Presentasi Toksin Bakteri
Presentasi Toksin Bakteri
dari Bakteri
Nanda Putri Utami
1211012013
Clostridium botulinum
Karakteristik umum
Termasuk ke dalam bakteri gram
positif, anaerob obligat, motil, dan
menghasilkan spora.
Bakteri ini dapat memproduksi racun
syaraf yang kuat.
Spora dari bakteri ini tahan terhadap
panas.
Food botulisme
Merupakan penyakit akibat toksin
dari bakteri Clostridium botulinum
berupa keracunan makanan.
Produk makanan yang dapat menjadi
perantara bakteri ini seperti
makanan olahan daging, sosis,
sayuran dan buah kaleng, dan
produk makanan laut.
Diagnosis
Pada foodborne botulisme, diagnosis ditegakkan
berdasarkan pola yang khas dari gangguan saraf
dan otot.
Tetapi gejala ini sering dikelirukan dengan
penyebab lain dari kelumpuhan, misalnya stroke.
Adanya makanan yang diduga sebagai sumber
kelainan ini juga merupakan petunjuk tambahan.
Jika botulisme terjadi pada 2 orang atau lebih
yang memakan makanan yang sama dan di
tempat yang sama, maka akan lebih mudah
untuk menegakkan diagnosis.
Infant botulisme
Infant botulisme atau dikenal dengan
botulisme pada bayi, terjadi pertama
kali pada 1976.
Botulisme tipe ini disebabkan karena
konsumsi spora C. botulinum yang
kemudian menghuni usus dan
memproduksi racun dalam saluran
usus bayi (intestinal toxemia
botulism).
Wound botulisme
Disebut juga dengan botulisme pada luka.
Penyakit akan timbul pada luka yang
terkontaminasi bakteri Clostridium
botulinum, baik secara tunggal maupun
bersama dengan mikroorganisme lain.
Proses terjadinya wound botulisme:
luka -> terpapar bakteri C. botulinum dan
atau bakteri lain -> infeksi ->
racun/toksin -> masuk ke aliran darah ->
menyebar ke bagian tubuh lain.
Pencegahan
Mencegah botulisme bayi:
1. Dari hasil penelitian, madu acapkali sebagai
sumber kontaminan, oleh karena itu sebaiknya
tidak diberikan pada bayi berusia dibawah satu
tahun.
2. Selain itu, apabila memberikan susu formula,
perhatikan tata cara perlakuan sebelum
dikonsumsi bayi. Diantaranya merebus botol
susu, menutup segera bungkus susu yang tersisa
dan menyimpannya di tempat yang aman dan
bersih.
Clostridium perfringens
yaitu:
- kram perut
- diare (mulai terjadi 8-22 jam setelah
terpapar toksin)
- perut kembung karena penimbunan gas
- dehidrasi
- syok
Keracunan perfringens didiagnosis dari
gejala-gejalanya dan waktu dimulainya
gejala yang agak lama setelah infeksi.
Clostridium tetani
Karakteristik
Karakteristik umum bakteri ini yaitu:
- berbentuk batang lurus
- berukuran panjang 2-5 mikron, lebar 0,4-0,5
mikron
- anaerobik
- bakteri gram positif
- menghasilkan spora
Bakteri ini menyebabkan penyakit tetanus
dengan membentuk eksotoksin yang disebut
tetanospamin.
Gejala tetanus
Adapun gejala dari penyakit tetanus yaitu:
1.Trismus (kesukaran membuka mulut) karena
spasme otot-otot mastikatoris
2.Kaku kuduk sampai opistotonus (karena
ketegangan otot-otot erektor trunki)
3.Ketegangan otot dinding perut
4.Kejang tonik terutama bila dirangsang (karena
toksin yang terdapat di kornu anterior)
5.Risus sardonikus, karena spasme otot muka (alis
tertarik ke atas, sudut mulut tertarik ke luar dan
ke bawah, bibir tertekan kuat pada gigi)
Pengobatan tetanus
1. Antibiotika -> penisilin
2. Antitoksin -> human tetanus
immunoglobulin
3. Antikonvulsan
Escherichia coli
Karakteristik
Karakteristik umum:
- merupakan batang gram negatif.
- terdapat tunggal, berpasangan, dan
dalam rantai pendek.
- biasanya tidak berkapsul.
- tidak berspora.
Sumber penyebaran
Daging
Susu dan keju
Buah dan sayuran
Kolam renang, danau, sungai, dll
2. Diare
E. coli yang menyebabkan diare
banyak ditemukan di seluruh dunia.
E. Coli diklasifikasikan oleh ciri khas
sifat-sifat virulensinya, dan setiap
kelompok menimbulkan penyakit
melalui mekanisme yang berbeda.
3. Sepsis
Bila pertahanan inang normal tidak
mencukupi, E. coli dapat memasuki aliran
darah dan menyebabkan sepsis.
4. Meningitis
E. coli dan Streptokokus adalah penyebab
utama meningitis pada bayi.
E. Coli merupakan penyebab pada sekitar
40% kasus meningitis neonatal.
Terima Kasih