Anggota Kelompok ;
- Yana 1001035237
- Sri Utami 1101035215
- St Nur Kholda KS
1301035052
- Septya Kusuma Putri
1301035275
- Wiwin Aris S 1301035282
Bab 32 Sampling
KETIDAKPASTIAN PADA
SAMPLING
AUDIT
Risiko Sampling
Risiko sampling dibedakan atas:
Risiko sampling dalam pengujian substantif atas
detail atau rincian.
Risiko sampling dalam melaksanakan pengujian
pengendalian
PENDEKATAN SAMPLING
AUDIT
A. Sampling Statistik
penggunaan rencana sampling (sampling
plan) dengan cara sedemikian rupa
sehingga hukum probabilitas digunakan
untuk membuat statement tentang suatu
populasi
Beberapa metode yang digunakan untuk
memilih sampel secara random, yaitu :
a. Simple Random Sampling
b. Stratified Random Sampling
c. Systematic Sampling
d. Sampling Probability Propotional to Size
TEKNIK SAMPLING
STATISTIK
Sampling Atribut
suatu metode untuk melakukan perkiraan
atau estimasi terhadap sebagian dari populasi
yang mengandung karakter atau atribut
tertentu yang menjadi perhatian atau menjadi
tujuan audit seorang auditor
Langkah-langkah dalam Sampling atribut :
1. Tentukan tujuan pengujian yang hendak
dilakukan oleh auditor.
2. Definisikan populasi dan satuan atau unit
samplingnya.
3. Definisikan atribut yang menjadi objek
pengukuran dan apa yang dimaksudkan dengan
penyimpangan.
Sampling Variabel
suatu metode yang digunakan untuk melakukan
perkiraan atau estimasi terhadap nilai yang sebenarnya
dari saldo suatu akun atau untuk menentukan besarnya
nilai suatu kesalahan
Langkah langkah dalam Sampling variabel :
1. Tentukan tujuan pengujian yang hendak dilakukan oleh auditor
2. Definisikan populasi dan satuan unit samplingnya
3. Definisikan atau tentukan tingkat keyakinan
4. Estimasikan tingkat kesalahan tertinggi yang dapat ditolelir
5. Tentukan besarnya risiko alfa dan risiko beta
6. Pilih dan periksasampel pendhuluan secara acak.
7. Perhatikan variasi di dalam populasi
8. Tentukan besarnya sampel
9. Pilih dan periksa sampel tambahan
10.Lakukan prosedur audit
11.Buat estimasi mengenai nilai akun atau nilai total populasi
12.Hitung rengtang keyakinan berdasarkan hasil pemeriksaan sampel
13.Buat kesimpulan secara menyeluru mengenai hasil pemeriksaan
Bab 33
Mendokumentasikan
Pekerjaan Audit
DOKUMENTASI AUDIT
catatan utama yang mencakup semua
informasi yang perlu dipertimbangkan
oleh auditor untuk melakukan audit
secara memadai dan untuk mendukung
laporan audit
Tujuan dokumentasi audit adalah untuk
membantu auditor dalam memberikan
kepastian yang memadai bahwa audit
telah sesuai dengan standar audit yang
berlaku umum dan juga membantu
auditor dalam melaksanakan dan
CONTOH DOKUMENTASI
AUDIT
FORMAT DOKUMENTASI
AUDIT
Judul
Pemberian indeks dan referensi
silang
Tanda kutip
ORGANISASI DOKUMENTASI
AUDIT
Dokumentasi audit perlu
diorganisasikan sehingga anggota
tim audit dapat menemukan bukti
audit untuk mendukung tiap akun
laporan keuangan. Laporan
keuangan berisi akun dan jumlah
yang ditampilkan dilaporan audit.
Akun berasal dari kertas kerja neraca
saldo, yang meringkas akun buku
besar umum yang terdapat disetiap
skedul utama dan setiap skedul
KEPEMILIKAN DOKUMETASI
AUDIT
Dokumentasi audit adalah milik
auditor termasuk juga dokumen yang
disiapkan oleh klien atas permintaan
auditor. Auditor menyimpan
dokumen audit untuk suatu periode
yang wajar dalam rangka memenuhi
kebutuhan proaktiknya dan
kewajiban hukum atas penyimanan
catatan. Meski auditor memiliki
dokumen audit tapi tidak boleh
PENGARSIPAN DAN
PENYIMPANAN DOKUMEN
AUDIT
Standar legal dan audit talah lama
mengharuskan auditor untum menyimpan
berkas auditnya untuk beberapa tahum
setelah laporan audit diterbitkan. Contoh
diterbitkannya UU sarbanes-oxley yang
menerbitkan panduan baru mengenai
pengarsipan dan penyimpanan berkas
audit. Sarbanes dan standar PCAOB (SA
seksi 3) mensyaratkan bahwa
dokumentasi audit disimpan selama tujuh
tahun dari tanggal selesainnya perikatan
yang ditunjukan oleh tanggal laporan
Terima Kasih