Anda di halaman 1dari 16

Fisika Farmasi

Coffein
1.
2.
3.
4.

ANGGOTA KELOMPOK :
ARINAL HIDAYAH
DIMAS ALWI
INGGRIDA
RIZKY FATMA

Coffein
Nama latin : Coffeinum
Struktur kimia :
Rumus kimia : C8H10N4O2
Berat molekul : 194,19
Pemerian : serbuk atau hablur bentuk jarum mengkilap

biasanya menggumpal; putih; tidak berbau; rasa pahit


Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol
(95%) P; mudah larut dalam kloroform P; sukar larut dalam
eter P
Jarak lebur :Antara 235 dan 237.5; penetapaan dilakukan
menggunakan zat yang telah dikeringkan pada suhu 80 selama
4 jam.

Coffein memiliki nilai:

Berat jenis
Titik lebur

Bobot Jenis
Bobot permili liter massa jenis () suatu cairan adalah bobot

dalam gr/ml zat cair pada suhu 20C yang ditimbang di


udara. Bobot permili liter zat cair dalam gram dihitung
dengan membagi bobot zat cair dalam gram yang mengisi
piknometer pada suhu 20C, dengan kapasitas piknometer
dalam ml pada suhu 20C.
Pengertian Bobot jenis sendiri adalah Bobot jenis suatu zat
adalah perbandingan bobot zat terhadap bobot air dengan
folume yang sama yang ditimbang di udara pada suhu yang
sama (FI III hal. 767).
Sehinga bobot jenis dapat dirumuskan
= m/v

Faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis


1. Suhu

Suhu berbanding terbalik dengan berat jenis,


dimana semakin besar suhunya semakin kecil pula
berat jenisnya dan sebaliknya.
2. Massa Zat
Massa zat berbanding lurus dengan berat jenis,
dimana semakin besar massa zatnya semakin besar
pula berat jenisnya.

Prosedur Kerja Bobot jenis zat padat


1. Timbang piknometer kosong yang bersih dan kering (1)
2. Piknometer diisi aquadest, lalu ditimbang piknometer
+ aquadest
3. Keluarkan air dari piknometer lalu keringkan
piknometer
4. Masukan zat cair pada pikno hingga penuh
5. Timbang piknometer kosong + zat cair (3)
6. Hitung bobot jenis zat cair dengan rumus : BJ = 3-1
2-1
7. zat = BJ air

Prosedur kerja bobot jenis zat cair


1. Timbang piknometer kosong yang bersih dan kering (1)
2. Piknometer diisi aquadest hingga penuh, lalu ditimbang
piknometer + aquadest (2)
3. Keluarkan air dari piknometer lalu keringkan piknometer
4. Isi piknometer dengan zat padat sampai separuh dari piknometer
5. Timbang piknometer kosong + zat padat (3)
6. Tambahkan aquadest pada piknometer yang berisi zat padat
sampai penuh
7. Timbang PK + zat padat + aquadest
8. Hitung bobot jenis zat cair dengan rumus : BJ = 3-1
(2-1)-(4-3)
9. zat padat = BJ air

Hasil
Bobot jenis pada suhu 27oC

1. Berat PK
= 16, 1132 g
2. Berat PK + air = 41, 4824 g
3. Berat PK + Coffein
= 23, 0451 g
4. Berat PK + Coffein + air = 43, 2437 g

Interpolasi
Suhu 27 C (y)

Pada suhu 25 C (y1) = 996, 02 gr/L(x1)


Pada suhu 30 C (y2) = 994, 62 gr/L (x2)

5(994, 62 - x) = 3 (-1,4)
4973, 1 5x = -4, 2
-5x = - 4,2 4973,1
-5x = - 4977, 3
x=
= 995, 46 gr/L
= 995, 46/1000 = 0, 9954 gr/mL

Berat jenis Coffein


BJcoffein =

=
=
=
= 1, 3406

Bobot jenis Coffein


coffein = BJ air

= 1, 3406 0, 9954 gr/mL


= 1, 3344 gr/mLs

Titik Lebur
Suhu lebur zat adalah suhu pada saat tepat melebur

selurunya yang ditunjukan pada saat fase padat tepat


hilang.
Jarak lebur adalah jarak antara jarak antara suhu
awal dan suhu akhir peleburan zat. Suhu awal dicatat
apda saat zat mulai menciut atau membentuk
tetesan pada pipa kapiler, suhu akhir dicatat pada
saat hilangnya fase padat.
RUMUS : TL =

Faktor-faktor yang mempengaruhi titik lebur


1. Ukuran partikel

Semakin besar ukuran partikel maka semakin sulit terjadinya


pelelehan dan sebaliknya.
2. Banyaknya sampel
Semakin sedikit sampel yang digunakan semakin cepat proses
pelelehannya dan sebaliknya.
3. Pemanasan dalam kapiler
Pemanasan dalam suatu pemanasan harus menggunakan bara api/
panas yang bertahan. Adanya senyawa lain yang mempengaruhi
range titik leleh.
4. Zat pengotor
Dimana semakin banyak pengotornya, semakin rendah
kemurniannya.

Prosedur kerja titik lebur


1. Siapkan pipa kapiler, bakar salah satu ujungnya agar tertutup
2. Isi serbuk pada pipa kapiler melalui ujung yang terbuka dgn
cara diketuk-ketuk hingga serbuk berada di dasar tabung yang
tertutup hingga tinggi 2,5 -3,5mm.
3. Panaskan tangas hingga 10 dibawah suhu lebur yang
diperkirakan
4. Masukkan pipa kapiler dan termometer pada posisi kanan
meltingpoint, kemudian amati
5. Lanjutkan pemanasan hingga zat melebur
6. Hitung dan catat hasil
TL =

Hasil Praktikum titik lebur


Titik lebur kofein

Suhu awal (t1) = 210


Suhu akhir (t2) = 235
TLcoffein =

=
=
= 222,5

Pembahasan
Dari hasil praktikum yang kelompok kami lakukan

pada tanggal 11 Desember 2015 mendapat hasil titik


lebur coffein yaitu 222,5, hasil yang kami peroleh
tidak sesuai dengan literatur yaitu antara 235 237,5. Hal ini mungkin dikarenakan kami
memasukan pipa kapilernya lebih awal yaitu di suhu
210.

Anda mungkin juga menyukai