Anda di halaman 1dari 35

PENERBITAN SEKURITAS

EKUITAS DAN KEWAJIBAN


JANGKA PANJANG

DI SUSUN OLEH :
N.HERYAH
TISA KURNIATI
MELIA WIDA RAHMAYANI
WULAN RIYADI

Latar belakang dan Tujuan


Sejalan dengan perkembangan perekonomian, banyak perusahaan

dalam rangka mengembangkan usahanya melakukan berbagai cara


untuk memenuhi kebutuhan modal, diantaranya adalah dengan cara
utang atau menambah jumlah kepemilikan saham dengan menerbitkan
saham baru. Untuk menambah jumlah kepemilikan saham perusahaan
dapat dilakukan dengan menjual kepada pemegang saham yang sudah
ada, menambah saham yang tidak dapat di bagi, menjual langsung
kepada pemilik tunggal atau dengan melakukan penawaran saham
kepada masyarakat umum.
Tujuan dari presentasi ini yaitu untuk mengetahui penerbitan sekuritas
ekuitas (saham, rights, warrants) khususnya terkait dengan Initial
Public Offering (IPO), Secondary Public Offering (SPO), rights, dan
warrants serta kewajiban jangka panjang yang terkait dengan positive
covenants, sinking fund, call provision, dan bond refunding.

Pengertian Initial Public Offering (IPO)

Initial Public Offering atau biasa disebut IPO merupakan


penawaran perdana atas saham umum sebuah perusahan
ke publik atau investor umum.IPO sering dikeluarkan
oleh perusahaan yang lebih kecil dan lebih muda, yang
mencari modal untuk berkembang, tetapi juga bisa
dilakukan oleh perusahaan swasta besar yang ingin
diperdagangkan secara publik.Bagi suatu perusahaan
(Emiten), IPO secara finansial merupakan sarana
memperoleh modal untuk pengembangan bisnis dan juga
sebagai parameter bahwa perusahaan tersebut telah
menjalankan keterbukaan dalam pengelolaan perusahaan
yang dampaknya dapat dilihat dari citra perusahaan.

Keuntungan dalam melakukan IPO

Pihak-pihak yang Terlibat dalam Proses IPO

Perusahaan Efek, bertindak sebagai penjamin, pelaksana dan

membantu emisi. Penjamin Emisi Efek adalah pihak yang


membuat kontrak emiten untuk melakukan penawaran
umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban
untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Contohnya adalah
PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT Danareksa
Sekuritas dan PT DBS Vickers Securities.
Profesi penunjang, mencakup akuntan publik (auditor
independen) untuk melakukan audit atas laporan keuangan
perusahaan emiten; notaris yang membuat akta-akta
perjanjian; dan konsultan hukum.
Lembaga Penunjang, seperti wali amanat, penanggung, biro
administrasi efek dan kustodian sebagai tempat penitipan
efek.

Proses Initial Public Offering (IPO)

Di Indonesia, prosedur sebuah perusahaan untuk go


public mengikuti tiga tahapan utamayang ditetapkan
oleh Badan Pengawas Pasar Modal- LK (BAPEPAMLK).
Tahap pertama adalah persiapan diri,
Tahap kedua adalah memperoleh ijin registrasi dari
BAPEPAM-LK,
Tahap ketiga adalah melakukan penawaran perdana
ke publik dan memasuki pasar sekunder dengan
mencatatkan efeknya di bursa.

Proses Penawaran Umum Perdana( IPO )

Sebelum melakukan emisi, perusahaan terlebih


dahulu menyiapkan dokumen-dokumen emisi.
Setelah semua dokumen yang diperlukan untuk
emisi telah lengkap, emiten mengadakan kontrak
pendahuluan
dengan
bursa
efek
dan
menandatangani perjanjian-perjanjian emisi. Di
Bapepam, semua dokumen emisi yang telah diterima
diperiksa kelengkapannya dan juga dievaluasi, baik
dari segi kelengkapannya, kecukupan dan kejelasan
informasi, keterbukaan, maupun aspek hukum,
akuntansi, keuangan, dan manajemen.

