keahlian dan
ketrampilan khusus yang diperolehnya melalui pendidikan
dan latihan. Pendidikan dan latihan itu ditempuhnya secara
resmi pada lembaga pendidikan dan latihan yang diakui
oleh pemerintah berdasar undang-undang
Kriteria Profesi;
Lanjutan
1)
2)
3)
4)
5)
program
program
program
program
program
Kriteria Profesi;
Lanjutan
3. Tetap atau terus menerus
Pekerjaan bidang tertentu bersifat tetap atau terus menerus
artinya tidak berubah-ubah, misalnya sekali berkiprah pada
profesi notaris seterusnya tetap sebagai notaris.Sedangkan
terus menerus artinya berlangsung untuk jangka waktu
lama sampai pensiun, atau berakhir masa kerja profesi
yang bersangkutan.
4. Mengutamakan pelayanan.
Pekerjaan bidang tertentu lebih mengutamakan pelayanan
daripada imbalan. Artinya mendahulukan apa yang harus
dikerjakan, bukan berapa bayaran yang diterima. Imbalan
dengan sendirinya akan dipenuhi secara wajar apabila
konsumen merasa puas dengan layanan.
Kriteria Profesi;
Lanjutan
5. Tanggung jawab Profesional itu bertangung jawab
kepada diri sendiri dan kepada masyarakat.
Bertanggung jawab kepada diri sendiri artinya bekerja
karena integritas moral, intelektual dan profesional
sebagai bagian dari kehidupannya. Bertanggung jawab
kepada masyarakat artinya kesediaan memberikan
pelayanan sebaik mungkin sesuai dengan profesinya,
tanpa membedakan pelayanan bayaran dan pelayanan
cuma-cuma serta memberikan layanan bermutu.
Bertanggung jawab juga berarti berani menanggung
segala resiko yang timbul akibat pelayanannya.
Kriteria Profesi;
Lanjutan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
1.
2.
3.
Profesi
menuntut
pemenuhan
nilai
moral
dari
pengembannya. Nilai moral merupakan kekuatan yang
mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur.
Tiga nilai moral yang dituntut dari pengemban profesi yaitu:
Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi
Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi selama
menjalankan profesi
Idealisme sebagai pewujudan makna misi organisasi
profesi.
Setiap profesional dituntut untuk bertindak sesuai dengan
cita-cita dan tuntutan profesi serta memiliki nilai moral yang
kuat, serta bertindak objektif.
Profesionalisme Kerja
Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu
tujuan atau rangkaian kualitas yang menandai atau
melukiskan corak suatu profesi.
Profesionalisme
juga
mengandung
pengertian
menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sumber
penghidupan. Disamping istilah profesionalisme , ada
istilah profesi. Profesi sering kita artikan dengan pekerjaan
atau job kita sehari-hari.
Profesi mengharuskan tidak hanya pengetahuan dan
keahlian khusus melalui persiapan dan latihan, tetapi
dalam arti profession terpaku juga suatu panggilan.
Dengan demikian arti profession mengandung dua unsur.
Pertama, unsur keahlian, dan kedua unsur panggilan
Profesionalisme Kerja
Seorang profesional harus memadukan dalam
pribadinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk
menjalankan pekerjaannya dan juga kematangan etik.
Kedua-duanya harus menyatu.
Kaum profesional tidak dapat digolongkan sebagai
kelompok kapitalis atau kelompok buruh. Juga tidak
dapat dimasukkan sebagai kelompok administrator atau
birokrat.
Kaum profesional merupakan suatu kelompok tersendiri
yang bertugas memutar roda perusahaan,dengan suatu
leadership
status.
Mereka
merupakan
lapisan
kepemimpinan dalam memutar roda perusahaan.
Ciri Profesionalisme
1.
2.
3.
4.
5.
Profesionalisme
menghendaki
sifat
mengejar
kesempurnaan hasil sehingga dituntut untuk selalu
mencari peningkatan mutu.
Profesionalisme memerlukan kesungguhan dan ketelitian
kerja yang hanya dapat diperoleh melalui pengalaman dan
kebiasaan.
Profesionalisme menuntut ketekunan dan ketabahan, yaitu
sifat tidak mudah puas atau putus asa sampai hasil
tecapai.
Profesionalisme memerlukan integritas tinggi yang tidak
tergoyahkan oleh keadaan terpaksa atau godaan iman,
seperti harta dan kenikmatan hidup.
Profesionalisme memerlukan adanya kebulatan pikiran
dan perbuatan sehingga terjaga efektivitas kerja yang
tinggi.
Kompetensi Profesionalisme
Seorang profesional adalah mereka yang sangat
kompeten atau memiliki kompetensi-kompetensi tertentu
yang mendasari kinerjanya. Tidak mudah menjadi
seseorang pelaksana profesi yang profesional, harus
ada kriteria tertentu yang mendasarinya.
Komponen-komponen yang perlu untuk kompetensi
profesional yaitu:
Kompetensi spesialis kemampuan untuk ketrampilan
dan pengetahuan, menggunakan perkakas dan
peralatan dengan sempurna, mengorganisasikan dan
menangani masalah.
Kompetensi Profesionalisme
Kompetensi
metodik
Kemampuan
untuk
mengumpulkan dan menganalisa informasi, mengevaluasi
informasi, orientasi kerja, bekerja secara sistematis.
Kompetensi individu Kemampuan untuk inisiatif,
dipercaya, motivasi, kreatif.
Kompetensi sosial Kemampuan untuk berkomunikasi,
kerja kelompok dan kerja sama.
Kompetensi dapat berupa motif, sifat, konsep diri pribadi,
perilaku atau nilai-nilai, pengetahuan yang dimiliki,
ketrampilan dan berbagai sifat-sifat seseorang yang dapat
diukur dan dapat menunjukkan perbedaan antara yang
berkemampuan rata-rata dengan superior.
Sifat
Tujuan
Sanksi
1. Etika
Baik atau
buruk
Moral
Mengatur
perilaku
Berakhlak baik
o Tidak ada
o A moral
2. Etiket
Sopan santun
Tata krama
Pergaulan
formal
Tidak ada
Tidak sopan
3. Kode etik
Etik Internal
Profesi
Tata tertib
Memelihara
perilaku
Teguran
Lisan/tertulis
Skorsing
Pemecatan
Sifat
Tujuan
Sanksi
4. Disiplin
Pengaturan
umum
Ketertiban
individual &
organisasi
Teguran
lisan/tertulis
Skorsing
Pemecatan
Pembubaran
Pelarangan
5. Hukum
Hukum Publik
Menjaga
ketertiban
Keadilan
umum
Hukum
Perdata
Hukum Pidana
Hubungan Nilai-Nilai
Filsafat
Dasar
Tujuan
Nilai
Menciptakan
Logika
Pikiran
Kebenaran
Benar dan
salah
Ilmu
pengetahuan
Etika
Kehendak
Kebaikan
Baik dan
buruk
Keserasian
Estetika
Perasaan
Keindahan
Indah dan
jelek
Kesenian
Etiket
Kehormatan
Kesopanan
Agama
Keyakinan
Tuntunan
Kebajikan
dan dosa
Keimanan
Tugas Kelompok
Buat Draft Kode Etik Profesi Pengusaha Agribisnis dengan referensi paling
tidak:
1.Undang-undang No 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat, dan Undang Undang No 8 tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen
2.IFOAM (INTERNATIONAL FEDERATION OF ORGANIC AGRICULTURE
MOVEMENTS) Code of Conduct for Organic Trade: Guidance Document
3.Agcarms Code of Conduct (Asosiasi Pengusaha Agribisnis di New Zealand)
4.Code of Conduct untuk Dewan Pengawas Penggajian Tenaga Kerja di
bidang Pertanian Scotlandia.
Contoh untuk mengerjakan tugas dapat disusun seperti Kode Etik Jurnalistik.
Tugas tersebut diserahkan dalam bentuk soft copy diemail ke
kusumatnh@gmail.com satu minggu setelah penugasan ini.