I. Sistem Suplai AC
1. Gambaran Umum
Pengoperasian suatu Gardu Induk memerlukan fasilitas
pendukung yaitu sumber tegangan rendah AC 380 Volt
yang diperlukan untuk sistem DC (untuk Kontrol, Proteksi,
maupun untuk sistem mekanik penggerak peralatan di
Gardu Induk.
Pada gardu Induk 150 kV sumber AC dipasok dari trafo
pemakaian sendiri (PS)
Sedangkan pada GITET 500 KV selain Trafo PS dilengkapi
juga dengan Generator Set yang diperlukan untuk keadaan
darurat atau pada saat trafo pemakaian sendiri (PS)
mengalami gangguan atau sedang dipelihara.
2. FUNGSI
Pemakaian sendiri di Gardu Induk berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan Tenaga Listrik peralatan bantu, pada umumnya dibutuhkan
untuk memasok daya listrik ke peralatan di Gardu Induk antara lain :
Pengisi Batere ( Charger )
Motor Kipas Pendingin
Motor Sirkulasi minyak
Motor OLTC
Motor Mekanik Pms
Penerangan Gedung
Penerangan Panel kontrol
Pemanas ( Heater )
Macam supply AC
1. Trafo Pemakaian Sendiri ( P.S )
2. Jaringan luar ( 3 ph - 380 V )
3. Genset
4. UPS
CB
CB
CB
DS
DS
LBS
TRAFO PS
TRAFO PS
CB
DS
Trafo PS
66kV/400V
Kabel Gland
NFB 3 POLE
250 A
R
S
T
3 Ple 6A
10 A
16 A
32 A
NFB
160 A
Terminal Legrand
Indikasi
NFB
100 A
Kabel Gland
NFB 3 POLE
250 A
R
S
T
3 Ple 6A
10 A
16 A
32 A
NFB
160 A
Terminal Legrand
NFB
100 A
Indikasi
Wiring Panel AC
Panel Kontrol AC
Panel Kontrol
Pada panel control terdapat rangkaian listrik yang berfungsi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bagian-bagian utama :
1.Penggerak mula
2.Generator
3.Sistem Penunjang
Prinsip Kerja :
Gabungan antara :
a.Mesin penggerak (prinsip motor bakar), untuk merobah
energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi mekanis.
b.Generatror (mesin listrik), menkonversi energi mekanis
menjadi energi listrik
Sebagai contoh
Untuk mendapatkan frek. 50 Hz dari sebuah Generator 2 kutub maka
diperlukan putaran rotor dari generator adalah 3000 putaran/menit
e
t
Rectifier
IN-2
Inventer
Batere
BATERE
Pulsa Width
Modulator
Detector
Pengertian :
Adalah sebuah sumber listrik cadangan untuk keperluan
peralatan listrik yang beroperasi secara kontinyu
Fungsi :
1.Penyedia sumber daya listrik
2.Sebagai sumber energi cadangan bila sumber utama mengalami
angguan
3.Memberi kesempatan utk melakukan back up data
4.Di PLN digunakan di JCC, RCC, DCC, MCC
SISTEM OTOMATIS
Gambaran umum :
Di GI biasa sumber daya listrik diperoleh dari trafo PS dan
dikombinasikan dengan sebuah Genset atau sumber daya lain.
Dalam pengoperasiannya dilakukan bergantian sesuai kondisi dan
SOP setempat (secara manual atau otomatis)
Sistem otomatis in merupakan fasilitas pendukung
untuk kelangsungan operasi peralatan yang memerlukan sumber
listrik.
Tujuan :
Untuk menjaga dan menjamin bekerjanya dengan
baik sistem supply AC baik manuel mapun otomatis
Prinsip kerja :
Adalah automatisasi perpindahan beban yang saling
mengunci (inter lock) satu sama lain
+ N3
+ N2
+ N4
Q10
S 201
Q0
Q0
S 401
G
o
II. Supply DC
Sumber arus searah (DC) harus mempunyai keandalan dan
stabilitas yang tinggi.. Catu daya DC bersumber dari rectifier dan
batere terpasang pada instalasi secara paralel dengan beban,
sehingga dalam operasionalnya disebut Sistem Suply DC.
Untuk kebutuhan operasi relai dan kontrol di PLN terdapat dua
sistem catu daya pasokan arus searah yaitu DC 110V dan DC
220V, sedangkan untuk kebutuhan scadatel menggunakan
sistem Catu Daya DC 48V.
Tujuan Pemeliharaan Sistem DC adalah : untuk mengusahakan
agar rectifier dan batere berikut rangkaiannya selalu bekerja
sesuai karakteristiknya, sehingga diharapkan Sistem DC
mempunyai keandalan yang tinggi.
PENGGUNAAN SUPPLY DC
Tegangan DC : 48 V
Scada / RTU
Telekomunikasi
PLC & Teleproteksi
Proteksi SKTT
Alarm, Signal, Indikasi
Tegangan DC :110 V
Kontrol, Proteksi, Metering
Motor-2 PMS, PMT
Alarm, Signal, Indikasi
Triping coil dan closing coil
Tegangan DC : 220 V
Sistem DC di Pembangkit,
Sistem DC di GI 500 KV
MACAM SUPPLY DC
1. RECTIFIER / CHARGER / POWER SUPPLY
(Supply DC Utama )
2. BATERE
( Supply DC Cadangan / Back Up )
Rectifier
Batere
NFB
Fuse
NFB
Beban DC
Unit 2
Unit. 1
Batere-1
Batere-2
NFB
NFB
Fuse
NFB
Fuse
NFB
NFB Rel DC
Beban DC
Beban DC
Unit 2
Unit. 1
Batere-1
Batere-2
NFB
NFB
Fuse
NFB
Fuse
NFB
Blok Dioda
Blok Dioda
NFB Rel DC
Beban DC
Beban DC
DISTRIBUSI SISTEM DC
Tujuan :
- Memisahkan beban sesuai fungsi/jenis
beban
- Memudahkan trouble shooting
- Memudahkan pemasangan wiring
Komponen utama :
o Box panel
o Rel
o NFB/MCB input
o MCB output
o Pengawatan
o Terminal
Kabel Gland
Aux Contact
MCB 2 POLE
63A
Beban DC
Indikasi
1. RECTIFIER
Rectifier disebut juga Power Supply / Charger adalah
suatu rangkaian elektronik yang berfungsi :
1.untuk mensuply peralatan yang menggunakan
tegangan DC (Power Supply)
2.Untuk mengisi batere (Charger)
Kap.rectifier = (0,2 x Cbatere) + Ib ... A
PRINSIP KERJA :
Merobah tegangan / arus listrik bolak-balik ( AC )
menjadi tegangan / arus searah ( DC )
JENIS RECTIFIER :
1. Rectifier 1 Fasa
Tegangan inputnya 1 fasa ( 220 VAC )
2. Rectifier 3 Fasa
Tegangan inputnya 3 fasa (380 VAC)
BAGIAN-BAGIAN RECTIFIER
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Trafo utama
Penyearah :
Rangkaian Auto Voltage Regulator (AVR)
Rangkaian Penyaring ( Filter )
Rangkaian voltage Droper
Rangkaian Indiktor dan Alarm
BAGIAN-BAGIAN RECTIFIER
TRAFO
UTAMA
IN
PENYEARAH
AVR
FILTER
INDIKATOR
& ALARM
VOLTAGE
DROPER
Output
beban
Output
batere
1. TRAFO UTAMA
Trafo primer dan skunder
Umumnya merupakan trafo step down
Menyesuaikan tegangan yang dibutuhkan
- Primer
: 1 fasa (220 V) atau 3 fasa (380V)
- Skunder : 220 V, 110 V, 48 V, 24 V, 12V
Kapasitas : 20 % > kapasitas rectifier
2. Penyearah
Fungsinya : merobah teg. AC to DC
Komponen penyearah :
Dioda
SCR (Silicon Control Rectifier) atau Thyristor
Sistem penyearahnya : 2 macam
Half Wave : Setengah Gelombang
Full Wave : Gelombang Penuh
DIODA
+
Teg.+
A
Ph
Ph. +
Ph. --
Ph Neg
Teg. Neg
ON (membuka)
Off (menutup)
Specifikasi dioda :
V = 300 V, artinya PIV (Peack Inverts Voltage) =
Mampu menahan tegangan/arus balik 300 Volt
I = 50 A, artinya mampu dialiri 50 Amper
SCR /THYRISTOR
Ph. +
A
Ph. --
Gate
PENYEARAH DIODA
1. Penyearah dioda gelombang (Half wave) 1 ph
Dioda
D1
P
CT
R
D2
D1
D2
D1
D2
D1/D4 D2/D3
+
P
D1
D2
D3
D4
--
D1/D4
Bentuk
tegangan input
Diode 3fasa
Input AC
Output DC
SCR
R
AVR
SCR.1
+
P
D1
AVR
D2
SCR.2
--
+
S
-AVR
Diagram AVR
Sincronizing
Input AC
Pembangkit
Pulsa
Penguat
+
Power
Suply
Outp. Rect
-F
LC
Ke Gate
SCR
Merek : Swaden
KOMPONEN AVR
C1
C2
Rangkaian Filter LC
Terdiri dari rangkaian :
- LC : untuk arus/tegangan tinggi
dan Frekwensi rendah / tinggi
L
C1
C2
Q1
Q3
RL
AC
VR
Q2
Q1
Q3
_
v
RL
VR
Q2
VOLTAGE DROPER
FUNGSI
SEBAGAI PENURUN TEGANGAN DC
TUJUAN
MENJAGA BESAR TEGANGAN YANG MASUK KE BEBAN TERUTAMA PADA
SAAT PENGISIAN EQUALIZING MAUPUN BOOST
KEPERLUAN /MANFAAT
MENINGKATKAN KEANDALAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN BATERE
(CHARGING)
DIMANA / TEMPAT
PADA GARDU INDUK YANG TERPASANG SATU UNIT BATERE
VOLTAGE DROPER :
DIPASANG PADA JUMLAH SEL BATERE YANG TEG. FLOATING
TOTALNYA DIBAWAH/SAMA DENGAN TEGANGAN KERJA
PERALATAN
VOLTAGE DROPER
d1
dn
IN
OUT
nc
Batere
Contactor
Kontrol
1
Rl-2
T1
RL-1
IC1
VR8
IC2
VR11
T2
--
MAIN MCB
MAIN TRANSFORMER
BRIDGE MODULE
MAIN CONTACTOR
R
S
T
N
L1
Filter
CF
L2
RS
RL 1
RL 2
FUSE
SYSTEM CARD
TCC
TM 1
CONTROL CARD
FUSE
DROPPER
FUSE
INDIKATOR
DIAGRAM
RECTIFIER SETELAH DITAMBAH ALAT
PROTEKSI TEGANGAN SURJA HUBUNG
BATTERY
DC 110 V
BANK
LOAD OUTPUT
Rectifier swtching
Prinsip kerja :
Menggunakan metoda switching (pensaklaran) yaitu menghidup matikan
tegangan yang masuk ke trafo dengan komponen elektronik dan frekwensi
tertentu.
Kelebihan :
Mampu bekerja pada rentang tegangan masukan yang lebar (90 265 V)
dengan output yang sama dan stabil.
Dengan kelebihan ini SMPS menjadi auto-voltage regulator atau wide range
input regulator power supply atau disebut AC-matic
Bagian-bagian utama SMPS :
1.Rangkaian Input
2.Rectifier & Smoother (Filter)
3.DC to DC Converter
4.Mode operasi & Pengaman (AVR, OVP, OCP)
5.Voltage Dropper
6.Annonciator & Metering
1.
a.
b.
c.
Rangkaian input :
Merupakan tegangan input AC
Proteksi surja hubung
Line filter, untuk menghilangkan frekwensi liar dari jala-jala terdiri dari induktor (L) dan
kapasitor dipasang seri terhadap tegangan input.
2. B A T E R E
Prinsip kerja
1. Proses Pengisian
CHARGER
+
BATERE
--
+
BEBAN
BATERE
--
BAGIAN-BAGIAN BATERE
Pool conector elect
Lobang penguapan/pengisian
-- atas
-- bawah
Electrolite
Electrode
Continer ( Sel )
Fungsi Batere :
untuk menyimpan energi listrik arus searah (DC )
Jenis Batere :
1. Batere Asam
2. Batere alkali
Batere Asam
1. TeganganTegangan nominal per sel : 2 Volt
2. Nilai B.J sebanding dengan kapasitas batere
3. Suhu sangat mempengaruhi nilai BJ (suhu tinggi BJ makin rendah
dan sebaliknya
4. Bahan Elektrolitnya : larutan asam sulfat (H2SO4)
5. Elektrodanya : plat-plat timah perroksida (PbO2) sebagai anoda (kutub
positip) dan timah murni (Pb) sebagai katoda (kutup negatip)
Batere Alkali
Bahan Elektrolitnya : larutan potasium / kalium hyddroxide
(KOH)
Terdiri dari :
1.Nickel Iron Alkline Batere (Ni-Fe batere)
2.Nickel Cadmium Alkaline Batere (Ni-Cd batere)
Keuntungan batere Alkali
1. Sangat handal, tidak mengalami sudden death
2. Tahan terhadap pengosongan/pengisian (cycling) yang
banyak,
3. Tahan terhadap temperatur tinggi dan fluktuasi suhu lebar
( - 20 C - + 50 C )
4. Terhadap overcharging sesaat, hanya menyebabkan
bertambahnya konsumsi air murni
5. Mampu pengisian dengan cepat
PENGOSONGAN :
Karakteristik pengosongan tergantung :
1. Type batere ( L, M, H )
2. Arus pengosongan
3. Tegangan akhir (1,00 V/sel, 1,05 V/sel, 1,10 V/sel,
1,14 V/sel )
4. Temperatur batere
Parameter Pengosongan :
1. Arus Pengosongan
2. Tegangan akhir
3. Waktu lama pengosongan
Ruang batere :
Ruang batere harus memiliki sirkulasi udara yang cukup
Dipasang exhaust fan
Ventilasi udara dilengkapi penyaring udara
Tujuannya agqar volume udara yang berputar cukup sehingga cukup untuk
membuang gas Hidrogen dan Oxygen (explosif) yang timbul akibat proses
kimia batere.
Untuk instalasi didarat ( Land Instalation ) :
Q = 55 x n x I
Untuk instalasi di laut ( Mairine Instalastion ) :
Q = 110 x n x I
Keterangan :
Q : Volume udara ( liter / jam )
N : Jumlah sel batere
I : Arus pengisian
Aplikasi UPS:
1.Pusat Data / Master Station JCC/ACC
2.Telekomunikasi dan Scada
3.Peralatan listrik lainnya
UPS berfungsi untuk mengoreksi masalah umum :
1.Teg. spike atau tegangan lebih berkelanjutan
2.Penurunan teg. Input sesaat atau berkelanjutan
3.Kebisingan (noise frekuensi tinggi transien atau
osilasi)
4.Ketidakstabilan dari frekuensi listrik
5.Distorsi harmonik
BAB-II
TOPOLOGI UPS
Kategori
5
4
Keterangan :
3
1.Charger/Rectifier
2.Battery
3.Inverter
4. Static Switch
5.Manual Bypass
BATERE
Pulsa Width
Modulator
Detector