Anda di halaman 1dari 48

Penatalaksanaan asma

eksaserbasi pada pasien


dewasa
dr. Amiruddin, Sp.P

Apa yang diketahui tentang asma?


Asma merupakan penyakit kronik yang umum terjadi dan berpotensi
menjadi penyakit serius, dimana asma tidak bisa sembuh tetapi bisa
dikontrol
Asma menyebabkan gejala seperti mengi, sesak napas, dada tertekan dan
batuk yang bervariasi sepanjang waktu baik dalam hal kemunculan,
frekuensi dan intensitas
Gejala dihubungkan dengan gangguan aliran udara ekspirasi seperti
kesulitan bernapas karena:
Bronkokonstriksi
Penebalan dinding saluran napas
Peningkatan mukus
Gejala bisa dipicu atau diperburuk oleh beberapa faktor seperti infeksi
virus, alergen, asap rokok, olahraga dan stres.

GINA 2014

Definisi asma
Asma merupakan penyakit heterogen,
umumnya ditandai dengan inflamasi saluran
napas kronik.
Asma diketahui berdasarkan riwayat gejala
pernapasan seperti mengi, sesak napas, dada
tertekan dan batuk yang bervariasi sepanjang
waktu dan dalam intensitas, bersamaan
dengan keterbatasan aliran udara ekspirasi.

GINA 2014

Inflamasi adalah masalah


inti dari asma
Paru normal
Epithelium
intact
Sparsity of
bronchial
smooth
muscle Basement
membrane
relatively
thin

Paru asma ringan


Fragile, damaged epithelium

Thickened reticular
basement
membrane
beginnings of airway
remodelling

1. Jeffery P. Ped Pulm 2001; 21: 3-16.

Faktor Resiko terjadinya Asma

Inflamasi
Gangguan aliran
udara pernapasan

Hiper-reaktif
saluran napas
Faktor resiko
terjadi eksaserbasi

Gejala Asma

(sesak napas, mengi,


dada tertekan, batuk)

Eksaserbasi Asma
(serangan asma)
Suatu kejadian perburukan yang akut atau subakut dari gejala dan fungsi paru dibandingkan
status pasien umumnya

Tujuan terapi
Membebaskan obstruksi jalan napas dan
hipoksemia secepat mungkin
Mencegah kekambuhan
GINA 2014

Identifikasi pasien asma


yang beresiko kematian
Pasien asma yang mempunyai peningkatan resiko kematian:
Punya riwayat asma yang memerlukan intubasi dan ventilasi
Pernah dirawat and berkunjung ke ruang gawat darurat karena asma
dalam 12 bulan terakhir
Tidak memakai ICS, atau tidak teratur memakai ICS
Baru saja memakai atau menghentikan pemakaian steroid oral
(mengindikasi keparahan dari kejadian saat ini)

Penggunaan obat SABA yang berlebihan, terutama pemakaian lebih


dari 1 kanister per bulan
Riwayat penyakit psikiatri atau gangguan psikososial
Alergi makanan yang sudah dipastikan

GINA 2014, Box 4-1

Penanganan Asma Eksaserbasi di UGD


Adakah gejala berikut menyertai?

PENILAIAN AWAL
A: Airway

B:Breathing

C:Circulation

Tentukan terapi berdasarkan status klinis pasien


berdasarkan gejala yang paling parah

RINGAN atau SEDANG


Bicara dalam frasa
Memilih posisi duduk dibanding berbaring
Tidak gelisah
Laju respirasi meningkat
Otot bantu napas tidak digunakan
Denyut jantung 100-120 denyut/menit
Saturasi O2 (di udara) 90-95%
APE > 50% dari angka prediksi atau nilai tertinggi

Rasa kantuk berat, kebingungan, silent chest

Konsul ke ICU, terapi dengan SABA dan O2,


dan persiapkan pasien untuk intubasi

BERAT
Bicara dalam kata
Posisi tubuh duduk membungkuk ke depan
Gelisah
Laju respirasi > 30 kali per menit
Otot bantu napas digunakan
Denyut jantung > 120 denyut/menit
Saturasi O2 (di udara) < 90%
APE 50% dari angka prediksi atau nilai tertinggi

