STROKE NON-HEMORAGIC
Pembimbing :
dr Hernawan Sp.S
SMF ILMU PENYAKIT SARAF
RSUD. PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2016
Aqmarina Rachmawati
Disusun Oleh:
G4A014118
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn R
Umur
: 82 tahun
Alamat
: Mersi 05/05
Pekerjaan : Agama
: Islam
Jenis kelamin : laki-laki
ANAMNESIS
Keluhan utama
Kelemahan Anggota gerak bagian kiri
RPS
Pasien datang ke IGD tanggal 30 Agustus 2016,
dengan keluhan kelemahan anggota gerak bagian kiri.
Keluhan pertama kali dirasa 3 HSMRS dipagi hari
setelah bangun tidur.
Keluhan yang sama sebelumnya disangkal.
Keluhan dirasakan sepanjang hari, tidak membaik
setelah istirahat.
Semakin lama tubuh terasa lemas, dan pasien merasa
jadi lebih sering mengantuk.
Pingsan (-), muntah (-), kejang (-)
ANAMNESIS
RPD
Keluhan sama : disangkal
Riw. HT, DM : disangkal
Riw. Trauma : disangkal
RPK
Riw. Keluarga keluhan sama : disangkal
Riw. HT, DM : disangkal
Hubungan antar keluarga : baik
R. gizi : makan 2-3 x/hari, porsi cukup, menu
bervariasi
R. psikologis : baik
R. spiritual : beragama islam
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
KU/KES: lemah/ Somnolen, GCS E3M4Vafasia
TD : 130/80 mmHg
RR : 20x/mnt
N : 80 x/mnt, irreguler, isi tegangan cukup
S : 38.5 C
BB : 71 kg
TB : 170 cm
Status Generalis
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
N. cranialis : sdn
Sensibilitas : sdn
motorik
superior
Inferior
Gerak
BT/B
BT/B
KM
sdn
sdn
Tonus
hioertonus/N
hipertonus/N
Trof
Eu/eu
Eu/eu
RF
+/++
+/++
RP
-/-
+/+
Klonus
-/-
ASSESSMENT
PLANNING
MONITORING :
O2 5 lpm NK
Ivfd Asering 20 tpm
Inj Ceftriakson 1x2 gr
Inj Rantidin 2x 80 mg
In Citikolin 2x500 mg
Inj Piracetam 2x3 gr
Aspilet 1x 80 mg
5B
Perbaikan gejala (defsit neurologis)
Efek samping pengobatan
Kemajuan terapi
PLANNING
EDUKASI
PROGNOSIS
STROKE
Stroke
2.
3.
4.
EPIDEMIOLOGI
Patofsiologi
Pentingnya mengenal :
Faktor risiko
Karakteristik kepekaan sel otak terhadap
perubahan hemodinamik dan metabolisme
biologi molekuler otak
Patofsiologi
Patofsiologi
CBF
MANIFESTASI KLINIS
STROKE
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Parese mendadak
Gangguan Sensibilitas
Perubahan Status Mental
Afasia
Disartria (pelo/cadel)
Ataxia
Vertigo
Mual
Muntah
Gangguan Kognisi
dll
KLASIFIKASI STROKE
Stroke Hemoragik (perdarahan)
1.
Perdarahan Intra Serebral
2.
Perdarahan Subarachnoid
3.
Perdarahan Intrakranial
Stroke Non Hemoragik (infark Serebri)
1.TIA
2. RIND
3. Stroke in Evolution
4.Complete Stroke
Stroke Iskemik
ADO berkurang < 20 ml/100 gr jar/
menit sel mati (infark)
Penyebab:
Emboli
Trombus
TromboembolitrokeStroke
Proses Aterosklerosis
(Dasar Terjadinya Stroke)
Atherosklerosis - Trombosis
Penyebab stroke plg sering
40% dr semua kasus
Akibat aterosklerosis :
Menyempitkan pembuluh darah
dan membentuk trombus
Oklusi mendadak akibat trombus
atau perdarahan aterom
Terbentuknya emboli dr trombus
yg terlepas
Menyebabkan diding pembuluh
menjadi lemah
INFARK
CBF 20%
CBF 40 %
CBF 60 %
CBF 80 %
Stroke Lakunar
TIA
Gangguan akut fungsi fokal serebral
yang gejalanya berlangsung tidak
lebih dari 24 jam
Disebabkan oleh gangguan aliran
darah otak yang bersifat sementara
oleh adanya trombosis atau emboli
Se usai serangan penderita kembali
normal.
Radiologi normal
Prognosis TIA
1/3 menjadi stroke
1/3 mengalami TIA berulang
1/3 sembuh sempurna
Pengobatan TIA
Progressing stroke
Stroke yang makin memberat dari
waktu ke waktu.
Jam 7 pagi kesemutan anggota
gerak kanan, jam 10 anggota gerak
lemah, jam 13 afasia, jam 19 coma.
Terjadi karena adanya emboli atau
trombosis yang makin membesar
Completed Stroke
Diagnosis Banding
Paerdarahan
intraserebral/subarakhnoid/subdural
Tumor otak primer/ metastase
Infeksi otak.
Trauma kepala
AFASIA
Defnisi
Klasifkasi
fluent
aphasia,
nonfluent
aphasia,
Subtype
Ketidakmampuan untuk mengerti dari suatu kata atau
menyuarakannya menjadi ucapan yang utuh.
3 karektiristik pertama
1. Ketidakmampuan untuk membedakan karakteristik
fonem yang signifkan dan menggolongkan suara
kedalam system fonem yang telah diketahui.
Ex. Sebagai contohnya, dalam bahasa Jepang bunyi
dari huruf L dan R tidak berbeda.
2. Kerusakan dalam berbicara.
ia merasa bingung dalam karakteristik fonetik, yang
sering disebut sebagai word salad.
3.
Karakteristik yang ketiga ialah kerusakan dalam
menulis. Seseorang yang tidak dapat mencerna
karakteristik fonetik tidak bisa diharapkan untuk bisa
menulis, karena ia tidak mengetahui bentuk huruf yang
dapat disusun menjadi suatu kata
Wernickes
Aphasia
Brocas Aphasia
Brocas aphasia
dikenal juga
dengan motor,
expressive atau
noninfluent
aphasia
Transcortical
Aphasia
Conduction
Aphasia
Anomic Aphasia
Global Aphasia