Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN ANTARA

ASUPAN KALSIUM DENGAN


RISIKO TERJADINYA
OSTEOPOROSIS
Oleh :
ANNISA ARUM KARTIKA DEWI
6411414101
ROMBEL 4
Annisa Arum Kartika Dewi

Annisa Arum Kartika Dewi

Pengertian Osteoporosis
Osteporosis adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh
proses penuaan dimana tulang melemah dan kehilangan
massanya menjadi tipis, rapuh, dan mudah patah (Mulyono,
2001). Osteoporosis juga diartikan sebagai demineralisasi
tulang yang luas atau penyusutan tulang (Ekky M, 2001).

Annisa Arum Kartika Dewi

Osteoporosis merupakan suatu masalah


kesehatan fisik yang serius pada wanita menopause
(Gumilar, 2011). Menopause meningkatkan risiko
terhadap osteoporosis dimana sekitar 35 persen
wanita paskamenopause menderita osteoporosis dan
50 persen menderita osteopenia. Kejadian
osteoporosis lebih tinggi pada wanita dikarenakan
penurunan hormon estrogen dan progesterone
karena proses penuaan.

Annisa Arum Kartika Dewi

Hasil penelitian yang dilakukan oleh


Puslitbang
Gizi
Departemen
Kesehatan Indonesia pada tahun
2004 di 14 provinsi menunjukan
masalah osteoporosis di Indonesia
telah mencapai tingkat yang perlu
diwaspadai yaitu 19,7 persen, lima
provinsi dengan risiko osteoporosis
antara lain Sumatera Selatan (27,7
%), Jawa Tengah (24,02 %),
Jogjakarta (23,5%), Sumatera Utara
(22,82 %, Jawa Timur (21,42 %),
dan Kalimatan Timur (10,5 %).

Annisa Arum Kartika Dewi

Klasifikasi Osteoporosis

Annisa Arum Kartika Dewi

Faktor Risiko Osteoporosis

Annisa Arum Kartika Dewi

Definisi Kalsium
Kalsium adalah elemen mineral yang paling banyak
terdapat dalam tubuh. terdapat kurang lebih 1.200 gram
kalsium, 99% berada di dalam tulang rangka, sedangkan
1% berada di dalam jaringan lain dan cairan tubuh yang
secara luas didistribusikan ke seluruh tubuh. Jika
kekurangan kalsium tubuh akan mengambil cadangan
dalam tulang. Semakin lama semakin banyak kalsium
diambil, maka tulang semakin tipis kemudian keropos.
(Handrawan Nadesul, 2006).

Annisa Arum Kartika Dewi

Fungsi Kalsium

Annisa Arum Kartika Dewi

Kebutuhan Kalsium dalam


Tubuh
Kebutuhan asupan kalsium perhari tergantung pada umur.
Berdasarkan saran US Dietary Reference intakes 2002,
Kebutuhan kalsium harian pada umur 9-18 tahun
membutuhkan 1.300 miligram. Pada orang dewasa 19-50
tahun, kebutuhan kalsium harian mencapai 1.000 miligram
(Evy Rachmawati, 2006).

Annisa Arum Kartika Dewi

10

Hubungan Asupan Kalsium dengan


Risiko Terjadinya Osteoporosis

Osteoporosis terjadi disebabkan oleh berbagai faktor risiko


terutama asupan kalisum. Salah satu mineral utama yang
sangat berkontribusi terhadap pembentukan tulang adalah
kalsium. Lebih dari 99% kalsium terdapat dalam jaringan
keras yaitu tulang dan gigi.

Namun asupan kalsium harian orang Indonesia masih banyak


yang belum mencukupi jumlah kalsium yang dibutuhkan
untuk memelihara tulang maupun tubuh. Asupan kalsium
harian orang Indonesia berdasarkan laporan dari Institute of
Medicine, US (1997) hanya memenuhi 25-30% dari
kebutuhan kalsium per harinya. Rata-rata asupan kalsium
orang Indonesia sebesar 289 mg kalsium per hari.

Annisa Arum Kartika Dewi

11

Sedangkan pada populasi Indonesia Angka Kecukupan Gizi


(AKG) untuk kalsium baik bagi laki-laki maupun perempuan
usia 19 - 64 tahun adalah sebesar 800 mg. Kalsium yang adekuat
(sekitar 1000 mg) akan memberikan manfaat positif pada sistem
rangka baik untuk memaksimalkan peak bone mass (puncak
massa tulang) yang terjadi pada usia 20-35 tahun.
Asupan kalsium merupakan faktor risiko yang utama dalam
menyebabkan osteoporosis. Hal ini disebabkan menjadi syarat
mutlak terdapatnya kalsium sebagai mineral utama yang
diperlukan dalam pembentukan tulang. Fungsi kalisum ini
bersinergis dengan fungsi vitamin D dalam pembentukan tulang.

Annisa Arum Kartika Dewi

12

Asupan kalsium yang cukup akan membantu


mengoptimalkan puncak pembentukan massa
tulang. Kalsium yang diperoleh dari sumber
makanan yang mengandung tinggi kalsium
lebih memberikan dampak positif pada
kesehatan
tulang
daripada
hanya
mendapatkan
kalsium
dalam
bentuk
suplemen.

Annisa Arum Kartika Dewi

13

Pencegahan atau untuk mengurangi risiko


terjadinya
osteoporosis
adalah
dengan
membudayakan perilaku hidup sehat yang intinya
mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
yang memenuhi kebutuhan nutrisi dengan unsur
kaya serat, rendah lemak dan kaya kalsium (10001200 mg kalsium per hari), berolahraga secara
teratur, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi
alkohol karena rokok dan alkohol meningkatkan
risiko osteoporosis dua kali lipat.

Annisa Arum Kartika Dewi

14

Annisa Arum Kartika Dewi

15

Anda mungkin juga menyukai