Penanganan Asma Eksaserbasi di Fasilitas Penanganan Akut (UGD)


RINGAN atau SEDANG
Beta-2-agonis kerja cepat (SABA)
Kontrol O2 untuk mempertahankan saturasi
hingga 93-95% (pada anak 94-98%)
Kortikosteroid oral
Pertimbangkan ipratropium bromida

BERAT
Beta-2-agonis kerja cepat (SABA)
Pertimbangkan kortikosteroid inhalasi dosis tinggi
Ipratropium bromida
Kontrol O2 untuk mempertahankan saturasi
hingga 93-95% (pada anak 94-98%)
Kortikosteroid oral atau IV
Pertimbangkan magnesium IV

Jika pasien terus memburuk, lakukan terapi sebagai


derajat BERAT dan nilai ulang untulk masuk di ICU

Konsul ke ICU,
terapi dengan SABA & O2,
dan persiapkan intubasi

PENILAIAN ULANG ATAS KEMAJUAN KLINIS SECARA BERKALA


UKUR FUNGSI PARU pada semua pasien, satu jam setelah terapi awal

VEP1 atau APE 60-80% dari angka prediksi


atau nilai terbaik dan gejala membaik dari
derajat SEDANG
Pertimbangkan untuk pasien dipulangkan

VEP1 atau APE <60% dari angka prediksi


atau nilai terbaik, atau respon klinis kurang
derajat BERAT
Lanjutkan terapi seperti diatas dan lakukan
Penilaian secara berkala

Penanganan Asma Eksaserbasi di


pelayanan kesehatan primer

RINGAN atau SEDANG


Bicara dalam frasa
Memilih posisi duduk dibanding berbaring
Tidak gelisah
Laju respirasi meningkat
Otot bantu napas tidak digunakan
Denyut jantung 100-120 denyut/menit
Saturasi O2 (di udara) 90-95%
APE > 50% dari angka prediksi atau
nilai tertinggi

BERAT
Bicara dalam kata
Posisi duduk membungkuk ke depan
Gelisah
Laju respirasi > 30 kali per menit
Otot bantu napas digunakan
Denyut jantung > 120 denyut/menit
Saturasi O2 (di udara) < 90%
APE 50% dari angka prediksi atau nilai
tertinggi

TERAPI AWAL
SABA: 4-10 semprot dengan MDI + spacer,
Ulangi setiap 20 menit selama 1 jam
Prednisolon: dewasa 1mg/kg, maks. 50 mg, anak 1-2 mg/kg,
maks. 40 mg
Oksigen (jika ada): target saturasi 93-95% (anak: 94-98%)

MEMBURUK

LANJUTKAN TERAPI dengan SABA sesuai keperluan


PENILAIAN RESPON SETELAH 1 JAM (atau lebih awal)
APE: Arus Puncak Ekspirasi; SABA:Short-Acting Beta2-Agonist

MENGANCAM JIWA
Mengantuk berat, bingung,
atau silent chest

PINDAHKAN KE FASILITAS
PENANGANAN AKUT (UGD)
Selama menunggu: berikan SABA,
O2, kortikosteroid sistemik

MEMBURUK

GINA Updated 2014

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0005/14

AD: 01/09/2014, ED: 01/09/2016

Penanganan Asma Eksaserbasi di pelayanan kesehatan primer


LANJUTKAN TERAPI dengan SABA sesuai keperluan
PENILAIAN RESPON SETELAH 1 JAM (atau lebih awal)

PENILAIAN UNTUK PASIEN DIPULANGKAN

Gejala membaik, tidak memerlukan SABA


APE membaik dan >60-80% dari nilai terbaik atau prediksi

Pelega: lanjutkan sesuai kebutuhan


Pengontrol: mulai atau tingkatkan dosis ICS atau

Saturasi oksigen >94% udara ruangan


Penunjang di rumah memadai

ICS/LABA*. Cek teknik penggunaan inhaler & kepatuhan.


Prednisolon: lanjutkan, utk 5-7 hari (3-5 hari pada anak)
Tindak Lanjut: selama 2-7 hari

TINDAK LANJUT

Pelega: dikurangi hingga sesuai kebutuhan pasien


Pengontrol: lanjutkan dosis tinggi untuk jangka pendek (1-2 minggu) atau jangka panjang (3 bulan), tergantung riwayat eksaserbasi
Faktor resiko: periksa dan koreksi pada faktor resiko termodifikasi yang dapat menyebabkan eksaserbasi, termasuk teknik
penggunaan inhaler dan kepatuhan
Rencana Aksi: Apakah pasien paham? Apakah digunakan teratur? Apakah memerlukan modifikasi?
ICS: Inhaled CorticoSteroid
LABA: Long-Acting Beta2-Agonist

*Detil mengacu ke GINA 2014

GINA Updated 2014

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0005/14

AD: 01/09/2014, ED: 01/09/2016

Pengobatan Utama untuk


Eksaserbasi Asma (asma akut)
Penggunaan berulang dari 2
-agonis kerja singkat (SABA)
Pemberian oksigen
Penggunaan kortikosteroid

GINA 2014

Mengapa menggunakan
inhalasi

Obat inhalasi:

Dosis obat kecil efek samping


Langsung bekerja ke paru
Mula kerja cepat
Praktis
Direkomendasi oleh GINA (Global Initiative for
Asthma guideline asma dunia) & guideline asma
Indonesia

Adapted from GINA Updated 2014

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0005/14

AD: 01/09/2014, ED: 01/09/2016

Apa peranan steroid?

Perbandingan APE pada


steroid dan non-steroid grup
AVG PEFR (l/min)

Tobing NH. Bagian Pulmonologi FKUI, 1992

Efek steroid terhadap sel


Inflammatory cells
Numbers
(apoptosis)

Structural cells

Eosinophil

Epithelial cell
Cytokines
mediators

T-lymphocyte

Endothelial cell

Cytokines

Mast cell

Glucocorticoids

Numbers

Leak

Airway smooth muscle

Macrophage

2-receptors

Cytokines

Mucus gland

Dendritic cell

Mucus
secretion

Numbers
Barnes. JACI 1998

Bagaimana dengan steroid


inhalasi ?
Apa kelebihan steroid inhalasi?

Glukokortikosteroid Inhalasi
Paru-paru

20%

Mulut dan
pharing

80%

Bagian yg
tertelan

Absorpsi
dari paru-paru
(A)

Hati
Fraksi obat
aktif dari GUT
Absorpsi
dari GUT

GI tract

Barnes and Pedersen, ARRD 1993

Inaktivasi
dalam hati
lintas pertama

Sirkulasi sistemik

(B)

Konsentrasi sistemik = A+B


Semakin tinggi A+B, semakin
besar potensi efek samping

Bioavailabilitas oral steroid


(steroid inhalasi vs non-inhalasi)
Steroid
inhalasi

oral

Bioavailabilitas

Fluticasone propionate

< 1%

Budesonide

11%

Dexamethasone

> 80%

Prednisolone

> 80%

Semakin rendah bioavailabilitas, semakin aman obat


tersebut
Harding SM,Respir Med 1990;84 (Suppl A)25-29
Al Habet S,Rogers HJ,Br J Pharmacol 1980;10:503-508
Ryrfeldt A,Anderson P et al,Eur J Resp Dis 1982;122:86-95

Peranan ICS pada asma akut


Konsentrasi sistemik
dari kortikosteroid pada
penggunaan jangka
panjang

Efek samping
yang
tidak diinginkan

ICS lebih aman dibandingkan steroid sistemik


Steroid sistemik memerlukan waktu 4-24 jam untuk:

Meningkatkan fungsi paru


Mengurangi perawatan rumah sakit

ICS memberikan efek yang lebih cepat (1-2jam) ketika diberikan dalam
dosis berulang dengan interval waktu <30 menit selama 90-120 menit.
ICS: Inhaled CorticoSteroid
Rodrigo GJ, Rapid effect of ICS on Acute Asthma. Chest 2006;130:1301-1311

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0005/14

AD: 01/09/2014, ED: 01/09/2016

Discharge rate
ICS vs CS sistemik / plasebo

Rodrigo GJ, Rapid effect of ICS on Acute Asthma. Chest 2006;130:1301-1311

Bagaimana perbandingan efikasi


FP nebules dibandingkan steroid
sistemik?

Perbandingan Flixotide Nebules (Fluticasone Propionate)


dengan methyl prednisolon IV pada asma akut berat
Perbaikan Arus Puncak Ekspirasi (APE) setelah pemberian steroid
p=0,556

P= 0,556
0,5 mg FP nebules diberikan 3x
pada menit 0, 20 dan 40
125 mg Metil Prednisolon IV
diberikan pada menit 0

Nebulisasi Flixotide Nebules memberikan perbaikan gejala


klinis asma eksaserbasi yang sama baiknya dengan injeksi
metilprednisolon
Sari A. et al. Maj Kedokt Indon 2005; 7: 463-471

Hanya untuk kalangan profesional kesehatan


ID/RESP/0005/14

AD: 01/09/2014, ED: 01/09/2016

Perbandingan Flixotide Nebules (Fluticasone Propionate)


dengan methyl prednisolon IV pada asma akut di UG
Studi objektif

Untuk menentukan efikasi steroid nebulisasi dibandingkan steroid


sistemik pada pasien asma akut dewasa
Desain studi
dilakukan secara acak, label-terbuka

73 pasien usia 18-75 tahun dengan asma akut


dalam 30 menit saat datang ke UGD, pasien mendapatkan satu dari 3
grup berikut ini:
Nebulisasi Fluticasone propionate (FP) 2 ml (0.5 mg)
Metilprednisolon (MP) IV 125 mg
Kombinasi keduanya (FP + MP)
Endpoint primer
angka pasien yang harus dirawat / diperbolehkan pulang (hospital

admission/discharge rate)

Perbandingan Flixotide Nebules (Fluticasone Propionate)


dengan methyl prednisolon IV pada asma akut di UGD
Studi open-label dan acak untuk menentukan efikasi Flixotide Nebules
dibandingkan metilprednisolon IV
pada 73 orang dewasa yang dirawat di UGD karena serangan
asma
akut
Nebulisasi
FP 0,5mg/2ml
Rata-rata APE (% prediksi)

Metilprednisolon (MP) IV 125 mg

*P = 0,05 vs FP, FP+MP

Pada 2 jam setelah pengobatan di UGD, nilai


APE pada grup FP signifikan meningkat
dibandingkan kedua grup lainnya (p = 0,021)

Starobin D. et al. IMAJ 2008; 10: 568571

Angka rawat inap signifikan lebih tinggi


pada grup metilprednisolon (MP)
dibandingkan FP dan kombinasi FP+MP
Hanya untuk kalangan profesional kesehatan
ID/RESP/0005/14

AD: 01/09/2014, ED: 01/09/2016

Apa yang harus


diperhatikan saat pasien
akan dipulangkan?

Saat akan dipulangkan


Berikan obat-obatan:
Obat pelega: diberikan prn (bilamana perlu)
Obat pengontrol:
bila belum pakai, mulai berikan
Bila sudah pakai, step-up (tingkatkan dosisnya atau tambah obat
lain)

Prednisolone: dilanjutkan, umumnya untuk 5-7 hari (3-5 hari


untuk anak)
Follow up (tindak lanjut): setelah 2-7 hari

GINA 2014,

Tindak lanjut setelah eksaserbasi


Pantau pasien secara regular setelah eksaserbasi, sampai gejala dan
fungsi paru kembali normal
Resiko pasien meningkat saat pemulihan dari eksaserbasi

Kesempatan
Eksaserbasi sering menggambarkan kegagalan penanganan asma kronik, dan saat
ini menjadi kesempatan untuk menilai manajemen asma jangka panjang pasien

Saat kunjungan berikut, cek:

Pemahaman pasien tentang penyebab eksaserbasi


Faktor resiko yang bisa diperbaiki, misalnya merokok
Kepatuhan pemakaian obat, dan pengertian tujuan pengobatan
Teknik pemakain obat inhalasi
Buat rencana pengobatan tertulis

GINA 2014

Kesimpulan
Asma merupakan penyakit heterogen, umumnya ditandai
dengan inflamasi saluran napas kronik dan bronkokonstriksi
Penanganan utama serangan asma yaitu: mengatasi
hipoksemia, mengatasi bronkokonstriksi dan mencegah
kekambuhan
Berdasarkan guideline: terapi awal serangan asma adalah
inhalasi SABA, oksigen dan steroid
Beberapa literatur menunjukkan steroid inhalasi memunyai
efikasi yang sebanding dengan steroid sistemik, dengan
mula kerja yang lebih cepat

Terima
Kasih
atas perhatiannya

Obat pelega mana yang


harus dipilih?

Oral atau inhalasi?


INHALASI

ORAL

Kecil (mcg)

Besar (mg)

Efek samping

minimal

lebih besar

Mula kerja
- Salbutamol

cepat
(<5 menit)

lambat

Target organ

langsung

tidak langsung

4-6 jam

4-6 jam

Cara penggunaan

butuh instruksi

lebih mudah

Rekomendasi guideline
Asma & PPOK (lokal dan

Dianjurkan
sebagai pilihan
utama

Alternatif

Dosis

Lama kerja salbutamol

internasional)

Ventolin Rotacaps/Rotahaler
Salbutamol

Termasuk Unit dose DPI (dry


powder inhaler)
Dosis kecil (200 mcg per kapsul)
Mula kerja efek bronkodilatasi
yang cepat (kurang dari 5 menit 1)
dan efek maksimum dicapai
sekitar 10 menit 2
Efek samping minimal
Dapat dibeli eceran

1. Orgel H. et al., J Allergy Clin Immunol 1985; 75 :468-471

2. Price & Clissold. Drugs


1989;38(1):77-122

Indikasi & Dosis


INDIKASI
Mengatasi Bronkospasme
akut
Pencegahan EIA (Exercise-Induced
Asthma ) 15 menit sebelum olah-raga

Terapi Kronis*

Dewasa

Anak

1-2 kapsul

1 kapsul

2 kapsul

1 kapsul

2 kapsul
3-4 x/hari

1 kapsul
3-4 x/hari

* Indikasi terapi kronis bukan untuk pemakaian tunggal (lihat guideline GINA).
Yang utama adalah pemakaian obat pengontrol.
Source: PI Ventolin Rotacap

3 langkah cara pakai


Ventolin Rotacaps/Rotahaler 1

Masuk, Putar & Hirup


1.PI Ventolin Rotacaps

Terapi yang tidak direkomendasi


untuk pengobatan serangan :
Sedatif (harus dihindari)
Obat Mukolitik (memperburuk batuk)
Terapi fisik dada/fisioterapi
(menambah ketidaknyaman pasien)
Hidrasi dengan cairan dalam volume yg banyak
untuk dewasa dan remaja (mungkin diperlukan
pada anak-anak dan bayi)
Antibiotik (bukan mengobati serangan tetapi
diindikasikan untuk pasien yang juga mempunyai
pneumonia atau infeksi bakteri seperti sinusitis)

Asma Eksaserbasi
Beta 2-agonis

Kortikosteroid

Ventolin
Nebules
Salbutamol

Indikasi
Penanganan & pencegahan serangan asma
Penanganan rutin bronkospasma kronik yang
tidak responsif terhadap terapi konvensional
Pengobatan asma akut yang berat (status
asmatikus)

Dosis ANAK & DEWASA


Dosis awal adalah 2,5 mg (1 nebules)
Dapat ditingkatkan menjadi 5 mg
Pengobatan dapat diulang 4 kali sehari
Pada orang dewasa, dosis dapat diberikan sampai
40 mg/hari dengan pengawasan yang ketat di
rumah sakit pada pasien obstruksi saluran napas
berat

Reference: Ventolin Nebules Approved PI by BPOM (3 April 2006)

Ventolin
Nebules

Salbutamol
Informasi Keamanan
Kontra Indikasi
Pasien dengan riwayat hipersensitivitas dari setiap komponennya

Interaksi Obat
Tidak digunakan bersama -blocker

Overdosis
Antidotum yang dianjurkan saat overdosis salbutamol adalah bloker kardioselektif
Reference: Ventolin Nebules Approved PI by BPOM (3 April 2006)

Ventolin
Informasi Keamanan
Nebules
Adverse Events (efek simpang)
Salbutamol

Gangguan sistim kekebalan

Sangat jarang:

Reaksi hipersensitivitas seperti angioedema,


urtikaria, bronkospasme, hipotensi dan kolaps

Gangguan metabolisme &


nutrisi

Jarang:

Hipokalemia

Umum terjadi:

Tremor, sakit kepala

Sangat jarang:

Hiperaktivitas

Gangguan jantung

Umum terjadi:

Takikardia

Gangguan pembuluh darah

Jarang

Vasodilatasi perifer

Gangguan pernapasan, torak &


mediastinal

Sangat jarang

Bronkospasme paradoksikal

Gangguan saluran pencernaan

Tidak umum
terjadi

Iritasi mulut dan tenggorokan

Gangguan musculoskeletal &


jaringan ikat

Tidak umum
terjadi

Kram otot

Gangguan sistim saraf

Reference: Ventolin Nebules Approved PI by BPOM (3 April 2006)

Indikasi

Flixotide
Nebules

Mengurangi gejala dan eksaserbasi


asma
Fluticasone
Dewasa:
Manajemen profilaksis pada asma berat
Pengobatan asma eksaserbasi akut
Anak-anak (4-16 tahun):
Pengobatan asma eksaserbasi akut derajat
ringan dan sedang

propionate

Dosis

Flixotide Nebules
0,5 mg / 2 ml NaCl

Anak-anak
(4 16 tahun)

Dewasa

2 Nebules
(2 kali sehari)

1 4 Nebules
(2 kali sehari)

Reference: Flixotide Nebules Approved PI by BPOM (19 Dec 2007)


GSK HIGHLY CONFIDENTIAL INFORMATION FOR INTERNAL USE ONLY

Flixotide Nebules
Fluticasone propionate
Kontraindikasi
Pasien dengan riwayat hipersensitivitas dari setiap komponennya

Efek Samping
Kandidiasis pada mulut dan tenggorokan, suara serak, bronkospasme paradoksal

Perhatian
Tidak bisa digunakan tunggal untuk mengatasi bronkospasme akut. Perlu disertai/
didahului pemberian SABA (misalnya salbutamol).

Reference: Flixotide Nebules Approved PI by BPOM (19 Dec 2007)

Flixotide Nebules

Fluticasone propionate
Informasi Keamanan

Efek samping yang umum adalah kandidiasis pada mulut dan tenggorokan dan
suara serak. Untuk mencegah kejadian efek samping ini, pasien dianjurkan untuk
berkumur setelah memakai obat ini.

Seperti halnya kebanyakan terapi inhalasi, bronkospasme paradoksal dapat


timbul berupa peningkatan gejala mengi secara cepat. Kejadian ini dapat
ditangani dengan pemberian bronkodilator inhalasi kerja cepat. Pemberian
Flixotide Nebules sebaiknya dihentikan. Segera periksa pasien dan berikan terapi
alternatif lain.

Terdapat kemungkinan gangguan respon adrenal pada pasien yang berganti dari
terapi steroid oral menjadi inhalasi. Terapi dengan Flixotide Nebules sebaiknya
diberikan dengan perhatian khusus disertai pengawasan pada fungsi
adrenokortikal.

Perhatian khusus diperlukan pada pasien dengan tuberkulosis paru yang aktif
maupun tidak aktif.

Reference: Flixotide Nebules Approved PI by BPOM (19 Dec 2007)

Produk Informasl Singkat Ventolin Nebules


Kandungan: 2,5 mg Salbutamol dalam 2,5 ml NaCl. Indikasi: Penanganan rutin
untuk bronkospasme kronis dan penanganan serangan asma akut. Dosis dan
Metode Administrasi: Dosis awal adalah 2,5 mg dapat ditingkatkan menjadi 5 mg.
Terapi dapat diulang 4 kali perhari, digunakan 1-4 kali sehari dengan metode
nebulisasi. Efek klinis Ventolin Nebules pada anak di bawah 18 bulan kurang dapat
dipastikan. Kadang dapat menimbulkan hipoksemia sementara. Terapi oksigen
tambahan kadang juga diperlukan. Overdosis: Hipokalemia mungkin terjadi pada
overdosis Ventolin. Kadar kalium serum harus dimonitor. Pertimbangan untuk
penghentian terapi dan pemberian terapi simptomatik yang tepat seperti agen bloker kardioselektif sebaiknya dilakukan pada pasien dengan gejala jantung (misal:
takikardi, palpitasi). Kontraindikasi: Pada pasien yang hipersensitif terhadap salah
satu komponen dalam Ventolin Nebules. Peringatan dan Perhatian: Penggunaan
pada pasien tirotoksikosis harus diperhatikan. Interaksi: Salbutamol sebaiknya tidak
dikombinasikan dengan obat beta-bloker yang non selektif seperti Propanolol.
Kehamilan dan Menyusui: Penggunaan obat selama kehamilan hanya dilakukan jika
manfaat yang diharapkan bagi sang ibu lebih besar dibandingkan resiko pada janin.
Efek Samping: Dapat menyebabkan tremor, takikardi. Jumlah dalam Kemasan dan
Nomor Registrasi: Setiap kemasan Ventolin Nebules 2,5 mg terdiri dari 20 nebules.
Nomor Registrasi: DKI9282000368A1. Ventolin Nebules PI BPOM 13 Mei 2009,
GDS23/IPI06 (10 April 2011)

Produk Informasi Singkat Flixotide Nebules


Kandungan: 0,5 mg Fluticasone Propionate dalam 2 ml NaCl. Indikasi: Memberikan efek anti
inflamasi yang signifikan di paru-paru. Mengurangi gejala dan eksaserbasi pasien asma yang
sebelumnya diterapi menggunakan bronkodilator saja atau dengan terapi profilaksis. Dosis:
Dewasa dan Remaja di atas 16 tahun: 500-2000 mcg, dua kali sehari. Anak dan remaja 4-16
tahun: 1000 mcg, dua kali sehari. Metode Penggunaan: nebulisasi. Kontraindikasi: Pada
pasien yang hipersensitif terhadap salah satu komponen dalam Flixotide Nebules. Peringatan
dan Perhatian: Tidak untuk digunakan tunggal pada bronkospasme akut yang memerlukan
bronkodilator kerja cepat, misalnya: salbutamol. Interaksi: Pernah dilaporkan interaksi obat
yang signifikan pada pasien yang menerima fluticasone dan ritonavir, dan menyebabkan efek
kortikosteroid sistemik termasuk sindrom Cushing dan supresi adrenal. Kehamilan dan
Menyusui:Tidak ada studi yang memadai dan terkontrol baik untuk menyatakan keamanan
fluticasone propionate pada kehamilan manusia. Efek fluticasone propionate pada kehamilan
manusia tidak diketahui. Pemberian fluticasone propionate selama kehamilan sebaiknya
dipertimbangkan hanya jika manfaat terhadap ibu lebih besar dibandingkan resiko pada janin.
Ekskresi Fluticasone Propionate pada air susu ibu belum diteliti. Efek Samping: Kandidiasis
pada mulut dan tenggorokan serta suara serak pada beberapa pasien adalah umum terjadi.
Pasien dapat berkumur dengan air setelah menggunakan obat. Kejadian angioedema
(terutama oedema pada wajah dan orofaring), gejala pernapasan (dispnea dan/atau
bronkospasme), reaksi anafilaktik, serta bronkospasme paradoksal pernah dilaporkan namun
sangat jarang terjadi. Overdosis: Dapat menyebabkan supresi sementara dari fungsi adrenal
sehingga dibutuhkan monitor terhadap kondisi adrenal. Pasien yang menerima dosis melebihi
dosis rekomendasi harus dipantau secara ketat dan dosis diturunkan secara bertahap. Jumlah
dalam Kemasan dan Nomor Registrasi: Flixotide Nebules 0,5 mg/ 2 ml, 10 unit dosis tunggal 2
ml. Nomor registrasi: DKI0282001275A1. Flixotide Nebules Approved PI BPOM 5
Desember 2013, GDS30/IPI08 (2 Januari 2013)

Produk Informasi Singkat


Ventolin Rotacaps
Produk Informasi Singkat VENTOLIN ROTACAPS
Komposisi : 200 mcg Salbutamol sulphate/kapsul. Indikasi: obat pelega asma asma ringan, sedang dan berat.
Digunakan untuk manajemen dan pencegahan terhadap serangan asma. Kemasan: 1 boks Ventolin Rotacaps berisi 100 kapsul, dengan kemasan
10 blister x 10 kapsul. Dosis dan metode administrasi:Ventolin Rotacaps hanya digunakan secara inhalasi dengan memakai Ventolin Rotahaler.
Pelega bronkospasme akut: Anak: 1 kapsul (200 mcg). Dewasa: 1 atau 2 kapsul (200 mcg-400 mcg).
Pencegahan terjadinya Exercise Induce Asthma (bronkospasme akibat kegiatan fisik): Anak: 1 kapsul sebelum melakukan kegiatan fisik.
Dewasa: 2 kapsul (400 mcg) sebelum melakukan kegiatan fisik. Terapi asma kronis; Anak: 1 kapsul (200 mcg) diberikan 3-4 kali sehari.
Dewasa: 2 kapsul diberikan 3-4 kali sehari .Penggunaan Ventolin Rotacaps tidak lebih dari 4 kali sehari. Kontraindikasi:pada pasien yang mempunyai
riwayat hipersensitif terhadap komponen dalam Ventolin Rotacaps. Peringatan dan perhatian: Peningkatan penggunaan SABA
menunjukkan asma tidak terkontrol. Perburukan kontrol asma yang mendadak dan progresif berpotensi membahayakan jiwa dan harus
dipertimbangkan pemberian atau peningkatan dosis steroid. Hati-hati digunakan pada pasien tirotoksikosis.. Overdosis: antidotum yang dianjurkan
saat overdosis Salbutamol adalah -blocker kardioselektif, namun obat-obatan -blocker harus secara hati-hati digunakan pada pasien dengan riwayat
bronkospasme. Hipokalemia mungkin terjadi pada overdosis. Salbutamol. Kadar potassium harus dimonitor. Interaksi: Salbutamol sebaiknya tidak
dikombinasikan dengan obat beta-bloker yang non selektif seperti propranolol. Kehamilan dan Menyusui: penggunaan obat selama kehamilan
hanya dilakukan jika manfaat yang diharapkan bagi sang ibu lebih besar dibandingkan resiko pada janin. Salbutamol kemungkinan disekresi pada
susu ibu, penggunaanya tidak dianjurkan kecuali jika keuntungan yang diharapkan melebihi potensi resiko. Efek samping:tremor, sakit kepala dan takikardi.
Seperti pada penggunaan terapi inhalasi lainnya, bronkospasme paradoksal dapat terjadi dengan meningkatnya dengan cepat kejadian
mengi setelah penggunaan. Ventolin Rotacaps PI BPOM 10 Sept 2012.
Informasi peresepan lengkap tersedia berdasarkan permintaan

Menara Standard Chartered lantai 35


Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta 12930
Tel. (62-21) 2553 2350 Fax. (62-21) 2553 2360
Bila terjadi Adverse Event (reaksi simpang), harap laporkan ke GlaxoSmithkline Indonesia..
Tel:+62 21 2553 2350 atau email ke yqq68540@gsk.com

Cara menggunakan nebuliser


1.
2.
3.
4.
5.

Udara dalam ruangan harus segar, mempunyai


ventilasi yang baik
Pasien duduk tegak dan relaks, atau tidur miring
setengah duduk
Bernapas biasa (volume tidal). Sesekali menarik
napas dalam.
Pergunakan mouth piece atau masker
(Anak-anak usia < 6 thn harus memakai masker)
Waktu yang digunakan berkisar 5-15 menit. Jika
diperlukan dapat dilakukan beberapa kali dalam
sehari.

Cara menggunakan nebuliser


6.

Jika ada bronkokonstriksi, berikan pertama-tama bronkodilator


terlebih dahulu (atau bisa digabung dengan steroid, tetapi
jangan steroid tunggal)
7. Jangan memberikan mukolitik pada saat pasien masih sesak,
terutama pada serangan akut berat
8. Sekret yang dikeluarkan jangan sampai tertelan oleh pasien,
pergunakan tempat tissue atau sputum
9. Perhatikan tanda-tanda yang tidak biasa pada pasien seperti
cyanosis, sesak yang makin parah, dll
10. Sebaiknya pergunakan alat-alat yang disposable dan
pisahkan terhadap pasien-pasien tertentu
11. Jika terapi selesai, bersihkan peralatan yang dipakai.

Anda mungkin juga menyukai