Anda di halaman 1dari 106

SISTEM SUPLAI AC DAN DC

Gardu Induk merupakan suatu sistem instalasi listrik,


terdapat perlengkapan :
1.untuk menaikkan dan menurunkan tegangan sesuai
dengan tingkat tegangan kerjanya,
2.Untuk melakukan kerja switching rangkaian suatu sistem
tenaga listrik
3.Untuk mengamankan peralatan dari gangguan
Dalam pengoperasian tenaga listrik terdapat dua macam
sumber tenaga (Suply),
Sumber arus bolak balik (AC)
Sumber arus searah (DC) Sumber tenaga ini selalu harus
mempunyai keandalan dan stabilitas yang tinggi.

I. Sistem Suplai AC
1. Gambaran Umum
Pengoperasian suatu Gardu Induk memerlukan fasilitas
pendukung yaitu sumber tegangan rendah AC 380 Volt
yang diperlukan untuk sistem DC (untuk Kontrol, Proteksi,
maupun untuk sistem mekanik penggerak peralatan di
Gardu Induk.
Pada gardu Induk 150 kV sumber AC dipasok dari trafo
pemakaian sendiri (PS)
Sedangkan pada GITET 500 KV selain Trafo PS dilengkapi
juga dengan Generator Set yang diperlukan untuk keadaan
darurat atau pada saat trafo pemakaian sendiri (PS)
mengalami gangguan atau sedang dipelihara.

2. FUNGSI
Pemakaian sendiri di Gardu Induk berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan Tenaga Listrik peralatan bantu, pada umumnya dibutuhkan
untuk memasok daya listrik ke peralatan di Gardu Induk antara lain :
Pengisi Batere ( Charger )
Motor Kipas Pendingin
Motor Sirkulasi minyak
Motor OLTC
Motor Mekanik Pms
Penerangan Gedung
Penerangan Panel kontrol
Pemanas ( Heater )
Macam supply AC
1. Trafo Pemakaian Sendiri ( P.S )
2. Jaringan luar ( 3 ph - 380 V )
3. Genset
4. UPS

1. PEMAKAIAN SENDIRI (PS)

Gambar Rangkaian Transformator Pemakaian Sendiri

CB

CB
CB
DS
DS

LBS
TRAFO PS

TRAFO PS
CB

PS. Dari tersier dengan


1 trafo utama

PS. Dari tersier dengan


2 trafo utama

DS

PS. Dari sekunder


trafo utama

Pasokan Trafo PS dari Tersier IBT 500 kV

Trafo PS
66kV/400V

Peralatan Instalasi Trafo PS


Peralatan instalasi sistem pemakaian sendiri umumnya terdiri dari
Load Breaker Switch, Trafo PS, No Fuse Breaker (NFB) dan
Lemari Panel Distribusi AC.

Load Breaker Switch

PERALATAN INTALASI TRAFO P.S

GAMBAR RENCANA PANEL AC 380 V

Kabel Gland

NFB 3 POLE
250 A

R
S
T

3 Ple 6A

10 A

16 A

32 A

NFB
160 A

Terminal Legrand

Indikasi

NFB
100 A

Contoh Wiring Diagram dan Panel Distribusi AC

Kabel Gland
NFB 3 POLE
250 A

R
S
T

3 Ple 6A

10 A

16 A

32 A

NFB
160 A

Terminal Legrand

NFB
100 A

Indikasi

Wiring Panel AC

Panel Kontrol AC

3. GENERATOR SET (GENSET)


Genset adalah bagian dari sumber AC
Sebagai pengganti sumber listrik AC bila sumber utama mengalami gangguan
dalam waktu lama (Trafo PS rusak, black out dls)

Panel Kontrol
Pada panel control terdapat rangkaian listrik yang berfungsi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mengoperasikan secara automatis maupun manuel


Menerima isyarat tegangan suplay
Memantau tegangan generator
Mengalihkan beban
Memantau proteksi
Memutuskan beban
Mematikan sistem pembangkit

Panel Kontrol juga dilengkapi fasilitas :


1. Pengisi batere (charger batere) secara kontinyu
2. Pemanas mesin
3. Alarm dan indikator (bila starting otomatis gagal maka alarm berbunyi disertai
indikator Fault), jka mesin telah stabil, tanda Running) muncul
4. Instrumentasi :

Frekwensi Meter, Voltmeter AC, Wattmeter, Amper Meter AC

Engine Monetor Indikator Lamp.

Counter jam kerja generator

Bagian-bagian utama :
1.Penggerak mula
2.Generator
3.Sistem Penunjang
Prinsip Kerja :
Gabungan antara :
a.Mesin penggerak (prinsip motor bakar), untuk merobah
energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi mekanis.
b.Generatror (mesin listrik), menkonversi energi mekanis
menjadi energi listrik

2.1. Mesin Penggerak (motor disel)

Gerakan torak diputar oleh motor starter (gerakan awal)


Torak bergerak naik menekan udara pada ruang kompresi (suhu &
tekanan naik)
Disemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar, terjadi ledakan yang
mendorong torak bergerak kebawah (menghasilkan tenaga)

2.2. Generator (mesin listrik)


Generator : lilitan stator dan lilitan rotor
Lilitan rotor dialiri arus serarah, melalui sikat arang pada cincin slip
Lilitan rotor diputar oleh mesin penggerak.
Kumparan stator akan terinduksi fluks magnit dengan bentuk
gelombang sinusoida, seperti rumus :
e = d / dt (Prinsip dasar Hukum Faraday)
e : tegangan
d : fluks yang timbul pd periode waktu
kumparan stator
dt : periode waktu

2.3. Bentuk Gelombang Tegangan


Tegangan yang terinduksi ke kumparan stator akan membentuk sinosioda / satu putaran
penuh (untuk generator 2 kutub)
Besarnya frekwensi tergantung banyaknya kutub, putaran dan waktu
f = P/2 x n/60 .. Hz
f : frekwensi pada kumparan stator
P : jumlah kutub kumparan stator
n : jumlah putaran rotor

Sebagai contoh
Untuk mendapatkan frek. 50 Hz dari sebuah Generator 2 kutub maka
diperlukan putaran rotor dari generator adalah 3000 putaran/menit

e
t

4. Uninterupted Powetr Supply ( UPS )


Automatic switch
IN-1
OUT

Rectifier

IN-2

Inventer

Batere

BATERE

Pulsa Width
Modulator

BLOCK DIAGRAM INVERTER

Detector

Pengertian :
Adalah sebuah sumber listrik cadangan untuk keperluan
peralatan listrik yang beroperasi secara kontinyu
Fungsi :
1.Penyedia sumber daya listrik
2.Sebagai sumber energi cadangan bila sumber utama mengalami
angguan
3.Memberi kesempatan utk melakukan back up data
4.Di PLN digunakan di JCC, RCC, DCC, MCC

Prinsip kerja 2 keadaan :


1.Keadaan normal (normal sistem)
Sumber input-1 mensuplai ke beban
Sumber input-2 melalui rectifier mengisi
batere
1.Keadaan emergensi (bila suply PLN padam
secara automatis inverter kerja dan
mensuplai daya ke beban melalui automatic
swtich

SISTEM OTOMATIS
Gambaran umum :
Di GI biasa sumber daya listrik diperoleh dari trafo PS dan
dikombinasikan dengan sebuah Genset atau sumber daya lain.
Dalam pengoperasiannya dilakukan bergantian sesuai kondisi dan
SOP setempat (secara manual atau otomatis)
Sistem otomatis in merupakan fasilitas pendukung
untuk kelangsungan operasi peralatan yang memerlukan sumber
listrik.

Tujuan :
Untuk menjaga dan menjamin bekerjanya dengan
baik sistem supply AC baik manuel mapun otomatis

Prinsip kerja :
Adalah automatisasi perpindahan beban yang saling
mengunci (inter lock) satu sama lain

+ N3

+ N2

+ N4

Q10

S 201
Q0

Q0

S 401

G
o

II. Supply DC
Sumber arus searah (DC) harus mempunyai keandalan dan
stabilitas yang tinggi.. Catu daya DC bersumber dari rectifier dan
batere terpasang pada instalasi secara paralel dengan beban,
sehingga dalam operasionalnya disebut Sistem Suply DC.
Untuk kebutuhan operasi relai dan kontrol di PLN terdapat dua
sistem catu daya pasokan arus searah yaitu DC 110V dan DC
220V, sedangkan untuk kebutuhan scadatel menggunakan
sistem Catu Daya DC 48V.
Tujuan Pemeliharaan Sistem DC adalah : untuk mengusahakan
agar rectifier dan batere berikut rangkaiannya selalu bekerja
sesuai karakteristiknya, sehingga diharapkan Sistem DC
mempunyai keandalan yang tinggi.

PENGGUNAAN SUPPLY DC
Tegangan DC : 48 V
Scada / RTU
Telekomunikasi
PLC & Teleproteksi
Proteksi SKTT
Alarm, Signal, Indikasi
Tegangan DC :110 V
Kontrol, Proteksi, Metering
Motor-2 PMS, PMT
Alarm, Signal, Indikasi
Triping coil dan closing coil
Tegangan DC : 220 V
Sistem DC di Pembangkit,
Sistem DC di GI 500 KV

MACAM SUPPLY DC
1. RECTIFIER / CHARGER / POWER SUPPLY
(Supply DC Utama )
2. BATERE
( Supply DC Cadangan / Back Up )

Rectifier

Batere

NFB
Fuse

NFB

Beban DC

UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN


DIPASANG CATU DAYA YANG TERPASANG 2 UNIT.

Unit 2

Unit. 1

Batere-1

Batere-2

NFB

NFB
Fuse

NFB

Fuse

NFB

NFB Rel DC

Beban DC

Beban DC

UNTUK LEBIH MENINGKATKAN KEANDALAN CATU DAYA


DIPASANG BLOK DIODA PADA SISTEM 2 UNIT.

Unit 2

Unit. 1

Batere-1

Batere-2

NFB

NFB
Fuse

NFB

Fuse

NFB

Blok Dioda

Blok Dioda

NFB Rel DC

Beban DC

Beban DC

DISTRIBUSI SISTEM DC
Tujuan :
- Memisahkan beban sesuai fungsi/jenis
beban
- Memudahkan trouble shooting
- Memudahkan pemasangan wiring
Komponen utama :
o Box panel
o Rel
o NFB/MCB input
o MCB output
o Pengawatan
o Terminal

Kabel Gland

Aux Contact
MCB 2 POLE
63A

Beban DC

Indikasi

1. RECTIFIER
Rectifier disebut juga Power Supply / Charger adalah
suatu rangkaian elektronik yang berfungsi :
1.untuk mensuply peralatan yang menggunakan
tegangan DC (Power Supply)
2.Untuk mengisi batere (Charger)
Kap.rectifier = (0,2 x Cbatere) + Ib ... A
PRINSIP KERJA :
Merobah tegangan / arus listrik bolak-balik ( AC )
menjadi tegangan / arus searah ( DC )

JENIS RECTIFIER :
1. Rectifier 1 Fasa
Tegangan inputnya 1 fasa ( 220 VAC )
2. Rectifier 3 Fasa
Tegangan inputnya 3 fasa (380 VAC)

BAGIAN-BAGIAN RECTIFIER
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Trafo utama
Penyearah :
Rangkaian Auto Voltage Regulator (AVR)
Rangkaian Penyaring ( Filter )
Rangkaian voltage Droper
Rangkaian Indiktor dan Alarm

BAGIAN-BAGIAN RECTIFIER
TRAFO
UTAMA

IN

PENYEARAH

AVR

FILTER

INDIKATOR
& ALARM

VOLTAGE
DROPER

Output
beban

Output
batere

1. TRAFO UTAMA
Trafo primer dan skunder
Umumnya merupakan trafo step down
Menyesuaikan tegangan yang dibutuhkan
- Primer
: 1 fasa (220 V) atau 3 fasa (380V)
- Skunder : 220 V, 110 V, 48 V, 24 V, 12V
Kapasitas : 20 % > kapasitas rectifier

2. Penyearah
Fungsinya : merobah teg. AC to DC
Komponen penyearah :
Dioda
SCR (Silicon Control Rectifier) atau Thyristor
Sistem penyearahnya : 2 macam
Half Wave : Setengah Gelombang
Full Wave : Gelombang Penuh

DIODA
+
Teg.+
A
Ph
Ph. +

Ph. --

Ph Neg
Teg. Neg

ON (membuka)

Off (menutup)

Specifikasi dioda :
V = 300 V, artinya PIV (Peack Inverts Voltage) =
Mampu menahan tegangan/arus balik 300 Volt
I = 50 A, artinya mampu dialiri 50 Amper

SCR /THYRISTOR

Ph. +

A
Ph. --

Gate

SCR akan bekerja seperti Dioda


Apabila Gate diberi tegangan triger +
Makin besar tegangan triger yang diberikan pada Gate
maka tegangan / arus yang mengalir ke dioda makin besar

Sistem Penyearah : 2 macam

1. Half Wave : Setengah Gelombang

2. Full Wave : Gelombang Penuh

PENYEARAH DIODA
1. Penyearah dioda gelombang (Half wave) 1 ph

Dioda

2. Penyearah dioda Full Wave dengan C.T 1 Phasa

D1
P

CT
R
D2

D1

D2

D1

D2

3. Penyearah dioda gelombang penuh


Bridge 1 Phasa
D2/D3

D1/D4 D2/D3

+
P

D1

D2

D3

D4

--

D1/D4

Penyearah Diode Setengah Gelombang 3 Fasa

Bentuk
tegangan input
Diode 3fasa

Bentuk tegangan output Diode 3fas

RANGKAIAN PENYEARAH FULL WAVE DIODA 3 PH

Input AC

Output DC

2.2. PENYEARAH SCR 1 PH


2.2.1. Penyearah SCR gelombang (Half wave) 1 ph

SCR

R
AVR

SCR = Silcon Control Rectifier

2.2.2. Penyearah dioda/SCR gelombang penuh 1 ph

SCR.1

+
P

D1

AVR

D2

SCR.2

--

2.2.3. Penyearah Dioda / SCR 3 Ph Full Wave

+
S

-AVR

3. Auto voltage Regulator (AVR)


Rangkaian / komponen elektronik
Prinsip kerja : membangkitkan pulsa triger untuk
diberikan pada Gate thyristor (SCR)
Fungsi :
o mengatur arus (Limit Current)
o Mengatur / seting tegangan
Floating
Equalizing
Boosting

Diagram AVR

Sincronizing

Input AC

Pembangkit
Pulsa

Penguat

+
Power
Suply

Kontrol & Sensor

Outp. Rect

-F

LC

Ke Gate
SCR

Merek : Swaden

KOMPONEN AVR

4. PENYARING (FILTER) RECTIFIER


Tegangan riple adalah tegangan AC yang keluar dari
rectifier bersama sama dengan tegangan DC
(komponen teg. AC pada tegangan DC)
Fungsi filter untuk mengurangi riple pada output
rectifier
Teg. Riple berdampak pada :
- Proses pengisian pada batere
- Mal kerja dan kerusakan peralatan

4.1 RANGKAIAN FILTER RC


Terdiri dari rangkaian :
RC : untuk arus/tegangan rendah
dan Frekwensi rendah
R

C1

C2

Rangkaian Filter LC
Terdiri dari rangkaian :
- LC : untuk arus/tegangan tinggi
dan Frekwensi rendah / tinggi
L

C1

C2

5. RANGKAIN INDIKATOR & ALARM


Rangkaian elektronik yang berfungsi memberikan
informasi ketika terjadi sesuatu (normal/abnormal)
pada sistem kerja rectifier antara lain :
Rectifier ON
AC Failure
Rectifier Failure
High DC Voltage (Tegangan DC tinggi)
Low DC Voltage (Tegangan DC rendah)
Earth Fault Positif ( DC Groud )
Earth Fault Negatif ( DC Ground )

LOW/LOSS LINE AC VOLTAGE MODULE

Q1

Q3

RL
AC

VR

Q2

RANGKAIAN DASAR LOW / HIGH VOLTAGE MODULE

Q1

Q3

_
v

RL

VR

Q2

VOLTAGE DROPER
FUNGSI
SEBAGAI PENURUN TEGANGAN DC
TUJUAN
MENJAGA BESAR TEGANGAN YANG MASUK KE BEBAN TERUTAMA PADA
SAAT PENGISIAN EQUALIZING MAUPUN BOOST
KEPERLUAN /MANFAAT
MENINGKATKAN KEANDALAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN BATERE
(CHARGING)
DIMANA / TEMPAT
PADA GARDU INDUK YANG TERPASANG SATU UNIT BATERE

VOLTAGE DROPER :
DIPASANG PADA JUMLAH SEL BATERE YANG TEG. FLOATING
TOTALNYA DIBAWAH/SAMA DENGAN TEGANGAN KERJA
PERALATAN

Fungsi : untuk menurunkan tegangan pada saat Pengisian


Equalizing
VOLTAGE DROPER :
DIPASANG PADA UNTUK JUMLAH SEL BATERE YANG TEGANGAN
FLOATING TOTALNYA MELEBIHI TEGANGAN KERJA PERALATAN

Fungsi : untuk menurunkan tegangan pada saat pengisian


floating

VOLTAGE DROPER
d1

dn

IN

OUT

nc
Batere
Contactor

Kontrol

BLOK DIAGRAM CONTROL VOLTAGE DEOOPER


4

1
Rl-2

T1

RL-1

IC1

VR8
IC2

VR11

T2
--

MAIN MCB
MAIN TRANSFORMER

BRIDGE MODULE

MAIN CONTACTOR

R
S
T
N
L1

Filter

CF

ISO DRIVE CARD

L2

RS
RL 1

RL 2

FUSE

SYSTEM CARD

TCC

TM 1

CONTROL CARD

FUSE

DROPPER

FUSE

MULTI ALRM CARD


FUSE

INDIKATOR

DIAGRAM
RECTIFIER SETELAH DITAMBAH ALAT
PROTEKSI TEGANGAN SURJA HUBUNG

BATTERY

DC 110 V

BANK

LOAD OUTPUT

MODE OPERASI PADA CHARGER


Pada umumnya mode pengisian pada rectifier / chsarger
menyesuaikan kebutuhan bater, yaitu :
Foloating charge :
Pengisian kebatere dalam kondisi normal (kontinyu) agar kondisi
batere dalam kondisi terisi penuh
Equalizing charge :
Pengisian ke batere untuk menyamakan /meratakan tegangan
batere bila terjadi perobahan tegangan tiap sel
Boosjting charge :
Jenis pengisian secara cepat, setelah batere mengalami
pengosongan yang besar, komisioning batere

Rectifier swtching

Switching Mode Power supply


(SMPS)
SMPS adalah suatu rangkaian pentransfer
daya yang menggunakan trafo dengan
frekwensi tinggi (30 KHz 200 KHz) yang
menggunakan inti ferit
Bentuk fisiknya kecil tidak besar seperti pada
rectifier yang menggunakan trafo keren
dengan frekwensi 50 Hz atau 60 Hz

Prinsip kerja :
Menggunakan metoda switching (pensaklaran) yaitu menghidup matikan
tegangan yang masuk ke trafo dengan komponen elektronik dan frekwensi
tertentu.
Kelebihan :
Mampu bekerja pada rentang tegangan masukan yang lebar (90 265 V)
dengan output yang sama dan stabil.
Dengan kelebihan ini SMPS menjadi auto-voltage regulator atau wide range
input regulator power supply atau disebut AC-matic
Bagian-bagian utama SMPS :
1.Rangkaian Input
2.Rectifier & Smoother (Filter)
3.DC to DC Converter
4.Mode operasi & Pengaman (AVR, OVP, OCP)
5.Voltage Dropper
6.Annonciator & Metering

1.
a.
b.
c.

Rangkaian input :
Merupakan tegangan input AC
Proteksi surja hubung
Line filter, untuk menghilangkan frekwensi liar dari jala-jala terdiri dari induktor (L) dan
kapasitor dipasang seri terhadap tegangan input.

