6
SKENARIO C BLOK
9
OUTLINE
Skenario
Klarifkasi
Istilah
Identifkasi Masalah
Main Problem
Analisis Masalah dan Jawaban
Hipotesis
Kerangka Konsep
Skenario C
Mr. Cek Derus, 65 tahun, dibawa ke ruang gawat darurat
gawat darurat Rumah Sakit Muhammadiyah oleh keluarganya karena tidak sadar sejak 3 jam lalu. Mr. Cek Derus
menderita DM tipe 2 selama 5 tahun dan setiap mengkonsumsi tablet glibenclamide 5 mg. Menurut keluarganya,
penderita tampak pucat, mua-mual, muntah setiap kali
makan, penderita buang air kecil sedikit sejak 2 hari yang
lalu, penglihatan penderita menurun sejak 2 yahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik : Anemia, edema peritibial, kesadaran
delirium, TD 160/100 mmHg, HR 100 x/menit, suhu tubuh
36oC. Glukosa darah 550 mg/dl diperiksa oleh dokter yang
bertugas menggunakan glucometer darah digital, urinalisa:
protein urin +3, ureum 200, kreatinin > 2,5
Klarifikasi Istilah
DM
tipe 2
Tablet
Glibenclamide
Pucat
Mual
Muntah
Anemia
Edema
Peritibial
Delirium
Glukosa Darah
Glucometer
Protein urin
Ureum
Kreatinin
Identifikasi Masalah
1)
2)
3)
4)
5)
Mr. Cek Derus, 65 tahun, tidak sadar sejak 3 jam yang lalu.
Mr. Cek Derus menderita DM tipe 2 selama 5 tahun dan
setiap hari mengkonsumsi tablet glibenclamide 5 mg.
Mr. Cek Derus tampak pucat, mual-mual, muntah setiap
kali makan, penderita buang air kecil sedikit sejak 2 hari
yang lalu, penglihatan penderita menurun sejak 2 tahun
yang lalu.
Pemeriksaan fisik Mr. Cek Derus ditemukan anemia, edema
peritibial, kesadaran delirium, TD 160/100 mmHg.
Pemeriksaan laboratorium Mr. Cek Derus ditemukan
glukosa darah 550 mg/dl diperiksa oleh dokter yang
bertugas menggunakan glucometer darah digital, urinalisa:
protein urin +3, ureum 200, kreatinin >2,5
Main Problem
B-breathing
C-circulation
D-drugs
Lanjutan . . .
2.a. Bagaimana anatomi, histologi, dan fisiologi dari pankreas?
Jawab :
Lanjutan . . .
b. Apa penyebab DM tipe 2? Bagaimana patofisiologinya?
Jawab :
Lanjutan . . .
c. Bagaimana farmakodinamik dan farmakokinetik glibenclamide?
Jawab :
Farmakodinamik
Glibenklamida adalah hipoglikemik oral derivat sulfonil urea yang
bekerja aktif menurunkan kadar gula darah. Glibenklamida bekerja
dengan merangsang sekresi insulin dari pankreas. Oleh karena itu
glibenklamida hanya bermanfaat pada penderita diabetes dewasa yang
pankreasnya masih mampu memproduksi insulin.
Pada penggunaan per oral glibenklamida diabsorpsi sebagian secara cepat
dan tersebar ke seluruh cairan ekstrasel, sebagian besar terikat dengan
protein plasma. Pemberian glibenklamida dosis tunggal akan menurunkan
kadar gula darah dalam 3 jam dan kadar ini dapat bertahan selama 15
jam. Glibenklamida diekskresikan bersama feses dan sebagai metabolit
bersama urin.
Lanjutan . . .
Farmakokinetik
1.Dosis
2.Dimulai
3.Tingkatkan
4.Dosis
rumatan 2.5-20 mg/hari melalui mulut (per oral) sehari 1 kali atau
dalam dosis terbagi
5.Dosis
6.Dosis
7.Dosis
Lanjutan . . .
d. Apa saja indikasi, kontra-indikasi, dan efek samping dari
gibenclamide?
Jawab :
Indikasi untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2
(non-insulin dependent)
Kontra Indikasi Glibenklamida tidak boleh diberikan pada diabetes
militus juvenil, prekoma dan koma diabetes, gangguan fungsi ginjal
berat dan wanita hamil. Gangguan fungsi hati, gangguan berat fungsi
tiroid atau adrenal.
Efek Samping :
Hipoglikemia,
kenaikan GI.
Mungkin
Kadang-kadang
Lanjutan . . .
3.a. Bagaimana anatomi, histologi, dan fisiologi dari ginjal?
Jawab :
Lanjutan . . .
b. Bagaimana anatomi, histologi, dan fisiologi dari mata?
Jawab :
Lanjutan . . .
c. Apa penyebab tampak pucat? Bagaimana patofisiologinya?
Jawab :
Gagal ginjal fungsi eritropoeiten ginjal terganggu anemia
tampak pucat
Lanjutan . . .
e. Apa penyebab buang air kecil sedikit? Bagaimana
patofisiologinya?
Jawab :
Gagal ginjal fungsi filtrasi ginjal terganggu oligouria
Lanjutan . . .
g. Apa penyebab
patofisiologinya?
penurunan
penglihatan?
Bagaimana
Jawab :
Hiperglikemia permeabilitas kapiler terganggu cairan plasma ke
luar dan menumpuk di makula vasoproliferatif neovaskuler
iskemik retina penglihatan
Lanjutan . . .
4. Bagaimana interpretasi, mekanisme, dan cara pemeriksaan fisik?
Jawab :
a) Anemia Abnormal (normal : 13,2 17,3 g/dl dan 11,7 15,5
g/dl) (Automated Cell Counted)
b) Edema peritibial Abnormal (dengan cara pemeriksaan fisik)
Proteinuria Albumin plasma Tekanan osmotik kolid plasma
Pergeseran cairan ektrasel cairan intertisial EDEMA Cairan
extrasel Retensi Na & H2O Reabsorbsi Na pada tubulus
Aldosteron Renin-angiotensin Cairan intravaskular
Pergeseran cairan ektrasel
c) Delirium Abnormal (normal : compos mentis GCS)
d) TD 160/100 mmHg Hipertensi
(normal : sistolik = 100 120 dan diastolik = 60 - 80 mmHg
Tensimeter)
Gagal ginjal fungsi renin-angiotensin ginjal terganggu volume
cairan tubuh curah jantung hipertensi
Lanjutan . . .
5. Bagaimana interpretasi, mekanisme, dan cara pemeriksaan pada
pemeriksaan laboratorium:
Jawab :
a) Glukosa darah 550 mg/dl abnormal (masuk dalam kategori DM)
b) Protein urin +3 abnormal (normal : negative )
c) Ureum 200 Abnormal, yaitu kadar ureum dalam darah
d) Kreatinin > 2,5 Abnormal, yaitu kadar kreatinin dalam darah
Lanjutan . . .
7. Bagaimana DD pada penyakit ini?
Jawab :
Tolak Ukur
Etiologi
DM-1
Autoimun
DM-2
Resistensi Insulin
Poliuri
Polidipsi
Polipagi
Kurus
Cepat Lelah
Blood Glucose
C-Peptide
Normal
Urine Glucose
Urine Protein
Lanjutan . . .
8. Bagaimana WD pada kasus ini?
Jawab :
WD pada kasus ini adalah Mr. Cek Derus menderita DM Tipe 2
Lanjutan . . .
10. Bagaimana pencegahan pada penyakit ini?
Jawab :
Olahraga
yang teratur
Ajari anak-anak untuk selalu beraktivitas fisik dan memilik makanan
yang sehat dan seimbang.
Kurangi makanan yang mengandung lemak jenuh dan perbanyak
makan buah-buahan dan sayur-sayuran.
Jangan merokok
The US Preventive Services Task Force merekomendasi konsultasi diet
intensif terhadap pasien-pasien dewasa yang mempunyai faktor-faktor
risiko untuk terjadinya penyulit kardiovaskular.
Lanjutan . . .
12. Bagaimana prognosis pada kasus ini?
Jawab :
DUBIA at
Bonam
DUBIA at
Hipotesis
Kerangka Konsep
Resistensi Insulin
Hiperinsulinemia
Intoleransi Glukosa
Glukosa Darah
550 mg/dl
DM TIPE 2
(hiperglikemi)
Glibenclamide
(5mg)
Protein Urin +3
Retinopati Diabetika
Gagal Ginjal
Ureum 200
Kreatinin > 2,5
Delirium
Tekanan Darah
160/100 mmHg
Penglihatan
Anemia
Tampak Pucat
Edema
Peritibial
Mual
Muntah
B.A.K
sedikit