DMS-K11 KBK Kusta
DMS-K11 KBK Kusta
Penyakit kusta
Defenisi: penyakit menular yg menahun yg
disebabkan oleh Mycobacterium leprae yg
menyerang saraf tepi,kulit dan jaringan tubuh
lainnya.
Jaringan tubuh yang diserang antara lain:
Mucosa mulut
Saluran nafas bgn atas
Sistem retikuloendotelial
mata
Otot-otot
Tulang
Testis
Kecuali: susunan saraf pusat
Sinonim: Morbus Hansen, Lepra
Etiologi:
Mycrobacterium leprae
Dijumpai pertama kali oleh G. H. Armauer
Hansen (1873)
Masa Tunas:
Masa tunas penyakit kusta rata-rata: 2-5 tahun (ini ok
masa belah kuman kusta memerlukan waktu yg
sangat lama dibandingkan dgn kuman-kuman yg lain
( 12-21 hari)
Cara Penularan :
Ditularkan dari penderita kusta tipe MB dengan cara
penularan langsung (kontak yg lama dan erat).
Cara masuk M.Leprae ke dlm tubuh manusia belum
diketahui dengan pasti.
Bbrp penelitian
paling sering melalui kulit yg
lecet atau luka di kulit; dan melalui mucosa nasal
( saluran nafas).
PATOGENESIS
M. Leprae merupakan parasit obligat intra
seluler yg terutama tdpt pd sel makrofag
disekitar pembuluh darah superfisial pd
dermis atau sel Schwann di jaringan saraf.
Bila kuman M. leprae masuk ke dlm tubuh,
maka tubuh akan bereaksi mengeluarkan
makrofag yg berasal dari sel monosit darah,
sel mononuklear dan histiosit untuk
memfagositosisnya. Kemampuan unt
memfagositosis tergantung pd sistem
imunitas tubuh.
DIAGNOSIS KUSTA
Diagnosis kusta didasarkan pd penemuan
tanda-tanda kardinal (Cardinal sign), yaitu:
sekumpulan tanda-tanda utama utk
menegakkan diagnosis kusta:
(1) Adanya bercak kulit yang mati rasa, dimana
bercak tersebut bisa hipopigmentasi atau
bercak eritemtosa,plak infiltrat (penebalan
kulit) atau nodul-nodul. Mati rasa pada
bercak bisa total atau sebagian saja thd rasa
raba, rasa suhu (panas/dingin) dan rasa
sakit.
Saraf-saraf yg dikenai:
-N. Auricularis magnus
-N. Facialis
-N. Trigeminus
-N. Radialis
-N. Ulnaris
-N. Medianus
-N. Peroneus communis
-N. Tibialis posterior
3. Bentuk granular/granulated
-kelihatan spt titik-titik tersusun spt
garis lurus atau berkelompok
4. Bentuk Globus
-bbrp btk utuh atau Fragmented atau
granulated mgdkan ikatan atau
kelompok-kelompok
-klpk kecil 40-60 BTA
-klpk besar 200-300 BTA
5. Bentuk Clumps
-bbrp bentuk granular mbtk pulau2
tersendiri (lebih dari 500 BTA)
INDEKS BAKTERI (IB)
-merupakan ukuran semi kwantitatif
kepadatan BTA di dalam sediaan
hapus
-gunanya: 1. membantu menentukan tipe
lepra
x 100%
KLASIFIKASI KUSTA
Tujuan:
1.Utk menentukan regimen pengobatan,
prognosis dan komplikasi
2.Utk perencanaan operasional
3.Utk identifikasi pasien yg kemungkinan
besar akan menderita cacat
Jenis-jenis klassifikasi:
A. Klassifikasi Madrid (1953)
1. Indeterminate (I)
2. Tuberkuloid (T)
3. Borderline (B)
4. Lepromatose (L)
B. Klassifikasi RIDLEY-JOPLING (1962)
1. Tuberkuloid Tuberkuloid (TT)
2. Borderline Tuberkuloid (BT)
3. Borderline Borderline/= Mid Boderline (BB)
4. Borderline Lepromatose (BL)
5. Lepromatose Lepromatose (LL)
Bercak atau
makula:
a. jumlah
b. ukuran
c. distribusi
d. kosistensi
e. batas
f. kehilangan
rasa pd bercak
g. Kehilangan
kemampuan
berkeringat, bulu
rontok pd bercak
PB
MB
1-5
Kecil dan besar
Unilateral atau bilateral
asimetris
Kering dan kasar
Tegas
Selalu ada dan Jelas
Banyak
Kecil-kecil
Bilateral, simetris
Halus, berkilat
Kurang tegas
Biasanya tdk jelas, jika
ada tjd pd yg sdh lanjut
Bercak tdk berkeringat,
Bercak masih
ada bulu rontok pd
berkeringat, bulu tdk
bercak
rontok
2. Infiltrat
a.Kulit
b.Membran mukosa
(hidung tersumbat,
perdarahan dihidung)
3. Ciri-ciri khusus
PB
MB
Tdk ada
Tdk pernah ada
Central healing,
penyembuhan ditengah
4. Nodulus
5. Penebalan saraf tepi
Tdk ada
Lebih srg tjd dini, asimetris
6. Deformitas (cacat)
7. Apusan Kulit
2.Madarosis
3.Ginecomastia
4.Hidung Pelana
5.Suara sengau
Kadang-kadang ada
Tjd pd stad. Lanjut,
biasanya lbh dari satu dan
simetris
Tjd pd stad. Lanjut
BTA positip
Pengobatan Kusta
-Tujuan utama:
1. memutuskan mata rantai penularan.
Untuk menurunkan insiden penyakit
2. mengobati dan menyembuhkan
penderita
3. mencegah timbulnya penyakit
-Utk mencapai tujuan tsb, srategi pokok yg
dilakukan didasarkan atas :
1. deteksi dini
2. pengobatan penderita
Ofloxacin
Minocyclin
Dewasa
(50-70 kg)
600 mg
400 mg
100 mg
Anak
(5-14 th)
300 mg
200 mg
50 mg
Dapson
Dewasa
600 mg/bulan
Diminum di
depan petugas
kesehatan
100 mg/hr
diminum di
rumah
Anak-anak
(10-14 th)
450 mg/bulan
Diminum di
depan petugas
kesehatan
50 mg/hari
diminum di
rumah
Rifampicin
Dapson
Lamprene
Dewasa
600 mg/bulan
diminum di
depan petugas
kesehatan
100 mg/hari
diminum di
rumah
300 mg/bulan
diminum di
depan petugas
kesehatan
dilanjutkan dgn
50 mg/hari
diminum di
rumah
Anak-anak
(10-14 th)
450 mg/bulsn
diminum di
depan petugas
50 mg/hari
diminum di
rumah
150 mg/bulan
diminum di
depan petugas
kesehatan
dilanjutkan dg
50 mg selang
sehari diminum
di rumah
Reaksi kusta
-Reaksi kusta adalah suatu episode akut dalam
perjalanan kronis penyakit kusta yg di
anggap sebagai suatu kelaziman atau
bagian dari komplikasi penyakit kusta
-Penyebabnya blm diketahui, kemungkinan
merupakan suatu reaksi hipersensitivitas yg
menimbulkan gangguan keseimbangan
imunitas yg tlh ada
Gambar
Basil
SIS
TT
TTs
BT
BB
BL
LLs
LL
Down grading
Reaksi ringan
1. Istirahat di rumah, berobat jalan
2. Pemberian analgetik dan obat-obat
penenang bila perlu
3. Dapat diberikan Chloroquine 150 mg
3x1 selama 3-5 hari
4. MDT (obat kusta) diteruskan dengan
dosis yg tidak diubah
Pemberian Kortikosteroid :
- dimulai dengan dosis tinggi atau sedang.
- gunakan Prednison atau Prednisolon.
- gunakan sebagai dosis tunggal pada pagi
hari lebih baik walaupun dapat juga di
berikan dosis berbagi.
- dosis diturunkan perlahan-lahan (tapering
off) setelah terjadi respon maksimal.