2. Rectifier & Smoother :


a. Rectifier : merobah tegangan AC menjadi DC
b. Smoother : sebagai filter tegangan riple
3. DC to DC converter :
a. Start Up : memproduksi osilasi sendiri (self oscilating) 30 40 KHz,
sebagai pemicu awal rangkaian oscilator untuk beroscilasi. Tegangan ini muncul setalah
sesaat SMPS mendapat tegangan input AC.
b. Switcher : Sebagai saklar utama transformator, mempunyai karakter :
mampu dialiri arus colector/drain yang cukup besar dan mempunyai frekwensi yang
cukup untuk dibuat sebagai saklar (switcher)
c. Rangkaian Error Amplifier : Sebagai setabilizer tegangan output. Cara kerjanya :
membandingkan tegangan output (dari lilitan skunder trafo) dengan tegangan
referensi yang stabil.
d. Secondary Rectifier & Smoother : Tegangan pada sekunder trafo bukan AC tapi DC
berbentuk pulsa

2. B A T E R E

3.2. PENGERTIAN BATTERE


Sebuah
sel
listrik
dimana
didalamnya
berlangsung proses elektrokimia yang reversibel
artinya :
-Proses perobahan dari tenaga listrik menjadi
tenaga kimia (pengisian)
-Sebaliknya proses perobahan dari tenaga kimia
menjadi tenaga listrik (pengosongan).

Prinsip kerja
1. Proses Pengisian
CHARGER

+
BATERE

--

-2. Proses Pengosongan

+
BEBAN

BATERE

--

Bagian-bagian utama batere :


1. Elektroda
yaitu elektroda positif dan elektroda negatif yang direndam dalam suatu larutan
kimia berfungsi sebagai pemindah elektron pada saat berlangsung
pengisian / pengosongan. Elektroda terdiri dari :
Grid : adalah suatu rangka besi atau fiber berfungsi sebagai tempat
material aktif.
Material aktif : berfungsi sebagai material yang bereaksi secara kimia
untuk menghasilkan energi listrik.
2. Elektrolit
adalah cairan/larutan senyawa kimia yang berfungsi menghantarkan arus
listrik, dapat menghasilkan muatan listrik positif dan negatif (ion positif dan
ion negatif) Makin banyak ion ion yang dihasilkan - makin besar daya
hantar listriknya.
3. Sel Batere :
Steel container
Plastik container

BAGIAN-BAGIAN BATERE
Pool conector elect

Lobang penguapan/pengisian

-- atas
-- bawah
Electrolite
Electrode

Continer ( Sel )

Fungsi Batere :
untuk menyimpan energi listrik arus searah (DC )
Jenis Batere :
1. Batere Asam
2. Batere alkali
Batere Asam
1. TeganganTegangan nominal per sel : 2 Volt
2. Nilai B.J sebanding dengan kapasitas batere
3. Suhu sangat mempengaruhi nilai BJ (suhu tinggi BJ makin rendah
dan sebaliknya
4. Bahan Elektrolitnya : larutan asam sulfat (H2SO4)
5. Elektrodanya : plat-plat timah perroksida (PbO2) sebagai anoda (kutub
positip) dan timah murni (Pb) sebagai katoda (kutup negatip)

Karakter batere Asam


1. Elektroda mengalami korosi :
Hal ini terjadi karena elektroda bereaksi dengan Elektrolit
(asam),
pada
saat
sering
mengalami
pengisian/pengosongan (pada suhu tinggi akan lebih
cepat)
2. Mengalami sudden death, yaitu :
Terjadi open sircuit karena diisi arus tinggi / dibebani beban
yang tinggi dan menyebabkan batere kehilangan
tegangan

LEAD ACID BATTERY

Batere Alkali
Bahan Elektrolitnya : larutan potasium / kalium hyddroxide
(KOH)
Terdiri dari :
1.Nickel Iron Alkline Batere (Ni-Fe batere)
2.Nickel Cadmium Alkaline Batere (Ni-Cd batere)
Keuntungan batere Alkali
1. Sangat handal, tidak mengalami sudden death
2. Tahan terhadap pengosongan/pengisian (cycling) yang
banyak,
3. Tahan terhadap temperatur tinggi dan fluktuasi suhu lebar
( - 20 C - + 50 C )
4. Terhadap overcharging sesaat, hanya menyebabkan
bertambahnya konsumsi air murni
5. Mampu pengisian dengan cepat

Batere Lithium / kering


Batere yang digerakkan oleh ion lithium
Anoda terbuat dari karbon dan grafit
Katoda terbuat dari bahan Lithium karboit Oksida, Lithium besi fosfat atau
Lithium Oksida Mangaan
Elektrolit terbuat dari garam lithium yang dilarutkan dalam pelarut organik,
yang umum dipakai :
Lithium hexafluorophosphate (LiPF6)
Lithium tetrafluoroborate (LiBF4)
Lithium perklorat (LiCIO4)
Sedang pelarut organik :
Etilen karbonat
Dimeti karbonat,
Dietil karbonat

Macam & Mode pengisian


Pada dasarnya ada 2 macam pengisian :
1.Pengisian Arus tetap ( CC )
2.Pengisian Tegangan tetap ( CV )
Mode pengisian :
1.Floating
2.Equalizing
3.Boosting

PENGOSONGAN :
Karakteristik pengosongan tergantung :
1. Type batere ( L, M, H )
2. Arus pengosongan
3. Tegangan akhir (1,00 V/sel, 1,05 V/sel, 1,10 V/sel,
1,14 V/sel )
4. Temperatur batere
Parameter Pengosongan :
1. Arus Pengosongan
2. Tegangan akhir
3. Waktu lama pengosongan

Ruang batere :
Ruang batere harus memiliki sirkulasi udara yang cukup
Dipasang exhaust fan
Ventilasi udara dilengkapi penyaring udara
Tujuannya agqar volume udara yang berputar cukup sehingga cukup untuk
membuang gas Hidrogen dan Oxygen (explosif) yang timbul akibat proses
kimia batere.
Untuk instalasi didarat ( Land Instalation ) :
Q = 55 x n x I
Untuk instalasi di laut ( Mairine Instalastion ) :
Q = 110 x n x I
Keterangan :
Q : Volume udara ( liter / jam )
N : Jumlah sel batere
I : Arus pengisian

PT. PLN (PERSERO)


PUSAT PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN

TEORI DASAR UPS

Uninterruptible Power Supply (UPS) adalah


alat untuk menyediakan sumber daya listrik AC
tak terputus pada beban listrik kritis ketika
sumber
daya
utama
mengalami
pemadaman/kegagalan.
UPS dengan waktu instan mengambil alih
fungsi sumber daya utama yang mengalami
pemadaman dan menyediakan sumber daya
cadangan dengan memanfaatkan energy yang
tersimpan dalam battery di dalam unit UPS,
sehingga upaya penyediaan sumber daya tak
terputus dapat diperoleh.

Aplikasi UPS:
1.Pusat Data / Master Station JCC/ACC
2.Telekomunikasi dan Scada
3.Peralatan listrik lainnya
UPS berfungsi untuk mengoreksi masalah umum :
1.Teg. spike atau tegangan lebih berkelanjutan
2.Penurunan teg. Input sesaat atau berkelanjutan
3.Kebisingan (noise frekuensi tinggi transien atau
osilasi)
4.Ketidakstabilan dari frekuensi listrik
5.Distorsi harmonik

UPS kapasitas kecil (500VA) untuk melindungi availabilitas data


1 komputer

BAB-II
TOPOLOGI UPS
Kategori

topologi UPS modern :


1.Topologi Siaga (standby) UPS
2.Topologi Garis Interaktif UPS
3.Topologi On-Line UPS.

Topologi siaga (standby = off line) UPS

Topologi Garis Interaktif (Line Interactive) UPS.

5
4

Keterangan :
3

1.Charger/Rectifier
2.Battery
3.Inverter

4. Static Switch
5.Manual Bypass

Topologi dasar On-Line UPS

BATERE

Pulsa Width
Modulator

BLOCK DIAGRAM INVERTER

Detector

UPS secara online sebagai UPS konversi ganda (double


conversion) karena penyearah langsung mengemudi inverter
saat sumber daya utama beroperasi normal. Untuk melindungi
:
1.gangguan listrik umum,
2.fluktuasi frekuensi ,
3.spike dan tegangan turun
4.distorsi gelombang harmonisa,
sesuai dengan standar industri IEC 62040-3 mengaplikasikan
metoda tegangan dan frekuensi independen (Voltage and
Frequency Independent / VFI).

Anda mungkin juga menyukai