Anda di halaman 1dari 19

Macam cairan intravena yang digunakan

Berdasarkan fungsinya cairan dapat dikelompokkan menjadi :


1. Cairan pemeliharaan : ditujukan untuk mengganti air
yang hilang lewat urine, tinja, paru dan kulit (mengganti
puasa). Cairan yang diberikan adalah cairan hipotonik,
seperti D5 NaCl 0,45 atau D5W.
2. Cairan pengganti : ditujukan untuk mengganti kehilangan
air tubuh akibat sekuestrasi atau proses patologi lain seperti
fistula, efusi pleura asites, drainase lambung. Cairan yang
diberikan bersifat isotonik, seperti RL, NaCl 0,9 %, D5RL,
D5NaCl.
3. Cairan khusus : ditujukan untuk keadaan khusus misalnya
asidosis. Cairan yang dipakai seperti Natrium bikarbonat,
NaCl 3%.

Cairan juga dibagi menjadi :


1. Kristaloid
Larutan kristaloid adalah larutan air dengan elektrolit dan atau
dextroa, tidak mengandung molekul besar. Kristaloid dalam waktu
singkat sebagian besar akan keluar dari intravaskular, sehingga
volume yang diberikan harus lebih banyak (2,5-4 kali) dari volume
darah yang hilang. Kristaloid mempunyai waktu paruh
intravaskuler 20-30 menit. Ekspansi cairan dari ruang
intravaskuler ke interstital berlangsung selama 30-60 menit
sesudah infus dan akan keluar dalam 24-48 jam sebagai
urine.3,7Secara umum kristaloid digunakan untuk meningkatkan
volume ekstrasel dengan atau tanpa peningkatan volume intrasel.
2. Kolloid
Kolloid mengandung molekul-molekul besar berfungsi seperti
albumin dalam plasma tinggal dalam intravaskular cukup lama
(waktu parah koloid intravaskuler 3-6 jam), sehingga volume yang
diberikan sama dengan volume darah yang hilang. Contoh cairan
koloid antara lain dekstran, haemacel, albumin, plasma dan
darah.

Secara umum koloid dipergunakan untuk :

Resusitasi cairan pada penderita dengan


defisit cairan berat (shock hemoragik)
sebelum transfusi tersedia.
Resusitasi cairan pada hipoalbuminemia
berat, misalnya pada luka bakar.

Body Fluid Compartments


TOTAL BODY WATER (60%)
EXTRACELLULAR FLUID

INTRACELLULAR FLUID

(1/3 TBW)

(2/3 TBW)

INTERSTITIAL FLUID

PLASMA

(3/4 ECF)

(1/4 ECF)

TRANSCELLULAR
FLUID

Accurate for children 6 months of age and older

Body Fluid Compartments


B
o
d
y
C
o
m
p
o
s
i
t
i
o
n
(%)

ASA Fasting Guidelines


Clear liquids
2 hours
Breast Milk
4 hours
Infant Formula
Neonates
4 hours
Infants
6 hours
Nonhuman Milk
6 hours
Solids
8 hours

Kebutuhan normal cairan & elektrolit


- cairan 30- 35ml/KgBB/hari,
elekrolit( Na ) 1-2 mmol/Kgbb/hari

Holliday Segar

Kebutuhan cairan perjam


Berat badan
0-10

4 ml/kgbb/jam

10-20

40+2ml/kgbb diatas 10kg

20

60+1ml/kgbb diatas 20kg

Defisit cairan dan elektrolit

Prabedah
Puasa
insensible losses meningkat

Intrabedah

Perdarahan
cairan lainnya

Gangguan fungsi ginjal

GFR
Reabsorpsi Na di tubulus
ADH retensi air +reabsorpsi Na di duktus
kolingetes

TERAPI PENATALAKSANAAN

Pengganti Defisit
Prabedah

Ekstraseluler loss :
cairan hipotonis seperti garam fisiologis, Ringer
Laktat, dan Dextrose
nutrisi enteral atau parenteral

kurang akibat penyakit nutrisi


enteral/parenteral dini

Nutrisi

Puasa

2ml/kgBB/jam

Terapi Cairan Selama Pembedahan

Jumlah penggantian cairan = kebutuhan


dasar +
kehilangan cairan akibat
pembedahan

Jenis
cairan
tergantung
prosedur
pembedahan dan jumlah darah yang
hilang :
Pembedahan kecil cairan rumatan
Usia
Dewasa
Anak
Bayi
Neonatus

