Anda di halaman 1dari 21

PEMBAHASAN MODUL

PSIKIATRI
Modul CBT UKMPPD Batch IV

1. C. Reaksi Stress Akut


Dalam menghadapi suatu traumatic event, seseorang
dapat bereaksi melalui berbagai cara:
Depresi Mayor
Core Symptom Afek depresif, anhedonia, penurunan energi
Other symptom Perubahan pola makan dan tidur,
konsentrasi menurun, percaya diri berkurang, suicidal
ideation, khawatir akan masa depan
Reaksi
Stress Akut: Bermimpi buruk, perubahan
prilaku, menolak untuk membicarakan kejadian, flash
back dalam onset <1 bulan setelah event
Post Traumatic Stress Disorder: Bermimpi buruk,
perubahan prilaku, menolak untuk membicarakan
kejadian, flash back dalam onset >1 bulan setelah event

2. A. Gangguan Somatisasi

3. - Haloperidol IM+ Lithium Carbonate


Episode manik
A. Paling sedikit satu minggu (bisa kurang, bila dirawat) pasien mengalami mood yang
elasi, ekspansif, atau iritabel secara persisten.
B. Pasien memiliki, secara menetap, tiga atau lebih gejala berikut (empat atau lebih bila hanya
mood iritabel) yaitu:
1. grandiositas atau percaya diri berlebihan
2. berkurangnya kebutuhan tidur
3. cepat dan banyaknya pembicaraan
4. lompatan gagasan atau pikiran berlomba
5. perhatian mudah teralih
6. meningkatnya aktivitas yang memiliki tujuan langsung (sosial, seksual, pekerjaan
dan sekolah) atau agitasi psikomotor
7. meningkatanya keterlibatan dalam aktivitas yang menyenangkan yang memiliki
potensi tinggi untuk konsekuensi yang menyakitkan.
C. Gejalanya tidak masuk ke dalam episode campuran
D. Gangguan mood cukup parah untuk menyebabkan gangguan fungsi pekerjaan atau
aktivitas sosial sehari-hari atau hubungan dengan orang lain, atau butuh dirawat
untuk mencegah hal-hal yang dapat membahayakan diri, atau disertai gejala psikotik
E. Gejalanya tidak dikarenakan oleh efek fisiologis langsung dari substansi
(penyalahgunaan obat atau pengobatan lainnya) atau sebuah kondisi medis (seperti
hipertiroidisme).

4. C. PTSD
Dalam menghadapi suatu traumatic event, seseorang
dapat bereaksi melalui berbagai cara:
Depresi Mayor
Core Symptom Afek depresif, anhedonia, penurunan energi
Other symptom Perubahan pola makan dan tidur,
konsentrasi menurun, percaya diri berkurang, suicidal
ideation, khawatir akan masa depan
Reaksi
Stress Akut: Bermimpi buruk, perubahan
prilaku, menolak untuk membicarakan kejadian dalam
onset <1 bulan setelah event
Post Traumatic Stress Disorder: Bermimpi buruk,
perubahan prilaku, menolak untuk membicarakan
kejadian dalam onset >1 bulan setelah event

5. A. Depresi Ringan
CORE SYMPTOMP
Hilang Minat dan Kegembiraan
Menurunnya Energi
Afek Depresif

OTHER SYMPTOMP
Konsentrasi menurun;
harga diri dan kepercayaan diri berkurang;
rasa bersalah dan tidak berguna yang tidak beralasan;
merasa masa depan suram & pesimistis;
gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri;
tidur terganggu; perubahan nafsu makan (naik atau turun)

Ringan

Sedang

Berat

2 gej utama +
2 gejala lain
>2mgg

2 gej utama +
3 gejala lain
>2mgg

3 gej utama +
4 gejala lain
>2mgg

6. C. Antipsikotik
Antipsikotik generasi pertama (tipikal)
antagonis reseptor dopamin D2
Contoh: haloperidol dan chlorpromazine
Efek samping: gejala ekstrapiramidal, neuroleptic malignant
syndrome, acute dystonia reaction
Hanya digunakan pada episode psikotik akut
Antipsikotik generasi kedua (atipikal)
afinitas rendah terhadap reseptor D2, afinitas tinggi terhadap
reseptor 5HT
Contoh: risperidone, clozapine, dan olanzapine
Efek samping neurologis (-)
Efek samping metabolik (+)
Obat pilihan pertama

