Anda di halaman 1dari 33

Kegawatdaruratan pada

SISTEM PERKEMIHAN
By :
Khikmatul Mujizah,S.Kep.Ns., M.Kep

Sistem urinary (perkemihan)


adalah sistem organ yang
memproduksi, menyimpan, dan
mengalirkan urin. Pada
manusia, sistem ini terdiri dari
dua ginjal, dua ureter,
kandung kemih, dua otot
sphincter, dan uretra.

BAGIAN-BAGIAN SISTEM
PERKEMIHAN

GINJAL/ RENAL
URETER
VESICA URINARIA/ KANDUNG KEMIH
URETRA

Uretra pada wanita


Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm
dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina.
Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita.
Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung
kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih.
Uretra pada pria
Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir
pada akhir penis.
Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan
sesuai dengan letaknya:
pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat
pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens
.
pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral
terdapat kelenjar bulbouretralis.
pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas
di corpus spongiosum penis.

Ginjal dilihat dari depan

Fungsi homeostasis ginjal


Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral,
dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah
pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion
hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin
yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH
5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui
sebuah proses homeostasis yang melibatkan
aldosteron untuk meningkatkan penyerapan
ion natrium pada tubulus konvulasi.

Kenaikan atau penurunan tekanan


osmotik darah karena kelebihan atau
kekurangan air akan segera dideteksi
oleh hipotalamus yang akan memberi
sinyal pada kelenjar pituitari dengan
umpan balik negatif. Kelenjar pituitari
mensekresi hormon antidiuretik
(vasopresin, untuk menekan sekresi
air) sehingga terjadi perubahan
tingkat absorpsi air pada tubulus
ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan
jaringan akan kembali menjadi 98%.

Kegawatan pada
Sistem Perkemihan..
Merupakan kegawatan di bidang
urologi yang bisa disebabkan
oleh TRAUMA maupun NON
TRAUMA

TRAUMA

trauma ginjal merupakan trauma


terbanyak pada sistem urogenital,
lebih kurang 10% dari trauma pada
abdomen mencederai ginjal
Trauma ginjal adalah cedera pada
ginjal yang disebabkan oleh
berbagai macam rudapaksa baik
tumpul maupun tajam.

Ada 3 penyebab utama dari trauma


ginjal, yaitu :
1.Trauma tajam
Misal, tembakan dan tikaman
merupakan 10 20 % penyebab
trauma pada ginjal di Indonesia.
2.Trauma iatrogenik
disebabkan oleh tindakan operasi
atau intervensi radiologi
3.Trauma tumpul

Trauma ginjal deselerasi

Trauma ginjal
tumpul

Klasifikasi trauma..
1. Cedera minor (85%, derajat I dan II)
2. Cedera mayor (15%, derajat III dan
IV)
3. Cedera pada pembuluh darah ginjal

Derajat Trauma..
1. Derajat I
oMinor laserasi korteks dan medulla tanpa
gangguan pada sistem pelviocalices
o75 80 % dari keseluruhan trauma ginjal.
2. Derajat II
oSering terjadi hematom perinefron
oLuka yang terjadi biasanya dalam dan
meluas sampai ke medulla
o10 15 % dari keseluruhan trauma ginjal.

3. Derajat III
oLaserasi ginjal sampai pada medulla
ginjal
o5 % dari keseluruhan trauma ginjal
4. Derajat IV
oLaserasi sampai mengenai kalikes ginjal
5. Derajat V
omungkin terjadi trombosis arteri renalis
oGinjal terbelah

NON TRAUMA

Kedaruratan urologi non trauma, seperti :


1.Infeksi Saluran Kemih (ex:
Urosepsis)
2.Sumbatan aliran urine akut
(Retensi urine, anuria, kolik)
3.Hematuria
4.Strangulasi (torsio testis,
priapismus, parafimosis)

Urosepsis..
Infeksi sistemik yang berasal dari fokus infeksi
di traktus urinarius sehingga menyebabkan
bakteremia dan syok septik.
Insiden urosepsis 20-30 % dari seluruh kejadian
septikemia dan lebih sering berasal dari
komplikasi infeksi di traktus urinarius.
Pasien yang beresiko tinggi urosepsis adalah
pasien berusia lanjut, diabetes dan
immunosupresif seperti penerima transplantasi,
pasien dengan AIDS, pasien yang menerima
obat-obatan antikanker dan imunosupresan.

Penatalaksanaan..
Penanganan penderita urosepsis harus
cepat dan adekuat. Pada prinsipnya
penanganan terdiri dari:
1.Penanganan gawat (syok) ; resusitasi
ABC
2.Pemberian antibiotika
3.Resusitasi cairan dan elektrolit
4.Tindakan definitif (penyebab urologik)

Penyebab Retensi Urine..


Kelemahan detrusor
Cedera/gangguan pada medula spinalis atau kerusakan saraf
perifer (misalnya diabetes melitus)
Gangguan koordinasi detrusor-sfingter (dis-sinergi)
Cedera/gangguan sumsum tulang belakang
Hambatan/obstruksi uretra
kelainan kelenjar prostat (BPH, Ca), striktura uretra, batu
uretra, kerusakan uretra (trauma), fimosis, parafimosis,
gumpalan darah di dalam buli-buli

Anuria..
Tidak adanya produksi urin tetapi dalam
praktek klinik didefinisikan sebagai
produksi urin kurang dari 100 mL dalam
24 jam. Anuria sering dihubungkan
dengan obstruksi total dari saluran kemih
bagian bawah
Secara umum penyebab dari anuria
sendiri bisa bersifat prerenal, intrarenal
atau postrenal.

Kolik Ureter atau Kolik Ginjal


nyeri pinggang hebat yang datangnya
mendadak, hilang timbul (intermiten) yang
terjadi akibat spasme otot polos untuk
melawan suatu hambatan
Nyeri ini biasanya disebabkan oleh obstruksi
saluran kemih akibat urolitiasis, bekuan
darah, infark renal, pielonefritis akut, nyeri
pada kegawatan abdomen lain seperti
divertikulitis, apendisitis, dan ruptur
aneurisma aorta abdominal

Hematuria..
Hematuria berarti didapatkannya sel darah
merah pada urine, pada umumnya
dikategorikan baik gross maupun mikroskopik.
GROSS HEMATURIA jika didapatkan darah
atau bekuan darah berwarna merah atau
kecoklatan yang dapat berasal dari perdarahan
di ureter/ginjal, buli-buli dan prosta
Untuk MIKROSKOPIK hematuria dikatakan
apabila didapatkan >3 s/d 5 sel darah
merah/lapang pandang

Disebabkan oleh..
10-20% tidak diketahui
faktor renal (infeksi, kongenital
anomali, tumor, trauma, batu)
buli (infeksi, batu, tumor, trauma)
urethra (penyakit menular seksual
trauma, benda asing,
instrumentasi)
prostat (infeksi, BPH, kanker
prostat) ataubleeding disorder

Torsio Testis
Torsio testis terjadi karena testis
terputar di dalam skrotum sehingga
terjadi obstruksi aliran darah arteri
dan vena testis.
Angka kejadiannya 1 diantara 4000
pria yang berumur kurang dari 25
tahun dan paling banyak diderita
oleh anak pada masa pubertas (1220 tahun)

Ada 2 puncak insiden torsio testis,


yaitu tahun pertama dan pubertas

Penatalaksanaan..
Detorsi Manual
Mengembalikan posisi testis ke
asalnya,yaitu dengan jalan
memutar testis ke arah
berlawanan dengan arah torsio
Operasi

Strangulasi Penis
Terjeratnya penis oleh benda yang
melingkar pada penis sehingga
menimbulkan gangguan hemodinamik
disebelah distal jeratan, berupa bendungan
aliran darah vena yang berakibat edem,
hipoksemia sampai nekrose jaringan
Pada pemeriksaan fisik harus diperhatikan
suhu, warna, sensibilitas, denyut nadi
(dapat dibantu dengan Doppler Sonografi)
dan miksi

Kegawatan pada Kehamilan..


Kegawatdaruratan urologi pada pasien
hamil meliputi infeksi saluran kemih,
pielonefritis akut, retensi urine akut,
hematuria, plasenta percreta,
nefrolithiasis, obstruktif uropati, dan
keganasan saluran kemih (misal,
Angiomyolipoma, Pheochromocytoma)

GuT Lak..
seLamat
bELajar..^_^

Anda mungkin juga menyukai