Jumlah Kebutuhan
(ml/Kg/Jam)
1,5 2
24
46
3

Pembedahan trauma ringan ( apendiks )


2ml/kgBB/jam (dasar)
+4ml/kgBB/jam( trauma )= 6ml/kgBB/jam
Pembedahan trauma sedang
2ml/kgBB/jam (dasar )+6ml/kgBB/jam (trauma )
= 8ml/kgBB/jam.
Pembedahan trauma berat
2ml/kgBB/jam (dasar) +8ml/kgBB/jam(trauma)
=10ml/kgBB/jam
Darah yang hilang kristaloid 3 kali atau koloid 1
kali.

Terapi Cairan dan Elektrolit Pasca


Bedah
Kebutuhan dasar/harian air, elektrolit dan
kalori/nutrisi.
Kerusakan jaringan K, stress
pembedahan air + Na
cairan hipotonis/ garam isotonis.
Febris 1C = 15 % cairan
Muntah / NGT, hiperventilasi, tracheostomi
tanpa humidikasi
Melanjutkan penggantian sebelumnya
Koreksi gangguan keseimbangan

Terapi Cairan pada Pediatrik

Untuk pembedahan singkat bayi/anak sehat


minum cepat terapi cairan & elektrolit khusus
tidak perlu
Pembedahan besar/lama atau puasa lama :
rumatan N4 (NaCl 0,225% dalam Dextrose 5%).
Perdarahan > 10% Ringer Laktat, Normosol R, dan
transfusi darah
Perkiraan volume darah (EBV = Estimate Blood Volume) :
Neonatus
= 90ml/kgBB
Bayi-anak 1 tahun
= 80ml/kgBB
Anak >1 tahun
= 70ml/kgBB

Perkiraan jumlah sel darah merah (ERCM = Extimated


Red Cell Mass)
ERCM = EBV x Hematokrit
100
Acceptable Red Cell Loss(ARCL)=ERCM - ERCM pada
hematokrit 30%
Acceptable Blood Loss (ABL) ARCL x 3

Blood loss < 1/3 ABL (masih dapat ditolerir)


Ringer Laktat.
kehilangan darah >1/3 ABL koloid (albumin
5%)
kehilangan darah > ABL (10% EBV) tranfusi
darah atau PRC (Packed Red Cell) + koloid
volume sama.
Cek keadaan umum
Cek hematokrit

Hemodynamic Monitoring During


High-Risk Surgery
A Survey of ASA Members (SeptNov 2010)

Cannesson M, et al. Crit Care. 2011;15(4):R197.

Keuntungan

Kerugian

Kristaloid

Koloid

Murah
volume intravaskuler
dipilih untuk penanganan awal resusitasi cairan
pada trauma atau perdarahan
Mengisi volume intravascular dengan cepat
Mengisi kekosongan ruang ke3

Bertahan lebih lama di


intravaskuler
Mempertahankan/tekanan
onkotik plasma
Memerlukan volume yang lebih
sedikit
Edema perifer minimal
Menurunkan TIK

Menurunkan tekanan osmotic


Menimbulkan edema perifer
Kejadian edema pulmonal meningkat
Memerlukan volume yang lebih banyak
Efeknya sementara

Mahal
Dapat menimbulkan koagulopati
Pada kebocoran kapiler, cairan
pindah ke interstitium
Mengencerkan factor pembekuan
dan trombosit
adhesive trombosit
bias menimbulkan reaksi
anafilaktik dengan dextran
dapat menyumbat tubulus renal
dan RES di hepar

KESIMPULAN
Pada

anak yang akan mejalani operasi, perlu diberikan cairan


pengganti puasa. Semua cairan yang hilang selama operasi
harus diganti dengan cairan isotonik kristaloid, koloid atau
produk darah.
Prinsip mendasar yang harus diingat dalam pemilihan jenis
terapi cairan yang diberikan pada anak adalah bahwa setiap
defisit
ataupun
ketidakseimbangan
mungkin
akan
membutuhkan cairan dengan komposisi yang berbeda
bergantung pada jenis dan derajat gangguan elektrolit ataupun
gangguan asam basa yang terjadi.
Penggantian cairan problem-problem pre operasi, seperti
misalnya dehidrasi dan asidosis metabolik, maka larutan
isotonik dengan elektrolit yang seimbang pada umumnya
merupakan larutan yang paling reliabel.

Anda mungkin juga menyukai