Anda di halaman 1dari 68

MODERN WOUND MANAGEMENT

Kenapa ada kasus ini ??


Luka dapat terjadi dimana saja, kapan
saja dan mengenai siapa saja
Luka yang terjadi bisa terjadi dalam
bentuk sederhana seperti eksoriasi, luka
iris atau luka sayat
Tetapi dapat juga yang kompleks seperti
luka bakar, degloving atau ulkus kronis

LUKA

1. LAMA
2. BIAYA
3. KENYAMANAN
4. PRODUKTIVITAS
KERJA

SEMBUH

Era JKN

Sehingga.

Pendahuluan
Penanganan luka merupakan suatu
ketrampilan dasar yang harus dikuasai
oleh orang yang berkecimpung dalam
dunia kesehatan baik dokter maupun
perawat
Saat ini luka yang ditemui makin komplek

Pendahuluan
Berbagai material perawatan modern telah
banyak yang masuk ke Indonesia
Sehingga perlu penyesuaian terhadap hal ini
oleh para dokter dan perawat
Setelah mengikuti kegiatan ini, dapat memberi
nilai tambah dalam penangganan luka di
instalasi masing masing.

Luka
Suatu keadaan putusnya kontinuitas
jaringan yang di sebabkan oleh berbagai
hal
Penangganan
luka
secara
umum
dilakukan hanya mengandalkan antibiotik,
antiseptik serta ditutup dengan pembalut
sederhana

luka di kelola berdasarkan kondisi luka


yang ada serta berupaya mengawal luka
supaya penyembuhan dapat berjalan baik

Konsep preparasi luka saat ini menjadi


fokus utama dalam perawatan luka dan
menjadi dasar yang harus dilalui terlebih
dahulu sebelum melakukan penutupan
luka.

Penilaian luka dan pemilihan dressing


merupakan hal yang terpenting disamping
tindakan pembedahan atau non
pembedahan
Sehingga perubahan kondisi luka diikuti
perubahan strategi perawatan luka
Macam dressing : kasa, gel, film
transparan, foam dan sebagainya

Luka
Terbagi :
1. AKUT

Luka baru, mendadak ,


sembuh sesuai perkiraan

Cth : luka sayat, luka bakar, luka tusuk


luka tembak

Permasalahan luka akut


1. Penilaian vitalitas jaringan yang kurang
cermat
2. Penanganan yang kurang optimal

Morbiditas tinggi

Luka kronik

Luka
2. KRONIK

berlangsung lama
sering rekurens

Hal ini disebabkan multi faktorial


Ulkus Decubitus, DM
Luka bakar

Fase Penyembuhan Luka


1. Fase Inflamatory
Fase inflammatory dimulai
setelah pembedahan dan
berakhir hari ke -5 pasca
operasi. Dua tahap dalam fase
ini adalah Hemostasis dan
fagositosis.

2. Fase Proliferative
Dimulai pada hari ke-6
sampai dengan 3 minggu.
Fibroblast secara cepat
mensintesis kolagen dan
substansi dasar. Jaringan
baru ini disebut granulasi
jaringan, adanya pembuluh
darah, kemerahan dan
mudah berdarah.

3. Fase Maturasi
Fase akhir dari penyembuhan, dimulai hari ke-21
dan dapat berlanjut selama 1 2 tahun setelah
luka. Kollagen yang ditimbun dalam luka diubah,
membuat penyembuhan luka lebih kuat dan
lebih mirip jaringan. Kollagen baru menyatu,
menekan pembuluh darah dalam penyembuhan
luka, sehingga bekas luka menjadi rata, tipis dan
membentuk garis putih.

Penanganan luka umum


A. preparasi bed luka
B. Penutupan luka
Sebelum itu...

Persiapan Pelaksana
Tindakan yang optimal dilaksanakan
oleh seorang operator dan 2 orang
asisten

Persiapan Pelaksana
Namun bila tenaga terbatas atau telah
mahir cukup operator dan 1 orang asisten

Tugas operator
1.
2.
3.
4.

Sebagai pemimpin
Melakukan informed concent
Melakukan tindakan
Bekerja di zona steril

OPERATOR ITU...
MATANYA ....setajam

HATINYA..sekuat

TANGANNYA..selembut

Tugas asisten 1
1.Mitra kerja operator di zona steril
2.Melakukan tindakan asepsis dan anti
septik
3.Menyiapkan instrumen dan bahan
4.Memelihara zona operasi agar tetap
steril

Tugas asisten 2
1.Mitra kerja operator di zona non steril
2.Mempersiapkan pasien
3.Menata tempat tindakan
4.Mempersiapkan keperluan selama
dan setelah tindakan

Persiapan Pasien
Keadaan Umum pasien
Demam, sepsis
Anemia
Kelainan hemostasis
DM
Riwayat penyakit menular : hepatitis, HIV
Riwayat alergi obat
Status gizi wound healing

Persiapan administrasi

INFORMED
CONCENT
Berisi :
1.Dx dan tata cara medis yang dilakukan
2.Tujuan tindakan medis
3.Alternatif dan resiko
4.Prognosis

Persiapan administrasi
Informed Concent dilakukan :
1.Suasana terbuka
2.Tidak menggurui
3.Dalam bahasa yang dipahami pasien
4.Cek ulang apakah pasien mengerti
5.Ditanda tangani oleh pasien
atau orang tua

Persiapan Tempat
1. Ruangan
Bersih dan sirkulasi udara yang baik
(AC), penerangan yang baik
2. trolley instrumen
3. Sarana penunjang
wastafel , tempat sampah medik

Persiapan Alat

Gunting diseksi
1 buah
Gunting diseksi metzenbaum 1 buah
Pinset anatomis
1 buah
Pinset sirurgis
1 buah

Persiapan Alat

Koorntang (korentang) dan wadahnya


Kom kecil (untuk tempat larutan antiseptik)
Tempat instrumen
Neerbeken/bengkok
Doek steril barang langka dibangsal !!!
Kassa steril
Plester dan sarung tangan steril

Set Medikasi
single use

STERILISASI PERALATAN

Pemanasan-Tanpa tekanan- Dengan


tekanan

STERILISASI PERALATAN

Kimiawi

Radiasi

STERILISASI PERALATAN

Bukan di rebus atau memakai


bayclin

HARAPAN DI RSUD MALUT

korentang

Masih ada ini di IGD ?????

Paling penting CUCI TANGAN

PREPARASI BED LUKA


Suatu upaya untuk mempersiapkan luka
melalui proses penyembuhan dengan baik
Melalui pembuangan barrier pada luka
1.Debridement
2.Kontrol bakteri
3.Pengelolaan eksudat luka

1. Debridement
Menghilangkan jaringan nekrotik dari bed
luka ( pada akut dan kronik )
Tujuan : mengurangi kontaminasi,
mengontrol dan mencegah infeksi
- Perbaikan sirkulasi dan oksigenasi

Macam debdridement
A. Debridement pembedahan
keuntungan
Cepat, efektif mengatasi jaringan
nekrotik, eksudat dan infeksi
Kerugian
nyeri dan biaya tinggi

B. Debridement enzimatik
Teknik mengunakan topikal ointment
Enzim kolagenase :
a. mencerna kolagen dalam jaringan
nekrotik
b. Efektif untuk luka kronis
Bromelain

C. Debridement otolitik
Proses usaha tubuh untuk melakukan
pembuangan jaringan mati
Membuat suasana luka supaya tetap
lembab
mengaktifkan enzim proteolitik
melisiskan jaringan nekrotik

D. Debridement mekanik
Prinsipnya wet to dry dressing
Luka ditutup dengan kassa yang telah
dibasahi normal salin kassa kering
debris melekat ke kassa
Diulang sampai 2 6 kali perhari
Pelengkap surgical debridement
Dipilih : bila teknik lain belum
memungkinkan

.... Debridement mekanik


Tidak nyaman bagi pasien berulang2
Merusak jaringan granulasi baru
Merusak epitel yang masih fragile dan
timbul maserasi disekitar luka
Biaya tinggi

E. Debridement biologik
Menggunakan larva
Membersihkan jaringan nekrotik, infeksi
Untuk ulcus, osteomyelitis, gangren

2. Kontrol bakteri
Bakteri
--- eksudat
Antibiotik dan debridement
Saat ini mengunakan silver (Ag) atau
material yang membunuh bakteri

3. Mengelola eksudat
Hal terpenting dalam mengelola luka
kronik
Tujuan : mempertahankan kondisi luka
dalam kondisi lembab ( Moist )
Lakukan balut tekan dengan kassa
absorben atau dengan sistem vakum

Kenapa harus moist ???


1. Suasana yang dibutuhkan makrofag
( pertahanan lokal )
2. Akselerasi penyembuhan dan
pertumbuhan jaringan

Pemilihan balutan
1. Membuat luka tetap lembab
2. Membuat kulit sekitar tetap kering
3. Dapat mengontrol eksudat agar tidak
kering atau kelebihan maserasi
4. Mudah digunakan dan tidak perlu sering
diganti
5. Mengisi tiap rongga luka ; mencegah
gangguan penyembuhan luka dan
mencegah peningkatan invasi bakteri

PENUTUPAN LUKA
6. FREE FLAP
5. FLAP JAUH
4. FLAP LOKAL
3. SKIN GRAFT
2. JAHIT PRIMER/ PER PRIMAM
1. SEMBUH SPONTAN / PER SEKUNDAM

HAL YANG DINILAI DARI


LUKA
1. WARNA LUKA
2. BASAH KERING ( MOIST )
PERMUKAAN LUKA
3. PROBLEM YANG ADA

WARNA LUKA

MOIST
LUKA
BASAH

KASSA ABSORBEN
HYDROFIBRE
CALCIUM ALGINATE
FOAM

MENYERAP CAIRAN

LEMBAB
(MOIST)

-HYDROCOLLOID
TRANSPARAN
DRESSING

LUKA
KERING

HYDROGEL

MEMBERI
KELEMBABAN
MEMELIHARA
KELEMBABAN

PROBLEM LUKA
INFEKSI
BAKTERI

ANTI BAKTERI

NEKROTIK

DEBRIDEMENT

EKSUDAT

ABSORTIF

CONTOH KASUS LUKA


KRONIK

CONTOH KASUS LUKA


KRONIK

CONTOH KASUS LUKA


KRONIK

CONTOH KASUS LUKA


KRONIK

ALGORITMA WOUND
MANAGEMENT

Tetap semangat mengobati


pasien ....

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai