Anda di halaman 1dari 34

Bahan Pelindung Pulpa

BAGIAN KEDOKTERAN GIGI


ANAK FKG IIK BHAKTI WIYATA
KEDIRI

Pengertian
Vernis, pelapik, dan basis dirancang
sebagai pelengkap bahan restorasi
untuk melindungi pulpa dari trauma
kimia dan panas. Selain berfungsi
sebagai barier perubahan panas,
iritan di dalam bahan, serta
kebocoran antarmuka yang berkaitan
dengan invasi bakteri, beberapa
bahan ini juga memberikan manfaat
pada pulpa

Vernis dan pelapik biasanya membentuk


lapisan melalui penguapan dari bahan pelarut,
sedangkan basis dan beberapa pelapik jenis
baru mengeras melalui reaksi kimia.

A. VERNIS KAVITAS / CAVITY VARNISH

Vernis digunakan pada tambalan amalgam atau


emas.
Vernis kavitas pada dasarnya adalah karet alam
(copal), gala (rosin), atau resin sintetis yang
dilarutkan dalam suatu larutan, seperti aseton, eter
atau kloroform.
Pelarut tersebut akan menguap dan meninggalkan
lapisan tipis pada preparasi kavitas.
Salah satu fungsi utamanya adalah mengurangi
kebocoran mikro pada restorasi amalgam.

Indikasi :
1. Restorasi
2. Restorasi

Kontra-Indikasi :
1. Restorasi resin komposit
2. Restorasi resin nirpasi
3. Restorasi semen ionomer kaca

amalam
emas

B. PELAPIK KAVITAS / CAVITY LINERS


Pelapik adalah bahan-bahan yang berupa
lapisan tipis dan fungsi utamanya adalah
memberikan suatu perlindungan terhadap
iritasi kimiawi
Bahan ini tidak berfungsi sebagai penyekat
panas
Yang termasuk pelapik kavitas adalah
vernis yang kedalamnya ditambahkan
bubuk kalsium hidroksida atau oksida
seng.

C. BASIS SEMEN
1. Kalsium Hidroksida (Ca (OH)2)
Kalsium hidroksida adalah suatu
bahan
yang
secara
ekstensif
digunakan untuk perlindungan pulpa
tidak hanya untuk resin, tetapi untuk
seluruh bahan restoratif.
Kalsium hidroksida sangat efektif
dalam meningkatkan pembentukan
dentin sekunder.

Bahan ini memiliki kekerasan


dan kekuatan yang cukup untuk
digunakan sebagai fondasi
untuk bahan penambalan.
Karena itu, merupakan bahanbahan yang efektif memperbaiki
kerusakan yang diakibatkan
untuk lesi karies profunda

Indikasi :
1. Pulpa yang tebuka dalam pulp
capping dan pulpotomy
2. Leakage canal
3. Apexification, merangsang
pembentukan apex
4. Membentuk jaringan keras gigi
5. Bahan tambalan sementara untuk
infeksi saluran akar
Kontra-Indikasi :
1. Peradangan pulpa (pulpitis)
2. Kasus gangren pulpa, seperti: abses.

2. Semen Ionomer Kaca (GIC)


GLASS IONOMER CEMENT

Karena sifat biologisnya yang baik


dan memiliki potensi perlekatan ke
kalsium yang ada di dalam gigi,
semen ionomer kaca terutama
digunakan sebagai bahan restoratif
untuk perawatan daerah erosi dan
sebagai bahan penyemenan.

Beberapa keunggulan SIK, yaitu


preparasinya dapat minimal, ikatan
dengan jaringan gigi secara khemis,
melepas fluor dalam jangka panjang,
estetis, biokompatibel, daya larut
rendah, translusen, dan bersifat anti
bakteri
Komposisi semen ionomer kaca (SIK)
terdiri atas bubuk dan cairan
Bubuk terdiri atas kaca kalsium
fluoroaluminosilikat yang larut asam
dan cairannya merupakan larutan

Secara garis besar terdapat tiga


tahap dalam reaksi pengerasan
semen ionomer kaca, yaitu sebagai
berikut.
(1) Dissolution
Terdekomposisinya 20-30% partikel
glass dan lepasnya ion-ion dari
partikel glass (kalsium, stronsium,
dan alumunium) akibat dari serangan
polyacid (terbentuk cement sol).

(2) Gelation/ hardening


Ion-ion kalsium, stronsium, dan
alumunium terikat pada polianion
pada grup polikarboksilat.
* 4-10 menit setelah pencampuran
terjadi pembentukan rantai kalsium
(fragile & highly soluble in water).
* 24 jam setelah pencampuran, maka
alumunium akan terikat pada matriks
semen dan membetuk rantai
alumnium (strong & insoluble).

(3) Hydration of salts


Terjadi proses hidrasi yang
progresive dari garam matriks yang
akan meningkatkan sifat fisik dari
semen ionomer kaca.
Retensi semen terhadap email dan
dentin pada jaringan gigi berupa
ikatan fisiko-kimia tanpa
menggunakan teknik etsa asam

Ikatan antara semen ionomer kaca


dengan email dua kali lebih besar
daripada ikatannya dengan dentin
karena email berisi unsur anorganik
lebih banyak dan lebih homogen dari
segi morfologis
Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal maka selama proses
pengerasan, SIK perlu dilakukan
perlindungan agar tidak terjadi
kontaminasi dengan saliva dan
udara, yaitu dengan cara
mengunakan bahan isolasi yang

Mengunakan bahan isolasi yang


efektif dan kedap air. Bahan
pelindung yang biasa digunakan
adalah varnis yang terbuat dari
isopropil asetat, aseton, kopolimer
dari vinil klorida, dan vinil asetat
Penggunaan varnish pada
permukaan tambalan glass ionomer
bukan saja bermaksud menghindari
kontak dengan saliva tetapi juga
untuk mencegah dehidrasi saat
tambalan tersebut masih dalam
proses pengerasan

Pemberian dentin conditioner


(surface pretreatment) adalah
menambah daya adhesif dentin.
Kelebihan Semen Ionomer Kaca:
1. Bahan tambal ini meraih
popularitas karena sifatnya yang
dapat melepas fluor yang sangat
berperan sebagai antikaries
2. Biokompatibilitas bahan ini
terhadap jaringan sangat baik (tidak
menimbulkan reaksi merugikan
terhadap tubuh)

3. Material ini melekat dengan baik


ke struktur gigi karena mekanisme
perlekatannya adalah secara kimia
yaitu dengan pertukaran ion antara
tambalan dan gigi.

Kekurangan Semen Ionomer Kaca:


1. Kekuatannya lebih rendah bila
dibandingkan bahan tambal lain,
sehingga tidak disarankan untuk
digunakan pada gigi yang menerima
beban kunyah besar seperti gigi
molar (geraham)

2. Warna tambalan ini lebih opaque,


sehingga dapat dibedakan secara
jelas antara tambalan dan
permukaan gigi asli
3. Tambalan glass ionomer cement
lebih mudah aus dibanding tambalan
lain

Indikasi :
1. Restoratif gigi yang mengalami
erosi
2. Basis
3. Pelapik kavitas
4. Sementasi
5. Bonding untuk tambalan komposit
6. Core build-up
7. Restorasi gigi desidiu
Kontra-Indikasi :
1. Pulp Capping

3. Semen Oksida Seng


Eugenol (OSE)
Zinc Oxide Eugenol (ZOE)
Biasanya disediakan dalam bentuk
bubuk dan cairan, dan berguna
sebagai basis insulatif (penghambat).
Bahan ini juga sangat sering
digunakan untuk tumpat sementara.
pH-nya mendekati 7 yang
membuatnya menjadi salah satu
semen dental yang paling sedikit

Eugenol memiliki efek paliatif


terhadap pulpa gigi dan ini adalah
salah satu kelebihan jenis semen
tersebut. Kelebihan lainnya adalah
kemampuan semen untuk
meminimalkan kebocoran mikro, dan
memberikan perlindungan terhadap
pulpa.
Secara komersial ada yang disebut
semen EBA bila produk tersebut
mengandung o-etoksibenzoat
sebagai pengganti eugenol.

Semen-semen ini didesain terutama


menyemen secara tetap inlay,
mahkota tiruan, dan jembatan.
Sifat fisiknya (misal, kekuatan)
adalah lebih baik dibanding semen
oksida seng konvensional

Tipe Semen ZOE dan Non-Eugenol


Tipe I, semen luting ZOE sementara
Kekuatan semen sementara harus
cukup rendah untuk memudahkan
penyingkiran restorasi tanpa
menyebabkan trauma pada gigi dan
merudak restorasi.
Tipe II, semen luting ZOE jangka
panjang
Sebagian besar semen komersial
dibuat berdasarkan dua sistem untuk
meningkatkan kekuatan dan
ketahanan terhadap abrasi

Sistem pertama menggantikan cairan


eugenol dengan asam orthoethoxybenzoic
(EBA), dan penambahan alumina
dibubuknya.
Sistem kedua terdiri dari bubuk yang
mengandung fine partikel polimer dan
partikel zink oksida yang telah mendapatkan
perlakuan permukaan dengan asam
karboksilik, dengan eugenol sebagai
cairannya
Tipe III, Bahan restotasi dan Basis

Kegunaan Semen ZOE dan noneugenol


Semen sementara
Restorasi sementara
Basis
Endodontik sealer
Periodontal management

Indikasi :
1. Meredakan rasa sakit
2. Basis insulatif
3. Tambalan Sementara, misalnya
pada pulp capping tidak langsung
4. Sementasi inlay,crown, dan bridge
5. Karies dentin
Kontra-Indikasi :
1. Kasus pulpa gangren atau mati

4. Semen Polikarboksilat
Ini merupakan salah satu semen gigi yang
baru dan memberikan bukti perlekatan baik
pada komponen kalsium dari struktur gigi.
Pemakaian utamanya adalah sebagai bahan
penyemenan, tetapi dapat juga sebagai
basis, lapik penyekat, dan sebagai bahan
penutup di bawah email yang tipis untuk
mencegah bahan-bahan berwarna metalik
transparan melalui email

Bubuk semen ini mengandung oksida


seng dan sejumlah kecil oksida
magnesium.
Beberapa produk sekarang ini
mengganti oksida magnesium
dengan oksida stannic dan stannous
flourida untuk memodifikasi waktu
penggerasan dan meningkatkan
kekuatan serta karakterikstikkarakteristik manipulasinya.
Flourida yang ditambahkan
mempunyai sedikit potensi
antikaries.

Cairannya adalah asam poliakrilik


dan air. Alasan utama kepopuleran
semen baru ini adalah penerimaan
biologis yang baik oleh pulpa dan
karena itu memiliki insedens
sensitivitas pasca-operatif yang
rendah.
Indikasi :
1. Sementasi
2. Basis
3. Lapik pelekat

Kontra-Indikasi :
1. Perawatan pulpa
2. Kasus pulpa gangren atau mati

5. Semen Silikofosfat
Semen ini merupakan hibrid, kombinasi dai
bubuk semen seng fosfat dengan semen
silikat
Salah satu semen silikofosfat yang paling
terkenal terdiri atas 90% bubuk semen
silikat dan 10% bubuk semen fosfat.
Dengan adanya kandungan flourida dalam
bagian silikat dari bubuk tersebut, semen
tersebut memberikan pencegahan karies
sekunder.

Senyawa-senyawa yang pertama


mempunyai sifat menipulasi yang buruk dan
ketebalan lapisannya sangat tinggi.
Karena ketebalannya lapisan yang besar ini,
semen ini tidak cocok untuk penyemenan
restorasi-restorasi emas secara tepat.
Senyawa-senyawa baru telah
dikembangkan dengan meningkatkan
karakteristik manipulasi dan mengurangi
ketebalan lapisan.
Dari titik pandang sifat antikariesnya, seng
silikofosfat sering merupakan bahan semen
pilihan untuk mulut yang angka kariesnya
tinggi.

Indikasi :
1. Basis
2. Sementasi untuk mulut yang
angka kariesnya tinggi

Kontra-Indikasi :
1. Kasus pulpa gangren atau mati

Anda mungkin juga menyukai