Persiapan Untuk Go Public :

Rencana go public harus dibawa dan disetujui dalam Rapat

Umum Pemegang Saham(RUPS).


Perusahaan menyediakan pakar-pakar pasar modal dan
institusi-institusi pendukunguntuk membantu penyediaan
dokumen-dokumen yang dibutuhkan, yaitu:
1.Underwriter (penjamin emisi)
2.Profesi-profesi yang terdiri dari: kantor akuntan publik yang
independen.
3.hasil dari rapat-rapat yang dilakukan, konsultan hukum untuk
menyediakan opini-opini yang berhubungan dengan hukum,
dan perusahaan penilai (appraisalcompany).
4.Institusi-institusi pendukung: trustee, penjamin (guarantor),
Biro Administrasi Sekuritas, dan kustodian.

Lanjutan Persiapan Go Public


Mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk

penawaran ke public
Mempersiapkan kontrak awal dengan bursa.
Mengumumkan ke public.
Menandatangani
perjanjian-perjanjian
yang
berhubungan dengan going public.
Untuk yang akan menjual obligasi, perusahaan harus
mendaftarkannya ke agen peringkatuntuk mendapatkan
peringkat untuk obligasi yang ditawarkan.
Mengirimkan pernyataan registrasi dan dokumendokumen pendukung lainnya ke BAPEPAM-LK

Pengertian Secondary Public Offering

Secondary Public Offering adalah penjualan saham


(divestasi ) lanjutan milik pemegang saham mayoritas
atau pendiri perusahaan kepada public sebagaimana
halnya IPO.
Dengan demikian, dana hasil Secondary Public Offering
ini akan masuk ke kantong pemegang saham yang
melepas sahamnya, bukan ke kas perusaaan. Berbeda
halnya dengan right issue yang menawarkan saham baru
kepada pemegang saham yang sudah terdaftar
sebelumnya, Secondari Public Offering ini sama sakali
tidak menerbitkan saham baru.

Right Issue (Hak memesan efek terlebih dahulu)

Right issue lebih dikenal dengan istilah hak memesan


efek terlebih dahulu yaitu hak yang melekat pada saham
yang memungkinkan para pemegang saham yang ada
untuk membeli Efek baru termasuk saham.
Efek yang dapat dikonversikan menjadi saham dan
waran, sebelum ditawarkan kepada Pihak lain. Ketika
terjadinya right issue maka pemegang saham lama
(existing shareholder) memiliki hak terlebih dahulu
(pre-emptive right) atas saham baru yang dikeluarkan
perusahaan, biasanya ditawarkan dengan harga yang
lebih rendah dari harga pasar menurut perbandingan
jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing
pemegang saham lama.

Lembaga-lembaga yang terkait dalam penawaran


umum terbatas (right issue)

Lembaga penunjang Pasar Modal yang berkaitan


dengan Penawaran Umum Terbatas (Right Issue)
Biro Administrasi Efek, adalah pihak yang

berdasarkan kontrak emiten melaksanakan


pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang
berkaitan dengan pembagian efek.
Kustodian, adalah pihak yang memberikan jasa
penitipan efek dan harta lain, termasuk menerima
deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan
transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening
yang menjadi nasabahnya.

Profesi penujang pasar modal yang terkait dengan


penawaran umum terbatas (right issue)
Akuntan publik

Fungsi utama akuntan public dalam rangka penawaran umum terbatas adalah untuk
melaksanakan pemeriksaan (audit) berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh IAI,
dalam hal ini tanggung jawab akuntan public adalah membantu emiten dalam proses
emisinya, yakni berupa penyusunan prospektus dan laporan tahunan.
Notaris
Ruang lingkupnya yaitu menyusun anggaran dasar para pelaku pasar modal, menyiapkan
dan membuat akta-akta dalam rangka penawaran umum terbatas serta membuat berita
acara rapat mengenai hal tersebut.
Penasehat Hukum
Ruang lingkup tugas penasehat hukum dalam rangka penawaran umum terbatas adalah
memberikan pendapat hukum mengenai perseroan (emiten) serta membantu nasabah
dalam melakukan kegiatannya agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penilai
Ruang lingkup tugas penilai adalah melakukan penilaian terhadap aktiva tetap
perusahaan, menentukan nilai wajar atas suatu aktiva emiten dan menyusun standar
kerja profesi dalam rangka untuk menyeragamkan metode penilaian.

Pengertian Pre- Emptive Right dan Kaitannya dengan Right


Issue

Pre-Emptive Right merupakan hak yang dimiliki oleh


pemegang saham lama untuk didahulukan dalam mengambil
bagian dalam penerbitan saham baru yang dikeluarkan oleh
perseroa. ketika ada peningkatan modal ditempatkan
(Berdasarkan pasal 33 ayat 1 Undang-undang 40 tahun 2007
tentang perseroan terbatas, dikatakan bahwa paling sedikit
25% dari modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh).
Secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang
dimilikinya, jika perusahaan membutuhkan dana melebihi
modal dasar, maka sebelum melakukan penawaran umum
terbatas, perusahaan tersebut harus mengubah anggaran
dasarnya dengan menambah modal dasar perusahaan
tersebut melebihi dana/modal yang dibutuhkan oleh
perusahaan sehingga dapat melaksanakan right issue.

Tujuan Pre Emptive Right


Agar

pemilik saham lama dapat mempertahankan


kekuasaan pengendalian atas perusahaan, pemegang
saham lama dapat mencegah manajemen perusahaan
untuk menjual saham baru dengan harga lebih rendah
dari harga pasar kepada pemegang saham baru.
Untuk mencegah penurunan nilai kekayaan pemilik
saham setelah right issue dilaksanakan, untuk itu
pemegang saham harus berhati-hati bila perusahaan
menerbitkan saham baru, karena pemegang saham harus
memperhitungkan seberapa besar dilusi yang dapat
terjadi terhadap saham yang dimilikinya.

Ketentuan Pelaksanaan Right Issue

Pengertian Warant

Biasanya identifikasi warant ini ada di akhir kode


saham. Misal saham ACES atau Ace Hardware, maka
kode Warannya ACES-W.
Waran ini istilah sederhananya kupon diskon, Jadi
kita bisa membeli kupon diskon ini dengan harga
tertentu, untuk saham tertentu, jadi pada saat mau
beli saham ini ya, harganya ditambah dengan harga
si kupon diskon.

Kewajiban Jangka Panjang

Obligasi merupakan salah satu surat hutang jangka


panjang (minimal 3 tahun) yang diterbitkan oleh
perusahaan, lembaga, pemerintah dengan kewajiban
membayar bunga tertentu secara periodic serta
pelunasan pokok pinjaman (Principal) pada saat jatuh
tempo.
Obligasi (bond) adalah surat berharga yang menunjukkan
bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah dana
kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk
membayar bunga secara berkala, dan kewajiban
melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan
kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Covenant ( Adat-adat Obligasi )

Covenant ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :


Covenant Positive / affirmative
Adalah sebuah kesepakatan yang mewajibkan pihak yang berhutang
akan melakukan hal-hal yang diwajibkan oleh pemberi pinjaman,
misalnya menjaga liquiditas ratio minimal 150%, menyediakan
laporan keuangan home statement (unaudited financial statement)
minimal enam bulan sekali dan menyediakan laporan keuangana
audited per tahun, maupun melakukan transaksi atas jaminan per
tahun.
Covenant Negative
Adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh penerima pinjaman
selama jangka waktu kredit , misalnya meliputi larangan dalam
pembagian deviden, melunasi hutang kepada pihak yang terafiliasi,
menjaminkan harta perusahaan kepada pihak ketiga dan lain
sebagainya.

Pengaturan Sinking Fund

Pembayaran obligasi dapat dilakukan pada saat jatuh


tempo. Singking Fund merupakan sebuah akun yang
dikelola oleh Bank untuk mengelola pembayaran
obligasi.
Perusahaan peminjam membayar ke bank setiap
tahunnya. Dengan adanya Sinking Fund ini akan
memberikan perlindungan ekstra bagi pemegang
obligasi .Selain itu, sinking fund juga memberikan
opsi yang menarik bagi perusahaan peminjam.

Call Provision

Ketika menerbitkan obligasi, perusahaan juga menyusun


bond indenture yang ringkasannya disediakan dalam
prospectus.
Bond indenture adalah dokumen legal yang memuat
perjanjian tertulis antara perusahaan penerbit obligasi
dan pemegangnya. Salah satu isi penting dari bond
indenture adalah call provisi
Call provision memberikan hak kepada perusahaan
penerbitnya untuk membeli kembali obligasi yang
beredar dari para pemegangnya sebelum tanggal jatuh
tempo.

Pendanaan Ulang Obligasi (Bond Refunding)

Obligasi merupakan salah satu sumber modal jangka


panjang. Obligasi diterbitkan oleh perusahaan,
disebarluaskan, ditawarkan kepada publik dan dibeli
oleh beragam investor.
Dengan membeli obligasi artinya antara perusahaan dan
investor yang membeli obligasi terdapat perjanjian
bahwa perusahaan akan melakukan pembayaran atas
pokok pinjaman beserta bunganya (bisa berbentuk
fixed rate atau floated rate), pada tanggal tertentu
kepada pemegang obligasi.
Perjanjian inilah yang disebut indenture, yang
didalamnya memuat hak dan kewajiban baik
pemegang saham atau perusahaan.

Contoh soal:

PT Hijau Rindang mengeluarkan obligasi 20 tahun yang


memiliki nilai pari sebesar $100.000, bunga 10%. Obligasi
tersebut dijual dengan harga 95%. Empat tahun setelah
obligasi dikeluarkan, perusahaan menarik obligasi tersebut
dengan call price sebesar 102. Maka callpremium obligasi
tersebut adalah:
Call price = $ 102,000
Nilai pari = 100,000
Call premium = $ 2,000
Dengan kata lain, dalam kasus tersebut, call premium
obligasi sebesar 2% (dari 102% - 100%) dari nilai nominal
obligasi (2% x $100.000 = $2.000), dan call price = nilai pari
+ call premium.

Bond Refunding 2

Jika manajemen memprediksi bahwa tingkat suku


bunga di pasar modal (market rate) obligasi
sejenis di masa mendatang akan turun, maka
perusahaan
akan
mempertimbangkan untuk
membeli kembali obligasi (buy back) yang tingkat
bunganya tinggi, dan menerbitkan obligasi
dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah.
Dalam hal ini disebut bahwa obligasi didanai
ulang (refunded).

Contoh Soal:
PT Artha Finance, Tbk pada tahun 2000 mengeluarkan 1.000 lembar obligasi berumur
20 tahun dengan coupon rate 15% per tahun, nilai nominal Rp 200.000,00/lembar dan
laku dijual pada tingkat 98%. Pada saat emisi, perusahaan mengeluarkan biaya emisi
Rp 10.000.000,00 dan akan diamortisasi dengan dasar garis lurus selama umur
obligasi. Pada tahun 2005, perusahaan mempertimbangkan untuk menarik obligasi
tersebut karena dalam beberapa tahun mendatang diprediksikan obligasi sejenis
memiliki market rate yang lebih rendah dibandingkan obligasi yang dikeluarkan PT
Artha Finance, Tbk.
Obligasi lama ditarik dengan call premium 10% (atau sebesar 10% x Rp 200.000,00 = Rp
20.000,00) per lembar obligasi. Untuk mengganti obligasi lama, perusahaan akan
mengeluarkan obligasi baru dengan nilai pari dan jumlah lembar yang dikeluarkan sama
dengan obligasi lama.
Obligasi dijual dengan diskon Rp 250,00 per lembar. Akan tetapi, tingkat bunga
(coupon rate) obligasi baru adalah 10% dengan umur 15 tahun (sisa umur obligasi
lama). Biaya emisi atas penerbitan obligasi baru sebesar Rp 12.000.000,00. Manajemen
memperhitungkan proses penarikan obligasi lama membutuhkan waktu 3 bulan,
sehingga akan terjadi overlap interest selama 3 bulan. Tingkat pajak perusahaan adalah
30%. Dengan informasi tersebut di atas.

Contoh Kasus
Sejarah Perusahaan
Astra Internasional (IDX : ASII), merupakan perusahaan
multinasional yang memproduksi otomotif yang bermarkas di
Jakarta. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT.
Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, perseroan
mengubah namanya menjadi PT. Astra International Tbk.
Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sejak
tanggal 4 April 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriages sebesar 50,1%.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam
anggaran dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa
pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa
konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi
perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor dengan suku
cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan
jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan,
infrastruktur dan teknologi informasi.

Jenis dan Bentuk Perusahaan

Jenis Perusahaan

Menurut jenisnya, PT. Astra International tbk


merupakan Perusahaan
Dagang,karena awal
pembentukannya perusahaan ini di katakan sebagai
perusahaan perdagangan, selain itu PT. Astra
International tbk dapat di katakan perusahaan
dagang karena perusahaan ini merupakan agen
penjualan
mobil,motor,mesin
kontruksi
dan
berbagai bisnis lainnya.

Bentuk Perusahaan

Jika di lihat dari bentuknya, PT. Astra International tbk


merupakan Perseroan Terbatas (PT) karena PT. Astra
International karena perusahaan ini termasuk dalam
badan hukum dan PT. Astra International tbk juga
menggunakan
pedoman
Good
Coorporate
Governance(GCG) agar menjadi acuan bagi anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris dalam
menjalankan
perusahaan
agar
senantiasa
memperhatikan perundang-undangan, anggaran dasar
Perseroan.

Evaluasi keberhasilan Perusahaan

Efisiensi PT. Astra International tbk


Efisiensi merupakan kemampuan untuk memperoleh hasil dari sebuah pengeluaran, PT. Astra International tbk mengalami
sedikit penurunan pada tahun 2013 di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Pendapatan bersih Astra per September 2013
mencapai Rp 141,8 triliun, turun 1% dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Sementara laba bersih mencapai Rp 13,5
triliun, mengalami penurunan sebesar 8% dari Rp 14,7 triliun. Laba bersih per saham turun sebesar 8% selain itu PT. Astra
International tbk juga berfokus pada enam lini bisnis :
Divisi otomotif
Laba bersih Divisi Otomotif turun sebesar 5% menjadi Rp 6,9 triliun, terdiri dari Rp 3,2 triliun yang berasal dari Perseroan
dan anak-anak perusahaan, serta Rp 3,7 triliun dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif.
Divisi Jasa Keuangan
Laba bersih Divisi Jasa Keuangan mengalami kenaikan 17% menjadi Rp 3,3 triliun. Total pembiayaan melalui bisnis
pembiayaan otomotif Astra yang terdiri dari PT Federal International Finance (FIF), PT Astra Sedaya Finance (yang dikenal
dengan nama Astra Credit Companies ACC) dan PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) meningkat 11% menjadi Rp 43
triliun, termasuk pembiayaanmelalui joint bank financing without recourse.
Divisi Alat Berat dan Pertambangan
Laba bersih Divisi Alat Berat dan Pertambangan turun 23% menjadi Rp 2,1 triliun. PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5%
sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan penurunan pendapatan bersih sebesar 15%, sementara laba bersih turun 24%
menjadi Rp 3,4 triliun.
Divisi Agribisnis
Laba bersih Divisi Agribisnis mengalami penurunan sebesar 45% menjadi Rp 726 miliar. PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL),
yang 79,7% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan penurunan laba bersih menjadi Rp 911 miliar dibandingkan
periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 1,7 triliun
Divisi Infrastruktur dan Logistik
Laba bersih Divisi Infrastruktur dan Logistik turun sebesar 28% menjadi Rp 339 miliar.
Divisi Teknologi dan Informasi
Laba bersih Divisi Teknologi dan Informasi sebesar Rp 101 miliar, naik 23% dibandingkan periode yang sama tahun 2012.

Efeksitifitas PT. Astra International tbk


Efektifitas merupakan derajat keberhasilan sebuah
Perusahaan sampai suatu perusahaan di nyatakan
berhasil. Efektifitas PT. Astra International tbk dapat di
lihat dari beberapa penghargaan yang diterima oleh PT.
Astra International tbk, yaitu PT Astra International Tbk
meraih penghargaan dari FinanceAsia Award 2010.
Astra meraih beberapa kategori, yaitu No.1 Best Managed
Company, Best Corporate Governance, Best Investor
Relations,
No.3 untuk Best Corporate Social
Responsibility serta Most Committed to A Strong
Dividend Policy, Penerima Nominasi Emiten Saham
Terbaik kapitalisasi pasar di atas Rp 10 T dan
penerimaan penghargaan lainnya.

Produktivitas PT. Astra International tbk

Peningkatan produktivitas selalu di lakukan oleh PT. Astra


International tbk. Dalam peningkatan produksitivitas PT.
Astra International tbk melakukan kegiatan InnovAstra yang
terdiri dari lima kategori yaitu Suggestion System atau Sistem
Saran (SS), Quality Control Circle (QCC), Quality Control
Project (QCP), Business Performance Improvement (BPI),
dan Value Chain Innovation (VCI).
Penyelenggaraan InnovAstra ini merupakan cermin
konsistensi dan keyakinan seluruh insan Astra untuk terus
menerus berusaha melakukan yang terbaik demi membangun
Astra dari waktu ke waktu.
Hasilnya adalah Astra bisa terus berkembang dan menjadi
salah satu aset yang sangat berpotensi di negeri ini yang pada
akhirnya
diharapkan
mampu
menjadi
perusahaan
kebanggaan bangsa .

Laporan Keuangan PT.Astra Internasional Tbk.


Info Perdagangan (22/04/2014)
Harga Pembukaan :
7.900
Tertinggi
:
7.900
Terendah
:
7.725
Penutupan
:
7.850
Volume
:
35.880.000
Nilai
: 279.616.892.500

Laporan Keuangan Tahunan


Neraca (2012)
-Total Aset
: 182.274.000.000.000
-Total Liabilities : 92.460.000.000.000
-Modal Disetor
:
3.130.000.000.000
-Saldo Laba Total :
66.289.000.000.000
-Total Ekuitas
: 89.814.000.000.000
Laba Rugi (2013)
Pendapatan Usaha : 193.880.000.000.000
Laba (Rugi) Kotor : 35.311.000.000.000
Total Laba (Rugi) Tahun Berjalan
:
22.297.000.000.000
Total Laba (Rugi) Komprehensif Thn Berjalan :
23.708.000.000.000
Arus Kas (2013)
Lap.Arus Kas Aktiva Operasi
: 21.250.000.000.000
Lap.Arus Kas Aktiva Investasi : -8.306.000.000.000
Lap.Arus Kas Aktiva Pendanaan: -6.665.000.000.000
Arus Kas Tahun Berjalan
:
6.279.000.000.000

Kesimpulan
Perusahaan PT. astra ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ)
sejak tanggal 4 April 1990, kepemilikan perusahaan bukan lg milik
perseorangan tp oleh para pemegang saham , kepemilikan
perusahaan dalam bentuk saham yg dijual resmi di bursa pasar ,
laporan aliran keuangan atau laba rugi dilaporkan secara rutin dan
dipublikasikan, intervensi pemerintah terbatas, perusahaan
dipimpin oleh direksi yg pilih oleh pemegang saham.
Jadi dapat dikatakan perusahaan PT. Astra Internasional Tbk dapat
mempertahankan eksistensinya sebagai perusahaan go public sejak
tahun 1990 hingga kini. Berdasarkan laporan ikhitisar keuangan PT.
Astra International tbk, pendapatan bersih pada tahun 2012 Rp.
193,880 Miliar, Asset Lancar Rp. 88,352 Miliar dan laba bersih naik
sebesar 3% dibandingkan tahun 2012. Dengan cara pengendalian
manajemen yang baik utuk tetap menjaga kepercayaan public
terhadap perusahaan ini.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai