Anda di halaman 1dari 17

SISTEM HUKUM INDONESIA

NINUK TRIYANTI, SH. M.Hum


BAHAN KULIAH PERTEMUAN KETIGA
TANGGAL 21 SEPTEMBER 2016
1

PENGERTIAN SISTEM

Sistem adalah suatu susunan atau tatanan yang teratur, suatu keseluruhan
yang terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain, tersusun
menurut suatu rencana atau pola untuk mencapai suatu tujuan;
Dalam suatu sistem yang baik tidak boleh ada benturan, pertentangan, atau
kontradiktif , duplikasi dan tumpang tindih antar bagian.
Sifat sistem itu menyeluruh dan berstruktur yang keseluruhan komponennya
bekerjasama dalam hubungan fungsional
Setiap sistem mengandung beberapa asas yang menjadi pedoman dalam
pembentukannya. Dengan kata lain suatu sistem tidak terlepas dari asasasas yang mendukungnya

PENGERTIAN SISTEM HUKUM

Hukum merupakan suatu sistem berarti hukum merupakan suatu tatanan,


suatu kesatuan yang utuh yang terdiri dari bagian-bagian atau unsur yang
saling berkaitan erat satu sama lain;
Sistem hukum adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang
mempunyai interaksi satu sama lain dan bekerjasama untuk mencapai suatu
tujuan kesatuan tersebut.
Dalam sistem hukum yang baik tidak boleh ada pertentangan/kontradiktif
atau tumpang tindih antara bagian bagian yang ada. Jika pertentanagn atau
kontradiksi tersebut terjadi, sistem itu sendiri yang akan menyelesaikan.
Hukum sebagai suatu sistem tersusun atas sejumlah bagian yang masingmasing juga merupakan sistem yang dinamakan sub sistem. Kesemuanya
itu bersama-sama merupakan satu kesatuan yang utuh. Kesatuan tersebut
diterapkan terhadap unsur-unsur yuridis , misalnya peraturan hukum konkrit,
asas hukum dan pengertian hukum. Jika ada kontradiktif antar bagian yang
ada pada peraturan hukum konkrit, asas hukum dan pengertian hukum maka
akan diselesaikan oleh dan dalam sistem hukum itu.

Lanjutan

PENGERTIAN SISTEM HUKUM

Contoh sistem hukum perdata sebagai sistem hukum positif. Sebagai


keseluruhan, di dalamnya terdiri atas bagian-bagian yang mengatur tentang
hidup manusia sejak lahir sampai meninggal dunia

SISTEM HUKUM DUNIA

Ada sistem hukum di dunia yaitu


1.
Sistem hukum Civil Law (Eropa Kontinental)
2.
Sistem Hukum Common Law (Anglo Saxon)
3.
Sistem Hukum Agama Islam dan Agama lainnya
4.
Sistem Hukum Adat
5.
Sistem Hukum Negara Sosialis

Adapun sistem hukum terbesar adalah Civil Law dan Common Law. Hingga abad 19,
pembedaan kedua sistem hukum tersebut yang ketat masih relevan namun dengan
berjalannya waktu, sekarang insaat sekarang tampak bahwa Common Law yang kelihatan
lebih agresif merambah dan memasuki wilayah negara-negara yang semula menganut Civil
Law termasuk ke Indonesia.

SISTEM HUKUM CIVIL LAW

sumbernya dari kodifikasi kekaisaran Romawi dan dianut oleh Jerman, Perancis, Belanda
dan negara Eropa Daratan, Amerika Latin dan Indonesia
Sumber hukum Civil Law dari teori kedaulatan negara, sehingga negara mempunyai
penguasaan atau disebut state monopoly on law making
Dalam sisten hukum ini, Hukum dipositifkan dalam bentuk rigid (tertulis) atau dituangkan
dalam undang-undang (prinsip legisme). Hukum identik dengan undang-undang, sedangkan
hukum tidak tertulis tidak diakui oleh sebagai hukum, jadi hukum yang tidak dibuat oleh
negara bukan sebagai hukum.
Prinsip utama sistem hukum ini adalah hukum memperoleh kekuatan mengikat karena
berupa peraturan yang berbentuk undang-undang yang tersusun secara sistematis dalam
kodifikasi. Sumber hukum utamanya adalah undang-undang yang dibentuk legislatif
Peraturan yang digunakan sebagai pegangan oleh eksekutuf adalah peraturan yang dibuat
olehnya berdasarkan kewenangan dan kebiasaan yang hidup dalam masyarakat yang tidak
bertentangan dengan undang-undang dan diakui pula sebagai sumber hukum;
Sumber hukumnya terdiri atas status (undang-undang),regulation (produk legislatif dan
eksekutif), dan costums (kebiasaan yang dipraktekkan dalam masyarakatyang dituangkan
dalam hukum tertulis yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.

Lanjutan

SISTEM HUKUM CIVIL LAW

Dalam sistem hukum ini, hukum digolongkan menjadi dua bagian utama yaitu hukum publik
dan hukum privat. Namun dalam perkembangannya batas antara hukum publik dan hukum
privat semakin kabur
Kelemahan sistem hukum ini karena sifatnya yang rigid akan menjadi tidak fleksibel, kaku
dan statis. Penulisan adalah pembatasan atas suatu hal yang bersifat abstrak atau
embatasan yang bersifat waktu. Oleh karena itu nilai kesadaran masyarakat ke dalam
undang-undang secara logis akan membawa ketertinggalan bagi substansi undang-undang
Sistem hukum Civil Lawa mengikuti filsafat positivisme hukum yang menayatakan bahwa
tujuan utama hukum adalah kepastian hukum bukan keadilan atau kemanfaatan karena
filsafat positivisme mengutamakan hal-hal yang bersifat jelas dan pasti di atas segalanya
dengan argumentasi bahwa hanya sesuatu yang bersifat pasti yang dapat dijadikan ukuran
kebenaran.
Sistem hukum Civil Law membawa konsekuensi hakim dalam menegakkan hukum
sebagaiana yang sudah diatur dalam undang-undang, hakim sebagai corong undangundang

SISTEM HUKUM COMMON LAW

Dikenal pula dengan istilah Unwritten Law


Awal berkembangnya di negara Inggris dan dianut di negara persemakmuran Inggris,
Amerika Utara, Canada dan AS);
Pada hakekatnya Common Law aalah sebuah judge made law artinya hukum dibentuk oleh
pengadilan
Sumber hukum utama adalah putusan pegadilan atau yurisprudensi kebiasaan dan
peraturan hukum tertulis diakui juga karena bersumber dari putusan pengadilan . Kebiasaan
dan peraturan hukum tertulis tidak tersusun secara sistematis dalam kodifikasi sebagaimana
dalam sistem hukum Civil Law. Oleh karena itu hakim terikat pada pada prinsip hukum
dalam putusan pengadilan yang sudah ada dalam perkara sejenis (asas doctrine of
precedent). Apabila dalam putusan pengadilan yang terdahulu tidak ditemukan prinsip
hukum yang dicari, hakim berdasarkna prinsip keadilan, kebenaran, dan akal sehat dapat
memutuskan perkara dengan menggunakan metode penafsiran hukum;
Sistem hukum Common Law penerapnnya lebih mudah terutama pada masyarakat di
negara berkembang karena sesuai dengan perkembangan zaman , pendapat ahli dan
praktisi hukum lebih menonjol digunakan oleh hakim dalam memutus perkara.

PERBEDAAN SISTEM HUKUM CIVIL LAW DAN


SISTEM HUKUM COMMON LAW
1.

Civil Law
. Sistem peraturan :
. Hukum tertulis (kodifikasi)
. ada pemisahan secara tegas dan jelas antara hukum publik dan privat
. Sistem Peradilan :
. tidak menggunakan juri sehingga tanggung jawab hakim adalah memeriksa kasus,
menentukan kesalahan , serta menerapkan hukuman sekaligus menjatuhkan putusan
. Hakim tidak terikat dan tidak wajib mengikuti putusan hakim sebelumnya (asas bebas)
. Hanya dalam perkara perdata yang elihat adanya dua belah pihak yang bertentangan
(penggugat dan tergugat), sedangkan dalam perkara pidana, keberdaan terdakwa
bukan sebagai pihak penantang

Lanjutan

2.

PERBEDAAN SISTEM HUKUM CIVIL LAW DAN


SISTEM HUKUM COMMON LAW

Common Law
. Sistem peraturan :
. Didominasi oleh Hukum tidak tertullis atau hukum kebiasaan melalui putusan hakim;
. Tidak ada pemisahan secara tegas dan jelas antara hukum publik dan privat
. Sistem Peradilan :
. menggunakan juri sehingga yang memeriksa kasus, menentukan kesalahan sedangkan
hakim hanya menerapkan hukum hukuman serta menjatuhkan putusan
. Hakim terikat pada putusan hakim sebelumnya dalam perkara sejenis melalui asas the
binding of precedent
. Adversary system : pandangan bahwa dalam pemeriksaan peradilan selalu ada dua
pihak yang saling bertentangan baik perkara perdata maupun perkara pidana.

SISTEM HUKUM ADAT


Sistem hukum adat hanya terdapat dalam lingkungan sosial masyarakat Idonesia dan
negara negara Asia lainnya seperti Cina, Jepang, India dll.
Istilahnya adat recht yang pertama kali dikemukakan oleh Snouck Hurgronje
Sistem Hukum Adat bersumber pada peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh
dan berkembang serta dipertahankan dengan kesadaran huum masyarakatnya
Sistem hukum adat merupakan pencerminan dari kehidupan masyarakat dan masyarakat
selalu berkembang dengan tipe yang mudah dan elastis

SISTEM HUKUM ISLAM


Sistem hukum Islam semula dianut oleh masyarakat Arab sebagai awal penyebaran agama
Islam ke berbagai negara lain di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika baik secara individu atau
kelompok.
Sumber sistem hukum islam adalah Al Quran, Sunnah Rasul (Hadist), Ijma (kesepakatan
ulama besar tentang suatu hal dalam cara bekerja) dan qiyas (analogi dalam mencari
sebanyak mungkin persamaan antara dua kejadian. Cara ini dilakukan melaui metode ilmu
hukum berdasarkan deduksi

SISTEM HUKUM YANG BERLAKU DI INDONESIA


Indonesia yang pernah dijajah Belanda sekitar 350 tahun dengan nama pemerintahan Hindia
Belanda. Saat itu Belanda memberlakukan sistem hukumnya yaitu Civil Law) untuk
diberlakukan di Hindia Belanda berdasarkan asas konkordansi, dan juga memberlakukan
sistem hukum adat dan sistem hukum Islam
Setelah merdeka, pemerintah Indonesia mengganti sistem hukum dan tata hukum Hindia
Belanda dengan sistem Hukum Indonesia. Namun pengaruh sistem sebelumnya tidak dapat
dihilangkan begitu saja . Sampai sekarang yang berlaku dan berpengaruh di Indonesia
adalah ketiga sistem Hukum tersebut.
Selain ketiga sistem hukum tersebut dalam perkembangannya karena pengaruh pergaulan
dan globalisasi dan tuntutan kebutuhan, beberapa lembaga hukum yang berasal dari
Common Law juga diadopsi di Indonesia,

lanjutanSISTEM
1.

HUKUM YANG BERLAKU DI INDONESIA

Sistem hukum Civil Law


Sistem hukum ini masih banyak mempengaruhi tata hukum Indonesia maupun
peradilan Indonesia, misalnya hukum tata negara, hujum administrasi negara, hukum
pidana, hukum perdata, hukum dagang dan sistem peradilan;
. Sistem peradilan khas Civil Law, misalnya kedudukan hakimmsebagai penerap hukum,
sistem nonjuri dan asas non binding force precedent.
. Sumber hukum Indonesia yang mengutamakan sumber hukum yang berbentuk tertulis
(peraturan perundang-undangan) merupakan pengaruh Civil Law.
. Di Indonesia, banyak peraturan dari Belanda yang diadopsi dan berlaku di Indonesia
sampai saat ini, misalnya KUHP, BW, KUHD. Terjadilah legal gab (keterpisahan nilainilai masyarakat Indonesia dengan nilai peraturan perundang-undangan) menjadi
persoalan yang mendasar dan substantif hukum Indonesia yang selalu akan membawa
konsekuensi lanjutan yang sulit dihindari sehingga tidak ada ketrkaitan erat dengan jiwa
bangsa Indonesia. Friederich von Savigny mengemukakan bahwa jiwa bangsa harus
menjadi civil law dalam proses legislasi yang tidak dapat dihindari dari proses
pergulatan berbagai kepentingan polituk, ekonomi, sosial, budaya dll
.

lanjutanSISTEM

HUKUM YANG BERLAKU DI INDONESIA

2.

Sistem hukum common Law


. Karena pengaruh pergaulan , globaliasi dan kebutuhan dan tuntutan hukum maka
lahirlah bidang-bidang hukum baru yang merupakan adopsi dari sistem hukum
Cimmon Law. Perkembangan ini merupakan akulturasi hukum dari Common Law
sehingga terciptalah bidang hukum yang sering disebut sebagai hukum bisnis
kontemporer yang merupakan fenomena baru dalam Civil Law tetapi kini semakin
mantap dan kokoh.
. Sejak tahun 1995, di Indoesia mulai bermuncukan pengaturan baru yang
mengakomodasi unsur-unsur sistem hukum Common Law yang secraa khusus
mengatur bidang-bidang hukum seperti hukum tentang perseroan terbatas, HAKI,
persaingan usaha,strict liability (tanggung jawab mutlak)., class action, francaising,
leasing, dll

3.

Sistem hukum agama


. Sistem hukum agama (Islam, Kristiani, Hindu, Budha dan Kong Huchu)
juga
mempengaruhi sistem hukum Indonesia tertuama dalam hukum perkawinan
. Sistem huum islam banyak mempengaruhi sistem hukum perkawinan, waris dan
perdagangan, terutama berlaku bagi pemeluknya.

lanjutanSISTEM
4.

HUKUM YANG BERLAKU DI INDONESIA

SISTEM HUKUM ADAT


. Sistem hukum adat meruakan sistem
hukum asli bangsa Indonesia dan bersifat
pluralistik .
. Menurut hasil penelitian Van Vollen Hoven yang dilakukan sekitar abad 18, ada 19
lingkungan hukum adat yang berbeda di Indonesia. Perlu ada penelitian sekarang
apakah 19 lingkungan hukum adat tersebut masih berlaku atau sudah mengalami
perubahan.
. Sistem hukum adat berpengaruh bagi WNI yang keterkaitan pada masyarakat
persekutuan hukum adat baik yang masih kuat atau sudah lemah
. Sistem hukum adat mempengaruhi bidang HTN, (misalnya dikenal istilah desa di jawa
Bali, Kuria di Tapanuli Selatan, nagari di Minangkabau) hukum pidana (penerapan uang
adat bagi korban, paksaan untuk menikahi gadis yang sudah dicemari, mengasingkan
orang, selamatan, minta maaf dll) dan hukum perdata (hukum waris adat dan hukum
kekerabatan adat)

LITERATUR
1.
2.
3.
4.
5.

Dwi Yatmi Harini Sri, 2013, Pengantar Hukum Indonesia, Ghalia Indonesia,
Bogor.
Hadisoeprapto Hartono, 1999, Pengantar Tata Hukum Indonesia, Liberty,
Yogyakarta
Najih Mokhammad dan Soimin, 2014, Pengarntar Hukum Indonesia, Sejarah<
Konsep Tata Hukum dan Politik Hukum Indonesia, Setara Press Malang.
Rasyidin Utang, Supriyadi Dedi, 2014, Pengantar Hukum Indonesia dariTradisi Ke
Konstitusi, CV Pustaka Setia, Bandung,
Sundari E, Sumiarni MG, 2015, Politik Hukum dan Tata Hukum Indonesia,
Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai