(2314105021)
PENDAHULUAN
2
LATAR BELAKANG
Peningkatan Populasi penduduk dan Ekonomi
Kebutuhan energi meningkat
Cadangan minyak semakin menipis dibutuhkan
sumber energi alternatif yang
dapat
diperbaharui (renewable)
biogas merupakan energi terbarukan yang dapat
dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang sederhana
Memanfaatkan limbah pertanian yang
terbuang Jerami Padi
3
Penelitian Terdahulu
Peneliti
R. Chandra, dan
H. Takeuchi
Perlakuan awal
NaOH 3%, 120
jam, suhu 37
0
C
Pretreatment
200 0C selama
10 menit
Metode
Hasil
Fermentasi
140,0 L/kg VSA
metana batch
biogas dan 59,8
pada 37 0C
L/kg VSA metana
Konsentrasi
dari substrat
substrat feed 5%
jerami padi
TS
tanpa
pretreatment,
HRT 60 hari
Suhu operasi penambahan 5 %
37 0C
NaOH.
produksi biogas
konsentrasi
padatan 5%
dan metana
315,9 L/kg VSA
dan 132,7 L/kg
VSA
Penelitian Terdahulu
Peneliti
Boting Wen,
Xufeng Yuan,
Yanzhuan
Perlakuan awal
mikroba WSD5,
meningkatkan
degradasi
jerami gandum
Volume
ventilasi
4L/menit,
pengadukan 0
rpm, dan
substrat
loading 3%
Metode
Setelah 2 hari
dari acidifikasi,
jerami gandum
hasil acidifikasi
dengan 40 ml
hidrolisat
dicerna dalam
batch digester
anaerobic
selama 20 hari,
Volume
digester :
anaerobic 500
Hasil
Selulase dan
hemiselulase
tertinggi pada
volume ventilasi
4 L /menit,
laju pengadukan
0 rpm
tingkat substrate
3%.
RUMUSAN MASALAH
Biogas sebagai energi alternatif karena keterbatasan energi fosil.
TUJUAN PENELITIAN
KEBARUAN PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA
2
BAHAN BAKU
lignin 10-25%
3
berbagai Negara
Negara
Produksi (10-3
ton)
Cina
India
Indonesia
Bangladesh
Vietnam
Thailand
Myanmar
Filipina
Jepang
Brasil
Amerika serikat
Korea selatan
Pakistan
Nepal
Nigeria
30.503
44.600
11.523
10.700
7.655
10.048
6.211
4.037
1.770
3.672
1.232
1.072
2.312
1.550
2.061
190.168
161.500
51.000
35.821
32.554
23.403
20.125
12.415
11.863
11.168
8.699
7.067
7.000
4.030
3.277
Prakiraan
Produksi Jerami
(10-3 ton)
285.252
242.250
76.500
53.732
48.831
35.105
30.188
18.623
17.796
16.752
13.004
10.600
10.500
6.045
11
4.916
Zilin
Song,
2013
Moisture
Content
Total solids
(TSs)
Volatil solid
(VS)
Carbon (C)
Nitrogen
(N)
C/N ratio
Ash
Cellulose
95.83.6
%
844.3%T
S
33.961.8
7%
0.490.04
%
69.313.6
4%
Xiaohua
Chen, Y
2014,
Yalei
Zhang
2015
85.70.4%
TS
41.70.1%
TS
0.60.0%T
S
69.50.2%
TS
14.30.4%
TS
Jingqing Dong Li
R
Ye 2013
2015
Chandr
a 2012
6.28
93.72%
(w)
83.18%
(w)
47.0%TS
1.0%TS
47.0
34.96%T
S
16.7%TS
937.2
g/kg
95.26
%TS
38.19
%TS
0.80
%TS
4.74
%TS
84.0%
41.0%
0.74%
16.0%
38.9%
24.0%
5.6%
Yu Gu
2015
Angga
Yuhistir
aA
2011
10.20
97.30. 14.6 g/L
3%
12.63
86.30.
g/L
5%TS 41.18%T
35.21.
S
1%TS 0.69%TS
0.60.0
%TS
58.6
7
Bahan Berlignoselulosa
10
Pretreatment Kimia
acid, dan senyawa organic lain yang lebih sederhana. dibantu oleh bakteri strict anaerob
seperti Bactericides, Clostridia dan facultative anaerob seperti Streptococcus.
(C6H10O5) n + n H2O
n ( C6H12O6)
Tahap Acidogenesis : proses ini bakteri acidogenic (bakteri penghasil asam) memecah
molekul gula menjadi volatil fatty acid misalnya
asam asetat
menjadi CO2, CH4 dan air, dan mengubah H2 dan asam propionat menjadi CH4 dengan
Kotoran Sapi
10
Metode Penelitian
2
Gambar Alat
Autoclave
Digester
17
Bahan
- Jerami padi
- kotoran sapi
Alat
- Autoclave
- Digester
KONDISI OPERASI
Variabel Penelitian
Proses
Preteatment
Jerami Padi
Pengecilan ukuran
5 cm
Perendaman 1 jam
Larutan
NaOH
Penyaringan dan
penirisan
Proses hidrothermal pada suhu 100-200 C
selama 1 jam
Air : Jerami; 5:1, NaOH 3-7%
Analisa furfural, gula, selulosa,
hemiselulosa, lignin dan derajat
kristalinitas
Proses Pembuatan
Biogas
Metode Analisa
1. Analisa Kadar Selulosa, Hemiselulosa, dan Lignin
2. Analisa Furfural
digunakan instrumen HPLC (High Performance
Liquid Chromatography).
Analisis kualitatif dilakukan dengan
membandingkan data waktu retensi yang
diperoleh dengan waktu retensi furfural standar.
8. Pengukuran pH
pH optimum pada proses fermentasi anaerobik adalah 6,8
7,2
Proses fermentasi anaerobic terbentuk CO2 dan Vollatile fatty
9. Pengukuran Suhu
Proses degradasi secara anaerob akan menghasilkan panas dari
terdekomposisinya senyawa-senyawa organik.
Proses anaerob dapat berlangsung pada rentang temperatur
mesofilik (30-40 oC) dan rentang termofilik (4060 oC)
Pengukuran temperatur dilakukan dengan menggunakan
thermometer yang ditanam dalam digester
TERIMAKASIH
36