Case Report THT
Case Report THT
KASUS PASIEN
Stasya Zephora Lintuuran
1161050198
Identitas Pasien
o Nama
: Ny. RD
o Umur
: 53 tahun
Anamnesis
: telinga sebelah kanan terasa kurang
Keluhan Utama
kurang
mendengar sejak 6 bulan
lalu
:
: telinga berdenging dan pusing
berputar.
Keluhan Tambahan
ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan pendengaran berkurang sejak 6
bulan yang lalu. Keluhan muncul tiba tiba saat pasien sedang
duduk bercerita dengan kerabat dan komunikasi terganggu,
semakin lama pasien merasa telinganya semakin tertutup sehingga
kurang mendengar. Pasien belum sempat periksa ke dokter karena
dirasakan hilang timbul. Selain itu pasien juga mengeluh telinga
kanan sering berdenging sejak 3 bulan lalu dan disertai pusing
berputar. Kadang pusing berputar dirasakan sampai mual hingga
muntah. Pusing dirasakan saat berubah posisi dengan cepat.
Pasien merasa lebih enak saat menutup matanya. 1 minggu yang
lalu pasien dirawat dii RSU UKI dengan keluhan demam sejak 2
minggu yang naik turun dan pusing berputar yang muncul kembali.
Tetapi saat ini pasien sedang menjalankan terapi rawat jalan.
Pasien memiliki riwayat hipertensi terkontrol sejak 20 tahun yang
lalu dengan konsusi obat amlodipine 1 x 5 mg setiap harinya. Pada
keluarga, orang tua pasien juga ternyata memiliki tekanan darah
tinggi juga. Riwayat kencing manis disangkal, riwayat kolesterol
tinggi disangkal, riwayat alergi disangkal, riwayat jatuh juga
disangkal. Kebiasaan jarang olahraga, merokok disangkal.
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
Keadaan umum
Kooperasi : kooperatif
Tekanan darah
: 150/90
Frekuensi nadi
: 85 kali/menit
Suhu
Kepala : Normocephali
Mata
Thoraks
Ekstremitas
: Baik
: 36,4oC
: CA -/-, SI -/-, diplopia (-)
: Dalam batas normal
: Dalam batas normal
TELINGA LUAR
KIRI
Normotia
Normotia
Daun telinga
Retroaurikular
Tidak ada
Tidak ada
KANAN
LIANG TELINGA
KIRI
Lapang
Lapang / Sempit
Lapang
Merah muda
Warna Epidermis
Merah muda
Tidak ada
Sekret
Tidak ada
Tidak ada
Serumen
Tidak ada
Tidak ditemukan
Kelainan Lain
Tidak ditemukan
MEMBRAN TIMPANI
KIRI
Intak
Bentuk
Intak
Suram
Warna
Suram
(+)
Reflek Cahaya
(+)
Tidak ada
Perforasi
Tidak ada
Tidak ada
Kelainan Lain
Tidak ada
Uji Pendengaran
KANAN
TELINGA
KIRI
Sulit dinilai
Tes Berbisik
Sulit dinilai
(-)
Rinne
(+)
Weber
lateralisasi
memendek
Schwabach
Sama dengan
pemeriksa
Tes Keseimbangan
Tes Romberg : Normal
Tes Romberg dipertajam : lateralisasi ke kanan
Tes post pointing : Normal
Disdiadokinesis : Negatif
HIDUNG
KIRI
Normal
Bentuk Hidung
Luar
Normal
Tidak ditemukan
Deformitas
Tidak ditemukan
Tidak ada
Tidak ada
Nyeri Tekan
Dahi
Pipi
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ditemukan
Krepitasi
Tidak ditemukan
RINOSKOPI
ANTERIOR
KIRI
Tenang
Vestibulum Nasi
Tenang
Lapang,dalam batas
normal, tidak ada
massa
Cavum nasi
Merah muda
Mukosa
Merah muda
Eutrof
Konka Media
Eutrof
Eutrof
Konka Inferior
Eutrof
Normal
Meatus Nasi
Normal
Tidak ada
Deviasi Septum
Tidak ada
Tidak ada
Sekret
Tidak ada
Tidak ada
Massa
Tidak ada
Tidak ada
Kelainan Lain
Tidak ada
Rinoskopi Posterior
Kiri
Normal
Koana
Normal
Tidak hiperemis
Mukosa Konka
Tidak hiperemis
(-)
Sekret
(-)
Sulit dinilai
Muara Tuba
Eustachii
Sulit dinilai
(-)
Massa
(-)
KANAN
TRANSILUMINASI
KIRI
Tidak dilakukan
Sinus Frontal
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Sinus Maksila
Tidak dilakukan
8 7 6 5 4 3 2 1
2 3 4 5
8 7 6 5 4 3 2 1
2 3 4 5
6 07
: tidak ada
Hasil Pemeriksaan
Dinding
Faring
Mukosa
Merah muda
Uvula
Ditengah
Arkus Faring
TONSIL
Hasil Pemeriksaan
Pembesaran
T1-T1
Kripta
Tidak melebar
Destritus
Tidak ada
Perlekatan
Tidak ada
Sikatrik
Tidak ada
Pemeriksan Fisik
Tenggorok
Laringoskopi Indirek
Hasil pemeriksaan
Valekula
Sulit dinilai
Epiglotis
Sulit dinilai
Aritenoid
Sulit dinilai
Plika interaritenoid
Sulit dinilai
Plika ventrikularis
Sulit dinilai
Plika vokais
Sulit dinilai
Sinus morgagni
Sulit dinilai
Sinus piriformis
Sulit dinilai
Cincin trakea
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Anamnesis
Resume
K1
Pemeriksaan fsik
Status Generalis dalam batas normal
Status THT
Telinga
Liang telinga lapang
Epidermis telinga kanan dan kiri merah muda
Sekret tidak di temukan pada liang kanan dan kiri.
Membran timpani kanan dan kiri intak. Sebelah kanan dan kiri warna putih
keruh, pembuluh darah tidak melebar, tidak hiperemis, dan tidak menonjol.
Diagnosis Kerja
Sindrom Meniere
Diagnosa Banding
Menieres Disease
BPPV
Rencana Penatalaksanaan
Medikamentosa
Betahistin 3 x I tab
Methylcobalt 3 x I tab
Furosemide 1 x 1 tab
Amlodipine 5 mg 1 x 1 tab
Omeperazole 2 x 20 mg tab
Non Medikamentosa
Diet rendah garam
Minum obat teratur
Makan buah dan sayur
Berolahraga
Kontrol ke dokter jika keluhan masih ada
Pemeriksaan Penunjang
Tes Audiometri sebelum dan sesudah pemberian
Furosemide
Prognosa
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad functionum
: dubia ad bonam
Ad sanationum
: dubia ad bonam
Pembahasan Kasus
o Sindrom Meniere
Pendengaran berkurang
Pusing berputar
Tinitus
Penyakit Meniere
Suatu sindrom yang terdiri dari:
1. Vertigo
2. Tinnitus
3. Gangguan pendengaran fluktuatif
4. Rasa penuh di telinga
Epidemiologi
Merupakan penyebab terbanyak vertigo pada telinga bagian dalam
Rata-rata usia pasien 40 tahun usia pasien banyak pada 20-60 tahun
Jumlah Laki-laki:Perempuan
Kulit putih >>>
Faktor Risiko
riwayat alergi,
merokok, stres,
kelelahan,
alkoholisme,
dan pasien yang rutin mengonsumsi aspirin.
Etiologi
Patofsiologi
Hidrops yang terjadi mendadak dan hilang timbul
diduga disebabkan oleh :
1. Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung
arteri,
2. Berkurangnya tekanan osmotik didalam kapiler,
3. Meningkatknya tekanan osmotik ruang
ekstrakapiler,
4. Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat,
sehingga terjadi penimbunan cairan endolimfa
Gejala Klinis
Trias
1. Vertigo
2. Tinnitus
3. Tuli sensorineural terutama nada rendah (fluktuatif)
DIAGNOSIS
Diagnosis banding
Seperti tumor N.VIII,
Sklerosis multiple,
Neuritis vestibuler atau
Vertigo Posisi Paroksismal Jinak (VPPJ).
Vertigo
tumor N.VIII,
Sklerosis
multiple
Neuritis
vestibuler
BPPV
Progresif
Periodik,
intensitas
sama setiap
serangan
Tidak
periodik,
vertigo
lama-lama
hilang
Tiba2,
karena
brubah
posisi
kepala, berat
(mual
muntah)
Diagnosis
Pemeriksaan fsik diperlukan hanya untuk menguatkan
diagnosis penyakit ini. Bila dalam anamnesis terdapat riwayat
fluktuasi pendengaran, sedangkan pada pemeriksaan
pendengaran terdapat tuli sensorineural, maka kita sudah
dapat mendiagnosis penyakit Meniere, sebab tidak ada
penyakit lain yang bisa menyebabkan adanya perbaikan
dalam tuli sensorineural, kecuali pada penyakit Meniere.
Pemeriksaan tes gliserin: untuk tau adanya hidrops endolimfa
Tes garputala (rinne, webber, swabach)
AAO-HNS (1995)
American Academy of OtolaryngologyHead
and Neck Surgery
Sangat Pasti
Diagnosa pasti + histopatologi
Pasti
2 episode vertigo 20 menit setiap serangan
Tinitus dan rasa penuh pada telinga
Kemungkinan besar
1 episode vertigo
Audiometri: kehilangan pendengaran
Tinitus dan rasa penuh pada telinga
Kemungkinan kecil
Episodik vertigo tanpa kehilangan pendengaran
Tuli sensorineural, fluktuatif atau menetap, dengan disertai gangguan
keseimbangan tapi tanpa episode yang jelas
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan audiometri
Elektronistagmograf (ENG) dan tes keseimbangan
Elektrokokhleograf (ECOG)
TATALAKSANA
Non farmakologis
Pengaturan diet dengan meretriksi konsumsi natrium seperti garam (1500
mg/hari), serta caffeine, nikotin, rokok, alkohol, dan makanan dengan kandungan
tinggi theophyllin (chocolate), dapat mengurangi gejala.
Selama serangan akut dianjurkan untuk berbaring di tempat yang keras, jangan
banyak bergerak
Rehabilitasi
1. Terapi rehabilitasi pada penyakit meniere tak bermakna karena kelainan terjadi bukan
akibat lepasnya otolit melainkan hidrops pada endolimfa
Farmakologis
Supresan vestibuler
Antagonis reseptor H1
o Dimenhidrinat 50-100 mg PO/IV/IM setiap 4-6 jam, jangan
melebihi 400 mg/hari
Benzodiazepin
-
Diazepam 2 x 2 mg PO.
Antimimetik
-
Diuretik
o Hidroklorotiazid 12,5-50mg PO per hari;
o Steroid
Steroid transtympani, lebih baik dibandingkan steroid oral yang memiliki efek sistemik.
Penatalaksanaan Bedah
Labirinektomi
Neurektomi vestibuler
Endolimfe shunt
Terima Kasih