Anda di halaman 1dari 32

Hipoglikemi

Kurnia Ade Putri

IDENTITAS
Nama : Ny. D
Umur : 53 th
Alamat : Dukoh, 12/7 Pirikan, Secang
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
Masuk RS : 23 Maret 2016

RPS : Pasien datang ke IGD dengan penurunan kesadaran, dari


alloanamnesis, 1 jam SMRS
sadarkan

diri,

setelah

di

pasien tampak lemas dan tidak


rumah sakit

dan

mendapatkan

penanganan pasien sadar, pasien merasa pandangannya


kabur dan gemetar sesaat setelah sadar. Pasien tampak
gelisah, pasien juga mengeluhkan dada terasa berdebardebar dan pusing, pasien juga mengeluhkan mual tetapi tidak
muntah. Penurunan kesadaran tidak disertai dengan kelemahan
anggota gerak.
Sejak 3 hari SMRS, pasien mengeluhkan badannya lemas karena
membatasi semua makanan takut gulanya naik lagi tetapi
pasien tetap minum obat gula.
Pada bulan Januari yang lalu, pasien sempat mondok di RS
karena penurunan kesadaran dan hiperglikemia (GDS=427
mg/dl). Setelah keluar dari rumah sakit pasien diberikan obat
gula berupa metformin yang diberikan 3 kali sehari dan

RPD :
Riwayat keluhan yang sama
Riwayat Hipertensi

: (-)

: (-)

Riwayat penyakit ginjal

: (-)

Riwayat Diabetes Mellitus

: (+) rutin minum obat

glibenclamid 2x1 dan metformin

3x1

RPK :
Riwayat keluarga menderita keluhan serupa
Riwayat Hipertensi
Riwayat DM

: (-)
: (+) bapak

: (-)

Riwayat Personal Sosial


Pasien

merupakan

seorang

ibu

rumah

tangga.

Setelah

terdiagnosis DM 2 bulan yang lalu, pasien sering membatasi


makanan yang dikonsumsinya takut gula darahnya meningkat.

Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum
: Lemah
B. Kesadaran
: Somnolen
C. Vital Sign
Tekanan Darah : 130/80
Nadi
: 76 x/m
Respirasi
: 24 x/m
Suhu
: 36OC
BB/Tb
: 40kg/150cm
Status Gizi
: 17,78 (kurus)

Kepala
Mata: conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), penglihatan
kabur (-/-)
Hidung: sekret (-), epistaksis (-)
Mulut: gusi berdarah (-), stomatitis angularis (-)
Telinga: nyeri tekan mastoid (-), berdenging (-)
Tenggorokan: faring hiperemis (-) nyeri telan (-)
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid (-) pembesaran limfonodi (-)

Paru
Inspeksi:
Simetris hemithorax kanan dan kiri, penggunaan otot
bantu nafas/retraksi (-), ketinggalan gerak (-)
Palpasi:
Pengembangan paru kanan kiri simetris
Vokal fremitus kanan kiri sama
Perkusi:
Sonor di kedua lapang paru
Ditemukan BPH di ICS VI linea midklavikularis dextra
Auskultasi: SDV +/+, Wheezing -/-

Jantung
Inspeksi:
ictus cordis terlihat pada ICS V medial linea midclavicula sinistra
Palpasi:
ictus cordis teraba pada ICS V medial linea midclavicula sinistra,
reguler
Perkusi:
Pinggang : SIC III Linea Para Sternalis Dextra
Kanan bawah: SIC IV Linea Para Sternalis Dextra
Kiri atas: SIC II Linea Para Sternalis Sinistra
Kiri bawah: SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra
Auskultasi: bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat S3,
S4, maupun murmur.

Abdomen
Inspeksi: datar
Auskultasi: bising usus (+)
Perkusi: undulasi (-) shifting dullness (-)
Palpasi: supel (+), nyeri tekan epigastrik(-)
splenomegali (-), hepatomegali (-)
Ekstremitas
Akral dingin (+/+)
Edema (-/-)
Ulkus pedis (-/-)

Pemeriksaan Penunjang
JENIS PEMERIKSAAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin
JUMLAH SEL DARAH
Leukosit
Eritrosit
Hematokrit
Angka Trombosit
DIFF COUNT
PERSENTASE
Netrofil Segmen
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil

NILAI
NORMAL

HASIL

H
L

12.3

g/dL

11,5 16.5

9.1
4.6
37.1
318

103/uL
106/uL
%
103/uL

4.0 11.0
3.8 5.8
37.0 47.0
150 - 450

%
%
%
%
%

40 75
20 45
2 10
16
01

84
10
5
1
0

JENIS
PEMERIKSAAN

HASIL

NILAI
NORMAL

(-)

(-)

SERO IMUNOLOGI
HBsAg
FUNGSI GINJAL
Ureum
Creatinin

29.5 mg/dL
0.49 mg/dL

10.0 50.0
0.50 0.95

FUNGSI HATI
SGOT
SGPT

18.0
20.0

U/L
U/L

<32
<33

Pemeriksaan Kadar
Glukosa

Diagnosis
Hipoglikemia
Diabetes Melitus type 2

Terapi
Non Farmakologi
Tirah baring
Stop obat OHO
Farmakologi
Terapi IGD
Inf. D40% 3 flacon
Inf D5%
Terapi Bangsal
Neurodex 2x1
Inj. Ranitidine 2x1
Inf. D5%

24/03/2015

Lemes
pusing
gemetar
berdebar
mual (+)

25/03/2015

26/03/2015

(+),
(+),
Lemas (+)
Lemes (+), pusing (-)
(+),
Kemerahan
di
berdebar (-), mual (-)
(-),
lengan terasa sakit

TD: 130/80

TD: 110/80

TD: 120/70

CA -/-, SI -/Sdv +/+


GDA : 103

CA -/-, SI -/Sdv +/+


GDA : 105

CA -/-, SI -/Sdv +/+


GDA : 89

Diabetes Melitus
Hipoglikemia

Diabetes Melitus
Hipoglikemia

Diabetes Melitus
Hipoglikemia

Inf. D5%
Inj. Ranitidin 2x1
Neurodex 2x1

Inf. D5%
Inj. Ranitidin 2x1
Neurodex 2x1

Inf. D5%
Inj. Ranitidin 2x1
Neurodex 2x1

a
Masalah yang
dikaji
Bagaimanakah penegakan diagnosis
Hipoglikemia?
Apakah terapi yang diberikan sudah
tepat?

Pembahasan

a
Definisi
Keadaan yang disebabkan oleh menurunnya
kadar glukosa darah sampai tingkat tertentu
sehingga memberikan keluhan dan gejala.
Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh
efek samping dari penggunaan insulin dan
sulfonilurea dalam penanganan penyakit
diabetes melitus.

Etiologi
1.

Penggunaan obat-obat diabetes seperti insulin, sulfonilurea


yang

berlebihan.

Penyebab

terbanyak

hipoglikemia

umumnya terkait dengan diabetes.


2.

Asupan makanan kurang dan output yang berlebihan


( muntah, diare )

3.

Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal

4.

Gangguan

pada

penyimpanan

karbohidrat

atau

pembentukan glukosa di hati.


5.

Sehabis minum alkohol, terutama bila telah lama berpuasa


dalam keadaan lama.

6.

Infeksi yang berat, kanker yang lanjut, gagal ginjal.

a
Klasifikasi
Ringan

Simtomatik, dapat diatasi sediri


Tidak ada gangguan aktivitas sehari-hari yang
nyata

Sedang

Simtomatik, dapat diatasi sendiri


Menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari
yang nyata

Berat

Sering tidak simtomatik, karena gangguan


kognitif pasien tidak mampu mengatasi sendiri.
Membutuhkan pihak ketiga tetapi tidak
membutuhkan terapi parenteral
Membutuhkan terapi parenteral
Dapat disertai kejang ataupun koma

a Klinis
Manifestasi
Otonomik
Gemetar
Kulit lembab dan
pucat
Keringat berlebih
Lapar
Penglihatan kabur

Neuroglikopeni
k
Bingung
Mengantuk
Sulit berbicara
Inkoordinasi
Kejang-kejang
Koma

Malaise
Mual
Sakit kepala

Diagnosis
Trias Whipple

Adanya gejala klinis hipoglikemi, berdasarkan anamnesis dan

a
Penatalaksanaan

a
Penatalaksanaan

a Diagnosis
Penegakan
Teori
Tanda
dan
hipoglikemia

Kasus
gejala Pusing,
gemetar,
pandangan mata kabur

Kadar glukosa dibawah 27mg/dl


normal
Hilang
atau
berkurangnya gejala dan
tanda
yang
muncul
dengan
pemberian
glukosa atau koreksi
kadar glukosa plasma
yang kurang

Setelah injeksi IV D40%


bolus 3 flacon GDS
menjadi 355 mg/dl dan
pasien sadar

Tatalaksana
Teori

Kasus

Kadar
glukosa
(mg/dl)

Terapi

Jam

Kadar
glukosa
(mg/dl)

Terapi

< 30

Injeksi IV D40%
(25cc) bolus 3 flacon

23-03-2016
11.35

27

Injeksi IV D40%
(25cc) bolus 2 flacon

Injeksi IV D40%
(25cc)bolus 3 flacon

30-60

12.50

355

Infus D5%

60-100

Injeksi IV D40%
(25cc) bolus 1 flacon

24-03-2016
06.00

103

Infus D5%

105

Infus D5%

98

Infus D5%

Periksa kadar glukosa


darah lagi, 10-15 menit
25-03-2016
sesudah pemberian terapi.
06.00
Ulangi pemberian glukosa 1
26-03-2016
flacon lagi sebanyak 2-3kali
06.00
untuk mencapai kadar glukosa
Tirah baring
darah 120 mg/dl
Jika GDS 120 mg/dl selama Stop obat OHO
3 kali berturut-turut maka GDS
dapat dipantau setiap 2 jam
dan bila GDS > 200 maka
diganti dengan Infus D5%
atau NaCl 0,9%

a
Kesimpulan
Diagnosis hipoglikemia ditegakkan
berdasarkan gejala-gejala dan hasil
pemriksaan kadar gula darah dibawah 60
mg/dl
Penatalaksanaan pada pasien sudah
tepat

Alhamdulillah....

Anda mungkin juga menyukai