Anda di halaman 1dari 24

Diagnosis &

Tatalaksana Asma
Anak
Rini Savitri Daulay

Definisi Asma
Penyakit saluran respiratori dengan dasar
inflamasi kronik yang mengakibatkan
obstruksi dan hiperreaktivitas saluran
respiratori dengan derajat bervariasi

Gambaran inflamasi
Normal

Asma

Gejala Klinis
Batuk
Wheezing/mengi
Sesak nafas
Dada tertekan

Karakteristik Asma
Episodik: gejala timbul
episodik/berulang
Faktor pencetus
Iritan: asap rokok, makanan/minuman
dingin
Alergen: debu, bulu hewan
Infeksi saluran repiratori akut karena virus
Aktivitas fisis: berlari, berteriak, menangis

Karakteristik Asma
(lanjutan)

Variabilitas: intensitas gejala


bervariasi, biasanya malam
hari lebih berat (nokturnal)
Reversibilitas: gejala dapat
membaik secara spontan
(pemberian obat pelega)
Biasanya disertai riwayat
alergi pada pasien/keluarga

Batuk Kronik Berulang


Kronik
: 2 minggu
Berulang: 3 episode dalam
3 bulan berturut-turut

Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis:
Takipnu
Retraksi
Wheezing

Pemeriksaan Penunjang:
Spirometri
Peak flow meter

Konfirmasi limitasi aliran


udara ekspirasi
Obstruksi:
FEV1 rendah (80% nilai prediksi)
FEV1/FVC 90%

Karena pemeriksaan spirometri


sangat sulit dilakukan pada
anak usia muda, oleh karena
itu dasar utama diagnosis
adalah anamnesis gejala
klinis dengan karakteristik
asma

Klasifikasi Asma
Serangan
Ringan
Sedang
Berat

Klasifikasi Episodik
Dulu
Jarang
Sering
Persisten

Sekarang
Intermiten
Persisten
ringan
Persisten
sedang
Persisten
berat

Kekerapan

Persisten
Ringan

Uraian Kekerapan
Gejala Asma
< 6x/tahun atau jarak
serangan 6 minggu
>1x/bulan,
<1x/minggu

Persisten
Sedang

>1x/minggu, namun
tidak setiap hari

Persisten
Berat

Gejala asma hampir


tiap hari

Intermiten

Tatalaksana Asma
Penghindaran pencetus
Tatalaksana medikamentosa
(jangka pendek dan jangka
panjang)
KIE (komunikasi, informasi,
edukasi)

Tatalaksana
medikamentosa
Tatalaksana jangka pendek:
Terapi lini pertama
2 agonist
Ipratropium bromide

Tatalaksana jangka panjang:


Terapi lini pertama
Steroid inhalasi
Long-acting 2 agonist (LABA)

Tatalaksana Serangan
(jangka pendek)
IGD
Tatalaksana Awal

Nebulisasi 2-agonist 3x, interval 20


Nebulisasi ke-3 + antikolinergik

Serangan ringan
(neb 1x,
respons baik

Pantau 1-2 jam,


boleh plg
serangan lagi
serangan sedang

Serangan sedang
(neb 2-3x,
Respons parsial)
Beri O2

Serangan Berat
(neb 3x,

Respons buruk /tdk


respons)
O2 dari awal
Reevaluasi sedang
IV line
one day care (ODC)
17
Foto toraks
Pasang IV line
Reevaluasiberat
rawat inap

One Day Care (ODC)

Hospitalisasi

Lanjutkan O2
Atasi dehidrasi
Boleh pulang
Beri steroid oral
Nebulisasi setiap 2 jamdan asidosis
Beri 2-agonist
Steroid IV per
Perbaikan 8-12 jam stabil
(inhalasi / oral)
6-8 jam
Pasien dgn obat
boleh pulang
Nebulisasi setiap 1-2
Tidak perbaikan 12 jam
kontroler (SI) diteruskan
Aminofilin IV
hospitalisasi
Jarangkan nebulisasi
jika perbaikan
Jika perbaikan dan s
pulang
Tidak perbaikan
ancaman gagal nafas
PICU
Lanjutkan O2

18

Figure. Jet nebulizer

Tatalaksana
Jangka panjang

SI dosis
medium

SI dosis
tinggi

Steroid inhalasi (SI) dosis rendah

SI dosis rendah
+ LABA

SI dosis
medium +
LABA

SI dosis rendah
+ ALTR

SI dosis
medium +
ALTR

SI dosis rendah
+TSR

SI dosis
medium + TSR

20

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai