OP
Disajikan oleh:
Achmad Bakir Pasaman
Arif Tri Tjahjono
Marmah Hadi
Meizar Effendi
Candra Dwi Hardiana
Andre Herlambang
Abstrak
Topik leadership dan organizational culture menarik banyak perhatian para
akademisi dan praktisi, terutama tentang hubungan antara leadership maupun
culture dengan organizational performance.
Namun, umumnya kajian tersebut membahas keterkaitan antara leadership
dengan performance serta antara culture dan performance telah dikaji secara
sendiri sendiri. Sedikit sekali yang menelaah hubungan antara ketiga konsep
tersebut secara sekaligus.
Paper ini membahas sifat hubungan ketiga aspek tersebut dan menyajikan bukti
empiris yang menyimpulkan bahwa
hubungan antara leadership style dan performance dimoderasi oleh bentuk organizational
culture masing-masing. Paper ini memberikan simpulan mengenai sejumlah implikasi atas hal
di atas dari aspek teori maupun praktik.
Studi sebelumnya
Studi Ini
leadership
style
Organizational
performance
leadership
style
Leadership
style
organizational
culture
Organizational
performance
organizational
culture
Organizational
culture
Masalahnya:
Sedikit sekali studi yang mengkombinasikan ketiga konsep, organizational
culture, leadership style dan performance
Organizational
Performance
Studi sebelumnya
leadership
style
Organizational
performance
organizational
culture
Organizational
performance
2.1
Hasil telaah literature di bidang organizational culture dan leadership menunjukkan bahwa organizational
culture dan leadership, masing-masing secara independen memiliki kaitan erat dengan organizational
performance.
leadership
style
Schein, 1992;
Siehl, 1985
organizational
culture
Studi lain:
Organizational culture berkaitan erat dengan leadership style
2.2
Literature Review
Literature Review 1:
Leadership
leadership
style
Prganizational
performance
3.1
Literature Review 1
a. Perkembangan Leadership Theories
Trait theory (Argyris, 1955; Mahoney et al., 1960):
Style & behavioral theory (Hemphill and Coons, 1957; Likert, 1961)
Situational and contingency theory (Fiedler, 1967; House, 1971; Vroom and Yetton, 1974)
3.11
Kajian Teori 1:
Perkembangan Leadership Theories
3.12
Style & behavioral theory (Hemphill and Coons, 1957; Likert, 1961).
Seorang leader yang mengadopsi democratic style atau participative styles lebih berhasil dibandingkan yang
menerapkan style lain
Focus dari teori: mengidentifikasi the one best way of leading
the major weakness of style and behavioural theories: they ignore the important role which situational factors play
in determining the effectiveness of individual leaders (Mullins, 1999).
Situational and contingency theory (Fiedler, 1967; House, 1971; Vroom and Yetton, 1974)
Efektivitas leadership tergantung pada bagaimana seorang leader melakukan diagnose dan memahami factor-factor
situational serta menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat dalam menghadapi pada masing-masing situasi /
keadaan (circumstance).
Fokus pada context-sensitive leadership.
Kajian Teori 1:
Kepemimpinan Transaksional vs Transformasional
3.13
Kajian Teori 1:
Hubungan antara Leadership dengan Performance
3.14
Literature Review 2 :
Budaya Organisasi (Organizational Culture)
Organizational
Culture
Organizational
Performance
3.2
Literature Review 2 :
Budaya Organisasi
3.21
Terdapat banyak variasi ttg definisi dan ruang lingkup konsep organizational
culture (Ogbonna and Harris, 1998a).
Ada tiga hal penting:
1) Memperlakukan culture sebagai suatu unitary concept akan menurunkan kemanfaatannya
sebagai analytical tool (Martin, 1992; Ogbonna and Harris, 1998a; Pettigrew, 1979).
2) Culture tidak dapat disamakan dengan power dan politics atau climate (Denison, 1996;
Riley, 1983; Schein, 1986);
3) Para ahli belum sepakat apakah organizational culture dapat dengan mudah diubah
(Legge, 1994; Ogbonna, 1993).
Literature Review 2 :
Hubungan antara Budaya Organisasi dengan Kinerja
3.22
Literature Review 2 :
Hubungan antara Budaya Organisasi dengan Kinerja
3.23
Kajian Teori 2:
Hubungan antara Budaya Organisasi dengan Kinerja
3.23
Kajian Teori 3:
Hubungan Leadership dengan Organizational Culture
3.3
Teori 3:
Hubungan Leadership dengan Organizational Culture
Mengubah budaya sangat sulit.
Baik supportive leadership maupun participative leadership memiliki
hubungan yang positif terhadap budaya organisasi yang innovative
dan yang competitive (budaya yang berorientasi eksternal)
Budaya organisasi yang berorientasi eksternal secara signifikan dipengaruhi oleh
pemimpin yang bersifat suportif kepada bawahannya dan yang melibatkan
bawahannya dalam proses pengambilan keputusan
3.31
4.1
Dependent
Performance
Independent
Innovative culture
Competitive culture
Community culture
Supportive leadership
Participative leadership
Instrumental leadership
Findings
Findings
Findings
Findings
Figure 2 Path analysis of the links between leadership style, organizational culture and organizational
Ikhtisar
Temuan Utama Kajian ini
Leadershp style berhubungan secara tidak langsung
dengan Organizational Performance.
Hubungan antara Leadership dengan Organizational
Performance dimoderasi oleh Organizational Culture
7.1
Studi Ini
Leadership
style
organizational
culture
performance
Simpulan 2
Hubungan orgt. culture dengan performance
Secara indvidu,
bereaucratic culture dan
community culture,
masing masing tidak
berhubungan langsung
dengan performance.
Namun, terlalu focus
pada pengembangan
bureaucratic dapat
merugikan performance
Perubahan organizational
culture seharusnya
ditekankan pada budaya
yang berorientasi
external sambil juga
membangun internal
cohesion dan consistency
7.2
Budaya Organisasi
Internally
oriented
Externally
oriented
Community
culture
Bureaucratic
culture
Competitive
culture
Innovative
culture
performance
Simpulan 2
Hubungan leadership styles dengan performance
Supportive leadership dan
participative leadership
berhubungan positif
terhadap organizational
culture
Instrumental dan
bereaucratic leadership
styles berhubungan
negatif terhadap
organizational cutures
Maka, leadership styles
juga menjadi predictor
yang baik atas
performance
Leadership
styles
7.3
Organizational
Culture
Instrumental
leadership
Bereaucratic
leadership
Supportive
leadership
Participative
leadership
Competitive
culture
performance
Innovative
culture
Implikasi
Temuan dari peneelitian ini menghasilkan apa yang disebut sebagai managing culture debate
(Ogbonna, 1993).
Banyak perdebatan mengenai apakah organizational culture dapat dikelola yang berujung pada
kesimpulan bahwa mengelola organizational culture adalah suatu kemustahilan (Legge, 1994),
walaupun ada sejumlah keadaan tertentu seperti krisis atau penggantian kepemimpinan dapat
membuka peluang untuk mempengaruhi organizational culture (Martin and Meyerson, 1988).
Sementara itu, temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
leadership style dengan organizational culture.
Walau secara konseptual maupun dalam tataran praktek diyakini bahwa mengelola
organizational culture itu sulit (Ogbonna and Harris, 1998b) atau bahkan mustahil (Ogbonna,
1993), namun setidaknya, perubahan leadership styles cenderung lebih mudah.
Oleh karenanya upaya untuk mengubah organizational culture change guna meningkatkan
kinerja organisasi, sesuai dengan temuan dari penelitian ini.
Keterbatasan
Sifat penelitian yang bersifat crosssection ini tidak dapat
menyimpulkan hubungan yang bersifat kasualitas. Maka
diperlukan studi lanjutan yang bersifat longitudinal untuk
membuktikan adanya hubungan kausalitas.
Replikasi dari studi ini dapat diarahkan pada konteks populasi yang
berbeda-beda, seperti indiustri dan negara yang berbeda.
Penggunaan perspektif yang berbeda dalam studi lebih lanjut
diharapkan dapat mengungkap hal baru.
Terima Kasih