7. C. Ekopraksia
Gejala Pengertian
Paralalia
Ekolalia
Ekoprak
sia
Ekomimi
a
Kopiolali

Kesalahan disartikulasi, sehingga vokal yang


disuarakan tidak sesuai dengan yang
dimksudkan
Menirukan kalimat yang diucapkan orang
lain
Menirukan gerakan yang dilakukan orang
lain
Menirukan ekspresi wajah orang lain
Latah dengan kata-kata kotor

8. C. Serotonin
OBSESSIVE COMPULSIVE DISORDER
merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya pengulangan
pikiran obsesif atau kompulsif, dimana membutuhkan banyak waktu
(lebih dari satu jam perhari) dan dapat menyebabkan penderitaan.
Gejala gejala obsesif harus mencakup hal hal berikut :
Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri.
Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan,
meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita.
Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut diatas bukan merupakan hal
yang memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari
ketegangan atau anxietas, tidak dianggap sebagai kesenangan seperti
dimaksud diatas).
Gagasan , bayangan pikiran atau impuls tersebut harus merupakan
pengulangan yang tidak menyenangkan (unpleasantly repetitive).

Neurotransmitter yang berperan pada kasus OCD

dan dopamine.

serotonin

9. A/ Ekstra Pyramidal
Symptom
Efek Samping Antipsikotik Typical
Acute Dystonia Reaction (ADR) atau spasme akut pada otot wajah, leher,
lidah, ekstraokuler. Terapi:
Oral BZD 10 mg atau anti parkinson (congentin) 0.5-2 mg BID
Injeksi Benztropin 1 mg IV/ Diphenhydramine 50 mg IM
Remisi dalam 5 menit
Akatisia (kegelisahan motorik berat) kurangi dosis + Antikolinergik
(THP)/Propanolol/ Benzodiazepine (Lorazepam, Klonazepam)
Gejala parkinsonisme /Ekstrapyramidal Symptom (tremor, akinesia,
bungkuk dengan ayunan tangan menghilang, cogwheeling)
Antikolinergik:
- Trihexyphenidil 2 mg TID
- Diphenhydramin 50-300 IM
- Sulfas atropin 0,25-1 IM/IV
- Amantandine

Tardive Dyskinesia
Sindrom yang terjadi lambat, dengan gerakan koreoatetoid abnormal, gerakan otot abnormal,
menghentak, balistik, seperti tik
Terapi: Benzodiazepine

10. B. Retardasi Mental


Sedang
RINGAN

SEDANG

BERAT

SANGAT BERAT

50-69

30-49

20-29

<20

85% dari semua


penderita MR
Umumnya tidak
terdeteksi hingga
setelah kelas 1
atau 2 SD
Saat late
adolescence
kemampuan
akademik setara
anak kelas 6 SD
Kebanyakan
dewasa dengan
mild MR dapat
hidup mandiri,
dan dapat

Dapat bicara
dan belajar
berkomunikasi
Kesadaran
social kurang
koordinasi otot
cukup
Dapat
mempelajari
beberapa
kemampuan
social dan
pekerjaan pada
usia 6 20 tahun
Dapat belajar
bepergian sendiri

Pada umumnya
mirip dengan
retardasi mental
sedang dalam
ha; gambaran
klinis,
terdapatnya
etiologi organik,
kondisi yang
menyertainya,
tingkat prestasi
yang rendah
Kebanyakan
retardasi mental
mengalami
gangguan

Pemahaman dan
penggunaan
bahasa terbatas,
paling banter
mengerti perintah
dasar dan
mengajukan
permohonan
sederhana

11. A. Haloperidol

HALOPERIDOL antipsikotik typical potensi


tinggi
Carbamazepine Biasa di gunakan sebagai
antimania
Clozapine Antipsikotikatypical. Efek
samping sebatas efek metabolik
Chlorpromazine Antipsikotik typical
potensi rendah
Lorazepam Anti-insomnia

12. E. GANGGUAN PANIK


Diagnosis

Karakteristik

Gangguan cemas
menyeluruh

Ansietas berlebih terus menerus disertai ketegangan motorik


(gemetar, sulit berdiam diri, dan sakit kepala), hiperaktivitas
otonomik (sesak napas, berkeringat, palpitasi, & gangguan
gastrointestinal), kewaspadaan mental (iritabilita).

Gangguan panik

Serangan ansietas yang intens & akut disertai perasaan akan


datangnya kejadian menakutkan. Tanda utama: serangan panik
yang tidak diduga tanpa adanya stimulus.

Serangan anxietas berat berulang


Terjadi mendadak, berlangsung hanya beberapa menit
Tidak terbatas pada situasi tertentu
Kmd bisa terjadi ketakutan akan terjadinya serangan
lagi
Ggn psikotik

Terutama dicirikan dengan adanya halusinasi dan waham

Fobia

Ansietas terbatas pada adanya objek atau situasi fobik


tertentu. fobia darah

Ggn Somatoform

Secara umum ggn fisik yang diduga memiliki dasar gangguan


psikis

13. FOBIA SOSIAL

Diagnosis

Karakteristik

Gangguan cemas
menyeluruh

Ansietas berlebih terus menerus disertai ketegangan motorik


(gemetar, sulit berdiam diri, dan sakit kepala), hiperaktivitas
otonomik (sesak napas, berkeringat, palpitasi, & gangguan
gastrointestinal), kewaspadaan mental (iritabilita).

Gangguan panik

Serangan ansietas yang intens & akut disertai perasaan akan


datangnya kejadian menakutkan. Tanda utama: serangan panik
yang tidak diduga tanpa adanya stimulus.

Ggn Penyesuaian

Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara:


-Bentuk, isi, dan beratnya gejala;
-Riwayat sebelumnya dan corak kepribadian; dan
-Kejadian, situasi yang stressful, atau krisis kehidupan.
Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian
yang stressfull

Fobia sosial

Ansietas harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial


tertentu (outside the family circle)

Ggn kepribadian
avoidance

menghindari hubungan sosial karena takut tidak diterima

14. D. AGORAPHOBIA
Diagnosis

Karakteristik

Gangguan cemas
menyeluruh

Ansietas berlebih terus menerus disertai ketegangan motorik


(gemetar, sulit berdiam diri, dan sakit kepala), hiperaktivitas
otonomik (sesak napas, berkeringat, palpitasi, & gangguan
gastrointestinal), kewaspadaan mental (iritabilita).

Gangguan panik

Serangan ansietas yang intens & akut disertai perasaan akan


datangnya kejadian menakutkan. Tanda utama: serangan panik
yang tidak diduga tanpa adanya stimulus.

Ggn Penyesuaian

Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara:


-Bentuk, isi, dan beratnya gejala;
-Riwayat sebelumnya dan corak kepribadian; dan
-Kejadian, situasi yang stressful, atau krisis kehidupan.
Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian
yang stressfull

Fobia sosial

Ansietas harus mendominasi atau terbatas pada situasi sosial


tertentu (outside the family circle) memimpin rapat

Agorafobia

Ansietas dicetuskan oleh adanya situasi berupa banyak


orang/keramaian, tempat umum, bepergian keluar rumah dan
bepergian sendiri, yg sbnrnya pada saat kejadian ini tidak
membahayakan .

15. D. Sublimation
Denial
Menyangkal,
menolak
untuk
mengakui
sesuatu
(yang
tidak
menyenangkan) telah terjadi. Contoh: Seorang anak memecahkan vas di
depan semua orang dan dia berkata aku tidak melakukannya.
Proyeksi
Emosi negatif yang dirasakan seseorang ditekan dan diproyeksikan pada
orang lain
Sublimasi
Perasaan dan pemikiran yang kurang baik disalurkan menjadi yang baik
Introyeksi
proses pengembangan superego dengan mengadopsi nilainilai orang tua
>> Mekanisme pertahanan identifikasi
Represi
Represi didefinisikan sebagai upaya individu untuk menyingkirkan frustrasi,
konflik batin, mimpi buruk, krisis keuangan dan sejenisnya yang
menimbulkan kecemasan

16. C. SKIZOFRENIA
PARANOID
TIPE
SKIZOFRENIA
PARANOID

ditandai dengan delusi kadang kala hlusinasi atau


religiositas berlebih. Pasien sering bersikap kasar dan
agresif.

KATATONIK

Subtipe Eksitasi : ditandai oleh aktivitas motorik


berlebih, kadang kala kuat.
Subtipe Withdrawn: ditandai oleh inhibisi umum, stupor,
mutisme, negativism, fleksibilitas lilin, atau kadang kala
status vegetative.

HEBREFENIK

berpikir disorganisasi, senyum aneh, afek dangkal dan


tidak sesuai, perilaku dungu dan regresif, manerisme,
keluhan somatik yang sering kadang ada delusi dan
halusinasi yang tidak terorganisasi dan transient. Hanya
ditegakkan pada usia muda 15 25 Tahun

RESIDUAL

pasien dengan tanda skizofren, sesudah suatu episod

17. D. Kokain
Psychostimulants: Cocaine & Amphetamines
Intoxication
Stimulation (euphoria,
hypervigilance, anxiety, tension,
anger, impaired judgment)
Psychomotor agitation
(stereotyped behaviors,
dyskinesias, dystonias)
Energy (decreased need for sleep)
Anorexia (nausea or vomiting,
weight loss)
Autonomic arousal (tachycardia,
hypertension, pupillary dilation,
perspiration or chills)
Chest pain, cardiac arrhythmias,
respiratory depression
Confusion

Witdrawal

Depression (dysphoria)
Psychomotor retardation
Fatigue (increased need for sleep)
Increased appetite
Craving

18. D. MASOKISME
Kelainan

Disfungsi
Ereksi
Pedofilia

Ketidakmampuan dalam mencapai atau


mempertahankan ereksi

Ekshibisioni
sme
Masokisme

Mendapatkan kepuasan seksual dengan


menunjukkan alat kelamin kepada lawan jenis

Fetishisme

Kepuasan seksual dari benda-benda yang pada


dasarnya tidak memiliki daya tarik seksual

Ketertarikan seksual yang abnormal kepada


anak-anak

Mendapatkan kepuasan seksual dari rasa sakit


fisik

19. B. REAKSI KONVERSI


Kelainan

Ggn
somatisasi

Banyak keluhan Berulang dan kronis Riwayat


penyakit lama
Ex: nyeri dada, nyeri kepala

Ggn
konversi

Bermanifestasi sbg gangguan neurologis.

Psikosomati
s
Hipokondria
sis

Penyakit fisik yang memiliki aspek psikis

GAD

Kecemasan thd masa depan yg belum pasti

Adanya stimulus penyebab penyakit

Penyakit dimana pasien meyakini satu keluhan yang


dideritanya
sakit jantung, kanker paru

fisik

20. B. Anoreksia Nervosa


Diagnosis

Karakteristik

Bulimia nervosa

Kriteria diagnosis harus memenuhi ketiga hal ini:


1. Preokupasi menetap untuk makan
2. Pasien melawan efek kegemukan (merangsang muntah,
pencahar, puasa, obat-obatan penekan nafsu makan)
3. Rasa takut yang berlebihan akan kegemukan &
mengatur beratnya di bawah berat badan yang sehat.

Anoreksia
nervosa

Kriteria diagnosis harus memenuhi semua hal ini:


1. Berat badan dipertahankan < 15% di bawah normal
2. Ada usaha mengurangi berat (muntah, pencahar,
olahraga, obat penekan nafsu makan)
3. Terdapat distorsi body image
4. Adanya gangguan endokrin yang meluas (amenorea,
peningkatan GH, kortisol.
5. Jika terjadi pada masa prepubertas, maka pubertas
dapat tertunda.

Anda mungkin juga menyukai